Anda di halaman 1dari 13

Elektron Valensi

Elektron valensi adalah elektron dalam atom yang berperan dalam pembentukan ikatan
kimia. Pada unsur-unsur golongan utama (IA, IIA, IIIA, hingga VIIIA), elektron valensi
adalah elektron yang berada pada kulit elektron terluar.
Oleh karena itu, kulit elektron terluar sering disebut sebagai kulit valensi. Namun, perlu
diperhatikan bahwa tidak semua elektron valensi hanya berada pada kulit terluar.
Elektron valensi unsur-unsur golongan transisi dapat berada pada kulit elektron yang
lebih dalam dari kulit terluar.

Lihat juga materi StudioBelajar.com lainnya:


Kesetimbangan Kimia
Gas Mulia
Konfigurasi Elektron
Konfigurasi elektron merupakan susunan persebaran (distribusi) elektron-elektron dalam
atom. Elektron hanya dapat berada pada lintasan peredaran elektron tertentu dalam
atom, bergantung pada level energinya. Lintasan peredaran elektron ini disebut juga
sebagai kulit elektron. Kulit elektron pertama yang terdekat dengan inti atom disebut
kulit K, kemudian kulit kedua disebut kulit L, kulit ketiga disebut kulit M, dan seterusnya
berurut berdasarkan alfabet.
Setiap kulit elektron hanya dapat terisi sejumlah tertentu elektron. Jumlah maksimum
elektron yang dapat terisi pada kulit elektron ke-n adalah 2n2, di mana n adalah nomor
kulit atau bilangan kuantum utama.
Mau diskon 40% paket RuangGuru? WA: 0813 7693 4946
 Kulit K (n = 1) maksimum terisi 2 × 12 = 2 elektron.
 Kulit L (n = 2) maksimum terisi 2 × 22 = 8 elektron.
 Kulit M (n = 3) maksimum terisi 2 × 32 = 18 elektron.
 Kulit N (n = 4) maksimum terisi 2 × 42 = 32 elektron.
 Kulit O (n = 5) maksimum terisi 2 × 52 = 50 elektron.
Elektron-elektron akan mengisi kulit-kulit elektron pada atom dimulai dari kulit pertama
yang terdekat dengan inti, yakni kulit K yang merupakan level energi yang terendah.
Jika kulit K telah terisi penuh dengan 2 elektron, selanjutnya elektron akan mengisi kulit
L. Lalu jika kulit L telah terisi penuh dengan 8 elektron, selanjutnya elektron akan
mengisi kulit M, N, dan seterusnya secara bertahap. Namun, jumlah maksimum elektron
pada kulit terluar (kulit valensi) dari suatu atom adalah 8.
Ilustrasi konfigurasi elektron atom Li, B, O, Ne, Na, dan K berdasarkan kulit elektron
(Sumber: Spencer, James N., Bodner, George M., & Rickard, Lyman H. 2011.
Chemistry: Structure and Dynamics (5th edition). New Jersey: John Wiley & Sons, Inc.)

Untuk atom unsur golongan utama, penentuan konfigurasi elektron berdasarkan nomor
atom atau jumlah elektronnya dapat mengikuti aturan sebagai berikut.

 elektron-elektron akan mengisi penuh sebanyak mungkin kulit elektron;


 bila masih ada elektron yang tersisa (tidak dapat mengisi kulit elektron hingga batas
maksimum kulit), terdapat ketentuan:
 jika jumlah elektron tersisa > 32, kulit selanjutnya akan diisi oleh 32 elektron;
 jika jumlah elektron tersisa < 32, kulit selanjutnya akan diisi oleh 18 elektron;
 jika jumlah elektron tersisa < 18, kulit selanjutnya akan diisi oleh 8 elektron;
 jika jumlah elektron tersisa ≤ 8, kulit selanjutnya akan diisi oleh semua sisa elektron
yang ada.
Berikut tabel yang menunjukkan konfigurasi elektron dari beberapa unsur berdasarkan
kulit elektron.
Pada tabel tersebut terlihat konfigurasi elektron atom unsur-unsur transisi seperti Sc, Ti,
Cr, Cu, dan Zn. Bila diperhatikan, konfigurasi elektron untuk unsur Sc, Ti, dan Cr tidak
mengikuti aturan konfigurasi berdasarkan kulit elektron seperti yang telah dijelaskan di
atas. Hal ini dikarenakan penentuan konfigurasi elektron atom unsur golongan transisi
hanya dapat didasarkan pada orbital atom. Jadi, untuk atom unsur golongan transisi,
aturan penentuan konfigurasi elektronnya lebih kompleks.

