Anda di halaman 1dari 22

Bab 2 : Termokimia 27

Ilmu kimia adalah ilmu yang mempelajari struktur, susunan, sifat dan
perubahan materi, serta energi yang menyertai perubahan materi. Setelah
pembahasan sebelumnya mempelajari materi, maka pada bab ini dipelajari
mengenai energi yang menyertai perubahan materi.

A. PENDAHULUAN

1. Energi Yang Dimiliki Setiap Zat


Energi yang dimiliki suatu zat dapat berupa energi potensial dan
energi kinetik. Energi potensial adalah energi yang dimiliki suatu benda
oleh karena adanya tarikan atau tolakan benda lain. Misalkan batu diatas
gunung yang ditarik oleh gaya grafitasi bumi. Sedangkan energi kinetik
adalah energi yang dimiliki oleh suatu benda yang bergerak.
Dalam atom, elektron yang bermuatan negatif mendapat gaya tarik
elektrostatis dari proton yang bermuatan positif dalam inti atom. Ini berarti
elektron memiliki energi potensial tertentu. Selain itu elektron selalu
bergerak disekitar inti dalam orbital tertentu, ini berarti elektron juga
memiliki energi kinetik. Ketika terjadi interaksi antar atom, baik pada saat
terjadi proses pembentukan ikatan kimia dan / atau pada saat terjadi
pemutusan ikatan kimia(keduanya terjadi pada saat berlangsung reaksi
kimia), elektron suatu atom akan mengalami perpindahan atau perubahan
kedudukan, ini berarti elektron mengalami perubahan energi potensial.
Perubahan energi ini dapat berupa penambahan / peningkatan energi, bisa
juga berupa pengurangan / penurunan energi. Energi potensial elektron
meningkat ketika atom mendapat atau menyerap energi, sedangkan
penurunan energi potensial elektron terjadi jika suatu atom melepaskan
energi ke luar. Energi yang diserap atau dilepaskan dapat berupa energi
kalor, energi bunyi, energi cahaya maupun bentuk – bentuk energi lainnya.
28 Ilmu Kimia Klas XI IPA Semester 1

2. Perkembangan Termokimia

Cabang ilmu kimia yang mempelajari energi yang menyertai suatu


reaksi adalah energetika. Diantara sekian bentuk energi yang menyertai
reaksi kimia, energi yang paling banyak dipelajari adalah energi kalor.
Perihal tersebut dibahas dalam cabang ilmu kimia yang disebut
termokimia, yaitu cabang ilmu kimia yang mempelajari perubahan kalor
yang menyertai reaksi kimia.
Awalnya ahli kimia menganggap bahwa kalor (calorique) adalah
materi. Hal ini pertama kali diusulkan oleh Antoine Laurent Lavoisier,
pada tahun 1789 dalam bukunya Traite Elementaire de Chimie. Pendapat
tersebut diperkuat oleh John Dalton yang menyatakan dalam bukunya
System of Chemical Phylosophy (1803) bahwa kalor adalah “materi fluida”
yang dapat mengalir (berpindah) dari satu benda ke benda lainnya.
Demikian pula Jons Jakob Berzelius yang masih mencantumkan kalor
sebagai salah satu unsur dalam bukunya Lehrbuch der Chemie pada
tahun1825.
Setelah Julius Robert Mayer dari Jerman mengusulkan bahwa
kalor adalah energi dan dapat diubah menjadi kerja pada tahun 1842, dan
diikuti dengan keberhasilan James Prescott Joule ilmuwan dari Inggris
membuktikan hal tersebut dengan berbagai eksperimen, maka pada tahun
1850 para ahli mengakui bahwa kalor adalah bentuk energi bukan materi.

3. Asas Kekekalan Energi

Dengan berbagai penelitiannya Joule membuktikan bahwa sebagai


salah satu bentuk energi, berarti kalor dapat diubah menjadi bentuk energi
lainnya atau sebaliknya. Setelah mempelajari berbagai bentuk perubahan
energi, Joule menyimpulkan bahwa “energi tidak dapat diciptakan
maupun dimusnahkan, energi hanya dapat diubah dari satu bentuk ke
bentuk lainnya”, yang dikenal sebagai hukum / asas kekekalan energi.
Oleh karena itu pada perubahan bentuk energi, besar perubahan energi
totalnya adalah nol (besar total energi semula sama dengan besar energi
akhir).

B. ENTALPI DAN PERUBAHAN ENTALPI

1. Pengertian Entalpi Dan Perubahan Entalpi


Di depan telah disebutkan bahwa setiap benda memiliki energi.
Energi potensial zat terkait dengan wujud, volume dan tekanan zat. Energi
kinetik zat ditimbulkan oleh adanya atom – atom atau molekul – molekul
zat yang bergerak secara acak. Jumlah keseluruhan energi yang dimiliki
suatu zat disebut dengan entalpi. Istilah ini diusulkan oleh Herman
Helmholtz dari Jerman pada tahun 1847 dari istilah dalam bahasa Jerman
entalpien yang artinya “kandungan” dan dilambangkan dengan H.
Bab 2 : Termokimia 29

Besarnya entalpi suatu zat tidak dapat diukur, yang bisa diukur
adalah perubahan entalpi (ΔH), yaitu selisih antara entalpi sesudah reaksi
dengan sebelum reaksi.

ΔH = H2 – H...............................................................(2.1)
1

dengan :
ΔH = perubahan entalpi
H1 = entalpi pereaksi / sebelum reaksi
H2 = entalpi hasil reaksi / sesuadah reaksi
Ditinjau dari perubahan entalpinya, dikenal ada dua macam reaksi
kimia, yaitu :

a. Reaksi endoterm
Rekasi endoterm adalah reaksi yang menyerap atau
memerlukan kalor. Pada reaksi ini kalor mengalir dari lingkungan
menuju (masuk) ke dalam sistem (reaksi kimia), dan ΔH bernilai
positif.

b. Reaksi eksoterm
Rekasi eksoterm adalah reaksi yang melepaskan atau
menghasilkan kalor. Pada reaksi ini kalor mengalir keluar dari sistem
keluar menuju ke lingkungan, dan ΔH bernilai negatif. Sistem adalah
obyek yang diamati dalam suatu penelitian, dalam hal ini adalah reaksi
kimia. Sedangkan lingkungan adalah segala yang diluar sistem.

