I. MATERI PEMBELAJARAN
ΔHo adalah lambang dari perubahan entalpi pada keadaan itu. Yang dimaksud dengan
bentuk standar dari suatu unsur adalah bentuk yang paling stabil dari unsur itu pada kondisi standar
(298 K, 1 atm). Untuk unsur yang mempunyai bentuk alotropi, bentuk standarnya ditetapkan
berdasarkan pengertian tersebut. Misalnya, karbon yang dapat berbentuk intan dan grafit, bentuk
standarnya adalah grafit, karena grafit adalah bentuk karbon yang paling stabil pada 298 K, 1 atm.
Dua hal yang perlu diperhatikan berkaitan dengan entalpi pembentukan yaitu bahwa zat yang
dibentuk adalah 1 mol dan dibentuk dari unsurnya dalam bentuk standar.
Contoh:
Entalpi pembentukan etanol (C2H5OH) (l) adalah -277,7 kJ per mol. Hal ini berarti: Pada
pembentukan 1 mol (46 gram) etanol dari unsur-unsurnya dalam bentuk standar, yaitu karbon
1
(grafit), gas hidrogen dan gas oksigen, yang diukur pada 298 K, 1 atm dibebaskan 277,7 kJ dengan
persamaan termokimianya adalah:
2 C (s, grafit) + 3H2 (g) + ½ O2 (g) C2 H5 OH (l) ΔH = -277,7kJ
Nilai entalpi pembentukan dari berbagai zat serta persamaan termokimia reaksi pembentukannya
diberikan pada tabel 2 berikut.
Tabel 2. Nilai entalpi pembentukan berbagai zat & Persamaan termokimia reaksi pembentukannya.
Pada umumnya entalpi pembentukan senyawa bertanda negatif. Entalpi pembentukan unsur
dalam bentuk standarnnya, misalnya entalpi pembentukan grafit, adalah nol. Perhatikanlah dengan
baik hubungan antara nilai entalpi pembentukan dengan persamaan termokimia reaksi
pembentukannya, sehingga jika anda mengetahui nilai entalpi pembentukan suatu zat, Anda dapat
menuliskan persamaan termokimia yang sesuai.
b. Entalpi Penguraian
Reaksi penguraian adalah kebalikan dari reaksi pembentukan. Oleh karena itu, sesuai dengan
azas kekekalan energi, nilai entalpi penguraian sama dengan entalpi pembentukannya, tetapi
tandanya berlawanan.
Contoh:
1. Diketahui ΔHof H2O (l) = -286 kJ mol-1,
maka entalpi penguraian
H2O (l) menjadi gas hidrogen dan gas oksigen adalah + 286 kJ mol-1
H2O (l) H2 (g) + ½ O2 (g) ΔHod= + 286 kJ
c. Entalpi Pembakaran
Reaksi suatu zat dengan oksigen disebut reaksi pembakaran. Zat yang mudah terbakar
adalah unsur karbon, hidrogen, belerang, dan berbagai senyawa dari unsur tersebut. Pembakaran
dikatakan sempurna apabila karbon (C) terbakar menjadi CO2, hidrogen (H) terbakar menjadi H2O,
2
belerang (S) terbakar menjadi SO2. Perubahan entalpi pada pembakaran sempurna 1 mol suatu zat
yang diukur pada 298 K, 1 atm disebut entalpi pembakaran standar (standard enthalpy of
combustion), yang dinyatakan dengan ΔHoc Entalpi pembakaran juga dinyatakan dalam kJ mol -1
.
Harga entalpi pembakaran dari berbagai zat pada 298 K, 1 atm Harga entalpi pembakaran dari
berbagai zat pada 298 K, 1 atm diberikan pada tabel 3 berikut.