Penentuan konfigurasi elektron berdasarkan orbital atom akan dibahas dalam bab
“Bilangan Kuantum”. Setiap orbital dalam atom akan ditandai dengan satu set nilai
bilangan kuantum utama (n), bilangan kuantum azimuth (l), dan bilangan kuantum
magnetik (ml) yang khusus. Lalu, setiap orbital maksimum terisi 2 elektron, yang
masing-masing memiliki bilangan kuantum spin (ms) tersendiri. Keempat bilangan
kuantum tersebut digunakan untuk mendeskripsikan energi elektron, sebagaimana
seperti “alamat” elektron dalam sebuah atom untuk menemukan probabilitas
keberadaan elektron dalam atom tersebut.
Elektron Valensi dan Sistem Periodik Unsur
Sifat-sifat dari suatu unsur sangat bergantung pada konfigurasi elektronnya, terutama
pada jumlah elektron valensinya. Unsur-unsur dengan jumlah elektron valensi yang
sama umumnya memiliki kemiripan sifat. Oleh karena sistem periodik unsur disusun
berdasarkan kenaikan nomor atom dan kemiripan sifat, terdapat hubungan antara
konfigurasi elektron atom unsur dan letak unsur dalam sistem periodik, di mana:
 nomor periode sama dengan jumlah kulit elektron
 nomor golongan sama dengan jumlah elektron valensi (kecuali unsur He pada
golongan VIIIA dan unsur-unsur golongan transisi)
Contoh Soal Elektron Valensi dan Pembahasan
Tentukan konfigurasi elektron dari atom dan ion unsur-unsur berikut.

Mau diskon 40% paket RuangGuru? WA: 0813 7693 4946


a. Ca (Z = 20)
b. Cs (Z = 55)
Jawab:

a. Ca (Z = 20) menunjukkan bahwa atom Ca memiliki 20 proton dan 20 elektron.

20 elektron atom Ca akan mengisi penuh kulit K (2 e−) dan kulit L (8 e−) sehingga tersisa
20 − (2 + 8) = 10 elektron.
Karena jumlah elektron tersisa < 18, maka kulit selanjutnya, yakni kulit M, akan diisi oleh
8 e−. Dengan demikian, tersisa 20 − (2 + 8 + 8) = 2 elektron.
Karena jumlah elektron tersisa ≤ 8, maka kulit selanjutnya, yakni kulit N, akan diisi oleh
semua elektron yang masih tersisa, yaitu sejumlah 2 elektron.

Jadi, konfigurasi elektron atom Ca adalah 20Ca : 2 8 8 2


b. Cs (Z = 55) menunjukkan bahwa atom Cs memiliki 55 proton dan 55 elektron.

55 elektron atom Cs akan mengisi penuh kulit K (2 e−), kulit L (8 e−), dan kulit M (18 e−)
sehingga tersisa 55 − (2 + 8 + 18) = 27 elektron.
Karena jumlah elektron tersisa < 32, maka kulit selanjutnya, yakni kulit N, akan diisi oleh
18 e−. Dengan demikian, tersisa 20 − (2 + 8 + 18 + 18) = 9 elektron.
Karena jumlah elektron tersisa < 18, maka kulit selanjutnya, yakni kulit O, akan diisi oleh
8 e−. Dengan demikian, tersisa 20 − (2 + 8 + 18 + 18 + 8) = 1 elektron.
Mau diskon 40% paket RuangGuru? WA: 0813 7693 4946
Karena jumlah elektron tersisa ≤ 8, maka kulit selanjutnya, yakni kulit P, akan diisi oleh
semua elektron yang masih tersisa, yaitu sejumlah 1 elektron.

