Anda di halaman 1dari 15

TERMOKIMIA DAN KINETIKA KIMIA

OLEH
KELOMPOK IV

FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2016
TERMOKIMIA
(Krisnadwi, 2014)

1. Definisi

Termokimia cabang ilmu kimia yang mempelajari hubungan antara


energi panas dan energi kimia.

2. Konsep-Konsep Termokimia

A. Hukum Termodinamika
• Azas kekekalan energi menyatakan bahwa energi tidak dapat diciptakan
maupun dimusnahkan tetapi energi dapat diubah dari satu bentuk ke
bentuk lain
• Jumlah energi yang dimiliki sistem dinyatakan dengan energi dalam (E)
• Jika sistem menyerap kalor, maka E > 0. Sedangkan jika sistem
membebaskan kalor, maka E < 0
• Hubungan antara energi dalamm, kalor dan kerja dapat dirumuskan
dalam hukum termodinamika

dimana:

ΔE = q + W

ΔE = perubahan energi dalam

q = Jumlah kalor yang diserap atau dilepas sistem

W = Jumlah kerja yang diterima atau dilakukan sistem


• q bernilai + ketika sistem menyerap kalor, dan bernilai – ketika melepas
kalor
• W bernilai + ketika sistem menerima kerja, dan bernilai – ketika sistem
melakukan kerja
B. Sistem dan Lingkungan
 Sistem adalah sejumlah zat atau campuran yang dipelajari sifat-
sifat dan perilakunya (bagian dari alam semesta yang menjadi
objek perhatian dalam perubahan energi).
 Lingkungan adalah segala sesuatu di luar sistem yang
membatasi sistem dan dapat memengaruhi sistem.
C. Reaksi Eksoterm dan Endoterm
Berikut adalah tabel perbedaan reaksi eksoterm dan
endoterm :
Eksoterm Endoterm
Energi panas/kalor berpindah dari Energi panas/kalor berpindah
sistem ke lingkungan dari lingkungan ke sistem
Perubahan entalpi = H < 0 Perubahan entalpi = H > 0
Reaksinya menyerap kalor dan
Reaksinya melepas kalor dan
umunya berlangsung tidak
umunya berlangsung spontan
spontan
Terjadi penurunan entalpi Terjadi kenaikan entalpi

R R R R

P P P P

ΔH = HP – HR < 0 ΔH = HP – HR > 0

D. Entalpi Reaksi
Perubahan entalpi (ΔH) diukur pada keadaan standar yaitu
diukur pada suhu 25ºC dan tekanan 1 atm yang disebut dengan
perubahan entalpi standar (Hº).
Persamaan reaksi yang mengikutsertakan H reaksi disebut
persamaan termokimia. Contohnya :
C + O2 CO2 ΔH = -393,5 kJ/mol
Artinya, 1 mol C bereaksi dengan 1 mol gas O 2
menghasilkan 1 mol gas CO2 dan melepaskan kalor sebesar 393,5
kJ/mol.

E. Perubahan Entalpi Reaksi Standar


1) Entalpi Pembentukan Standar (Hºf)
Merupakan kalor reaksi yang diperlukan atau dilepaska pada
pembentukan 1 mol senyawa dari unsur-unsurnya pada
keadaan standar.

H2 + ½ O2 H2O ΔH = -285,8 kJ/mol

Artinya, 1 mol gas H2 bereaksi dengan ½ mol gas O2


menghasilkan 1 mol H2O dan melepaskan kalor sebesar 285,8
kJ/mol.
2) Entalpi Penguraian Standar (Hºd)
Merupakan kalor yang dilepaskan atau diserap pada
penguraian 1 mol senyawa menjadi unsur-unsurnya pada
keadaan standar. Contohnya:

