Anda di halaman 1dari 23

Praktikum Kimia Dasar II

Tahun Akademik 2021/2022

TERMOKIMIA
I. TUJUAN
1. Mendeskripsikan perubahan entalpi reaksi, reaksi endotermik, reaksi
eksotermik.
2. Menentukan ΔH reaksi berdasarkan eksperimen, hukum Hess, berdasarkan
data entalpi pembentukan standar (tabel) dan data energi ikatan.
3. Terampil menggunakan alat kalorimeter.
4. Menentukan ΔH reaksi eksotermik dan endotermik yang terjadi dalam
kehidupan sehari-hari.
II. TINJAUAN PUSTAKA
Termokimia adalah kajian tentang kalor yang dihasilkan atau dibutuhkan oleh reaksi
kimia. Termokimia merupakan cabang dari termodinamika karena tabung reaksi dan
isinya membentuk sistem dan. Jadi dapat mengukur (secara tak langsung, dengan
cara mengukur kerja atau kenaikan temperatur) energi yang dihasilkan oleh reaksi
sebagai kalor dan dikenal sebagai q, bergantung pada kondisinya, apakah dengan
perubahan energi dalam perubahan entalpi. Sebaliknya, jika diketahui ΔU atau ΔH
suatu reaksi, dapat diramalkan jumlah energi yang dihasilkannya sebagai kalor
(Atkins, 1999).
Perubahan energi yang dimaksud sampai sejauh ini timbul dari kerja mekanik
langsung terhadap sistem (seperti sebuah kincir yang digerakkan dengan sebuah
beban jatuh) atau dari terjadinya kontak kalor antara dua sistem pada suhu yang
berbeda. Dalam kimia, sumber perubahan energi tambahan yang penting berasal
dari kalor yang diberikan atau diambil dari lintasannya suatu reaksi kimia.
Penelitian tentang pengaruh kalor ini disebut termokimia. Karena reaksi kimia
biasanya dipelajari pada tekanan tetap, kalor reaksi diukur pada tekanan tetap. Nilai
tersebut ditabelkan dalam bentuk entalpi reaksi.(David W. Oxtoby, H.P. Gillis, 2001)
Hampir semua reaksi kimia menyerap atau menghasilkan (melepaskan energi),
umumnya dalam bentuk kalor. Kalor (heat) adalah perpindahan energi termal antara
dua benda yang suhunya berbeda. Kita sering mengatakan “aliran kalor dari benda
panas ke benda dingin. Walaupun “kalor itu sendiri mengandung arti perpindahan
energi, kita biasanya menyebut “kalor diserap” atau “kalor dibebaskan”. Ketika
menggambarkan perubahan energi yang terjadi selama proses tersebut. Ilmu yang

Termokimia
Praktikum Kimia Dasar II
Tahun Akademik 2021/2022

mempelajari perubahan kalor yang menyertai reaksi kimia disebut termokimia


(termochemistry) (Chang, 2010).
Panas dan kerja, keduanya adalah bentuk Perpindahan energi ke dalam atau ke
luar sistem. Dalam banyak proses, kalor dan keduanya menembus batas sistem dan
perubahan energi dalam sistem adalah jumlah dari kontribusi itu. Pernyataan ini
disebut hukum pertama Termodinamika yang mempunyai rumus:
E=q+w
Keterangan:
E = energi (Joule)
q = kalor
w = usaha (David W. Oxtoby, H.P. Gillis, 2001).
 Persamaan Termokimia
Persamaan termokimia adalah persamaan reaksi yang menyertakan perubahan
entalpinya (ΔH). Nilai perubahan entalpi yang dituliskan pada persamaan
termokimia harus sesuai dengan stoikiometri reaksi, artinya jumlah mol zat yang
terlibat dalam reaksi sama dengan koefisien reaksinya.
Contoh: Diketahui persamaan termokimia:
H2(g) + ½ O2(g) → H2O(l) ΔH = –285,85 kJ/mol
Artinya, pada pembentukan 1 mol H2O dari gas hidrogen dan gas oksigen
dibebaskan energi sebesar 285,85 KJ (reaksi eksoterm).
Dalam termokimia ada dua hal yang perlu diperhatikan yang menyangkut
perpindahan energi, yaitu sistem dan lingkungan. Segala sesuatu yang menjadi
pusat perhatian dalam mempelajari perubahan energi disebut sistem, sedangkan hal
yang membatasi sistem dapat mempengaruhi sistem disebut lingkungan.
 Reaksi eksoterm
Reaksi eksotermik adalah suatu reaksi yang melepaskan jika reaksi berlangsung
pada suhu tetap, berdasarkan perjanjian, ΔH akan bernilai negatif karena kandungan
panas dari sistem akan menurun.
 Reaksi endoterm
Reaksi endotermik yaitu reaksi yang membutuhkan panas, berdasarkan perjanjian,
ΔH akan mempunyai nilai positif.