Sistem kalor Sistem kalor

(a) (b)
Gambar 2.1 : (a) Reaksi endoterm, (b) Reaksi eksoterm

2. Persamaan Termokimia
Reaksi bersifat eksoterm atau endoterm, dapat diketahui dari
persamaan termokimianya. Persamaan termokimia adalah persamaan
reaksi yang dilengkapi dengan ΔH reaksi tersebut.
30 Ilmu Kimia Klas XI IPA Semester 1

Contoh 1:
(1) 2 HCl(g) → H2(g) + Cl2(g) ΔH = + 185 kJ
(2) C3H8(g) + 5 O2(g) → 3 CO2(g) + 4 H2O(g) ΔH = − 530 kkal
Harga ΔH dinyatakan dalam Joule (J) atau kalori (kal) dengan :

 1 Joule = 0,24 kalori, atau


 1 kalori = 4,2 Joule

Perubahan entalpi standar (ΔH0) adalah perubahan enetalpi


yang diukur pada 250C atau 298 K dan tekanan 1 atmosfir untuk 1 mol zat.
Jumlah 1 mol zat ditunjukkan oleh koefisien zat yang dimaksud sebesar 1
(tidak dituliskan). Ini berarti pada contoh 1 nomor (1) ΔH reaksi tersebut
tidak termasuk ΔHo, karena koefisien HCl adalah 2. Sedangkan contoh 1
nomor (2) termasuk reaksi dengan ΔHo. Sesuai dengan pengertian tersebut,
maka satuan yang digunakan untuk ΔHo adalah kJ.mol−1 atau kkal.mol−1.
Tetapi dalam buku ini kita cukup menuliskan kJ atau kkal saja, karena
jumlah mol zat telah ditunjukkan oleh koefisien reaksi.

3. Macam – macam Perubahan Entalpi


Ditinjau dari jenis reaksi kimianya atau proses yang me -
nimbulkan perubahan entalpi, ΔH reaksi bisa dibedakan menjadi beberapa
macam, diantaranya :
a. Perubahan entalpi pembentukan standar (ΔHof)
Perubahan entalpi pembentukan standar dilambangkan ΔH of,
dengan “f” kependekan dari “formation” yang berarti “pembentukan”
atau “penyusunan”. Adapun pengertian ΔHof adalah : perubahan
entalpi yang menyertai reaksi pembentukan 1 mol senyawa dari unsur
– unsurnya yang diukur pada keadaan standar, yaitu pada suhu 298 K
dan tekanan 1 atmosfir. Secara umum reaksi pembentukan dapat
dituliskan sebagai berikut :

Unsur 1 + unsur 2 → senyawa

Contoh 2 :
(1) H2(g) + ½ O2(g) → H2O(g) ΔH = − 286 kJ
(2) C(s) + O2(g) → CO2(g) ΔH = − 94 kkal
(3) 2 C(s) + H2(g) → C2H2(g) ΔH = + 225 kJ
(4) S(s) + O2(g) → SO2(g) ΔH = − 300 kJ
Bab 2 : Termokimia 31

b. Perubahan entalpi penguraian standar (ΔHod)


Perubahan entalpi penguraian standar dilambangkan ΔHod,
dengan “d” kependekan dari “decompotition” yang berarti
“peguraian”. Adapun pengertian ΔHod adalah : perubahan entalpi yang
menyertai reaksi penguraian 1 mol senyawa menjadi unsur – unsurnya
yang diukur pada keadaan standar, yaitu pada suhu 298 K dan
tekanan 1 atmosfir. Secara umum reaksi pembentukan dapat dituliskan
sebagai berikut :

Senyawa → unsur 1 + unsur 2

Contoh 3 :
(1) H2O(g) → H2(g) + ½ O2(g) ΔH = + 286 kJ
(2) CO2(g) → C(s) + O2(g) ΔH = + 94 kkal
(2) C2H2(g) → 2 C(s) + H2(g) ΔH = − 225 kJ
(3) SO2(g) → S(s) + O2(g) ΔH = + 300 kJ

Jika kita bandingkan definisi atau pengertian ΔHof dan ΔHod,


juga dengan membandingkan contoh 2 dengan contoh 3 disimpulkan
bahwa reaksi penguraian adalah kebalikan dari reaksi pembentukan.
Oleh karena itu maka nilai atau harga ΔH od adalah lawan dari harga
ΔHof senyawa tersebut, atau dapat dirumuskan :

ΔHod = −ΔH o
...................................................(2.2)
f

c. Perubahan entalpi pembakaran standar (ΔHoc)


Perubahan entalpi pembakaran standar dilambangkan ΔH0c,
dengan “c” kependekan dari “combustion” yang berarti
“pembakaran”. Adapun pengertian ΔH 0c adalah : perubahan entalpi
yang menyertai reaksi pembakaran 1 mol zat dengan ga oksigen yang
diukur pada keadaan standar, yaitu pada suhu 298 K dan tekanan 1
atmosfir. Secara umum reaksi pembentukan dapat dituliskan sebagai
berikut :

Zat + O2(g) → Hasil reaksi

Contoh 4 :
(1) H2(g) + ½ O2(g) → H2O(g) ΔH = − 286 kJ
(2) C(s) + O2(g) → CO2(g) ΔH = − 94 kkal
(3) C3H8(g) + 5O2(g) → 3CO2(g) + 4O2(g) ΔH = − 530 kkal
(4) SO2(g) + ½ O2(g) → SO3(g) ΔH = − 85 kJ
32 Ilmu Kimia Klas XI IPA Semester 1

Dari contoh 4 nomor (1) dan (2) terlihat bahwa reaksi


pembakaran dapat dilakukan terhadap unsur, sedangkan pada contoh 4
nomor (3) dan (4) terlihat bahwa pembakaran dapat pula dilakukan
terhadap senyawa. Selanjutnya jika kita bandingkan antara contoh 4
nomor (1) dan (2) dengan contoh 2 nomor (1) dan (2) terlihat bahwa
reaksi pembakaran unsur sama dengan reaksi pembentukan senyawa
hasil reaksinya. Jadi dapat kita tuliskan :
 ΔHoc H2(g) = ΔHof H2O(g)
 ΔHoc C(s) = ΔHof CO2(g)

d. Perubahan entalpi pelarutan (ΔHos)


Perubahan entalpi pelarutan dilambangkan dengan ΔH os,
dengan “s” kependekan dari solubilition yang berarti pelarutan.
Adapun pengertian ΔHos adalah perubahan enetalpi yang menyertai
pelarutan 1 mol zat menjadi larutan.
Selain perubahan entalpi diatas masih banyak lagi jenis
perubahan entalpi yang lainnya, seperti perubahan entalpi penguapan,
penetralan dan lain sebagainya. Dalam buku ini yang lebih banyak
digunakan adalah perubahan entalpi pembentukan dan pembakaran.