H2O H2 + ½ O 2 ΔH = +285,8 kJ/mol

Artinya untuk menguraikan 1 mol H2O menjadi 1 mol gas H2


dan ½ mol gas O2 dibutuhkan kalor sebesar 285,8 kJ/mol.
3) Entalpi Pembakaran Standar (Hºc)
Merupakan kalor yang dilepaskan pada pembakaran 1 mol zat
pada keadaan standar. Pada reaksi pembakaran selalu
dihasilkan gas CO2 dan H2O yang dikenal juga dengan
pembakaran sempurna.
4) Entalpi Pelarutan Standar (Hºs)
Merupakan kalor yang dilepaskan atau diserap pada pelarutan
1 mol senyawa pada keadaan standar.
F. Kalorimeter
Kalorimeter adalah alat yang mengukur kalor yang dilepas
ataupun diserap sistem. Pada kalorimeter tidak terjadi perpindahan
antara sistem dan lingkungan, sehingga berlaku :

Qreaksi = -(Qsistem + QKalorimeter)

Jumlah kalor yang diserap (ditandai dengan suhu yang


turun) atau dibebaskan (ditandai dengan suhu naik) larutan dapat
ditemukan dengan pengukur perubahan suhunya. Jumlah kalor
yang diserap atau dibebaskan dapat dirumuskan:

Q = m.C. ΔT

Keterangan :
Q = kalor yang diserap/dibebaskan (Joule)
m = massa zat (gr)
C = kalor jenis (J/grºC)
ΔT = perubahan suhu [T2 – T1] (ºC)

G. Hukum Hess
Kalor reaksi yang dibebaskan ataupun yang diserap tidak
bergantung pada jalannya reaksi, tetapi bergantung pada keadaan
awal dan keadaan akhir reaksi. Artinya perubahan entalpi suatu
reaksi tetap sama, baik berlangsung dalam satu tahap maupun
beberapa tahap.
Skema dari hukum Hess:

A B

ΔH1 ΔH3 ΔH = ΔH1 + ΔH2 + ΔH3


ΔH2
C B
H. Entalpi Reaksi Berdasarkan Data Perubahan

pA + qB rC + sD

ΔHreaksi = ΔHºfhasil - ΔHºfpereaksi


ΔHreaksi = (r. ΔHºfC + s.ΔHºfD) – (p. ΔHºfA + q. ΔHºfB)

I. Energi Ikatan
Energi ikatan adalah energi yang diperlukan untuk
memutuskan 1 mol senyawa dalam keadaan gas menjadi atom-
atom gas. Secara umum:
ΔHreaksi = ΔHºfpereaksi - ΔHºfhasil
KINETIKA KIMIA

(Hermansyah, 2013)

1. Definisi

Kinetika kimia adalah ilmu yang mempelajari tentang laju


reaksi dan faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi tersebut.

2. Konsep-Konsep Kinetika Kimia

A. Laju Reaksi (r)


Laju reaksi adalah kecepatan (laju) berkurangnya pereaksi
(reaktan) atau terbentuknya produk reaksi. Dapat dinyatakan dalam
satuan mol/L atau atm/s.
𝑃𝑒𝑟𝑢𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 𝐾𝑜𝑛𝑠𝑒𝑛𝑡𝑟𝑎𝑠𝑖
Laju reaksi = 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑙𝑢𝑘𝑎𝑛

B. Persamaan Laju Reaksi (Hukum Laju)


Hukum laju adalah persamaan yang mengaitkan laju reaksi
dengan konsentrasi molar atau tekanan parsial pereaksi dengan
pangkat yang sesuai. Persamaan laju atau hukum laju diperoleh
dari hasil eksperimen. Persamaan laju reaksi dinyatakan dalam
bentuk diferensial atau bentuk integral.
C. Orde Reaksi (n)
Orde reaksi adalah pangkat konsentrasi dalam persamaan
laju bentuk diferensial. Secara teoritis, orde reaksi merupakan
bilangan bulat. Namun dari hasil eksperimen, dapat berupa
bilangan pecahan atau nol.
D. Konstanta Laju (k)
Konstanta laju reaksi adalah tetapan perbandingan antara
laju reaksi dan hasil kali konsentrasi spesi yang memengaruhi laju
reaksi.
Contoh, untuk reaksi : aA + bB Produk
Jadi persamaan hukum lajunya adalah:
-rA = k [A]x [B]y
dimana:
-rA = laju reaksi komponen A
k = konstanta laju reaksi
[A] dan [B] = konsentrasi reaktan A dan B
x dan y = orde reaksi terhadap A dan B
E. Energi Aktivasi (EA)
Energi aktivasi adalah energi minimum yang harus dimiliki
pereaksi (reaktan) untuk menghasilkan produk reaksi.
F. Waktu Paruh
Waktu paruh adalah waktu yang diperlukan agar setengah
dari jumlah A bereaksi
G. Katalis
Katalis adalah zat yang mempengaruhi laju reaksi
(mempercepat laju reaksi) dengan menurunkan energi pengaktifan.
ENTROPI DAN ENERGI BEBAS