Setiap sistem atau zat mempunyai energi yang tersimpan didalamnya. Energi potensial
berkaitan dengan wujud zat, volume, dan tekanan. Energi kinetik ditimbulkan karena atom – atom
dan molekulmolekul dalam zat bergerak secara acak. Jumlah total dari semua bentuk energi itu
disebut entalpi (H) . Entalpi akan tetap konstan selama tidak ada energi yang masuk atau keluar
dari zat. . Misalnya entalpi untuk air dapat ditulis H H2O (l) dan untuk es ditulis H H2O (s).
3
Perhatikan lampu spiritus, jumlah panas atau energi yang dikandung oleh spiritus pada
tekanan tetap disebut entalpi spiritus. Entalpi tergolong sifat eksternal, yakni sifat yang bergantung
pada jumlah mol zat. Bahan bakar fosil seperti minyak bumi, batubara mempunyai isi panas atau
entalpi. Entalpi (H) suatu zat ditentukan oleh jumlah energi dan semua bentuk energi yang dimiliki
zat yang jumlahnya tidak dapat diukur. Perubahan kalor atau entalpi yang terjadi selama proses
penerimaan atau pelepasan kalor dinyatakan dengan “ perubahan entalpi (ΔH) “. Misalnya pada
perubahan es menjadi air, maka dapat ditulis sebagai berikut:
ΔH = H H2O (l) - H H2O (s)
q=mxcxΔt
atau
q=CxΔt
Contoh:
Berapa joule diperlukan untuk memanaskan 100 gram air dari 25 0 C
menjadi 100 0 C. Kalor jenis air = 4. 18 J g-1 K-1
Jawab:
q = C.Δt
= 100 g x 4,18 J g-1 K-1 x (100 – 25) K
= 31. 350 J = 31,35 kJ
2. Kalorimetri
Perubahan energi dalam reaksi kimia selalu dapat dibuat sebagai panas, sebab itu lebih tepat
bila istilahnya disebut panas reaksi. Alat yang dipakai untuk mengukur panas reaksi disebut
kalorimeter (sebetulnya kalori meter, walaupun diketahui sekarang panas lebih sering dinyatakan
dalam joule daripada kalori). Ada beberapa macam bentuk dari alat ini, salah satu dinamakan
Kalorimeter Bomb yang diperlihatkan pada gambar diatas. Kalorimeter semacam ini biasanya
dipakai untuk mempelajari reaksi eksotermik, yang tak akan berjalan bila tidak dipanaskan,
misalnya reaksi pembakaran dari CH4 dengan O2 atau reaksi antara H2 dan O2. Alatnya terdiri dari
wadah yang terbuat dari baja yang kuat (bombnya) dimana pereaksi ditempatkan. Bomb tersebut
dimasukkan pada bak yang berisolasi dan diberi pengaduk serta termometer. Suhu mula-mula dari
bak diukur kemudian reaksi dijalankan dengan cara menyalakan pemanas kawat kecil yang berada
di dalam bomb. Panas yang dikeluarkan oleh reaksi diabsorpsi oleh bomb dan bak menyebabkan
temperatur alat naik. Dari perubahan suhu dan kapasitas panas alat yang telah diukur maka jumlah
panas yang diberikan oleh reaksi dapat dihitung.
5
3. Perubahan Entalpi Berdasarkan Hukum HESS
Banyak reaksi yang dapat berlangsung secara bertahap. Misalnya pembakaran karbon atau
grafit. Jika karbon dibakar dengan oksigen berlebihan terbentuk karbon dioksida menurut
persamaan reaksi:
C(s) + O2 (g) CO2 (g)ΔH = - 394 kJ
Reaksi diatas dapat berlangsung melalui dua tahap. Mula-mula karbon dibakar dengan oksigen yang
terbatas sehingga membentuk karbon monoksida. Selanjutnya, karbon monoksida itu dibakar lagi
untuk membentuk karbon dioksida. Persamaan termokimia untuk kedua reaksi tersebut adalah:
C(s) + ½ O2 (g) CO (g) ΔH = - 111 kJ
CO (g) + ½ O2 (g) CO2 (g) ΔH = - 283 kJ
Jika kedua tahap diatas dijumlahkan, maka diperoleh:
C(s) + ½ O2 (g) CO (g) ΔH = - 111 kJ
CO (g) + ½ O2 (g) CO2 (g) ΔH = - 283 kJ
------------------------------------------------------------------------- +
C(s) + O2 (g) CO2 (g) ΔH = - 394 kJ
Energi ikatan didefinisikan sebagai energi yang diperlukan untuk memutuskan 1 mol ikatan dari
suatu molekul dalam wujud gas. Energi ikatan dinyatakan dalam kilojoule per mol (kJ mol -1
)Energi berbagai ikatan diberikan pada tabel 4.
