Anda di halaman 1dari 21

Pengertian Termokimia

Termokimia adalah cabang dari kimia fisika yang mempelajari tentang kalor dan energi berkaitan dengan
reaksi kimia dan/atau perubahan fisik. Sebuah reaksi kimia dapat melepaskan atau menerima kalor.
Begitu juga dengan perubahan fase, misalkan dalam proses mencair dan mendidih. Termokimia fokus
pada perubahan energi, secara khusus pada perpindahan energi antara sistem dengan lingkungan. Jika
dikombinasikan dengan entropi, termokimia juga digunakan untuk memprediksi apakah reaksi kimia
akan berlangsung spontan atau tak spontan.

Termokimia berawal dari hasil kerja Antoine Laurent Lavoisier pada abad ke 18, dilanjutkan dengan
adanya hukum Hess. Termokimia masuk dalam kategori hukum pertama termodinamika.

Entalpi Pembakaran

Kata Kunci: Entalpi Pembakaran, Entalpi Penguraian

Ditulis oleh Bambang Sugianto pada 14-06-2009

Reaksi suatu zat dengan oksigen disebut reaksi pembakaran. Zat yang mudah
terbakar adalah unsur karbon, hidrogen, belerang, dan berbagai senyawa dari
unsur tersebut. Pembakaran dikatakan sempurna apabila karbon (c) terbakar
menjadi CO2, hidrogen (H)  terbakar menjadi H2O, belerang (S) terbakar menjadi
SO2.

Perubahan entalpi pada pembakaran sempurna 1 mol suatu zat yang diukur pada
298 K, 1 atm disebut entalpi pembakaran standar(standard enthalpy of 
combustion), yang dinyatakan dengan ΔHc0  . Entalpi pembakaran juga dinyatakan
dalam kJ mol -1 .

Harga entalpi pembakaran dari berbagai zat pada 298 K, 1 atm diberikan pada
tabel 3 berikut.

Tabel 3 . Entalpi Pembakaran  dari berbagai zat pada 298 K, 1 atm

Pembakaran bensin adalah suatu proses eksoterm. Apabila bensin dianggap terdiri
atas isooktana, C8H18 (salah satu komponen bensin) tentukanlah jumlah kalor
yang dibebaskan pada pembakaran 1 liter bensin. Diketahui entalpi pembakaran
isooktana = -5460 kJ mol-1 dan massa jenis isooktan = 0,7 kg L -1 (H = 1; C =12).

Jawab:
Entalpi pembakaran isooktana yaitu – 5460 kJ mol-1 . Massa 1 liter bensin = 1 liter x
0,7 kg L-1 = 0,7 kg = 700 gram . Mol isooktana = 700 gram/114 gram  mol-1 =
6,14 mol.  Jadi kalor yang dibebaskan pada pembakaran 1 liter bensin adalah: 6,14
mol x 5460 kJ mol -1 = 33524,4 kJ.

Entalpi Penguraian

Reaksi penguraian adalah kebalikan dari reaksi pembentukan. Oleh karena itu,
sesuai dengan azas kekekalan energi, nilai entalpi penguraian sama dengan entalpi
pembentukannya, tetapi tandanya berlawanan.

Contoh:

Diketahui ΔHf  0 H2O (l) = -286  kJ mol -1, maka entalpi penguraian H2O (l)
menjadi gas hidrogen dan gas oksigen adalah + 286 kJ mol -1

H2O (l) ——> H2 (g) + ½ O2 (g) ΔH = + 286 kJ

Perubahan Entalpi Berdasarkan Energi Ikatan

Energi ikatan didefinisikan sebagai energi yang diperlukan untuk


memutuskan 1 mol ikatan dari suatu molekul dalam wujud gas. Energi
ikatan dinyatakan dalam kilojoule per mol (kJ mol -1 )