Jadi, konfigurasi elektron atom Cs adalah 55Cs : 2 8 18 18 8 1


Elektron Valensi – Referensi

Earl, Bryan & Wilford, Doug. 2014. Cambridge IGCSE® Chemistry (3rd edition). London:
Hodder Education
Purba, Michael. 2006. Kimia 1A untuk SMA Kelas X. Jakarta: Erlangga
Spencer, James N., Bodner, George M., & Rickard, Lyman H. 2011. Chemistry:
Structure and Dynamics (5th edition). New Jersey: John Wiley & Sons, Inc.
Stacy, Angelica M. 2015. Living by Chemistry (2nd edition). New York: W.H. Freeman
and Company
Konfigurasi Elektron
Konfigurasi elektron adalah susunan penyebaran (pengisian) elektron-elektron dalam.
Seperti yang telah dibahas dalam bab Struktur Atom, di dalam atom terdapat partikel
subatomik neutron dan proton yang terdapat pada inti atom, dan elektron yang bergerak
mengelilingi inti atom tersebut pada kulit-kulit elektron (level-level energi) yang tertentu.
Lihat juga materi StudioBelajar.com lainnya terkait konfigurasi elektron:
Teori Atom
Sistem Periodik Unsur
Lintasan peredaran elektron ini disebut juga kulit elektron. Kulit pertama yang terdekat
dengan inti atom disebut kulit K, kemudian kulit kedua disebut kulit L, kulit ketiga disebut
kulit M, dan seterusnya berurut berdasarkan alfabet sebagaimana kulit menjauhi inti
atom. Kulit elektron ini juga dapat dinyatakan dengan bilangan kuantumutama (n),
dimulai dari 1 untuk kulit K, 2 untuk kulit L, dan seterusnya.
Semakin besar nilai n, semakin jauh kulit elektron dari inti atom dan semakin
besar energi elektron yang beredar di kulit terkait. Elektron-elektron akan mengisi kulit-
kulit elektron pada atom dimulai dari kulit K yang merupakan level energi terendah.
Setiap kulit elektron hanya dapat terisi sejumlah tertentu elektron. Jumlah maksimum
elektron yang dapat terisi pada kulit elektron ke-n adalah 2n2. Namun, jumlah maksimum
elektron pada kulit terluar dari suatu atom adalah 8.
Lebih jelasnya, perhatikan ilustrasi pada Gambar 1 dan Tabel 1.

Gambar 1. Ilustrasi konfigurasi elektron atom Li, B, O, Ne, Na, dan K berdasarkan kulit
elektron
(Sumber: Spencer, James N., Bodner, George M., & Rickard, Lyman H. 2011.
Chemistry: Structure and Dynamics (5th edition). New Jersey: John Wiley & Sons, Inc.)
Mau diskon 40% paket RuangGuru? WA: 0813 7693 4946
Untuk atom unsur golongan transisi, konfigurasi elektron nya tidak dapat ditentukan
dengan metode penentuan berdasarkan kulit elektron untuk atom unsur golongan utama
seperti di atas. Penentuan konfigurasi elektron atom unsur golongan transisi didasarkan
pada orbital atom. Setiap orbital dalam atom akan ditandai dengan satu set nilai
bilangan kuantum utama (n), bilangan kuantum azimuth (l), dan bilangan kuantum
magnetik (m) yang khusus. Lalu, setiap orbital maksimum terisi 2 elektron, yang masing-
masing memiliki bilangan kuantum spin (s) tersendiri. Keempat bilangan kuantum
tersebut digunakan untuk men-‘deskripsi’-kan energi elektron, sebagaimana seperti
‘alamat’ elektron dalam sebuah atom untuk menemukan keberadaan elektron dalam
atom tersebut.

Bilangan kuantum utama (n) mendeskripsikan ukuran dan tingkat energi orbital. Nilai n
yang diperbolehkan adalah bilangan bulat positif.
Bilangan kuantum azimuth (l) mendeskripsikan bentuk orbital. Nilai l yang diperbolehkan
adalah bilangan bulat dari 0 hingga n−1.
Bilangan kuantum magnetik (m) mendeskripsikan orientasi orbital. Nilai m yang
diperbolehkan adalah bilangan bulat dari −l hingga +l.
Bilangan kuantum spin (s) mendeskripsikan arah spin elektron dalam orbital. Nilai s
yang diperbolehkan adalah +½ atau−½.

Aturan penentuan konfigurasi elektron berdasarkan


orbital:
1. Asas Aufbau: Elektron menempati orbital-orbital dimulai dari tingkat energi yang
terendah, dimulai dari 1s, 2s, 2p, dan seterusnya seperti urutan subkulit yang terlihat
pada Gambar 2.

