0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
538 tayangan7 halaman
Teks ini menjelaskan prosedur penyusunan kamus sederhana dalam 15 tahap, dimulai dari mempersiapkan peralatan dan sumber data, membuat kartu untuk lema, memilih dan mengklasifikasi lema, memberikan definisi pada lema, menyunting hasilnya, mengetik kartu induk secara alfabetis, mengetik naskah kamus, hingga mencetak coba sebelum produksi massal.
Deskripsi Asli:
Judul Asli
5 b Tugas Pertemuan 5 Mengubah Teks Nonakademik Menjadi Teks Akademik
Teks ini menjelaskan prosedur penyusunan kamus sederhana dalam 15 tahap, dimulai dari mempersiapkan peralatan dan sumber data, membuat kartu untuk lema, memilih dan mengklasifikasi lema, memberikan definisi pada lema, menyunting hasilnya, mengetik kartu induk secara alfabetis, mengetik naskah kamus, hingga mencetak coba sebelum produksi massal.
Teks ini menjelaskan prosedur penyusunan kamus sederhana dalam 15 tahap, dimulai dari mempersiapkan peralatan dan sumber data, membuat kartu untuk lema, memilih dan mengklasifikasi lema, memberikan definisi pada lema, menyunting hasilnya, mengetik kartu induk secara alfabetis, mengetik naskah kamus, hingga mencetak coba sebelum produksi massal.
TEKS NONAKADEMIK BERIKUT INI MENJADI TEKS AKADEMIK MENGENAL TEKS PROSEDUR
S. Amran Tasai Contoh Teks Prosedur CARA MENYUSUN KAMUS SEDERHANA
Dalam penyusunan kamus kami harus melakukan tahap-tahap
tertentu hingga akhir pekerjaan karena kami tidak boleh melanggar tahap-tahap itu. Tahap-tahap tersebut merupakan tahap yang harus ditempuh dalam mencari lema kamus. Pada tahap awal kami mempersiapkan segala sesuatu yang dapat mempelancar pelaksanaan penyusunan kamus. Kami harus menyediakan alat-alat tulis dan sumber data. Buku pelajaran dan media massa cetak. Kami juga menyiapkan kamus bahasa Indonesia untuk pemberian makna Selanjutnya, kami membuat kartu-kartu yang berukuran 15 cm x 10 cm dari kertas manila. Kartu-kartu ini digunakan oleh kami sebagai tempat menuliskan lema-lema yang terpilih sebagai entri kamus. Kemudian, kami memilih lema yang dapat diangkat menjadi entri. Hal itu kami harus lakukan dengan selektif. Tahap penyeleksian ini diperlukan pengkajian yang teliti. Di sini kami harus sudah yakin benar bahwa lema yang terpilih itu tidak tertulis dua kali. Berikutnya, lema yang terpilih kami pindahkan ke dalam kartu berukuran 15 cmx 10 cm itu dan disusun secara rapi di suatu tempat untuk tidak basah kena air. Ini adalah tahap pengartuan data. Hal ini disebut sistem kartotek. Hal ini dapat mempermudah pengelolaan lema selanjutnya. Setelah itu, kami memulai pekerjaan pemberian definisi dan pemberian makna lema. Di sini kami memasuki tahap klasifikasi. Dalam peng¬klasifikasian lema itu kami harus memberi label pelengkap, seperti kelas kata, kategori, pembidangan kata, peribahasa yang menyangkut kata itu, ragam bahasa, dan label klasifikasi lain yang diperlukan. Lalu, kami lakukan penyuntingan terhadap hasil pendefinisian dan pemberian makna lema. Penyuntingan itu merupakan penyuntingan besar karena di mana-mana mungkin diperlukan pengubahan definisi, menambah makna, dan sebagainya. Di sini diperlukan waktu yang ekstra lama. Setelah itu, kami memasuki tahap pengetikan kartu induk. Kartu induk ini merupakan kartu entri yang akan digunakan sebagai dasar penyusunan kamus. Kartu-kartu induk itu disusun secara alfabetis dengan urutan susunan entri yang telah ditetapkan sebelumnya sesuai dengan penyu¬sunan kamus. Seterusnya, naskah kamus diketik. Ketikan itu harus dikoreksi lagi agar tidak ada kesalahan lagi. Akhinya, sebelum diproduksi secara massal, diadakan proses cetak coba pada naskah. Cetak coba ini kami harus lakukan koreksi cetak coba. Inilah tahap terakhir proses atau prosedur pekerjaan penyusunan kamus sebelum naskah itu diproduksi di percetakan.