TERMOKIMIA
I. TUJUAN
1. Mendeskripsikan perubahan entalpi reaksi, reaksi endotermik, reaksi
eksotermik.
2. Menentukan ΔH reaksi berdasarkan eksperimen, hukum Hess, berdasarkan
data entalpi pembentukan standar (tabel) dan data energi ikatan.
3. Terampil menggunakan alat kalorimeter.
4. Menentukan ΔH reaksi eksotermik dan endotermik yang terjadi dalam
kehidupan sehari-hari.
II. TINJAUAN PUSTAKA
Termokimia adalah kajian tentang kalor yang dihasilkan atau dibutuhkan oleh reaksi
kimia. Termokimia merupakan cabang dari termodinamika karena tabung reaksi dan
isinya membentuk sistem dan. Jadi dapat mengukur (secara tak langsung, dengan
cara mengukur kerja atau kenaikan temperatur) energi yang dihasilkan oleh reaksi
sebagai kalor dan dikenal sebagai q, bergantung pada kondisinya, apakah dengan
perubahan energi dalam perubahan entalpi. Sebaliknya, jika diketahui ΔU atau ΔH
suatu reaksi, dapat diramalkan jumlah energi yang dihasilkannya sebagai kalor
(Atkins, 1999).
Perubahan energi yang dimaksud sampai sejauh ini timbul dari kerja mekanik
langsung terhadap sistem (seperti sebuah kincir yang digerakkan dengan sebuah
beban jatuh) atau dari terjadinya kontak kalor antara dua sistem pada suhu yang
berbeda. Dalam kimia, sumber perubahan energi tambahan yang penting berasal
dari kalor yang diberikan atau diambil dari lintasannya suatu reaksi kimia.
Penelitian tentang pengaruh kalor ini disebut termokimia. Karena reaksi kimia
biasanya dipelajari pada tekanan tetap, kalor reaksi diukur pada tekanan tetap. Nilai
tersebut ditabelkan dalam bentuk entalpi reaksi.(David W. Oxtoby, H.P. Gillis, 2001)
Hampir semua reaksi kimia menyerap atau menghasilkan (melepaskan energi),
umumnya dalam bentuk kalor. Kalor (heat) adalah perpindahan energi termal antara
dua benda yang suhunya berbeda. Kita sering mengatakan “aliran kalor dari benda
panas ke benda dingin. Walaupun “kalor itu sendiri mengandung arti perpindahan
energi, kita biasanya menyebut “kalor diserap” atau “kalor dibebaskan”. Ketika
menggambarkan perubahan energi yang terjadi selama proses tersebut. Ilmu yang
Termokimia
Praktikum Kimia Dasar II
Tahun Akademik 2021/2022
Termokimia
Praktikum Kimia Dasar II
Tahun Akademik 2021/2022
Termokimia
Praktikum Kimia Dasar II
Tahun Akademik 2021/2022
sehingga interaksi antara duaion (atau molekul terlarut untuk zat bukan elektrolit)
dapat diabaikann.(Atkins, 1999)
Kalorimetri adalah salah satu cabang ilmu fisika yang mempelajari tentang
menghitung energi panas atau kalor. Dalam praktikum kalorimetri media cair yang
digunakan adala larutan air garam dan kopi.dengan adanya kalor menyebabkan
perubahan suhu atau bentuk wujudnya.(David W. Oxtoby, H.P. Gillis, 2001)
Hukum Hess sebenarnya merupakan bentuk lain dalam menyatakan hukum
kekekalan energi. Hukum ini menyatakan bahwa banyaknya panas yang dilepas
ataupun diserap dalam suatu reaksi kimia, akan selalu sama, tidak bergantung pada
jalannya reaksi, Apakah berlangsung dalam satu tahap atau dalam beberapa tahap.