(Rahayu, 2009)

1. Entropi

Selain perubahan entalpi, perubahan kimia maupun fisika


melibatkan perubahan dalam kekacaubalauan (disorder) relatif dari
atom-atom, molekul-molekul ataupun ion-ion. Kekacaubalauan
(ketidakteraturan) suatu sistem disebut entropi (S).

Contoh entropi yakni:

• Gas yang diwadahi dalam suatu labu 1 L memiliki entropi lebih


besar daripada gas dengan kuantitas yang sama ditempatkan
dalam labu 10 ml.

• Natrium Klorida dalam bentuk ion-ion gas mempunyai entropi lebih


tinggi daripada bentuk kristal padat.

• Air (cair) pada suhu 0oC mempunyai entropi lebih tinggi dari pada
es dengan temperatur yang sama.

Jumlah entropi di alam semesta selalu meningkat

Makin tidak teratur : S semakin meningkat.

2. Energi Bebas

Proses spontan didasarkan atas 2 faktor, yaitu :

• H yang menurun

• ΔS yang meningkat

Untuk merumuskan dua faktor di atas diperlukan besaran yang disebut


Energi Bebas (F). Yang dirumuskan :

ΔF = ΔH – T.ΔS
Keterangan : ΔF = perubahan energi bebas

ΔH = perubahan entalpi

T = temperatur

ΔS = perubahan entropi (kal/der. mol)

Apabila :

• ΔF < 0, maka ΔS meningkat, terjadi proses spontan

• ΔF = 0, maka ΔH = T.ΔS, terjadi proses setimbang

ΔH – T.ΔS = 0

ΔH = T.ΔS

ΔS = ΔH / T
KELOMPOK IV:

1. MUH. AIDIL BASMAR


2. ST. NURHALIZA
3. HARNIAH
4. NURUL ICHSANI
DAFTAR PUSTAKA

Krisnadwi. 2014. Intisari Termokimia. UI Press: Jakarta

Hermansyah, Yudha. 2013. Konsep-Konsep Kinetika Kimia. Gema Insani:


Jakarta.
Rahayu, Drh. Imbang Dwi. 2009. Termokimia. Universitas Muhammadiyah
Malang: Malang
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT, karena atas
berkat rahmat dan hidayah-Nya penulisan makalah ini dapat kami
selesaikan tepat waktu.
Makalah “Termokimia dan Kinetika Kimia” ini disusun secara
khusus dan sistemika untuk memenuhi tugas darimata kuliah kimia dasar.
Makalah ini ditulis berdasarkan literatur-literatur yang ada. Selain itu, kerja
sama antar anggota kelompok, mempermudah dalam penyelesaian
makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna.
Olehnya itu, saran dan kritik yang membangun dari pembaca sangat kami
harapkan.
Akhir kata, kami selaku penulis berharap makalah ini dapat
bermanfaat bagi pembaca.

Makassar, Nopember 2016

Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................ ii
DAFTAR ISI ............................................................................................. iii
BAB 1 PENDAHULUAN ........................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ........................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................. 2
1.3 Tujuan Penulisan .................................................................... 2
BAB 2 TERMOKIMIA ............................................................................... 3
2.1 Definisi .................................................................................... 3
2.2 Konsep Termokimia................................................................. 9
BAB 3 KINETIKA KIMIA ........................................................................... 11
3.1 Definisi .................................................................................... 11
3.2 Konsep Kinetika Kimia ............................................................ 21
BAB 4 ENTROPI & ENERGI BEBAS ......................................................
4.1 Entropi ....................................................................................
4.2 Energi Bebas .........................................................................
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai