PANAS REAKSI
Kelompok 3 :
Mazaya Amajida / 1804103010015
Farhana Zakiah / 1804103010052
Muhammad Akbar Rafsanjani / 19041030100
Rima Aidi Baity / 19041030100
Syarifah Nur Afifah / 19041030100
Contents of this template
A. Definisi Panas Reaksi
B. Entalpi
i. Reaksi Endotermis
Reaksi endotermis merupakan reaksi kimia dari reaktan yang memiliki
entalpi rendah, namun menghasilkan produk dengan entalpi tinggi. Karena
entalpi reaktannya rendah, sistem membutuhkan energi tambahan untuk
melepaskan ikatan sehingga terjadilah penyerapan kalor dari lingkungan
sekitarnya ke sistem. Hal ini menyebabkan penurunan suhu pada reaksi
endoterm. Reaksi endoterm dirumuskan dengan persamaan berikut :
(3)
Dimana bernilai positif.
Gambar 1. Diagram Proses Endotermik
Contoh :
•Peleburan es
• Pengaratan besi
•Pembentukan ammonia
3H + N2 2NH3
(6)
E. Jenis-jenis Panas Reaksi
•Panas Pembentukan (Heat of Formation) (H0f)
Panas pembentukan merupakan panas yang terlibat dalam
pembentukan satu mol senyawa tertentu dari reaktan. Pada umumnya
reaksi kimia akan menghasilkan pembentukan produk senyawa baru
dimana hal ini akan mengakibatkan perubahan entalpi pembentukan.
Contoh dari entalpi pembentukan adalah reaksi pembentukan natrium
klorida dari logam natrium dan gas klorin.
Na(s) + ½ Cl2(g) NaCl (s) ∆Hf = -411.1 kJ/mol
•Panas Pembakaran (Heat of Combustion) (H0c)
Panas pembakaran adalah panas yang terlibat dalam reaksi kimia
dimana 1 mol senyawa tertentu bereaksi dengan oksigen atau mengalami
pembakaran. Reaksi pembakaran juga disebut dengan oksidasi karena
senyawa akan bereaksi dengan oksigen menghasilkan air dan
karbondioksida jika senyawa itu merupakan hidrokarbon. Reaksi ini akan
menghasilkan panas pembakaran negatif atau eksoterm dimana panas
akan dilepaskan dari sistem ke lingkungan pada perubahan yang terjadi.
Contohnya yaitu pada reaksi pembakaran gas propana.
C3H8(g) + 5 O2(g) 3 CO2(g) + 4 H2O(g) ∆Hc = -108 kJ
•Panas Penguraian (ΔHd)
Panas penguraian adalah panas yang terlibat untuk proses penguraian 1 mol senyawa
dari unsur-unsurnya yang stabil. Perubahan entalpi penguraian merupakan kebalikan dari
entalpi pembentukan senyawa yang sama. Dengan demikian jumlah kalornya sama tetapi
tandanya berlawanan karena reaksinya berlawanan arah, di mana perubahan entalpi
penguraian memiliki nilai positif.
•Panas penetralan (Heat of Neutralization)
Panas penetralan atau netralisasi merupakan perubahan panas yang terlibat dalam
reaksi penetralan satu mol senyawa asam tertentu dengan senyawa basa lain dengan
ekuivalen. Contoh entalpi penetralan yaitu pada reaksi HCl dan NaOH.
HCl(aq) + NaOH(aq) NaCl(aq) + H2O(l) ∆Hn = -13.68 kJ
•Panas Peleburan
Panas peleburan merupakan nilai entalpi atau panas yang berubah
dalam peleburan satu mol senyawa tertentu. Dalam sifat fisiknya, setiap
zat dikenal memiliki titik lebur tertentu dimana ketika tercapai suhu titik
leburnya maka zat tersebut akan mengalami proses peleburan yakni
perubahan wujud padat menjadi cair. Proses ini umumnya memerlukan
energi panas tertentu sehingga nilai entalpinya positif atau endoterm.
C2H6O(s) C2H6O(l) ∆Hfus = + 5.0 kJ
•Panas Penguapan
Hampir sama seperti panas peleburan, panas penguapan juga
merupakan panas yang terlibat dalam penguapan satu mol senyawa
tertentu. Peristiwa ini sebenarnya tidak terjadi secara kimia, melainkan
secara fisika karena hanya terjadi perubahan wujud tanpa perubahan
struktur kimianya. Namun proses ini juga melibatkan sejumlah energi
dan panas tertentu sehingga memiliki nilai entalpi. Contohnya yaitu
penguapain air dalam bentuk cair menjadi bentuk uap dimana proses ini
berlangsung secara endoterm.
H2O(l) H2O(g) ∆Hvap = +40.7 kJ
F. Entalpi Pembentukan Standar (H0f)
• Entalpi Pembentukan Standar (H0f) adalah jumlah energi yang diperlukan
untuk membentuk 1 mol zat dari unsur-unsurnya pada keadaan standar. Dalam
hal ini, zat pereaksi dianggap terurai lebih dulu menjadi unsur-unsurnya
kemudian unsur-unsur ini bereaksi membentuk zat produk.
• Perhitungan perubahan entalpi menerapkan hukum Hess, yang
menyatakan bahwa “perubahan entalpi reaksi hanya tergantung pada keadaan
awal dan keadaan akhir sistem, tidak bergantung pada jalannya reaksi”.
Menurut Hess, perubahan entalpi suatu reaksi tetap sama, baik berlangsung
dalam satu tahap maupun dalam beberapa tahap reaksi. Hal ini dapat
dijelaskan melalui contoh di bawah ini.
2Cgrafit + O2 2CO
Pembahasan :
Reaksi pembakaran H2S adalah :
F1: Produk=P:
SO2
o
Reaktor SO3 = 180 mol/j
T1=40 C (konverter) SO2
O2
Fu = udara: SO2 + ½ O2 SO3 N2
o
21% O2 X = 80% Tp=60 C
79% N2
% excess=25%
Tu=30 o
C
Dicari : Panas yang dihasilkan konverter?
•Neraca massa di sekitar reaktor: untuk menentukan mol/j setiap komponen di setiap arus.
Basis perhitungan : SO3 dalam P = 180 mol/j.
a.NM SO3:
Input + reaksi = output
0 + reaksi = 180
Jadi SO3 yang dihasilkan dari reaksi = 180 mol/j Berdasarkan persamaan reaksi, maka:
SO2 yang bereaksi = 180 mol/j.
O2 yang bereaksi = 90 mol/j.
a.NM SO2 :
Input – reaksi =output F1 - 180
= output
Dari data konversi, maka:
a.NM O2:
Input – reaksi =output
0,21. Fu – 90 = output
Dari data % excess = 25%, maka:
O2 umpan − O2 yg dibutuhkan jika SO2 habis bereaksi
25% =
Terima Kasih