Termokimia
Praktikum Kimia Dasar II
Tahun Akademik 2021/2022

Jenis-jenis entalpi reaksi :


1. Entalpi Pembentukan Standar (ΔH˚f)
Entalpi pembentukan standar adalah ΔH untuk membentuk 1 mol persenyawaan
langsung dari unsur-unsurnya yang diukur pada 298 K dan tekanan 1 atm. Contoh:
1) H2(g) + ½ O2(g) → H2O(l) ΔHf ° = –285,85 kJ

Koefisien 1 berarti 1 mol H2O
Artinya, pada pembentukan 1 mol H2O dari unsur hidrogen dan unsur oksigen
dibebaskan energi sebesar 285,85 kJ (tanda negatif pada ΔHf berarti dibebaskan
energi atau reaksi eksoterm).
2) 4 C(s) + 2 H2(g) → 2 C2H2(g) ΔH = + 454 kJ

Koefisien 2 berarti 2 mol C2H2, maka semua koefisien reaksi dibagi 2
termasuk ΔH
Reaksi menjadi:
2 C(s) + H2(g) → C2H2(g) ΔH = + 227 kJ
Artinya, pada pembentukan 1 mol C2H2 dari unsur karbon dan unsur hidrogen
dibutuhkan panas sebesar 227 kJ (endoter m).
2. Entalpi Pembakaran Standar ( ΔH°C)
Entalpi pembakaran standar adalah perubahan entalpi (ΔH) untuk pembakaran
sempurna 1 mol senyawa atau unsur dengan O2 dari udara, yang diukur pada 298 K
dan tekanan 1 atm. Satuan ΔH°C adalah kJ/mol. Pembakaran dikatakan sempurna
jika:
1) karbon (C) terbakar sempurna menjadi CO2.
2) hidrogen (H) terbakar sempurna menjadi H2O
3) belerang (S) terbakar sempurna menjadi SO2
4) senyawa hidrokarbon (CxHy) terbakar sempurna menurut reaksi:
CxHy + O2 → CO2 + H2O (belum setara)
3. Entalpi Pelarutan Standar (Δ𝐻°s)
Entalpi pelarutan standar adalah perubahan entalpi standar jika zat itu melarut
dalam pelarut sejumlah tertentu. Entalpi pembatas pelarutan adalah perubahan
entalpi standart jika zat melarut dalam pelarut dengan jumlah tak terhingga,

