TERMOKIMIA
Dasar Teori
Termokimia adalah cabang ilmu kimia yang mempelajari tentang perubahan kalor
atau energi yang menyertai suatu reaksi kimia, baik yang diserap maupun yang dilepaskan.
Hukum kekekalan energi menyatakan bahwa energi tidak dapat diciptakan atau
dimusnahkan. Energi hanya dapat diubah dari satu bentuk ke bentuk yang lain. Energi juga
dapat mengalami perpindahan dari sistem ke lingkungan atau sebaliknya. Sistem
merupakan segala hal yang diteliti perubahan energinya. Sementara itu, lingkungan
merupakan segala sesuatu di luar sistem. Contoh sistem dan lingkungan dapat diamati pada
air tehpanas dalam gelas. Air teh panas merupakan sistem, sementara gelas sebagai
wadahnya termasuk lingkungan.
ΔH = qp
KELAS :
Jadi, perubahan entalpi hanya ditentukan oleh keadaan awal dan keadaan akhir sistem.
KELOMPOK :
Kalor adalah energi panas yang ditransfer dari satu materi ke materi yang lain. Jika tidak ada
materi yangALAMAT
ditransfer, tidak
: dapat dikatakan bahwa materi mengandung kalor. Contohnya, “ air panas
dalam termos”. Anda tidak dapat mengatakan bahwa air dalam termos mengandung banyak kalor
sebab panas yang terkandung dalam air termos bukan kalor, tetapi energi internal.
Jika terjadi perpindahan panas dari air dalam Rumus
termos ke lingkungan sekitarnya atau dicampur dengan Entalpi
air dingin, maka akan terbentuk kalor. Besarnya kalor
ini diukur berdasarkan perbedaan suhu dan dihitung
menggunakan persamaan berikut :
Q = m c ΔT
a. Reaksi Eksoterm
Jika suatu reaksi terjadi dengan melepaskan kalor ke lingkungan, maka reaksinya disebut
eksoterm. Kalor yang dilepaskan oleh sistem akan meningkatkan suhu lingkungan.
Pelepasan kalor dalam reaksi kimia menyebabkan penurunan entalpi reaksi. Entalpi
reaktan lebih tinggi dari pada entalpi produk, sehingga perubahan entalpi (ΔH) bernilai
negatif.
H (reaktan) > H (produk)
( ΔU = Uakhir – Uawal).
ΔU = q + w
ΔH = Hakhir – H awal
qair= m x c x T
qbom= C x T
Diketahui :
q = jumlah kalor
m = massa air (larutan) di dalam kalorimeter
c = kalor jenis air (larutan) di dalam kalorimeter
C = kapasitas kalor dari bom kalorimeter
T = kenaikan suhu larutan (kalorimeter)
Oleh karena tidak ada kalor yang terbuang ke lingkungan, maka kalor reaksi sama
dengan kalor yang diserap oleh air (larutan) dan bom, tetapi tandanya berbeda.
qreaksi = - (qair + qbom)
kalor reaksi sama dengan jumlah kalor yang diserap atau yang dilepaskan larutan,
sedangkan kalor yang diserap oleh gelas dan lingkungan diabaikan.
qreaksi = -qlarutan
Selesaikan Soal
Berikut Ini!!!!!
Pilihlah jawaban yang benar menurut anda, dibolehkan untuk melihat buku ataupun
sumber bacaan lain untuk membantu!!
1. Ke dalam kalorimeter dimasukkan 100 ml air dan 2,14 gram NH4Cl ternyata suhu
larutan turun dari 270 C menjadi 23,50C . bila kalor jenis air 4,18 Jgram-1C-1, maka ΔH
pelarutan adalah...
a. 36,575 kj/mol d. 1463 kj/mol
b. 37,36 kj/mol e. 1494,3 kj/mol
c. 365,75 kj/mol
2. Perhatikan diagram tingkat energi berikut ini
9. Jika diketahui
H2 + Br2 → 2HBr ΔH = - 72 kj. Maka untuk menguraikan 11,2 dm3 ( pada STP)gas
HBr menjadi H2 dan Br2 diperlukan kalor sebanyak....
a. 9 kj d. 72 kj
b. 18 kj e. 144 kj
c. 36 kj
10. Reaksi 3 magnesium (Ar = 24) dengan nitrogen (Ar = 14) berlebih menghasilkan
Mg3N2 pada keadaan standar, proses tersebut melepaskan kalor sebesar 28 kj. Entalpi
pembentukan standar Mg3N2 adalah...
a. - 75 kj d. - 350 kj
b. - 177 kj e. - 672 kj
c. - 224 k
No
Sko
Soa Kunci Jawaban
r
l
1 10
2 10
3 10
4 10
6 10
7 10
8 10
9 10
10 10