Latihan 2 A
Tuliskan persamaan termokimia :
1. ∆Hof Ca(OH)2(s) = −986,2 kJ 6. ∆Hod NaHCO3(s) = +947,7 kJ
2. ∆Hof C2H5OH(l) = −277,7 kJ 7. ∆Hoc C2H2(g) = −1256 kJ
3. ∆Hof NH4Cl(s) = −314,4 kJ 8. ∆Hoc C8H18(g) = −5460 kJ
4. ∆Hod RbClO3(s) = −392,4 kJ 9. ∆Hoc CH3OH(g) = −638 kJ
5. ∆Hod SOCl2(l) = +245,6 kJ 10. ∆Hos NH4Cl = +38,5 kJ

C. KALORIMETRI
Besarnya ΔH suatu reaksi dapat diketahui dengan melakukan
pengukuran yang disebut kalorimetri. Kalorimetri berasal dari kata kalor
yang berarti “panas” dan metri yang berarti “pengukuran”, dengan alat yang
disebut kalorimeter, yaitu wadah dari bahan yang bersifat isolator sehingga
tidak menyalurkan kalor keluar kalorimeter.
Ada dua jenis kalorimeter, yaitu kalorimeter reaksi dan kalorimeter
boom. Kalorimeter reaksi berupa wadah yang bersifat isolator dilengkapi
dengan termoteter untuk mengukur perubahan suhu reaksi dan dilengkapi pula
dengan pengaduk. Kalorimeter ini digunakan untuk mengukur perubahan
entalpi berbagai reaksi yang bukan gas.
Bab 2 : Termokimia 33

Kalorimeter boom digunakan untuk mengukur perubahan entalpi


reaksi – reaksi gas. Dalam kalorimeter ini, zat yang direaksikan dimasukkan
dalam kamar reaksi yang dikelilingi oleh air dengan massa tertentu. Pada
reaksi eksoterm kalor yang dilepas oleh reaksi akan diserap oleh air sehingga
suhu air akan meningkat. Sedangkan pada reaksi endoterm kalor yang
diperlukan oleh reaksi diserap dari air sehingga suhu air turun. Perubahan suhu
air diukur dengan termometer.

(a) (b)

Gambar 2.1 : (a) Kalorimeter reaksi, (b) Kalorimeter boom

Berdasarkan data perubahan suhu air yang terukur kalor yang diserap
atau yang dilepaskan oleh reaksi dapat dihitung dengan persamaan :

Q = m.c.Δt
..................................................................(2.3)

dengan :
 Q = kalor reaksi (J atau kal)
 m = massa air (gram)
 c = kalor jenis air (4,2 J.g–1.oC–1 atau 1 kal.g–1.oC–1)
 Δt = t2 – t1 (oC)
 t1 = suhu awal (oC)
 t2 = suhu akhir (oC)

Adapun ΔH reaksi dapat dihitung dengan :

Koefisien zat
ΔH reaksi = x–Q
.......................................(2.4)
Mol zat
34 Ilmu Kimia Klas XI IPA Semester 1

Sedangkan ΔHoreaksi dapat dihitung dengan :

1 mol
.............................................(2.5)
ΔHoreaksi = x–Q
Mol zat

atau
1 mol
ΔHoreaksi = x.......................................(2.6)
ΔH reaksi
Koefisien zat

Contoh 5 :
(1) Untuk mengetahui ΔH ofCO2, 0,06 gram karbon (C) dibakar dalam
kalorimeter sehingga menaikkan suhu 100 gram air dalam kalorimeter
tersebut dari 250C menjadi 29,690C. Jika Ar C = 12 dan O = 16,
tentukan ΔHofCO2 !
Jawab :
Q = 100 g x 4,2 4,2 J.g–1.oC–1 x (29,69oC – 25oC)
= 1969,8 J
Massa C
Mol C =
Ar C
0,06
=
12
= 0,005 mol
Reaksi pembakaran karbon : C(s) + O2(g) → CO2(g)
1 mol
ΔHf C = x –Q
Mol C
1 mol
= x – 1969,8 J
0,05 mol
= – 393.960 J
= – 394 kJ
Karena koefisien C adalah 1 maka ΔHocC = ΔHcC = – 394 kJ
Dan karena ΔHofCO2 = ΔHocC, maka ΔHofCO2 = – 394 kJ.
(2) Kedalam 50 mL larutan CuSO4 0,4 M dimasukkan Zn, ternyata suhu
larutan naik dari 25oC menjadi 45oC. Jika massa jenis larutan sama
dengan 1 gram/mL, kalor jenis larutan sama dengan kalor jenis air dan
wadah tidak menyerap kalor, berapakah ΔHo reaksi tersebut ?
Bab 2 : Termokimia 35

Jawab :
Q = 50 g x 4,2 J.g–1.oC–1 x (45oC – 25oC)
= 4.200 J
Mol CuSO4 = [CuSO4] x V CuSO4
= 0,4 M x 0,05 L
= 0,02 mol
Reaksi : Zn(s) + CuSO4(aq) → ZnSO4(aq) + Cu(s)
1 mol
ΔHoreaksi = x–Q
Mol CuSO4
1 mol
= x – 4.200 J
0,02 mol
= – 210.000 J
= – 210 kJ

Latihan 2 B
1. Ke dalam 100 mL larutan CuSO4 0,2 M ditambahkan serbuk seng berlebih,
ternyata suhu larutan naik 20oC. Jika wadah reaksi bersifat isolator, massa
jenis larutan sama dengan air, yaitu 1 g/mL, kalor jenis larutan sama dengan
air, yaitu 4,2 J/g.K, tentukan ∆H reaksi : Zn(s) + Cu2+(aq) → Zn2+(aq) + Cu(s) !
2. 66 mL HCl 0,6 M direaksikan dengan 84 mL NaOH 0,5 M. Suhu awal
larutan HCl dan NaOH masing – masing adalah 29oC dan setelah
dicampurkan menjadi 35,8oC. Jika kapasitas kalor wadah dapat diabaikan
dan kalor jenis larutan sama dengan air, tentukan ∆H reaksi : HCl(aq) +
NaOH(aq) → NaCl(aq) + H2O(l) !
3. Pada pelarutan 15,3 g natrium nitrat dalam sebuah kalorimeter terjadi
penurunan suhu dari 30oC menjadi 26,56oC. Jika kapasitas kalor kolorimeter
beserta isinya adalah 1071 J/oC, tentukan ∆H reaksi : NaNO3(s) → Na+(aq) +
NO3−(aq) ! (ArN = 14; O = 16; Na = 23)

D. HUKUM HES
Dengan kalorimetri, kalor reaksi berbagai reaksi dapat diukur. Tetapi
ternyata masih banyak lagi reaksi lannya yang tidak adap diukur dengan
kalorimetri. Hal ini disebabkan diantaranya oleh sifat reaksi itu sendiri. Salah
satu contohnya adalah reaksi pembentukan karbon monoksida (CO). Ketika
karbon dibakar dengan oksigen terbatas untuk mendapatkan CO, ternyata yang
diperoleh adalah CO dan CO2 sekaligus, sehingga untuk menentukan ΔHof CO
sulit dilakukan.
36 Ilmu Kimia Klas XI IPA Semester 1

Pada tahun 1840, ahli kimia dari Rusia yang bernama Germain Hess
berdasarkan hasil percobaannya mengutarakan bahwa “kalor reaksi suatu
reaksi tidak bergantung padajalannya atau tahapan reaksi, tetapi
bergantung pada keadaan awal (zat – zat pereaksi) dan akhir reaksi (zat –
zat hasil reaksi)”.
Dengan pernyataan tersebut, yang kemudian dikenal sebagai Hukum
Hess, ΔHof CO2 dapat ditentukan dengan mengukur kalor reaksi tahapan –
tahapan reaksinya. Pertama 1 mol karbon dibakar gas O 2 berlebih sehingga
semua karbon menjadi CO2 dan kalor reaksinya diukur. Selanjutnya dilakukan
pengukuran terhadap kalor reaksi pembakaran CO. Karena pembentukan CO
merupakan tahapan dari pembentukan CO 2, maka ΔHof CO dapat ditentukan
sebagai berikut :
Reaksi langsung : C(s) + O2(g) → CO2(g) ΔH = – 394 kJ
Reaksi tidak langsung :
tahap I : C(s) + ½ O2(g) → CO(g) ΔH = x kJ
tahap II : CO(g) + ½ O2(g) → CO2(g) ΔH = – 283 kJ
Hubungan ketiga reaksi tersebut sesuai dengan hukuk Hess dapat digambarkan
sebagai berikut :