Termokimia
Praktikum Kimia Dasar II
Tahun Akademik 2021/2022

sehingga interaksi antara duaion (atau molekul terlarut untuk zat bukan elektrolit)
dapat diabaikann.(Atkins, 1999)
Kalorimetri adalah salah satu cabang ilmu fisika yang mempelajari tentang
menghitung energi panas atau kalor. Dalam praktikum kalorimetri media cair yang
digunakan adala larutan air garam dan kopi.dengan adanya kalor menyebabkan
perubahan suhu atau bentuk wujudnya.(David W. Oxtoby, H.P. Gillis, 2001)
Hukum Hess sebenarnya merupakan bentuk lain dalam menyatakan hukum
kekekalan energi. Hukum ini menyatakan bahwa banyaknya panas yang dilepas
ataupun diserap dalam suatu reaksi kimia, akan selalu sama, tidak bergantung pada
jalannya reaksi, Apakah berlangsung dalam satu tahap atau dalam beberapa tahap.
Agar hukum Hess ini berlaku maka perlu diisyaratkan bahwa keadaan awal reaktan
dan keadaan akhir produk pada berbagai proses tersebut adalah sama.(Tony, 1987)
Hukum Hess menyatakan prinsip yang kita gunakan sebagai berikut: “jika
suatu proses terjadi dalam beberapa tahapatau langkah (meskipun hanya hipotesis),
maka perubahan entalpi untuk proses keseluruhan adalah penjumlahan perubahan-
perubahan entalpi dalam langkah-langkahnya. Dengan kata lain, jika kita dapat
membagi reaksi menjadi beberapa tahap reaksi dimana AH reaksi dapat diukur, kita
dapat menghitung AH reaksi untuk keseluruhan reaksi. Hukum Hess sebenarnya
adalah konsekuensi dari sifat fungsi keadaan dari entalpí. Apapun lintasan yang
diambil dari keadaan awal ke keadaan akhir, AH (atau AH’ jika proses dilakukan
pada kondisi standar) memiliki nilai yang sama. (Sastroamidjojo, 2016)
Berdasarkan hukum Hess, penentuan ∆H dapat dilakukan melalui 3 cara yaitu:
1) Perubahan entalpi (∆H) suatu reaksi dihitung melalui penjumlahan dari
perubahan entalpi beberapa reaksi yang berhubungan.
2) Perubahan entalpi (∆H) suatu reaksi dihitung berdasarkan selisih entalpi
pembentukan (∆H °f) antara produk dan reaktan.
3) Perubahan entalpi (∆H) suatu reaksi dihitung berdasarkan data energi ikatan.
Reaksi kimia merupakan proses pemutusan dan pembentukan ikatan. Proses
ini selalu disertai perubahan energi. Energi yang dibutuhkan untuk memutuskan I
mol ikatan kimia dalam suatu molekul gas menjadi atomatomnya dalam fase gas
disebut energi ikatan atau energi disosiasi (D). Untuk molekul kompleks, energi

Termokimia
Praktikum Kimia Dasar II
Tahun Akademik 2021/2022

yang dibutuhkan untuk memecah molekul itu sehingga membentuk atom-atom


bebas disebut energi atomisasi.
Energi ikatan istilah energi ikatan disosiasi dan energi ikatan haruslah
dibedakan. Energi ikatan disosiasi yang diberi simbol D adalah energi yang
dibutuhkan untuk memecahkan ikatan sehingga dihasilkan spesies netral. Nilai D
biasanya ditetapkan pada suhu 298, 15 K. Jadi untuk reaksi:
H2 →2H ∆H= +435,9 kJ/mol
Berdasarkan jenis dan letak atom terhadap atom lain dalam molekulnya,
dikenal 3 jenis energi ikatan yaitu:
1) Energi atomisasi, adalah energi yang diperlukan untuk memutuskan semua
ikatan 1 mol molekul menjadi atom bebas dalam keadaan gas.
2) Energi Disosiasi Ikatan, adalah energi yang diperlukan untuk memutuskan
salah satu ikatan yang terdapat pada satu molekul atau senyawa dalam
keadaan gas.
3) Energi Ikatan Secara Merata, adalah energi rata yang diperlukan untuk
memutuskan ikatan atom pada suatu senyawa titik energi ikatan suatu molekul
yang berwujud gas dapat ditentukan dari data entalpi pembentukan standar
(∆H°f) dan energi ikatan unsurnya.(Tony, 1987)

Termokimia
Praktikum Kimia Dasar II
Tahun Akademik 2021/2022

III. PROSEDUR PERCOBAAN


3.1 Alat dan Bahan
3.1.1 Alat dan Fungsinya
No Alat Fungsi
1 Kalorimeter Sebagai alat untuk menghitung jumlah kalor dalam
reaksi.
2 Termometer Sebagai alat untuk mengukur suhu.
3 Gelas piala Sebagai wadah penampung untuk cairan kimia.
4 Neraca Sebagai alat untuk mengukur massa sampel.
5 Batang pengaduk Sebagai alat untuk menghomogenkan larutan.
6 Kaca arloji Sebagai tempat menimbang zat.
7 Botol semprot Sebagai tempat menampung akuades
8 Hot plate Sebagai alat untuk memanaskan larutan.

3.1.2 Bahan dan Kegunaannya


No Bahan Kegunaan
1 Batu kapur ( CaO ) Sebagai sampel uji dalam penetuan entalpi reaksi.
2 Urea Sebagai sampel uji dalam penetuan entalpi
larutan.
3 Akuades Sebagai sampel uji dalam penetuan pengaturan
kalorimeter, penetuan entalpi reaksi, dan
penetuan entalpi larutan.

Termokimia
Praktikum Kimia Dasar II
Tahun Akademik 2021/2022

3.2. Cara Kerja


3.2.1. Penetuan Pengaturan Kalorimeter
Dimasukkan 100 mL akuades ke dalam kalorimeter, lalu diukur suhu (T1).
Ditambahkan 50 mL akuades panas (T2) ke dalam kalorimeter. Kemudian,
campuran diaduk sampai suhunya konstan (Ta). Ditentukan harga tetapan
kalorimeter berdasarkan hukum azas Black.

3.2.2. Penetuan Entalpi Reaksi


Dimasukkan 150 mL akuades ke dalam perangkat kalorimeter, diukur suhu (T1).
Ditimbang 11.2 g CaO dalam kaca arloji, dimasukkan ke dalam kalorimeter dan
diaduk sampai suhunya konstan (Ta). Ditentukan nilai entalpi reaksi berdasarkan
prinsip-prinsip azas Black.

3.2.3. Penentuan Entalpi Larutan (Urea)


Dimasukkan 150 mL akuades ke dalam perangkat kalorimeter, diukur suhu (T1).
Ditimbang 18 g urea dalam kaca arloji, dimasukkan ke dalam kalorimeter dan
diaduk sampai suhunya konstan (Ta). Ditentukan nilai entalpi reaksi berdasarkan
prinsip-prinsip azaz Black.

Termokimia
Praktikum Kimia Dasar II
Tahun Akademik 2021/2022

3.3. Skema Kerja


3.3.1. Penetuan Pengaturan Kalorimeter

Akuades

- dimasukkan 100 mL akuades ke dalam kalorimeter


- diukur suhu (T1)
Akuades panas

- ditambahkan 50 mL akuades panas (T2) ke dalam kalorimeter


- campuran diaduk sampai suhunya konstan (Ta)
- ditentukan harga tetapan kalorimeter berdasarkan hukum azas
Black

Hasil

3.3.2. Penetuan Entalpi Reaksi

Akuades

- dimasukkan 150 mL akuades ke dalam perangkat kalorimeter


- diukur suhu (T1)

CaO

- ditimbang 11,2 g CaO dalam kaca arloji


- dimasukkan ke dalam kalorimeter
- diaduk sampai suhunya konstan (Ta)
- ditentukan nilai entalpi reaksi berdasarkan prinsip-prinsip azas
Black

Hasil

Termokimia
Praktikum Kimia Dasar II
Tahun Akademik 2021/2022

3.3.3. Penentuan Entalpi Larutan (Urea)

Akuades

- dimasukkan 150 mL akuades ke dalam perangkat kalorimeter


- diukur suhu (T1)

Urea

- ditimbang 18 g urea dalam kaca arloji


- dimasukkan ke dalam kalorimeter
- diaduk sampai suhunya konstan (Ta)
- ditentukan nilai entalpi reaksi berdasarkan prinsip-prinsip azas
Black.

Hasil

Termokimia
Praktikum Kimia Dasar II
Tahun Akademik 2021/2022

3.4. Skema Alat

Keterangan:
1. Neraca analitik
2. Kaca Arloji
3. Botol Semprot
4. Gelas Piala
5. Hot Plate
6. Batang Pengaduk
7. Termometer
8. Kalorimeter

Termokimia
Praktikum Kimia Dasar II
Tahun Akademik 2021/2022

IV. DATA DAN PERHITUNGAN


4.1 Data
No Tipe Percobaan T1 (0 C) T2 (0 C) Ta (0C)
1 Penentuan konstanta
27 70 38
kalorimetri
2 Penentuan panas reaksi (CaO) 28 - 30
3 Penentuan panas reaksi (urea) 27 - 22