Agar hukum Hess ini berlaku maka perlu diisyaratkan bahwa keadaan awal reaktan
dan keadaan akhir produk pada berbagai proses tersebut adalah sama.(Tony, 1987)
Hukum Hess menyatakan prinsip yang kita gunakan sebagai berikut: “jika
suatu proses terjadi dalam beberapa tahapatau langkah (meskipun hanya hipotesis),
maka perubahan entalpi untuk proses keseluruhan adalah penjumlahan perubahan-
perubahan entalpi dalam langkah-langkahnya. Dengan kata lain, jika kita dapat
membagi reaksi menjadi beberapa tahap reaksi dimana AH reaksi dapat diukur, kita
dapat menghitung AH reaksi untuk keseluruhan reaksi. Hukum Hess sebenarnya
adalah konsekuensi dari sifat fungsi keadaan dari entalpí. Apapun lintasan yang
diambil dari keadaan awal ke keadaan akhir, AH (atau AH’ jika proses dilakukan
pada kondisi standar) memiliki nilai yang sama. (Sastroamidjojo, 2016)
Berdasarkan hukum Hess, penentuan ∆H dapat dilakukan melalui 3 cara yaitu:
1) Perubahan entalpi (∆H) suatu reaksi dihitung melalui penjumlahan dari
perubahan entalpi beberapa reaksi yang berhubungan.
2) Perubahan entalpi (∆H) suatu reaksi dihitung berdasarkan selisih entalpi
pembentukan (∆H °f) antara produk dan reaktan.
3) Perubahan entalpi (∆H) suatu reaksi dihitung berdasarkan data energi ikatan.
Reaksi kimia merupakan proses pemutusan dan pembentukan ikatan. Proses
ini selalu disertai perubahan energi. Energi yang dibutuhkan untuk memutuskan I
mol ikatan kimia dalam suatu molekul gas menjadi atomatomnya dalam fase gas
disebut energi ikatan atau energi disosiasi (D). Untuk molekul kompleks, energi
Termokimia
Praktikum Kimia Dasar II
Tahun Akademik 2021/2022
Termokimia
Praktikum Kimia Dasar II
Tahun Akademik 2021/2022
Termokimia
Praktikum Kimia Dasar II
Tahun Akademik 2021/2022
Termokimia
Praktikum Kimia Dasar II
Tahun Akademik 2021/2022
Akuades
Hasil
Akuades
CaO
Hasil
Termokimia
Praktikum Kimia Dasar II
Tahun Akademik 2021/2022
Akuades
Urea
Hasil
Termokimia
Praktikum Kimia Dasar II
Tahun Akademik 2021/2022
Keterangan:
1. Neraca analitik
2. Kaca Arloji
3. Botol Semprot
4. Gelas Piala
5. Hot Plate
6. Batang Pengaduk
7. Termometer
8. Kalorimeter
Termokimia
Praktikum Kimia Dasar II
Tahun Akademik 2021/2022
Termokimia
Praktikum Kimia Dasar II
Tahun Akademik 2021/2022
4.2 Perhitungan
4.2.1 Penentuan Tetapan Kalorimeter
Q akuades panas = m x C x ΔT
= 50 g x 4,18 J⁄℃ g x (70 − 38)℃
= 50 g x 4,18 J⁄℃ g x 32℃
= 6688 J
Q akuades dingin = m x C x ΔT
= 100 g x 4,18 J⁄℃ g x (38 − 27)℃
= 100 g x 4,18 J⁄℃ g x 11℃
= 4598J
Q total = Q akuades panas − Q akuades dingin
= 6688 J − 4598 J
= 2090 J
Q Total
Tetapan kalorimeter (C) =
ΔT
2090 J
=
(38 − 27) ℃
= 190 J/˚C
4.2.2. Penentuan Entalpi Reaksi CaO
a. Perhitungan Entalpi Reaksi Kalorimeter
Q Larutan = m x C x ΔT
= (m akuades + m CaO) x C x ∆T
= (150 g + 11,204g) x 4,18 J⁄g℃ x (30 − 28)℃
= 161,204 g x 4,18 J⁄℃ g x 2℃
= 1.347,665J
Q Kalorimeter = C x ΔT
= 190 J⁄℃ x (30 − 28)℃
= 190 J⁄℃ g x 2℃
= 380 J
Q Reaksi = Q Larutan + Q Kalorimeter
= (1347,665) J + (380) J
= 1727,665J
Δ Reaksi = (Q reaksi)/(mol CaO)
1mol
mol CaO=11,204 g× =0,2 mol
56 g
Termokimia