Perubahan Entalpi Berdasarkan Entalpi Pembentukan


Kalor suatu reaksi dapat juga ditentukan dari data entalpi pembentukan
zat pereaksi dan produknya. Dalam hal ini, zat pereaksi dianggap terlebih
dahulu terurai menjadi unsur-unsurnya, kemudian unsur-unsur itu
bereaksi membentuk zat produk. Secara umum untuk reaksi:
m AB + n CD —–> p AD  + q CB
ΔH0 = jumlah ΔH0 f (produk) -   jumlah ΔH0 f (pereaksi)
Perubahan Entalpi Berdasarkan Hukum Hess
Banyak reaksi yang dapat berlangsung secara bertahap. Misalnya
pembakaran karbon atau grafit. Jika karbon dibakar dengan oksigen
berlebihan terbentuk karbon dioksida menurut persamaan reaksi:
C(s) + O2 (g) —–> CO2 (g)            Δ H   = – 394 kJ
Reaksi diatas dapat  berlangsung melalui dua tahap. Mula-mula karbon
dibakar dengan oksigen yang terbatas sehingga membentuk karbon
monoksida. Selanjutnya, karbon monoksida itu dibakar lagi untuk
membentuk karbon dioksida. Persamaan termokimia untuk kedua reaksi
tersebut adalah:
C(s) + ½ O2 (g) —–> CO (g) ΔH   = – 111 kJ
CO (g) + ½ O2 (g) —–> CO2 (g) Δ H   = – 283 kJ
Jika kedua tahap diatas dijumlahkan, maka diperoleh:
C(s) + ½ O2 (g) —–> CO (g) ΔH   = – 111 kJ
CO (g) + ½ O2 (g) —–> CO2 (g) ΔH   = – 283 kJ
————————————————————————- +
C(s) + O2 (g) —–> CO2 (g)           ΔH   = – 394 kj

Entalpi Pembentukan

Ditulis oleh Bambang Sugianto pada 12-06-2009

Perubahan entalpi pada pembentukan 1 mol zat langsung dari unsur-unsurnya


disebut entalpi molar pembentukan atau entalpi pembentukan.  Jika
pengukuran dilakukan pada keadaan standar (298 k, 1 atm) dan semua unsur-
unsurnya dalam bentuk standar, maka perubahan entalpinya disebut entalpi
pembentukan standar(ΔHf 0). Entalpi pembentukan dinyatakan dalam kJ per mol
(kJ mol -1).

Supaya terdapat keseragaman, maka harus ditetapkan keadaan standar,  yaitu


suhu 25 0 C dan tekanan 1 atm. Dengan demikian perhitungan termokimia
didasarkan pada keadaan standar.

Pada umumnya  dalam persamaan termokimia dinyatakan:

AB + CD ———-> AC + BD Δ H0 = x kJ/mol

Δ H0 adalah lambang dari perubahan entalpi pada keadaan itu. Yang dimaksud
dengan bentuk standar dari suatu unsur adalah bentuk yang paling stabil dari unsur
itu pada kondisi standar (298 K, 1 atm).

Untuk unsur yang mempunyai bentuk alotropi, bentuk standarnya ditetapkan


berdasarkan pengertian tersebut. Misalnya, karbon yang dapat berbentuk intan dan
grafit, bentuk standarnya adalah grafit, karena grafit adalah bentuk karbon yang
paling stabil pada 298 K, 1 atm. Dua hal yang perlu diperhatikan berkaitan dengan
entalpi pembentukan yaitu bahwa zat yang dibentuk adalah 1 mol dan dibentuk
dari unsurnya dalam bentuk standar.

Contoh: Entalpi pembentukan etanol (C2H5OH) (l)  adalah -277,7 kJ per mol. Hal
ini berarti: Pada pembentukan 1 mol (46 gram) etanol dari unsur-unsurnya dalam
bentuk standar, yaitu karbon (grafit), gas hidrogen dan gas oksigen, yang diukur
pada 298 K, 1 atm dibebaskan 277,7 kJ  dengan persamaan termokimianya adalah:
2 C (s, grafit) + 3H2 (g) + ½ O2 (g) –> C2 H5 OH (l) ΔH = -277,7kJ

Nilai entalpi pembentukan dari berbagai zat serta persamaan termokimia reaksi
pembentukannya diberikan pada tabel 2 berikut.