Massa CaO = 11,204 gram


Massa urea = 18,001 gram
Volume air dingin = 150 mL
Volume air panas = 50 mL

Termokimia
Praktikum Kimia Dasar II
Tahun Akademik 2021/2022

4.2 Perhitungan
4.2.1 Penentuan Tetapan Kalorimeter
Q akuades panas = m x C x ΔT
= 50 g x 4,18 J⁄℃ g x (70 − 38)℃
= 50 g x 4,18 J⁄℃ g x 32℃
= 6688 J
Q akuades dingin = m x C x ΔT
= 100 g x 4,18 J⁄℃ g x (38 − 27)℃
= 100 g x 4,18 J⁄℃ g x 11℃
= 4598J
Q total = Q akuades panas − Q akuades dingin
= 6688 J − 4598 J
= 2090 J
Q Total
Tetapan kalorimeter (C) =
ΔT
2090 J
=
(38 − 27) ℃
= 190 J/˚C
4.2.2. Penentuan Entalpi Reaksi CaO
a. Perhitungan Entalpi Reaksi Kalorimeter
Q Larutan = m x C x ΔT
= (m akuades + m CaO) x C x ∆T
= (150 g + 11,204g) x 4,18 J⁄g℃ x (30 − 28)℃
= 161,204 g x 4,18 J⁄℃ g x 2℃
= 1.347,665J
Q Kalorimeter = C x ΔT
= 190 J⁄℃ x (30 − 28)℃
= 190 J⁄℃ g x 2℃
= 380 J
Q Reaksi = Q Larutan + Q Kalorimeter
= (1347,665) J + (380) J
= 1727,665J
Δ Reaksi = (Q reaksi)/(mol CaO)
1mol
mol CaO=11,204 g× =0,2 mol
56 g

Termokimia
Praktikum Kimia Dasar II
Tahun Akademik 2021/2022

Qreaksi 1727,665 J
H= =- =8.638,385 J
mol CaO 0,2 mol

b. Perhitungan Entalpi Reaksi dengan data entalpi pembentukan standar


∆H reaksi =Σ∆H℉ produk- Σ∆H℉ reaktan
= -986,6 KJ⁄mol - (-635,6-285,8) KJ⁄mol
= - 986,6 KJ⁄mol - 921,4 KJ⁄mol
=-65,2 KJ⁄mol

c. Perhitungan Entalpi Reaksi Berdasarkan Hukum Hess


Ca (s) + O2 (g) + H2 (g) → Ca(OH)2 (s) ΔH = - 980kJ⁄mol ×0,2 mol CaO

H2 (g) + 1⁄2 O2 (g) → H2O (l) ΔH = -285 kJ/mol× 0,2 mol CaO

Ca (s) + 1⁄2 O2 (g) → CaO (s) ΔH = -630 kJ/mol× 0,2 mol CaO

Ca (s) + O2 (g) + H2 (g) → Ca(OH) 2 (s) ΔH= -196kJ/mol

H2O (l) → H2 (g) + 1⁄2 O2 (g) ΔH=57 kJ/mol

CaO (s) → Ca (s) + 1⁄2 O2 (g) ΔH=126 kJ/mol


+

CaO (s) + H2O (l) → Ca(OH) 2 (s) ΔH= ΔH1+ ΔH2+ ΔH3
CaO (s) + H2O (l) → Ca(OH) 2 (s) ΔH= -13 kJ/mol

d. Perhitungan Entalpi Reaksi dengan energi ikatan

∆H reaksi=ΣE reaktan- ΣE produk


= (-635,6 KJ⁄mol+ 498 KJ⁄mol+436 KJ⁄mol)-(-635 KJ⁄(mol+(2 x 450) KJ⁄mol))
= 934 KJ⁄mol - 900 KJ⁄mol
= 34 KJ⁄mol

Termokimia
Praktikum Kimia Dasar II
Tahun Akademik 2021/2022

4.2.3. Penentuan Entalpi Larutan Urea


Q Larutan = m x C x ΔT
= (m akuades + m urea) x C x ∆T
= (150 g + 18,001g) x 4,18 J⁄g℃ x (27 − 22)℃
= 158,001 g x 4,18 J⁄℃ g x (5℃)
= 3511,22 J
Q Kalorimeter = C x ΔT
= 190 J⁄℃ x (27 − 22)℃
= 190 J⁄℃ g x (5 ℃)
= 950 J
Q Reaksi = Q Larutan + Q Kalorimeter
= (3511,22 J) + 950 J
= 4461,22 J
Q reaksi
∆ Reaksi =
mol urea
60g/mol
= 4461,22 ×
18,001g