ΔH (kJ)
C(s) + O2(g) C(s) + ½O2(g)

ΔH2 = x kJ = -111 kJ
ΔH1 = – 394 kJ
CO(g) + ½ O2(g)

ΔH3 = – 283 kJ

CO2(g)

Gambar 2. 3 : Diagram tingkat energi pembentukakan CO2

Dari diagram tersebut dapat dirumuskan :


ΔH1 = ΔH2 + ΔH3
– 394 kJ = x kJ + (–283 kJ)
x = – 283 kJ + 394 kJ
= – 111 kJ

Dari diagram tersebut dapat juga dinyatakan bahwa reaksi


pembentukan CO terjadi dari pembentukan CO2 dan dilanjutkan dengan
“pemecahan” CO2 menjadi CO dan ½ O2 (kebalikan dari reaksi pembakaran
CO), atau dapat dituliskan sebagai berikut :
Bab 2 : Termokimia 37

Reaksi 1 : CO(g) + ½ O2(g) → CO2(g) ΔH = – 283 kJ


Reaksi 2 : CO2(s) → CO(g) + ½ O2(g) ΔH = +394 kJ
+
Reaksi akhir : C(s) + ½ O2(g) → CO(g) ΔH = –111 kJ*)
*) Jumlah reaksi 1 dan 2 adalah reaksi 3 sehingga ΔH 3 = ΔH1 + ΔH3
Cara ini dikenal sebagai cara penjumlahan kalor, sehingga hukum Hess disebut
juga dengan hukum penjumlahan kalor. Jadi pernyataan hukum Hess bisa
dinyatakan menjadi : “ΔH beberapa reaksi dapat dihitung sesuai dengan
penjumlahan tahapan – tahapan reaksinya”.
Penjumlahan kalor dapat dilakukan dengan langkah – langkah :
1) Jadikan reaksi yang ditanyakan / dicari ΔHnya sebagai acuan
2) Reaksi lainnya (yang telah diketahui ΔHnya) disesuaikan / disamakan
dengan reaksi acuan, dalam hal :
a) Letak zatnya
b) Jumlah zatnya (koefisiennya)
c) (jika ada zat yang sama pada 2 atau lebih reaksi diketahui dapat
dilewati terlebih dahulu)
3) Selanjutnya reaksi – reaksi tersebut dijumlahkan dengan ketentuan :
a) Zat yang sama yang berada pada ruas yang berbeda dikurangkan
koefisiennya
b) Zat yang sama pada ruas yang sama dijumlahkan koefisiennya
4) Terakhir, hitung ΔH reaksi dengan ketentuan :
a) Jika reaksi dibalik, ΔH dikalikan negatif
b) Jika reaksi dikali dengan bilangan tertentu, ΔH dikalikan pula dengan
bilangan tersebut
c) Jika reaksi dibagi dengan bilangan tertentu, ΔH dibagi pula dengan
bilangan tersebut
d) Jika reaksi – reaksi dijumlahkan, maka ΔH reaksi – reaksi tersebut
dijumlahkan pula

Contoh 6 :

(1) Diketahui reaksi :


1)
C(s) + O2(g) → CO2(g) ΔH = – 94 kkal
2)
2 H2(g) + O2(g) → 2H2O(l) ΔH = –136 kkal
3)
3 C(s) + 4 H2(g) → C3H8(g) ΔH = – 24 kkal
Hitunglah ΔH reaksi : C3H8(g)+ 5 O2(g) → 3 CO2(g)+ 4 H2O(g)
Jawab :
3)
dibalik,x1 : C3H8(g) → 3C + 4H2 ΔH = +24 kkal
1)
tetap, x 3 : 3C(s) + 3O2(g) → 3CO2(g) ΔH = –282 kkal
2)
tetap, x 2 : 4 H2(g) + 2O2(g) → 4H2O(l) ΔH = –272 kkal
+
C3H8(g)+ 5 O2(g) → 3 CO2(g)+ 4 H2O(g) ΔH = –530 kkal
38 Ilmu Kimia Klas XI IPA Semester 1

(2) Diketahui reaksi :


1)
2 HF(g) → H2(g) + F2(g) ΔH = + 537 kJ
2)
C(s) + 2 F2(g) → CF4(g) ΔH = – 680 kJ
3)
4 C(g) + 4 H2(g) → 2 C2H4(g) ΔH = + 104 kJ
Hitunglah ΔH reaksi : C2H4(g) + 6 F2(g) → 2 CF4(g) + 4 HF(g)
Jawab :
3)
dibalik, x½ : C2H4(g) → 2C(g) + 2H2(g) ΔH = – 52 kJ
2)
tetap, x 2 : 2C(s) + 4F2(g) → 2CF4(g) ΔH = –1.360 kJ
1)
dibalik, x 2 : 2H2(g) + 2F2(g) → 4HF(g) ΔH = –1.074 kJ
+
C2H4(g) + 6 F2(g) → 2 CF4(g) + 4 HF(g) ΔH = − 2486 kJ

Latihan 2 C
1. Diketahui :
(1) Cl2(g) → 2Cl(g) ∆H = 242 kJ
(2) H2O2(g) → 2OH(g) ∆H = 134 kJ
(3) H2O2(g) + Cl2(g) → 2HOCl(g) ∆H = −209 kJ
Tentukan perubahan entalpi reaksi :
OH(g) + Cl2(g)→ HOCl(g) + Cl(g)
2. Diketahui :
(1) MO2 + CO → MO + 2CO2 ∆H = −200 kJ
(2) M3O4 + CO → 3MO + CO2 ∆H = +60 kJ
(3) 3M2O3 + CO → 2M3O4 + CO2 ∆H = −120 kJ
Tentukan perubahan entalpi reaksi :
2MO2 + CO → M2O3 + CO2
3. Diketahui :
(1) N2H4(aq) + O2(g) → N2(g) + 2H2O(l) ∆H = −242 kJ
(2) 2H2(g) + O2(g) → 2H2O(l) ∆H = −570 kJ
(3) H2(g) + O2(g) → H2O2(aq) ∆H = −188 kJ
Tentukan perubahan entalpi reaksi :
N2H4(aq) + 2H2O2(aq)→ N2(g) + 4H2O(l)
4. Diketahui :
(1) CS2(s) + 3O2(g) → CO2(g) + 2SO2(g) ∆H = −1077 kJ
(2) 2S(s) + Cl2(g) → S2Cl2(aq) ∆H = −60 kJ
(3) C(s) + 2Cl2(g) → CCl4 ∆H = −103 kJ
(4) S(s) + O2(g) → SO2(g) ∆H = −300 kJ
(5) C(s) + O2(g) → CO2(g) ∆H = −394 kJ
Tentukan perubahan entalpi reaksi :
CS2(s) + 3Cl2(g) → CCl4(aq) + S2Cl2(aq)
Bab 2 : Termokimia 39