Gambar 2. Urutan tingkat energi subkulit


(Sumber: Spencer, James N., Bodner, George M., & Rickard, Lyman H. 2011.
Chemistry: Structure and Dynamics (5th edition). New Jersey: John Wiley & Sons, Inc.)
Mau diskon 40% paket RuangGuru? WA: 0813 7693 4946
2. Asas larangan Pauli: Tidak ada dua elektron dalam satu atom yang memiliki keempat
bilangan kuantum yang sama. Setiap orbital maksimum diisi oleh 2 elektron yang
memiliki spin yang berlawanan.

3. Kaidah Hund: Jika ada orbital dengan tingkat energi yang sama, konfigurasi elektron
dengan energi terendah adalah dengan jumlah elektron tak berpasangan dengan spin
paralel yang paling banyak.
Gambar 3. Diagram orbital dan konfigurasi elektron berdasarkan orbital dari 10 unsur
pertama
(Sumber: Gilbert, Thomas N.et al. 2012. Chemistry: The Science in Context (3 rdedition).
New York: W. W. Norton & Company, Inc.)
Contoh Soal Konfigurasi Elektron
Tentukan konfigurasi elektron dan jumlah elektron dalam setiap kulit elektron atom
unsur berikut.

a. Ni (Z = 28) b. Sr(Z = 38)

Jawab:

1. Ni (Z = 28) : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d8 atau [Ar] 4s2 3d8; K = 2 ; L = 8 ; M = 16 ; N =
2
2. Sr (Z = 38) : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d104p6 5s2atau [Kr] 5s2; K = 2 ; L = 8 ; M = 18 ;
N=8;O=2
Berdasarkan eksperimen, terdapat anomali konfigurasi elektron dari aturan-aturan di
atas. Subkulit d memiliki tendensi untuk terisi setengah penuh atau terisi penuh.
Contohnya, Cr (Z = 24) : [Ar] 4s1 3d5 lebih stabil dibanding [Ar] 4s2 3d4 ; dan juga Cu (Z
= 29) : [Ar] 4s1 3d10 lebih stabil dibanding [Ar] 4s2 3d9.
Untuk ion monoatomik (seperti Na+, K+, Ca2+, S2-, Br–) dapat ditentukan dari konfigurasi
elektron atom netralnya terlebih dahulu. Pada kation (ion bermuatan positif) monoatomik
Ax+ yang bermuatan x+, sebanyak x elektron dilepas (dikurangi) dari kulit elektron terluar
atom netral A. Pada anion (ion bermuatan negatif) monoatomik By– yang bermuatan y-,
sebanyak y elektron ditangkap (ditambahkan) pada orbital level energi terendah yang
masih belum penuh oleh elektron.
Mau diskon 40% paket RuangGuru? WA: 0813 7693 4946
Referensi Konfigurasi Elektron

– Cracolice, Mark S. & Peters, Edward I. 2011. Introductory Chemistry: An Active


Learning Approach (4th edition). California: Brooks/Cole, Cengage Learning.
– Earl, Bryan & Wilford, Doug. 2014. Cambridge IGCSE® Chemistry (3rd edition).
London: Hodder Education.
– Gilbert, Thomas N. et al. 2012. Chemistry: The Science in Context (3rd edition). New
York: W. W. Norton & Company, Inc.
– McMurry, John. et al. 2013.Fundamentals of General, Organic, and Biological
Chemistry (7th edition). Illinois: Pearson Education, Inc.
– Petrucci, Ralph H. et al. 2011. General Chemistry: Principles and Modern Applications
(10th edition). Toronto: Pearson Canada Inc.
– Purba, Michael. 2006. Kimia 1A untuk SMA Kelas X. Jakarta: Erlangga.
– Purba, Michael. 2006. Kimia 2A untuk SMA Kelas XI. Jakarta: Erlangga.
– Silberberg, Martin S. 2009. Chemistry: The Molecular Nature of Matter and
Change(5th edition). New York: McGraw Hill
– Spencer, James N., Bodner, George M., & Rickard, Lyman H. 2011. Chemistry:
Structure and Dynamics (5th edition). New Jersey: John Wiley & Sons, Inc.
Judul artikel: Konfigurasi Elektron
Kontributor: Nirwan Susianto, S.Si.
Alumni Kimia UI
MATERI STRUKTUR ATOM PADA
PELAJARAN KIMIA KELAS X
10.38 - Kimia

IPA-Area; Materi Struktur Atom pada pelajaran kimia kelas X terbilang menarik. hal ini
disebabkan karena apa yang kita pelajari hanya sepintas pada teori. siswa belajar sambil
membayangkan tentang apa itu atom. untuk lebih jelas tentang materi Struktur Atom, sudah
terdapat pada artikel ini.