= +1338,266 J

4.2.4. Kemurnian CaO


ΔH eksperimen
%Kemurnian CaO = × 100%
ΔH teori pembentukan standar

8,638
%Kemurnian CaO = × 100%
13

%Kemurnian CaO = 66,44%

Termokimia
Praktikum Kimia Dasar II
Tahun Akademik 2021/2022

V. HASIL DAN PENGAMATAN


5.1. Tabel Pengamatan
5.1.1. Penentuan Pengaturan Kalorimter

No Cara Kerja dan Reaksi Gambar Pengamatan Analisis


Dimasukkan 100 mL aquades ke dalam
Akuades mempunyai suhu normal sesuai
kalorimeter, kemudian ukur suhu (T1).
dengan suhu kamar (27ºC). Saat ditambahkan
Lalu Ditambahkan 50mL aquades panas Larutan berwarna
akuades panas maka akuades panas akan
1 ke dalam Kalorimeter. lalu diaduk bening dengan suhu
melepaskan kalor sehingga akuades yang
sampai suhu konstan (Ta). kemudian 27ºC
bersuhu lebih rendah akan menyerap kalor
tentukan harga tetapan kalorimeter
tersebut hingga mencapai kesetimbangan.
berdasarkan hukum azaz black

5.1.2. Penentuan Entalpi Reaksi CaO


No Cara Kerja dan Reaksi Gambar Pengamatan Analisis
Aquades dimasukkan 150 mL aquades Akuades masih berada pada suhu normal yang
ke dalam kalorimeter, ukur suhu (T1). Larutan suhu awal sesuai suhu kamar 27ºC. Setelah ditambah CaO
Kemudian CaO ditimbang 11,2 gram di berada pada 28ºC. 11,2 gram berbentuk bubuk suhu naik hingga
1 timbangan analitik. Selanjutnya CaO Suhu konstan larutan 30ºC. Karena terjadinya kenaikan suhu saat
yang sudah ditimbang, dimasukkan ke ketika ditambah CaO bereaksi, maka ini adalah reaksi eksoterm.
dalam kalorimeter, aduk sampai sebesar 30ºC Yang mana pada reaksi ini terjadi perpindahan
suhunya konstan (Ta) kalor dari sistem ke lingkungan.

Termokimia
Praktikum Kimia Dasar II
Tahun Akademik 2021/2022

5.1.3. Penentuan Reaksi Urea

No Cara Kerja dan Reaksi Gambar Pengamatan Analisis


Dimasukkan 150 mL aquades ke daalam
Akuades masih mempunyai suhu normal yang
16alorimeter dan ukur suhu (T1). Suhu yang
sesuai dengan suhu kamar 27ºC. Karna terjadi
Kemudian Timbang Urea 18 gram. Urea didapatkan 27ºC.
penurunan suhu maka ini merupakan reaksi
yang sudah ditimbang dimasukan Larutan putih dan
1 endoterm. Reaksi endoterm adalah reaksi yang
kedalam kalorimeter aduk sampai didapatkan suhu
menyerap kalor. Reaksi urea adalah reaksi
suhunya konstan konstan (Ta) sebesar
pelarutan, karena reaksi yang terjadi hanya
22ºC
perubahan fasa