6
Tabel 4. Harga Energi ikatan berbagai molekul (kJ/mol)
7
II. EVALUASI
1. Prosedur Penilaian
a. Penilaian kognitif : Tes tertulis
b. Penilaian afektif : Sikap siswa selama pembelajaran berlangsung
c. Penilain Psikomotorik : Produk hasil percobaan
2. Instrumen Penilaian
Instrumen Penilaian Kognitif
Tujuan Pembelajaran Soal Skor
a. Siswa dapat 3. Diketahui entalpi pembentukan etanol C3H8(g), CO2(g),
menentukan ΔH° 35
dan H2O berturut-turut adalah -104 kJ/mol, -393,5 kJ/mol, -286
reaksi berdasarkan
data Entalpi kJ/mol. Tentukan jumlah kalor yang dapat dibebaskan jika 1
pembentukan standar
gram C3H8(g) dibakar sempurna membentuk gas CO2 dan air. .
.
(Ar H = 1, C = 12)
Jawab: Reaksi pembakaran :
C3H8(g)+ 5O2(g) ⎯⎯→ 3CO2(g) + 4H2O(l)
ΔHreaksi = ∑ΔHf°produk – ∑ΔHf°reaktan
ΔHreaksi = (3 x ΔHf°CO2 + 4 x ΔHf°H2O) – (ΔHf°
C3H8(g) + 3 x ΔHf°O2)
= (3 x (–393,5) + 4 × (–286)) – (–104 + 3 × 0)
= – 2220,5 kJ
Jadi entalpi pembakaran C3H8 = -2220,5 kJ/mol
8
Jawab :
3C(s)+ 3O2(g) ⎯⎯→ 3CO2(g) ΔH= –282 kJ
4H2(g)+ 2O2(g) ⎯⎯→ 4H2O(g) ΔH= –272 kJ
C3H8(g) ⎯⎯→ 3C(s)+ 4H2(g) ΔH= 24 kJ
C3H8(g)+ 5 O2(g) ⎯⎯→3 CO2(g)+ 4 H2O(g) ΔH= –530 kJ
Jawaban : D
10
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
Nilai = ×100
𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑘𝑜𝑟
Penilaian Afektif
Tujuan Sikap:
a. Siswa mampu menunjukkan perilaku ilmiah dalam melakukan percobaan serta
memecahkan masalah dalam diskusi kelompok.
Aspek yang Dinilai
Bertanggung Skor
No. Nama Siswa Teliti Jujur
Jawab Total
0 1 2 0 1 2 0 1 2
1.
2.
3.
...
Rubrik:
0 : jika tidak teliti dalam menjalankan praktikum, tidak bertanggung jawab atas
kebersihan dan keutuhan alat, serta tidak jujur dalam menuliskan hasil praktikum
dalam diskusi kelompok.
1 : jika teliti dalam menjalankan praktikum, bertanggung jawab atas kebersihan dan
keutuhan alat, serta jujur dalam menuliskan hasil praktikum dalam diskusi
kelompok, namun lamban dan tidak tegas ketika bekerja di dalam laboratorium.
2 : jika teliti dalam menjalankan praktikum, bertanggung jawab atas kebersihan dan
keutuhan alat, serta jujur dalam menuliskan hasil praktikum dalam diskusi
kelompok.