Tabel 2. Nilai entalpi pembentukan berbagai zat & Persamaan termokimia reaksi
pembentukannya

Entalpi dan Perubahan Entalpi

Ditulis oleh Bambang Sugianto pada 10-06-2009

Setiap sistem atau zat mempunyai energi yang tersimpan didalamnya. Energi
potensial berkaitan dengan wujud zat, volume, dan tekanan. Energi kinetik
ditimbulkan karena atom – atom dan molekulmolekul dalam zat bergerak secara
acak. Jumlah total dari semua bentuk energi itu disebut  entalpi (H)  . Entalpi akan
tetap konstan selama tidak ada energi yang masuk atau keluar dari zat. .Misalnya
entalpi untuk air dapat ditulis H H20 (l) dan untuk es ditulis  H H20 (s).

Perhatikan lampu spiritus, jumlah panas atau energi yang dikandung oleh spiritus
pada tekanan tetap disebut entalpi spiritus. Entalpi tergolong sifat eksternal, yakni
sifat yang bergantung pada jumlah mol zat. Bahan bakar fosil seperti minyak bumi,
batubara mempunyai isi panas atau entalpi.

Entalpi (H) suatu zat ditentukan oleh jumlah energi dan semua bentuk energi yang
dimiliki zat yang jumlahnya tidak dapat diukur. Perubahan kalor atau entalpi yang
terjadi selama proses penerimaan atau pelepasan kalor dinyatakan dengan ”
perubahan entalpi (ΔH) ” . Misalnya pada perubahan es menjadi air, maka dapat
ditulis sebagai berikut:
Δ H = H H20 (l) -H H20 (s) (7)

Marilah kita amati reaksi pembakaran bensin di dalam mesin motor. Sebagian
energi kimia yang dikandung bensin, ketika bensin terbakar, diubah menjadi energi
panas dan energi mekanik untuk menggerakkan motor.

Demikian juga pada mekanisme kerja sel aki. Pada saat sel aki bekerja, energi
kimia diubah menjadi energi listrik, energi panas yang dipakai untuk membakar
bensin dan reaksi pembakaran bensin menghasilkan gas, menggerakkan piston
sehingga menggerakkan roda motor.

Gambar 10 berikut ini menunjukkan diagram perubahan energi kimia menjadi


berbagai bentuk energi lainnya.

Harga entalpi zat sebenarnya tidak dapat ditentukan atau diukur. Tetapi ΔH dapat
ditentukan dengan cara mengukur jumlah kalor yang diserap sistem. Misalnya pada
perubahan es menjadi air, yaitu 89 kalori/gram. Pada perubahan es menjadi
air, ΔH adalah positif, karena entalpi hasil perubahan, entalpi air lebih besar dari
pada entalpi es.

Termokimia merupakan bagian dari ilmu kimia yang mempelajari perubahan entalpi
yang menyertai suatu reaksi. Pada perubahan kimia selalu terjadi perubahan
entalpi. Besarnya perubahan entalpi adalah sama besar dengan selisih antara
entalpi hasil reaksi dam jumlah entalpi pereaksi.

Pada reaksi endoterm, entalpi sesudah reaksi menjadi lebih besar, sehingga ΔH
positif. Sedangkan pada reaksi eksoterm, entalpi sesudah reaksi menjadi lebih
kecil, sehingga ΔH negatif. Perubahan entalpi pada suatu reaksi disebut kalor
reaksi. Kalor reaksi untuk reaksi-reaksi yang khas disebut dengan nama yang khas
pula, misalnya kalor pembentukan,kalor penguraian, kalor pembakaran, kalor
pelarutan dan sebagainya.

Suatu reaksi kimia dapat dipandang sebagai suatu sistem yang terdiri dari dua
bagian yang berbeda, yaitu pereaksi dan hasil reaksi atau produk. Perhatikan suatu
reaksi yang berlangsung pada sistem tertutup dengan volume tetap (ΔV = 0),
maka sistem tidak melakukan kerja, w = 0. Jika kalor reaksi pada volume tetap
dinyatakan dengan qv , maka persamaan hukum I termodinamika dapat ditulis:
ΔU = qv + 0  = qv = q reaksi (8)

q reaksi disebut sebagai kalor reaksi. Hal ini berarti bahwa semua perubahan energi
yang menyertai reaksi akan muncul sebagai kalor. Misal: suatu reaksi eksoterm
mempunyai perubahan energi dalam sebesar 100 kJ. Jika reaksi itu berlangsung
dengan volume tetap, maka jumlah kalor yang dibebaskan adalah 100 kJ.