Praktikum Kimia Dasar II
Tahun Akademik 2021/2022
Qreaksi 1727,665 J
H= =- =8.638,385 J
mol CaO 0,2 mol
H2 (g) + 1⁄2 O2 (g) → H2O (l) ΔH = -285 kJ/mol× 0,2 mol CaO
Ca (s) + 1⁄2 O2 (g) → CaO (s) ΔH = -630 kJ/mol× 0,2 mol CaO
CaO (s) + H2O (l) → Ca(OH) 2 (s) ΔH= ΔH1+ ΔH2+ ΔH3
CaO (s) + H2O (l) → Ca(OH) 2 (s) ΔH= -13 kJ/mol
Termokimia
Praktikum Kimia Dasar II
Tahun Akademik 2021/2022
= +1338,266 J
8,638
%Kemurnian CaO = × 100%
13
Termokimia
Praktikum Kimia Dasar II
Tahun Akademik 2021/2022
Termokimia
Praktikum Kimia Dasar II
Tahun Akademik 2021/2022
Termokimia
Praktikum Kimia Dasar II
Tahun Akademik 2021/2022
5.2. Pembahasan
Pada praktikum objek ini, dilakukan percobaan mengenai termokimia. Yang mana
bertujuan untuk melihat perubahan panas (entalpi) pada reaksi kimia, berdasarkan
eksperimen menggunakan kalorimeter. Kalorimeter yang digunakan pada percobaan
ini sendiri adalah kalorimeter sederhana. Untuk mengukur entalpi reaksi
menggunakan prinsip pengukuran yang berdasarkan pada hukum hess dan azaz
black.
Pada percobaan pertama yaitu, dilakukan penentuan kalorimeter. Pada
percobaan ini didapatkan akuades panas melepaskan kalornya akuades dingin
dengan suhu konstan 38ºC. berdasarkan percobaan ini membuktikan bahwa
penentuan pengaturan Kalorimeter berlaku azaz black yang mana dalam percobaaan
ini terlihat bahwa ketika dua akuades yang memiliki perbedaan suhu dimasukkan
kedalam kalorimeter maka akuades yang bersuhu tinggi akan melepaskan kalornya,
maka akuades yang bersuhu lebih rendah akan meneyerap kalor hingga mecapai
kesetimbangan. Hasil tetapan kalorimeter berdasarkan percobaan ini diperoleh
174,16 J⁄℃ .
Pada percobaan kedua dilakukan penentuan entalpi reaksi CaO. Pada
percobaan ini didapatkan kenaikan suhu dari 28ºC menjadi 30ºC. CaO sendiri
memiliki sifat melepaskan panas ke akuades. Perlahan-lahan wujud CaO yang padat
perlahan-lahan akan larut dan suhunya juga akan naik. Reaksi yang terjadi adalah
reaksi eksoterm yang mana CaO pada reaksi ini berperan sebgai sistem, sedangkan
akuades dan kalorimeter sebagai lingkungannya. Dikarenakan larutan sudah
mencapai larutan titik jenuh sehingga mengakibatkan CaO yang tidak larut dalam
akuades mengendap di dasar kalorimeter. Pada percobaan penentuan entalpi reaksi
CaO ini didapatkan entalpinya sebesar – 8,638 kJ/mol.
Pada percobaan ketiga dilakukan penentuan entalpi menggunakan urea. Pada
percobaan ini terjadi penurunan suhu dari 27ºC menjadi 22ºC. Dapat dilihat reaksi
yang terjadi pada percobaan ini adala reaksi endoterm. Reaksi endoterm adalah
reaksi penyerapan kalor oleh sistem. Urea merupakan reaksi pelarutan yang mana
pada reaksi ini urea menyerap kalor dari lingkungan sehingga suhu sistem lebih
besar daripada suhu lingkungannya. Resksi yang terjadi hanya perubahan fasa saja
dari padat menjadi fasa cair dan bukan reaksi pembentukan. Entalpi zat hasil reaksi
Termokimia
Praktikum Kimia Dasar II
Tahun Akademik 2021/2022
lebih besar daripada entalpi zat yang bereaksi, sehingga perubahan entalpinya
bernilai positif. Dari percobaan ini didapatkan entalpi reaksi urea tersebut sebesar
+13,38 kJ/mol.