E. MENGHITUNG ΔH DENGAN ΔHof

Dari penyelesaian contoh 6 nomor (1) terlihat bahwa ΔH reaksi


pembakaran 1 mol C3H8 sama dengan ΔH reaksi penguraian 1 mol C 3H8
menjadi unsur – unsurnya (C dan H2) ditambah ΔH reaksi pembentukan 3 mol
CO2 dan ΔH reaksi pembentukan 4 mol H2O. Hal yang sama juga terlihat pada
contoh 6 nomor (2). Untuk contoh 6 nomor (1) secara matematis dapat
dituliskan sebagai berikut :
ΔHc C3H8 = ΔHod C3H8 + 3 x ΔHof + 4 x ΔHof H2O

Karena ΔHod = – ΔHof, maka persamaan diatas dapat ditulis menjadi :

ΔHc C3H8 = – ΔHof C3H8 + 3 x ΔHof + 4 x ΔHof H2O

ΔHc C3H8 = {3 x ΔHof + 4 x ΔHof H2O} – {ΔHof C3H8}


C3H8 dalam reaksi pembakaran terletak di ruas kiri (sebagai pereaksi
atau reactan), sedangkan CO2 dan H2O terletak diruas kanan (hasil reaksi atau
product), dan hal yang sama berlaku pula untuk reaksi – reaksi lainnya, maka
secara umum persamaan diatas dapat dinyatakan sebagai berikut :

ΔHreaksi = ΣΔHof product – ΣΔHof ..........................(2.7)


reactan

atau

ΔHreaksi = ΣΔHof kanan – ΣΔHof kiri


..........................(2.8)

Hal yang harus diingat, yaitu bahwa ΔHof unsur = 0 (nol), kecuali Fe(l), Hg(s),
Cl2(l), I2(g), C(intan), Br2(g), dan O3(g) ΔHof ≠ 0.
Contoh 7 :
(1) Jika diketahui ΔH of CO2, H2O dan C2H5OH berturut – turut adalah –
394 kJ; –286 kJ dan –266 kJ. Hitunglah ΔHocC2H5OH !
Jawab :
Reaksi pembakaran C2H5OH adalah :
C2H5OH + 3O2 → 2 CO2 + 3 H2O
ΔHocC2H5OH = {2xΔHofCO2 + 3xΔHofH2O } – {ΔHofC2H5OH + 3
x ΔHof O2}
= {2 x (–394kJ) + 3 x (–286kJ)} – {–266kJ + 3x0}
= –788 kJ –858 kJ + 266 kJ
= – 1.380 kJ
40 Ilmu Kimia Klas XI IPA Semester 1

(2) Diketahui ΔH pembakaran 2 mol C2H2 adalah – 2600 kJ, ΔHof CO2
dan H2O masing – masing adalah – 395 kJ dan – 285 kJ. Hitunglah
ΔHof C2H2 !
Jawab :
Persamaan termokimia :
2 C2H2 + 5 O2 → 4 CO2 + 2 H2O ΔH = – 2600 kJ
ΔHoc C2H2 = {4xΔHofCO2 + 2xΔHofH2O}–{2xΔHof C2H2 + 5
x ΔHof O2}
– 2600 kJ = {4x(–395) + 2x(–285)} – { 2xΔHofC2H2 + 5x0}
– 2600 kJ = – 2150 kJ – 2x ΔHof C2H2
2x ΔHof C2H2 = – 2600 kJ − 2150 kJ + 2600 kJ
ΔHof C2H2 = + 225 kJ

Latihan 2 D
1. Diketahui entalpi pembentukkan CH3OH, CO2 dan H2O berturut – turut
adalah −238 kJ, −394 kJ dan −286 kJ. Hitunglah entalpi 6,4 g pembakaran
metanol (CH3OH) !
2. Entalpi pembakaran grafit (karbon), gas hidrogen dan etanol (C 2H5OH)
berturut – turut adalah −394 kJ, −286 kJ dan −278 kJ. Tentukan entalpi
pembentukan etanol !
3. Diketahui entalpi pembentukan CO, CO2 dan H2O berturut – turut −110 kJ,
−394 kJ dan 286 kJ. Sedangkan entalpi pembakaran C5H12 adalah −3534 kJ.
Tentukan ∆H reaksi :
5 CO + 11 H2 → C5H12 + 5 H2O

F. MENGHITUNG ΔH DENGAN ENERGI IKATAN (E)


1. Pengertian Energi Ikatan
Proses pembentukan ikatan kimia diiringi dengan sejumlah energi
tertentu yang besarnya sama dengan energi yang diperlukan untuk
memutuskan kembali ikatan tersebut. Energi ini disebut dengan energi
ikatan. Jadi energi ikatan adalah : “energi yang diperlukan untuk
memutuskan 1 mol ikatan kimia antar atom dalam suatu senyawa menjadi
atom – atom penyusunnya dalam wujud gas pada keadaan standar”.
Karena memerlukan energi (menyerap energi) maka harga energi ikatan
bertanda positif (+).
Pada pemutusan ikatan C–H dalam CH4 diperlukan energi 1656
kJ, dengan persamaan termokimia :
CH4(g) → C(g) + 4 H(g) ΔH = + 1656 kJ
Bab 2 : Termokimia 41

Dalam CH4 terdapat 4 ikatan C–H. Energi pemutusan ikatan C–H pertama,
kedua, ketiga dan keempat tidaklah persis sama. Tetapi karena selisihnya
sangat sedikit dan karena ikatan tersebut adalah sama, maka masih
signifikan jika ditentukan dengan menggunakan energi ikatan rata –
rata. Energi ikatan rata – rata ikatan C–H adalah 1656 kJ : 4 = 414 kJ.
Dalam buku ini yang dimaksud dengan energi ikatan tidak lain adalah
energi ikatan rata – rata.