Termokimia
Praktikum Kimia Dasar II
Tahun Akademik 2021/2022

5.2. Pembahasan
Pada praktikum objek ini, dilakukan percobaan mengenai termokimia. Yang mana
bertujuan untuk melihat perubahan panas (entalpi) pada reaksi kimia, berdasarkan
eksperimen menggunakan kalorimeter. Kalorimeter yang digunakan pada percobaan
ini sendiri adalah kalorimeter sederhana. Untuk mengukur entalpi reaksi
menggunakan prinsip pengukuran yang berdasarkan pada hukum hess dan azaz
black.
Pada percobaan pertama yaitu, dilakukan penentuan kalorimeter. Pada
percobaan ini didapatkan akuades panas melepaskan kalornya akuades dingin
dengan suhu konstan 38ºC. berdasarkan percobaan ini membuktikan bahwa
penentuan pengaturan Kalorimeter berlaku azaz black yang mana dalam percobaaan
ini terlihat bahwa ketika dua akuades yang memiliki perbedaan suhu dimasukkan
kedalam kalorimeter maka akuades yang bersuhu tinggi akan melepaskan kalornya,
maka akuades yang bersuhu lebih rendah akan meneyerap kalor hingga mecapai
kesetimbangan. Hasil tetapan kalorimeter berdasarkan percobaan ini diperoleh
174,16 J⁄℃ .
Pada percobaan kedua dilakukan penentuan entalpi reaksi CaO. Pada
percobaan ini didapatkan kenaikan suhu dari 28ºC menjadi 30ºC. CaO sendiri
memiliki sifat melepaskan panas ke akuades. Perlahan-lahan wujud CaO yang padat
perlahan-lahan akan larut dan suhunya juga akan naik. Reaksi yang terjadi adalah
reaksi eksoterm yang mana CaO pada reaksi ini berperan sebgai sistem, sedangkan
akuades dan kalorimeter sebagai lingkungannya. Dikarenakan larutan sudah
mencapai larutan titik jenuh sehingga mengakibatkan CaO yang tidak larut dalam
akuades mengendap di dasar kalorimeter. Pada percobaan penentuan entalpi reaksi
CaO ini didapatkan entalpinya sebesar – 8,638 kJ/mol.
Pada percobaan ketiga dilakukan penentuan entalpi menggunakan urea. Pada
percobaan ini terjadi penurunan suhu dari 27ºC menjadi 22ºC. Dapat dilihat reaksi
yang terjadi pada percobaan ini adala reaksi endoterm. Reaksi endoterm adalah
reaksi penyerapan kalor oleh sistem. Urea merupakan reaksi pelarutan yang mana
pada reaksi ini urea menyerap kalor dari lingkungan sehingga suhu sistem lebih
besar daripada suhu lingkungannya. Resksi yang terjadi hanya perubahan fasa saja
dari padat menjadi fasa cair dan bukan reaksi pembentukan. Entalpi zat hasil reaksi

Termokimia
Praktikum Kimia Dasar II
Tahun Akademik 2021/2022

lebih besar daripada entalpi zat yang bereaksi, sehingga perubahan entalpinya
bernilai positif. Dari percobaan ini didapatkan entalpi reaksi urea tersebut sebesar
+13,38 kJ/mol.

Termokimia
Praktikum Kimia Dasar II
Tahun Akademik 2021/2022

VI. KESIMPULAN DAN SARAN


6.1 Kesimpulan
Dari percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa :
1. Apabila mengalami kenaikan temperatur, maka terjadi reaksi eksotermik dan
apabila mengalami penurunan temperatur, maka terjadi reaksi endotermik.
2. Untuk menentukan 𝛥𝐻 reaksi dapat dilakukan dengan 4 cara, yaitu
berdasarkan eksperimen menggunakan alat kalorimeter, hukum Hess, data
entalpi pembentukan standar, dan energi ikatan.
3. Campuran akuades dengan 𝐶𝑎𝑜 merupakan contoh dari reaksi eksoterm,
sedangkan campuran akuades dengan urea merupakan contoh reaksi
endoterm.
6.2 Saran
Beberapa saran yang harus dilakukan untuk percobaan selanjutnya adalah :
1. Pratikan diharapkan mempelajari materi-materi yang akan dipraktikumkan.
2. Alat dan bahan dipersiapkan dengan baik agar tidak ada kesalahan saat
praktikum.
3. Bersihkan tempat kerja dan alat setelah praktikum.

Termokimia
Praktikum Kimia Dasar II
Tahun Akademik 2021/2022

DAFTAR PUSTAKA

Atkins, p. w. (1999). Kimia Fisika (T. Rohhadyan & K. Hadiyana (eds.); keempat).
Erlangga.
Chang, R. (2010). Chemistry (tenth). Thomas D. Timp.
David W. Oxtoby, H.P. Gillis, N. H. N. (2001). Prinsip-prinsip kimia modern (4th ed.).
Erlangga.
Sastroamidjojo, H. (2016). Kimia Dasar. gadjah mada university press.
Tony, B. (1987). Kimia Fisik Untuk Universitas. gramedia pustaka utama.