Termokimia
Praktikum Kimia Dasar II
Tahun Akademik 2021/2022
Termokimia
Praktikum Kimia Dasar II
Tahun Akademik 2021/2022
DAFTAR PUSTAKA
Atkins, p. w. (1999). Kimia Fisika (T. Rohhadyan & K. Hadiyana (eds.); keempat).
Erlangga.
Chang, R. (2010). Chemistry (tenth). Thomas D. Timp.
David W. Oxtoby, H.P. Gillis, N. H. N. (2001). Prinsip-prinsip kimia modern (4th ed.).
Erlangga.
Sastroamidjojo, H. (2016). Kimia Dasar. gadjah mada university press.
Tony, B. (1987). Kimia Fisik Untuk Universitas. gramedia pustaka utama.
Termokimia
Praktikum Kimia Dasar II
Tahun Akademik 2021/2022
Lampiran
Tugas Sebelum Praktikum
1. Jelaskan apa yang dimaksud panas reaksi, entalpi reaksi !
Jawab: Panas reaksi adalah jumlah panas yang harus ditambahkan atau
dihilangkan selama reaksi kimia agar semua zat tetap berada pada suhu yang
sama. Entalpi reaksi adalah kalor yang terlibat dalam suatu reaksi kimia yang
dilakukan pada kondisi tekanan tetap.
2. Apa itu energi ikatan ?
Jawab: Energi ikatan adalah jumlah energi yang diperlukan untuk memutuskan
ikatan kimia tertentu oleh satu mol molekul menjadi atom-atom individual atau
gugus.
3. Jelaskan tentang hukum Hess dengan contoh aplikasinya !
Jawab: Hukum Hess adalah teorema atau sebuah hukum yang digunakan
untuk menentukan besarnya perubahan entalpi suatu reaksi. Bunyi hukum
Hess yaitu “Jumlah panas yang terlibat dalam suatu reaksi kimia, hanya
dipengaruhi oleh keadaan akhir dan awal saja tidak bergantung pada jalannya
reaksi.”
Contoh aplikasi hukum Hess yaitu kita dapat mengombinasikan beberapa
reaksi yang telah diketahui entalpinya untuk memperoleh entalpi yang kita
cari, ini berarti hukum Hess dapat memprediksi perubahan entalpi serta
perubahan reaksi.
4. Hitung entalpi reaksi secara teoritis !
Jawab:
a. Berdasarkan eksperimen (kalorimeter)
Besarnya perubahan entalpi dapat ditentukan melalui percobaan dengan
menggunakan alat yang disebut kalorimeter. Proses pengukuran jumlah kalor
yang dilepas atau diserap dengan kalorimeter disebut dengan kalorimetri.
Hasil dari pengukuran dengan kalorimeter adalah suhu sebelum dan setelah
reaksi. Dari hasil pengukuran suhu yang didapat kemudian dapat digunakan
untuk menghitung kalor yang diserap atau dilepaskan serap reaksi. Kalor
larutan dihitung melalui persamaan:
qlarutan =mcΔT
Termokimia
Praktikum Kimia Dasar II
Tahun Akademik 2021/2022
Untuk kalor yang diserap atau dilepaskan kalorimeter adalah kalor reaksi, yaitu:
qreaksi =-(qlarutan +qkalorimeter)
Termokimia
Praktikum Kimia Dasar II
Tahun Akademik 2021/2022
Jawaban :
∆H eksperimen
%Kemurnian CaO = x 100%
∆H teori pembentukan standar
8,638
%Kemurnian CaO = x 100%
13,13
Termokimia