2. Menghitung ΔH Dengan Energi Ikatan


Dalam reaksi kimia, pereaksi akan terlebih dahulu mengalami
pemutusan ikatan kimia kemudian terjadi pembentukan ulang atau
penataan ulang atom – atom menjadi senyawa hasil. Berdasarkan proses
tersebut, maka ΔH dapat ditentukan dengan menghitung selisih antara
energi pemutusan dan energi penggabungan atom – atom yang terlibat
dalam reaksi. Secara matematis dapat dirumuskan sebagai berikut :

ΔH reaksi = ∑ Epemutusan – ∑ Epembentukan


..........................(2.9)

atau
ΔH reaksi = ∑ Epereaksi – ∑ Ehasil........................(2.10)
reaksi

atau
ΔH reaksi = ∑ Eruas kiri – ∑ Eruas ........................(2.11)
kanan

Contoh 8 :

Diketahui energi ikatan :


C–C = 346 kJ C–H = 415 kJ
C=C = 598 kJ H–H = 436 kJ
Hitunglah ΔH reaksi C2H4(g) + H2(g) → C2H6(g)

Jawab :
H H

H–C=C–H + H–H → H–C–C–H

H H H H

ΔH reaksi = {4xC–H + C=C + H–H} – {6xC–H + C–C}


= {C=C + H–H} – {2xC–H + C–C}
= {598 kJ + 436 kJ} – {830 kJ + 346 kJ}
= – 132 kJ
42 Ilmu Kimia Klas XI IPA Semester 1

Latihan 2 E
1. Diketahui : CH4 + 2O2 → CO2 + 2H2O ∆H = –109 kJ. Jika energi ikatan
C=O, H–O dan O=O berturut – turut adalah 243 kJ, 432 kJ dan 335 kJ.
Hitunglah energi rata – rata C–H !
2. Diketahui : C≡C = 830 kJ/mol O=O = 500 kJ/mol
C–C = 350 kJ/mol C=O = 800 kJ/mol
C–H = 400 kJ/mol O–H = 450 kJ/mol
Hitunglah entalpi reaksi pembakaran 54,4 g C5H8 menurut reaksi : C5H8 +
7 O2 → 5 CO2 + 4 H2O !
(Ar H = 1; C = 12; O = 16)
3. Diketahui : C≡C = 830 kJ/mol C=O = 730 kJ/mol
C=C = 600 kJ/mol O=O = 500 kJ/mol
C−C = 340 kJ/mol O−H = 460 kJ/mol
C−H = 410 kJ/mol H−H = 430 kJ/mol
Hitunglah :
a. ∆Hoc C6H12 !
b. ∆HocC6H10 sebanyak 32,8 kg ! ( Ar H = 1; C = 12; O = 16 )

UJI KOMPETENSI 2 A
Pilihan Ganda (LATIHAN 6 A
1. Pada reaksi endoterm berlaku ..., kecuali :
a. Entalpi reaksi bernilai negatif
b. Kalor mengalir dari lingkungan menuju sistem
c. Sistem menyerap kalor
d. Kalor sistem bertambah
e. Suhu lingkungan akan berkurang / turun
2. Pada suatu reaksi, energi sistem mengalir ke lingkungan. Dari pernyataan
tersebut dapat disimpulkan :
a. Reaksi bersifat endoterm dan ∆Hnya positif
b. Reaksi bersifat endoterm dan ∆Hnya negatif
c. Reaksi bersifat eksoterm dan ∆Hnya negatif
d. Reaksi bersifat eksoterm dan ∆Hnya positif
e. Reaksi tersebut menyerap kalor sehingga ∆Hnya positif
3. Pernyataan berikut yang tidak benar tentang reaksi penguraian standar suatu
zat adalah ...
a. Reaksi diukur untuk 1 mol zat
b. Zat tersebut terbentuk dari unsur – unsurnya
c. Reaksi tersebut diukur pada 0oC atau 298 K
d. Reaksi tersebut diukur pada tekanan 1 atmosfir
e. Reaksi tersebut menghasilkan unsur – unsur penyusun senyawanya
Bab 2 : Termokimia 43

4. Pernyataan yang tidak benar mengenai reaksi pembakaran adalah ...


a. Zat yang dibakar bisa berupa unsur ataupun senyawa
b. Pembakaran suatu unsur sama dengan pembentukan senyawa hasilnya
c. Reaksi pembakaran memerlukan oksigen
d. Entalpi pembakaran selalu bersifat eksoterm
e. Entalpi pembakaran suatu senyawa sama dengan entalpi pembentukan
senyawa tersebut
5. Energi yang menyertai terbentuknya 1 mol senyawa dari unsur – unsurnya
disebut ...
a. Entalpi pembentukan standar d. Energi ikatan
b. Entalpi penguraian standar e. Kalor reaksi
c. Kalor penguraian standar
6. Pernyataan yang tidak benar mengenai perubahan entalpi adalah ...
a. Tergantung pada jumlah zatnya
b. Tergantung pada banyaknya langkah / tahapan reaksinya
c. Tergantung pada wujud zat
d. Dapat ditentukan melalui penjumlahan kalor
e. Dapat ditentukan secara eksperimen
7. Terdapat data sebagai berikut :
(1) Tabung reaksi terasa pana
(2) Termometer menunjukkan penurunan skala
(3) Tercium aroma khas ketika zat direaksikan
(4) Lakmus merah berubah warna menjadi biru
(5) Suhu reaksi meningkat
Ciri – ciri reaksi eksoterm terdapat pada ...
a. 1 dan 3 c. 1 dan 5 e. 2 dan 3
b. 2 dan 4 d. 3 dan 5
8. Penentuan ∆H reaksi secara langsung dilakukan dengan ...
a. menggunakan ∆H pembentukan d. Kalorimetri
b. menjumlahkan kalor reaksi e. Hukum Hess
c. menggunakan energi ikatan
9. Diketahui reaksi: 2C2H2 + 5O2 → 4CO2 + 2H2O ∆H = – 2600 kJ; pernyataan
yang benar adalah ...
a. Entapli pembentukan C2H2 = – 2600 kJ
b. Entapli pembakaran C2H2 = – 2600 kJ
c. Entapli pembentukan C2H2 = – 1300 kJ
d. Entapli pembakaran C2H2 = – 1300 kJ
e. Entapli pembentukan CO2 dan H2O = –1300 kJ
10. Diketahui ∆Hod NH4NO3 = +365,5 kJ.mol–1.Persamaan termokimia
pembentukan 2 mol NH4NO3 adalah ...
a. NH4NO3 → N2 + 2 H2 + 3/2 O2 ∆H = + 365,5 kJ
b. 2 NH4NO3 → 2 N2 + 4 H2 + 3 O2 ∆H = + 365,5 kJ
44 Ilmu Kimia Klas XI IPA Semester 1