Kebanyakan reaksi kimia berlangsung dalam sistem terbuka dengan tekanan tetap
(tekanan atmosfir). Maka sistem mungkin melakukan atau menerima kerja tekanan
– volume, w = 0). Oleh karena itu kalor reaksi pada tekanan tetap dinyatakan
dengan qp , maka hukum I termodinamika dapat ditulis sebagai berikut:

ΔU = qp + w atau qp  = ΔU – w = q reaksi (9)

Untuk menyatakan kalor reaksi yang berlangsung pada tekanan tetap, para ahli
mendefinisikan suatu besaran termodinamika yaitu entalpi (heat content) dengan
lambang “H”

Entalpi didefinisikan sebagai jumlah energi dalam dengan perkalian tekanan dan
volume sistem, yang dapat dinyatakan:

H = U + P V (10)

Reaksi kimia termasuk proses isotermal, dan bila dilakukan di udara terbuka maka
kalor reaksi dapat dinyatakan sebagai:

qp = Δ H (11)

Jadi, kalor reaksi yang berlangsung pada tekanan tetap sama dengan perubahan
entalpi. Oleh karena sebagian besar reaksi berlangsung pada tekanan tetap, yaitu
tekanan atmosfir, maka kalor reaksi selalu dinyatakan sebagai perubahan entalpi
(ΔH).

Akibatnya, kalor dapat dihitung dari perubahan entalpi reaksi, dan perubahan
entalpi reaksi yang menyertai suatu reaksi hanya ditentukan oleh keadaan awal
(reaktan) dan keadaan akhir (produk).

q = ΔH reaksi = Hp-Hr (12)

Contoh:

Suatu reaksi berlangsung pada volume tetap disertai penyerapan kalor sebanyak
200 kJ. Tentukan nilai Δ U , Δ  H, q dan w reaksi itu

Jawab:
Sistem menyerap kalor sebanyak 200 kJ  , berarti q = + 200 kJ
Reaksi berlangsung pada volume tetap , maka w = 0 kJ.

ΔU = q + w

= + 200 kJ + 0 kJ = 200 kJ Δ  H = q = + 200 kJ


PEMBAHASAN
 
1.
 
Konsep Dasar
 
Termokimia adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara energi panasdan energi kimia. Sedangkan
energi kimia didefinisikan sebagai energi yangdikandung setiap unsur atau senyawa. Energi kimia yang
terkandung dalam suatuzat adalah semacam energi potensial zat tersebut. Energi potensial kimia
yangterkandung dalam suatu zat disebut panas dalam atauentalpi dan dinyatakandengan simbol H. Selisih
antara entalpi reaktan dan entalpi hasil pada suatu reaksidisebut perubahan entalpi reaksi.
Perubahan entalpi reaksi diberi simbol ΔH.
 
Bagian dari ilmu kimia yang mempelajari perubahan kalor atau panas suatuzat yang menyertai suatu
reaksi atau proses kimia dan fisika disebut termokimia.Secara operasional termokimia berkaitan dengan
pengukuran dan
pernafsiran perubahan kalor yang menyertai reaksi kimia, perubahan keadaan, dan pembentukan larutan.
 
Termokimia merupakan pengetahuan dasar yang perlu diberikan atau yangdapat diperoleh dari reaksi-
reaksi kimia, tetapi juga perlu sebagai pengetahuandasar untuk pengkajian teori ikatan kimia dan struktur
kimia. Fokus bahasandalam termokimia adalah tentang jumlah kalor yang dapat dihasilkan olehsejumlah
tertentu pereaksi serta cara pengukuran kalor reaksi.
 
Termokimia merupakan penerapan hukum pertama termodinamika terhadap peristiwa kimia yang
membahas tentang kalor yang menyertai reaksi kimia.
 
2.
 
Termodinamika I
 
Termodinamika kimia dapat didefenisikan sebagai cabang kimia yangmenangani hubungan kalor, kerja
dan bentuk lain energy, dengan kesetimbangandalam reaksi kimia dan dalam perubahan keadaan.
Termokimia erat kaitannyadengan termodinamika, karena termokimia menangani pengukuran dan
penafsiran perubahan kalor yang menyertai reaksi kimia, perubahan keadaan dan pembentukan larutan.
 