Tujuan Afektif:
b. Siswa mampu menunjukkan sikap aktif dalam bertanya maupun menjawab pertanyaan
terkait senyawa hidrokarbon dan minyak bumi.
Aspek yang Dinilai
Skor
No. Nama Siswa Aktif Bertanya Aktif Menjawab
Total
0 1 2 0 1 2
1.
2.
3.
...
Rubrik:
11
0 : jika tidak aktif dalam bertanya dan menjawab pertanyaan yang disampaikan.
1 : jika bertanya dan menjawab pertanyaan yang disampaikan, namun tidak sistematis
dalam menyampaikan pertanyaan dan salah konsepnya ketika menjawab.
2 : jika bertanya dan menjawab pertanyaan yang disampaikan, serta sistematis dalam
menyampaikan pertanyaan dan benar konsepnya ketika menjawab.
Tujuan Afektif:
c. Siswa mampu menunjukkan sikap kritis dalam menanggapi penjelasan maupun
pendapat mengenai senyawa hidrokarbon dan minyak bumi.
Aspek yang Dinilai
Skor
No. Nama Siswa Bertanya Berpendapat Menjawab
Total
0 1 2 0 1 2 0 1 2
1.
2.
3.
...
Rubrik:
0 : jika tidak bertanya, tidak berpendapat, dan tidak menjawab.
1 : jika bertanya, berpendapat, atau menjawab, namun kurang sesuai dengan materi.
2 : jika bertanya, berpendapat, atau menjawab, dan isinya sesuai dengan materi.
Penilaian Psikomotor
Tujuan Psikomotor:
a. Siswa terampil dalam merangkai set alat dan melakukan percobaan mengenai faktor-
faktor yang mempengaruhi laju reaksi secara teliti.
Nilai
Aspek yang dinilai SB Baik Kurang SK
Skor: 4 Skor: 3 Skor: 2 Skor: 1
1. Siswa menyiapkan alat dan bahan dengan tepat.
2. Siswa membersihkan dan mengeringkan alat
sebelum praktikum.
3. Siswa menyusun alat sesuai petunjuk praktikum.
4. Siswa mengambil dan memasukkan bahan
menggunakan spatula.
5. Siswa membaca skala pada alat gelas atau
termometer dengan benar.
6. Siswa mencatat laju perubahan yang terjadi pada
pemberian kondisi yang berbeda-beda.
7. Siswa membersihkan alat setelah praktikum.
8. Siswa melakukan percobaan tepat waktu.
Jumlah
12
Jumlah Total:
Tujuan Psikomotor:
b. Siswa terampil menyajikan data hasil diskusi kelompok mengenai proses
pembentukan dan teknik pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi beserta kegunaannya
secara sistematis menggunakan bahasa yang sesuai.
Aspek yang Dinilai
Penggunaan Bahasa Kecakapan dalam Skor
No. Nama Siswa
Berbicara Total
0 1 2 0 1 2
1.
2.
3.
...
Rubrik:
0 : jika tidak menggunakan bahasa yang sopan atau tidak mahir dalam menyampaikan
informasi hasil diskusi kelompok.
1 : jika menggunakan bahasa yang sopan namun tidak percaya diri dalam
berbicara atau kurang mahir dalam menyampaikan informasi hasil diskusi
kelompok secara sistematis.
2 : jika menggunakan bahasa yang sopan atau mahir dalam menyampaikan
informasi hasil diskusi kelompok secara sistematis.
13
LEMBAR PENILAIAN DIRI
(SELF ASSESSMENT)
Berikan penilaian terhadap diri Anda sendiri dengan memberikan tanda centang () pada kolom
disamping pernyataan secara jujur!
Nama : ....................................................
Kelompok : ....................................................
14
LEMBAR PENILAIAN ANTAR TEMAN
(PEER ASSESSMENT)
Berikan penilaian Anda terhadap teman-teman sekelompok Anda dengan memberikan tanda
centang () pada kolom pernyataan secara jujur dan objektif!