c. 2N2 + 4 H2 + 3 O2 → 2 NH4NO3 ∆H = + 365,5 kJ


d. 2N2 + 4 H2 + 3 O2 → 2 NH4NO3 ∆H = + 631 kJ
e. NH4NO3 + ½ O2 → N2O2 + 2 H2O ∆H = + 631 kJ
11. Diketahui : 4 NH3 + 7 O2 → 4 NO2 + 6 H2O ∆H = – 904 kJ. ∆H reaksi :
NO2 + 1½ H2O → NH3 + 1¾ O2 adalah ...
a. – 452 kJ c. + 226 kJ e. + 904 kJ
b. – 226 kJ d. + 452 kJ
12. Diketahui : (1) H2 + S → H2S ∆H = – 20 kJ/mol
(2) SO2 → S + O2 ∆H = + 297 kJ/mol
(3) H2O → H2 + ½ O2 ∆H = + 285 kJ/mol
Entalpi reaksi : 2 H2S + 3 O2 → 2 SO2 + 2 H2O adalah ...
a – 1124 kJ c. – 594 kJ e. – 562 kJ
b – 1040 kJ d. – 570 kJ
13. Diketahui : (1) H2O(l) → H2(g) + ½ O2(g) ∆H = + 70 kkal
(2) H2(g) + ½ O2(g) → H2O(g) ∆H = – 58 kkal
(3) H2O(l) → H2O(s) ∆H = – 2 kkal
Entalpi perubahan 2 mol es menjadi uap air adalah ...
a. – 260 kkal c. + 28 kkal e. +260 kkal
b. – 200 kkal d. + 200 kkal
14. Diketahui : C≡C = 830 kJ/mol O=O = 500 kJ/mol C–H = 400 kJ/mol
C–C = 350 kJ/mol C=O = 800 kJ/mol O–H = 450 kJ/mol
Entalpi reaksi pembakaran 2 mol C4H6 menurut reaksi : 2 C4H6 + 11 O2 → 8
CO2 + 6 H2O; adalah ...
a. – 4840 kJ c. – 1754 kJ e. + 9430 kJ
b. – 4385 kJ d. + 8770 kJ
15. Diketahui : C=C = 600 kJ/mol C–H = 410 kJ/mol
C–C = 340 kJ/mol C–Cl = 330 kJ/mol
Diketahui pula : C2H5Cl → C2H4 + HCl ∆H = + 242 kJ. Energi ikatan
H−Cl adalah ...
a. – 838 kJ c. + 238 kJ e. + 838 kJ
b. – 438 kJ c. + 242 kJ
16. Pada reaksi pembakaran : C2H5OH + 3 O2 → 2 CO2 + 3 H2O; diketahui : ∆Hof
C2H5OH = – 280 kJ; ∆Hof CO2 = – 395 kJ; ∆Hof H2O = – 240 kJ. Maka entalpi
pembakaran C2H5OH adalah ....
a. – 1510 kJ c. – 1230 kJ e. + 1510 kJ
b. – 1350 kJ d. + 1230 kJ
17. Diketahui reaksi : Fe2O3 + 3 CO → 2 Fe + 3 CO2; diketahui pula ∆Hof Fe2O3
= – 820 kJ/mol; ∆Hof CO = – 110 kJ/mol; dan ∆Hof CO2 = – 395 kJ/mol. ∆H
reaksi untuk memperoleh 112 kg Fe adalah ... (Ar C = 12; O = 16 dan Fe = 56)
a. – 7 x 104 kJ c. – 70 x 103 kJ e. – 35 kJ
b. – 3,5 x 10 kJ
4
d. – 70 kJ
Bab 2 : Termokimia 45

18. Diketahui : 4CO2 + 6H2O → 2C2H5OH + 6O2 ∆H = + 2760 kJ. Entalpi


pembakaran 3 mol C2H5OH adalah ...
a. – 8280 kJ c. + 2760 kJ e. + 5520 kJ
b. – 4140 kJ d. + 4140 kJ
19. Yang tidak tergolong reaksi pembentukan adalah ...
a. 2 Na + 1/8 S8 + 2 O2 → Na2SO4 d. CO + ½O2 → CO2
b. 2 C + 3 H2 + ½ O2 → C2H5OH e. H2 + ½ O2 → H2O
c. Ca + O2 + H2 → Ca(OH)2
20. Energi yang diperlukan untuk memutuskan 1 mol ikatan antar atom dalam
suatu molekul dalam keadaan gas disebut ...
a. Entalpi pemutusan standar d. Energi ikatan
b. Energi pemutusan senyawa e. Energi reaksi
c. Energi pembentukan standar

Essay
1. Tuliskan persamaan termokimia berikut :
a. ∆Hoc C3H7OH = − 2150 kJ c. ∆Hof K2Cr2O7 = − 1450 kJ
b. ∆Hod NH4NO3 = + 365 kJ
2. Diketahui : C≡C = 830 kJ/mol C=O = 730 kJ/mol C−H = 410 kJ/mol
C=C = 600 kJ/mol O=O = 500 kJ/mol H−H = 430 kJ/mol
C−C = 340 kJ/mol O−H = 460 kJ/mol
Hitunglah : a. ∆Hoc C4H6 !
b. ∆Hoc C5H10 sebanyak 14 kg ! ( Ar H = 1; C = 12; O = 16 )
3. Diketahui : (1) C2H6O + 3O2 → 2CO2 + 3H2O ∆H = − 330 kkal
(2) C2H4O + 7/2O2 → 2CO2 + 4H2O ∆H = − 280 kkal
Tentukan entalpi reaksi : 4 C2H6O + 2 O2 → 4 C2O4 + 4 H2O !
4. Diketahui : ∆Hof CO2 = − 395 kJ/mol; ∆Hoc C5H12 = − 3530 kJ/mol; ∆Hof
H2O = − 285 kJ/mol. Hitunglah ∆Hof C5H12 !

UJI KOMPETENSI 2 B
Pilihan Ganda (LATIHAN 6 A
1. Termokimia mempelajari tentang ...
a. Reaksi kimia dan perubahannya
b. Reaksi kimia dan energi yang menyertainya
c. Reaksi kimi dan kalor yang menyertainya
d. Perubahan energi dalam kimia
e. Perubahan kimia dan energi
46 Ilmu Kimia Klas XI IPA Semester 1

2. Reaksi eksoterm adalah reaksi yang ...,kecuali :


a Melepaskan kalor
b Perubahan entalpinya bernilai negatif
c Kalor reaksinya berkurang
d Kalor reaksinya menuju lingkungan
e Kalor reaksinya dari lingkungan
3. Perubahan entalpi suatu reaksi disebut standar jika memenuhi kriteria berikut,
kecuali ...
a. Volume reaksi 1 liter d. Diukur pada 25oC
b. Tekanan reaksi 76 cmHg e. Diukur pada 298K
c. Zat yang bereaksi sebanyak 1 mol
4. Pernyataan berikut yang tidak sesuai untuk hukum Hess adalah ...
a. Disebut juga hukum penjumlahan kalor
b. Hasil penjumlahan beberapa tahap reaksi berbeda dengan ∆H reaksi
langsungnya
c. Setiap reaksi selalu memiliki ∆H yang sama, tidak bergantung pada tahap
reaksinya
d. Besarnya ∆H reaksi tidak ditentukan oleh jumlah tahap reaksinya
e. ∆H beberapa reaksi dapat dijumlahkan sesuai dengan penjumlahan
reaksinya
5. Reaksi – reaksi berikut yang tergolong reaksi pembentukan sekaligus reaksi
pembakaran adalah ...
a. H2 + ½ O2 → H2O d. CH4 + 2 O2 → CO2 + 2 H2O
b. C + 2 H2 → CH4 e. CaCO3 → Ca + C + 3/2 O2
c. NH3 + HCl → NH4Cl
6. Reaksi pembentukan CaCO3 adalah ...
a. Ca + CO2 + ½ O2 → CaCO3
b. Ca + CO3 → CaCO3
c. CaC + 3/2 O2 → CaCO3
d. Ca + C + 3/2 O2 → CaCO3
e. Ca + 1/2C2 + 3/2 O2 → CaCO3
7. Reaksi penguraian didefinisikan sebagai ...
a 1 mol senyawa menjadi unsur – unsurnya
b 1 mol senyawa tersusun dari unsur – unsurnya
c 1 mol senyawa bereaksi dengan 1 mol oksigen
d 1 mol zat direaksikan dengan gas oksigen
e 1 mol senyawa terurai menjadi ion – ionnya
8. Reaksi : 3C+3O2 → 3CO2 ∆H = – 282 kkal; ∆HodCO2 adalah ...
a. – 282 kkal c. – 94 kkal e. + 282 kkal
b. – 141 kkal d. + 94 kkal
9. Jika reaksi : 2 SO2(g) + O2(g) → 2 SO3(g) ∆H = – 190 kJ; maka ∆H reaksi
: 3 SO3(g) → 3 SO2(g) + 3/2 O2 adalah ...
Bab 2 : Termokimia 47