Penerapan hukum termodinamika pertama dalam bidang kimia merupakan
 bahan kajian dari termokimia.”
 
 Energi tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan,tetapi dapat diubah dari satu bentuk ke bentuk yang
lain, atau energi alam
 semesta adalah konstan.”
 
hukum termodinamika 1
 
Perubahan kalor pada tekanan konstan:
 

H=

E+P

V
 
W= P

V
 

E = energi dalam
 
minyak tanah menyimpan sejumlah energi, yang disebut energi kimia. Ketika bahan-
bahan tiu terbakar, sebagian energi kimia yang tersimpan di dalamnya berubah menjadi kalor. Azas kekek
alan energi disebu juga HukumTermodinamika I.
 
Dalam termokimia ada dua hal yang perlu diperhatikan yang menyangkut perpindahan energi, yaitu
 sistem
dan
lingkungan
. Segala sesuatu yang
menjadi pusat perhatian dalam mempelajari perubahan energi disebut sistem, sedangkanhal-hal yang
membatasi sistem dan dapat mempengaruhi sistem disebutlingkungan.
 
Berdasarkan interaksinya dengan lingkungan, sistem dibedakan menjaditiga macam, yaitu :
 

 
Sistem Terbuka
 
Sistem terbuka adalah suatu sistem yang memungkinkan terjadi perpindahanenergi dan zat (materi) antara
lingkungan dengan sistem. Pertukaran materi artinyaada hasil reaksi yang dapat meninggalkan sistem
(wadah reaksi), misalnya gas,atau ada sesuatu dari lingkungan yang dapat memasuki sistem.
 

 
Sistem Tertutup
 
Suatu sistem yang antara sistem dan lingkungan dapat terjadi perpindahan energi,tetapi tidak dapat terjadi
pertukaran materi disebut sistem tertutup.
 

 
Sistem Terisolasi
 
Sistem terisolasi merupakan sistem yang tidak memungkinkan terjadinya perpindahan energi dan materi
antara sistem dengan lingkungan.
 
Energi adalah kapasitas untuk melakukan kerja (
w
) atau menghasilkan panas (
kalor=q
). Pertukaran energi antara sistem dan lingkungan dapat berupakalor (
q
) atau bentuk energi lainnya yang secara kolektif kita sebut kerja (
w
).Energi yang dipindahkan dalam bentuk kerja atau dalam bentuk kalor yangmemengaruhi jumlah total
energi yang terdapat dalam sistem disebut energi dalam(
internal energy
). Kerja adalah suatu bentuk pertukaran energi antara sistem danlingkungan di luar kalor. Salah satu
bentuk kerja yang sering menyertai reaksikimia adalah kerja tekanan-volum, yaitu kerja yang berkaitan
dengan pertambahanatau pengurangan volum sistem.
 
5.
 
Entalpi
 
Setiap sistem atau zat mempunyai energi yang tersimpan didalamnya.Energi potensial berkaitan dengan
wujud zat, volume, dan tekanan. Energi kinetik ditimbulkan karena atom
 – 
atom dan molekul-molekul dalam zat bergerak secaraacak. Jumlah total dari semua bentuk energi itu
disebut entalpi (H)
. Entalpi akantetap konstan selama tidak ada energi yang masuk atau keluar dari zat.
.
Misalnyaentalpi untuk air dapat ditulis H H20 (l) dan untuk es ditulis H H
2
0 (s). Entalpi (H) suatu zat ditentukan oleh jumlah energi dan semua bentuk energi yang dimiliki zat yang
jumlahnya tidak dapat diukur. Perubahan kalor atauentalpi yang terjadi selama proses penerimaan atau
pelepasan kalor dinyatakandengan
” perubahan entalpi
 

 H) ”
 
. Misalnya pada perubahan es menjadi air,maka dapat ditulis sebagai berikut: 
ΔH=HH
2
0 (l) -H H
2
0 (s) 
 