Membawa Bahan
Menerima Kritik
Pertanyaan pada
Pertanyaan pada
Memberikan
Memberikan
Memberikan
Mengajukan
Mengajukan
Teman Lain
Memotivasi
Pendapat
Diskusi
Teman
Kritik
Saran
Guru
No. Nama Teman Anda
1.
2.
3.
4.
5.
15
LAMPIRAN
16
Kelompok :
Anggota : 1.
2.
3.
4.
5.
Mutia Safitri
17
IV. Tujuan Pembelajaran
Pendahuluan
“Anak-anak, pernahkan kalian mendaki pegunungan? Bagaimana perjalanan yang
kalian rasakan? Baiklah, untuk mendaki gunung tersebut awalnya kalian berada di
kaki gunung kemudian mendaki gunung hingga puncak gunung. Tetapi apakah
rute perjalanan yang kalian jalani akan sama dengan pendaki gunung lain?
Mungkin berbeda rute, ada yang mendaki gunung menggunakan rute sangat
berkelok kelok dan ada yang menggunakan rute sedikit landai. Seperti gambar
berikut.
Mutia Safitri
18
Dari gambar tersebut terlihat bahwa terdapat 2 pendaki gunung yang mendaki
gunung ke puncak gunung menggunakan rute jalan yang berbeda. Pendaki 1
menggunakan jalan disebelah kiri (yang ditandai dengan jalur berwarna biru)
sedangkan pendaki yang ke-2 menggunkan jalan di sebelah kanan (yang ditandai
dengan jalur yang berwarna merah). Bagaimana dengan jarak perpindahan yang
terjadi? Sama atau bedakah? Anak-anak tahukah kalian bahwa walaupun berbeda
rute perjalanan jarak tempuh atau perpindahan yang terjadi diantara keduanya
adalah sama. Perbedaan dari kedua cara di atas hanya terletak pada proses
perjalanannya, tetapi awalnya sama-sama berawal dari kaki gunung dan mencapai
puncak gunung yang sama pula. Sama halnya dengan pendakian gunung tersebut,
reaksi kimia juga dapat berlangsung dalam tahap-tahap yang berbeda, ada yang
dapat dilangsungkan dengan satu tahap, dua tahap, atau lebih. Namun tetap sama
perubahannya. Hal tersebutlah yang dinamakan Hukum Hess. Hukum Hess
berbunyi “Bila reaktan diubah menjadi produk, perubahan entalpinya sama
terlepas apakah reaksi berlangsung dalam satu tahap atau dalam beberapa
tahap”. Atau dengan kata lain ∆H hanya bergantung pada keadaan awal dan
keadaan akhir.
Jawablah pertanyaan berikut.
1.
a) Berdasarkan wacana tersebut apakah perbedaan yang dialami dari jalur
pendaki1 dan pendaki 2?
b) Bagaimana jarak perpindahan yang terjadi antara pendaki 1 dan pendaki 2?
c) Bagaimana keadaan ketika pendaki menuju puncak dan balik ke kaki
gunung?
Jawab:
∆H = 66 kJ
N2 + 2 O 2 2 NO2
Lintasan-2
2 NO + O2
+
Mutia Safitri
19
Tuliskan Persamaan reaksi berdasarkan skema tersebut dilengkapi dengan ∆H
reaksinya.
Jawab:
3. Berdasarkan skema reaksi dari persamaan no. 2, tuliskan hubungan antara ∆H,
∆H1, dan ∆H2?
Jawab:
4. Apa yang dapat kalian simpulkan dari pertanyaan no.1 dengan persamaan
reaksi dari no.2 dan hubungan ∆H reaksi mengenai penentuan ∆H reaksi
berdasarkan Hukum Hess?
Jawab:
Mutia Safitri
20
Jawab:
Mutia Safitri
21