a – 285 kJ c. – 95 kJ e. + 285 kJ
b – 190 kJ d. + 190 kJ
10. Reaksi pembakaran didefinisikan sebagai ...
a. 1 mol senyawa menjadi unsur – unsurnya
b. 1 mol senyawa tersusun dari unsur – unsurnya
c. 1 mol senyawa bereaksi dengan 1 mol oksigen
d. 1 mol zat direaksikan dengan gas oksigen
e. 1 mol senyawa terurai menjadi ion – ionnya
11. Reaksi pembentukan didefinisikan sebagai ...
a. 1 mol senyawa menjadi unsur – unsurnya
b. 1 mol senyawa tersusun dari unsur – unsurnya
c. 1 mol senyawa bereaksi dengan 1 mol oksigen
d. 1 mol zat direaksikan dengan gas oksigen
e. 1 mol senyawa terurai menjadi ion – ionnya
12. Diketahui : (1) N2 + 3 H2 → 2 NH3 ∆H = – 90 kJ
(2) 4NH3 + 5O2 → 4NO + 6H2O ∆H = – 1140 kJ
(3) 2 H2 + O2 → 2 H2O ∆H = – 560 kJ
Entalpi reaksi : N2 + O2 → 2 NO adalah ...
a – 490 kJ c. – 180 kJ e. + 245 kJ
b – 245 kJ d. + 180 kJ
13. Diketahui : (1) 4 W + 5 O2 → 2 W2O5 ∆H = – 740 kkal
(2) 4 W + 3 O2 → 2 W2O3 ∆H = – 580 kkal
(3) 2 W + O2 → 2 WO ∆H = – 200 kkal
Entalpi reaksi : 3 W2O3 → W2O5 + 4 WO adalah ...
a. – 280 kkal c. + 60 kkal e. + 400 kkal
b. – 180 kkal d. + 100 kkal
14. Pernyataan berikut yang tidak benar tentang energi ikatan adalah ...
a. Energi yang diperlukan untuk memutuskan ikatan antar atom
b. Harganya dapat positif atau negatif
c. Diukur pada keadaan zat berwujud gas
d. Diukur untuk ikatan 1 mol zat
e. Disebut juga energi pemutusan ikatan
15. Entalpi pembentukan NH3 adalah – 46 kJ. Jika energi ikatan H–H dan N–H
masing – masing 436 dan 390 kJ, maka energi ikatan N≡N adalah ...
a. – 1170 kJ c. + 470 kJ e. + 940 kJ
b. – 516 kJ d. + 654 kJ
16. Diketahui : C–C = 348 kJ/mol O=O = 500 kJ/mol O–H = 464 kJ/mol
C–H = 414 kJ/mol C=O = 740 kJ/mol
Entalpi reaksi pembakaran 1 mol C3H8 menurut reaksi : C3H8 + 5 O2 → 3 CO2
+ 4 H2O; adalah ...
a. – 4440 kJ c. + 3712 kJ e. + 8125 kJ
b. – 4128 kJ d. + 4024 kJ
48 Ilmu Kimia Klas XI IPA Semester 1

17. Diketahui energi ikatan : H–F = 568 kJ; H–H = 436 kJ; F–F = 160 kJ. ∆H yang
menyertai penguraian 10g HF menjadi unsur – unsur nya dengan reaksi : HF
→ ½ H2 + ½ F2 adalah ...
a. – 540 kJ c. + 135 kJ e. + 540 kJ
b. – 270 kJ d. + 270 kJ
18. Untuk reaksi pembakaran CH3OH : CH3OH + O2 → CO2 + H2O (belum
setara). Diketahui entalpi pembentukan standar CH3OH, CO2 dan H2O berturut
– turut adalah – 238 kJ/mol; – 394 kJ/mol dan – 286 kJ/mol. Entalpi
pembakaran CH3OH adalah ... .
a. – 966 kJ c. – 238 kJ e. + 966 kJ
b. – 728 kJ d. + 728 kJ
19. Diketahui entalpi pembakaran standar C 2H5OH = 1235 kJ/mol, sedangkan
entalpi pembentukan CO2 dan H2O masing – masing adalah – 394 kJ/mol dan
– 242 kJ/mol. ∆Hod C2H5OH adalah ...
a. – 599 kJ c. + 279 kJ e. + 966 kJ
b. – 279 kJ d. + 363 kJ
20. Entalpi pembentukan CO2 sama dengan ...
a. Nol d. Entalpi pembakaran karbon
b. Entalpi pembakaran CO e. Jumlah entalpi pembentukan CO dan CO2
c. Entalpi pembentukan CO

Essay
1. Tuliskan persamaan termokimia berikut :
a. ∆Hof Ca(CH3COOH)2 = – 2500 kJ
b. ∆Hod Pb(NO3)2 = + 452 kJ
c. ∆H c C6H6
o
= – 1375 kJ
2. Diketahui : C≡C = 830 kJ/mol C=O = 730 kJ/mol C–H = 410 kJ/mol
C=C = 600 kJ/mol O=O = 500 kJ/mol H–H = 430 kJ/mol
C–C = 340 kJ/mol O–H = 460 kJ/mol
Hitunglah :
a. ∆Hoc C4H8 !
b. ∆Hoc C3H4 sebanyak 8 g ! ( Ar H = 1; C = 12; O = 16 )
3. Diketahui : (1) C + O2 → CO2 ∆H = – 330 kkal
(2) 2 H2 + O2 → H2O ∆H = – 280 kkall
(3) 4C+ 4H2+ O2 → C3H7COOH ∆H = – 125 kkall
Tentukan entalpi reaksi pembakaran 4,4 g C3H7COOH ! ( Ar H = 1; C = 12; O
= 16 )
4. Diketahui : ∆Hof CO2 = – 395 kJ/mol
∆Hod H2O = + 285 kJ/mol
∆Hof C2H2 = + 225 kJ/mol
Hitunglah ∆Hof C2H2 !

Anda mungkin juga menyukai