Struktur Atom

Atom merupakan bagian terkecil dari suatu materi. meskipun ukurannya yang sangat kecil,
Atom adalah partikel paling kecil yang masih mempunyai sifat unsur. Menurut para ahli fisika,
jari-jari suatu atom sekitar 3–15 nm (1 nm = 10-9 meter).sampai saat ini belum ditemukan alat
yang dapat menggambarkan bentuk atom secara jelas untuk dapat diamati. meskipun belum
dapat diketahui bentuknya secara jelas, para ahli dapat membuat perkiraan gambaran
mengenai atom berdasarkan eksperimen dan kajian teoritis yang telah dilakukannya. gambaran
atom menurut ahli disebut juga dengan istilah model atom. hal inilah yang mendasari terjadinya
perubahan-perubahan tentang model atom berdasarkan perkembangan ilmu pengetahuan.

john Dalton adalah orang yang pertama kali menemukan teori atom pada tahun 1803. dalton
mengatakan bahwa atom merupakan partikel terkecil yang tidak dapat dibagi lagi. hingga
akhirnya diketahui bahwa atom ternyata terdiri dari partikel-partikel yang lebih kecil lagi yang
yaitu eletron, proton dan neutron. partikel penyusun atom itu disebut partikel subatom atau
partikel dasar atom.

A. Partikel Penyusun Atom

Partikel Penyusun Atom

partikel penyusun atom ada tiga yaitu eletron, proton dan neutron.
1. Elektron merupakan partikel subatom yang bermuatan negatif, ditemukan oleh Joseph John
Thomson pada tahun 1897.
2. Proton merupakan partikel subatom yang bermuatan positif, ditemukan oleh Eugen Goldstein
pada tahun 1886.
3. Neutron merupakan partikel subatom yang tidak bermuatan, ditemukan oleh James Chadwick
pada
tahun 1932.

B. Nomor Atom dan Nomor Massa


atom-atom dari unsur yang berbeda akan memiliki nomor atom dan nomor massa yang berbeda
pula. hal ini disebabkan karena nomor atom dilihat dari jumlah proton yang terdapat pada atom
sedangkan nomor massa dilihat dari jumlah proton dan neutron yang terdapat pada atom
tersebut.

C. Isotop, Isobar dan Isoton

Isotop, Isobar dan Isoton

1. Isotop adalah atom-atom yang mempunyai nomor atom yang sama, tetapi massa atomnya
berbeda. Nomor atom merupakan identitas dari atom, sehingga setiap atom yang mempunyai
nomor atom yang sama maka unsurnya pun sama.
2. Isobar adalah atom-atom yang mempunyai nomor atom yang berbeda tetapi massa atomnya
sama.
3. Isoton adalah atom-atom yang mempunyai jumlah neutron yang sama dari unsurunsur yang
berbeda.

D. Massa Atom dan Massa Molekul Relatif


Rumus Massa Atom dan Massa Molekul Relatif

setiap atom memiliki massa yang berbeda-beda tergantung dari partikel-partikel penyusunnya.
untuk membandingkan massa atom satu dengan yang lainnya maka digunakan pembanding
yang telah di standarisasi yaitu massa 1 atom C-12 (=1 sma)

1. massa atom relatif (Ar) adalah perbandingan massa rata-rata satu atom unsur terhadap
massa
satu atom C-12
2. Massa molekul relatif (Mr) Massa molekul relatif (Mr) adalah perbandingan antara massa
rata-rata satu molekul unsur atau senyawa terhadap massa satu atom C-12.

E. Konfigurasi Eletron

Konfigurasi Eletron

atom tersusun berdasarkan partikel-pertikel penyusunnya yaitu eletron, proton dan neutron.
penyebaran eletron, proton dan neutron dalam atom membentuk lapisan-lapisan yang disebut
sebagai kulit atom. penyebaran eletron dapat diketahui berdasarkan konfigurasi eletron pada
atom tersebut. Konfigurasi elektron menggambarkan penyebaran atau susunan elektron dalam
atom.

Anda mungkin juga menyukai