Apabila kita amati reaksi pembakaran bensin di dalam mesin motor.Sebagian energi kimia yang
dikandung bensin, ketika bensin terbakar, diubahmenjadi energi panas dan energi mekanik untuk
menggerakkan motor. Demikian juga pada mekanisme kerja sel aki. Pada saat sel aki
bekerja, energi kimia diubahmenjadi energi listrik, energi panas yang dipakai untuk membakar bensin
danreaksi pembakaran bensin menghasilkan gas, menggerakkan piston sehinggamenggerakkan roda
motor. Gambar berikut ini menunjukkan diagram perubahan energi kimia menjadi berbagai bentuk energi
lainnya.Harga entalpi zat sebenarnya tidak dapat ditentukan atau diukur. Tetapi
ΔH
dapat ditentukan dengan cara mengukur jumlah kalor yang diserap sistem.Misalnya pada perubahan es
menjadi air, yaitu 89 kalori/gram. Pada perubahan esmenjadi air,
ΔH adalah positif, karena entalpi
hasil perubahan, entalpi air lebih besar dari pada entalpi es. Termokimia merupakan bagian dari ilmu
kimia yangmempelajariperubahan entalpi
 
yang menyertai suatu reaksi. Pada perubahan kimiaselalu terjadi perubahan entalpi. Besarnya perubahan
entalpi adalah sama besar dengan selisih antara entalpi hasil reaksi dam jumlah entalpi pereaksi. Pada
reaksi endoterm, entalpi sesudah reaksi menjadi lebih besar,sehingga
ΔH positif. Sedangkan pada reaksi eksoterm, entalpi sesudah reaksi
menjadi lebih kecil, sehingga
ΔH negatif. Perubahan entalpi pada suatu reaksi
disebut
kalor reaksi
. Kalor reaksi untuk reaksi-reaksi yang khas disebut dengannama yang khas pula, misalnya kalor
pembentukan,kalor penguraian, kalor  pembakaran, kalor pelarutan dan sebagainya.
5.1.
Entalpi Pembentukan Standar (ΔH


)
 
Entalpi pembentukan standar suatu senyawa menyatakan jumlah kalor yang diperlukan atau dibebaskan
untuk proses pembentukan 1 mol senyawa dariunsur-unsurnya yang stabil pada keadaan standar (STP).
Entalpi pembentukan
standar diberi simbol (ΔH


), simbol f berasal dari kata formation yang berarti pembentukan. Contoh unsur-
unsur yang stabil pada keadaan standar, yaitu :H
2
,O
2
,C,N
2
,Ag,Cl
2
,Br 
2
,S,Na,Ca, dan Hg.
5.2. Entalpi Penguraian Standar (ΔH

d
)
 
Entalpi penguraian standar suatu senyawa menyatakan jumlah kalor yangdiperlukan atau dibebaskan
untuk proses penguraian 1 mol senyawa dari unsure-unsurnya yang stabil pada keadaan standar (STP).
Entalpi penguraian standar 
diberi simbol (ΔH

d
) simbol d berasal dari kata decomposition yang berarti penguraian.
 
 
Menurut Hukum Laplace, jumlah kalor yang dibebaskan pada pembentukansenyawa dari unsur-unsurnya
sama dengan jumlah kalor yang diperlukan pada penguraian senyawa tersebut menjadi unsur-
unsurnya. Jadi, entalpi penguraianmerupakan kebalikan dari entalpi pembentukan senyawa yang sama.
Dengandemikian jumlah kalornya sama tetapi tandanya berlawanan karena reaksinya berlawanan arah.
5.3. Entalpi Pembakaran Standar (ΔH

c
)
 
Entalpi pembakaran standar suatu senyawa menyatakan jumlah kalor yangdiperlukan atau dibebaskan
untuk proses pembakaran 1 mol senyawa dari unsur-unsurnya yang stabil pada keadaan standar (STP).
Entalpi penguraian standar 
diberi simbol (ΔH

c
) simbol d berasal dari kata combustion yang berarti pembakaran.
 
Pembakaran selalu membebaskan kalor sehingga nilai entalpipembakaranselallu negatif (eksoterm)
5.4. Entalpi Pelarutan Standar (ΔH

s
)
 
Entalpi pelarutan standar menyatakan jumlah kalor yang diperlukan ataudibebaskan untuk melarutkan 1
mol zat pada keadaan standar (STP). Entalpi
 penguraian standar diberi simbol (ΔH

s
) simbol s berasal dari kata solvation yang berarti pelarutan
 

Anda mungkin juga menyukai