Termokimia
Praktikum Kimia Dasar II
Tahun Akademik 2021/2022

Lampiran
Tugas Sebelum Praktikum
1. Jelaskan apa yang dimaksud panas reaksi, entalpi reaksi !
Jawab: Panas reaksi adalah jumlah panas yang harus ditambahkan atau
dihilangkan selama reaksi kimia agar semua zat tetap berada pada suhu yang
sama. Entalpi reaksi adalah kalor yang terlibat dalam suatu reaksi kimia yang
dilakukan pada kondisi tekanan tetap.
2. Apa itu energi ikatan ?
Jawab: Energi ikatan adalah jumlah energi yang diperlukan untuk memutuskan
ikatan kimia tertentu oleh satu mol molekul menjadi atom-atom individual atau
gugus.
3. Jelaskan tentang hukum Hess dengan contoh aplikasinya !
Jawab: Hukum Hess adalah teorema atau sebuah hukum yang digunakan
untuk menentukan besarnya perubahan entalpi suatu reaksi. Bunyi hukum
Hess yaitu “Jumlah panas yang terlibat dalam suatu reaksi kimia, hanya
dipengaruhi oleh keadaan akhir dan awal saja tidak bergantung pada jalannya
reaksi.”
Contoh aplikasi hukum Hess yaitu kita dapat mengombinasikan beberapa
reaksi yang telah diketahui entalpinya untuk memperoleh entalpi yang kita
cari, ini berarti hukum Hess dapat memprediksi perubahan entalpi serta
perubahan reaksi.
4. Hitung entalpi reaksi secara teoritis !
Jawab:
a. Berdasarkan eksperimen (kalorimeter)
Besarnya perubahan entalpi dapat ditentukan melalui percobaan dengan
menggunakan alat yang disebut kalorimeter. Proses pengukuran jumlah kalor
yang dilepas atau diserap dengan kalorimeter disebut dengan kalorimetri.
Hasil dari pengukuran dengan kalorimeter adalah suhu sebelum dan setelah
reaksi. Dari hasil pengukuran suhu yang didapat kemudian dapat digunakan
untuk menghitung kalor yang diserap atau dilepaskan serap reaksi. Kalor
larutan dihitung melalui persamaan:
qlarutan =mcΔT

Termokimia
Praktikum Kimia Dasar II
Tahun Akademik 2021/2022

Dan kalor kalorimeter dihitung melalui persamaan :


qkalorimeter=mcΔT

Untuk kalor yang diserap atau dilepaskan kalorimeter adalah kalor reaksi, yaitu:
qreaksi =-(qlarutan +qkalorimeter)

Untuk perubahan entalpi (ΔH) dapat dicari dengan persamaan


ΔH=-(mcΔT)
q
ΔH=- reaksi
mol
b. Berdasarkan hukum Hess.
Berdasarkan bunyi hukum Hess yaitu “Perubahan entalpi tidak bergantung pada
jalannya reaksi atau tahapan reaksi dan hanya bergantung pada keadaan awal dan
akhir reaksi.”
ΔHreaksi =ΣΔH
ΔH1 =ΔH2 +ΔH3
c. Berdasarkan data entalpi pembentukan (𝛥𝐻˚𝐹 ) standar.
Besarnya perubahan entalpi reaksi dapat ditentukan dengan data entalpi
pembentukan standar. Dimana perubahan entalpi reaksi sama dengan total
perubahan entalpi produk dikurangi perubahan entalpi reaktan.
ΔH=ΣH˚F produk -ΣΔH˚F reaktan

d. Perhitungan entalpi dengan energi ikatan.


Penentuan perubahan energi suatu reaksi dapat dihitung dengan menggunakan
beberapa cara, salah satunya adalah adalah menggunakan data energi ikatan dari
masing-masing senyawa pembentuk reaksi.
ΔH=Σenergi ikatan reaktan-Σenergi ikatan produk
ΔH=Σenergi pemutusan-Σenergi pembentukan
5. Bandingkan entalpi reaksi eksperimental dengan entalpi reaksi secara teori!
Jawaban :
kJ
Secara teori seharusnya entalpi reaksi CaO adalah −13,13 ⁄mol , sedangkan
kJ
hasil eksperimen diperoleh nilai entalpi reaksi yaitu -8,638 ⁄mol. Perbedaan
ini dikarenakan tidak murninya CaO yang digunakan.

6. Hitung persen kemurnian sampel CaO!

Termokimia
Praktikum Kimia Dasar II
Tahun Akademik 2021/2022

Jawaban :
∆H eksperimen
%Kemurnian CaO = x 100%
∆H teori pembentukan standar

8,638
%Kemurnian CaO = x 100%
13,13

%Kemurnian CaO = 66,44%

Termokimia

Anda mungkin juga menyukai