Bentuk Umum :
a x ij j bi ,i 1, 2,...,..., m
Atau dengan singkat j i
A (a ij )
A X B dimana berdimensi m x n
1
a11 a12 a1n b1
a b 2
21 a 22 a 2n
a m1 a m2 a mn bm
xi
persamaan linier non-homogen dengan tanpa menuliskan variabel , tanda
‘+’, dan ‘=’. Sistem persamaan ini juga akan teteap ekuivalen jika dilakukan
operasi baris elementer terhadap matrix augmented. Dengan demikian
,menyederhanakan sistem persamaan linier non-homogen berarti identik
denngan meyederhanakan matriks A dalam (A│B) yang bisa direduksi
menuju matriks eselon, bahkan menjadi bentuk normal.
Solusi :
Matriks augmented dari sistem persamaan adalah :
1 3 9
(A B)
2 1 8
Dengan OBE, matriks A dalam (A│B) ini direduksikan menjadi
matriks eselon
1 3 9 1 3 9
2 1 8 H 21( 2) 0 5 10
(A│B) =
Maka didapat :
1 3 x 9
A ,X B
0 5 y 10
Matriks A dalam (A│B) telah menjadi matriks eselon makan dari
2
5y 10
1 2 1 2 H 21(2) 1 2 1 2 1 2 1 2
(A B) 2 3 4 1
0 1 2 5 H 32( 2) 0 1 2 5
5 8 9 0 H 31(5) 0 2 4 10 0 0 0 0
3
Jika diambil nilai 0 maka salah satu penyelesaian khusus adalah
4
2x 2 x 3 1
2x 2 3 1
2x 2 2
x2 1
Disubstitusikan pada persamaan pertama diperoleh :
x1 x 2 x 3 2
x 1 1 3 2
x1 4
Jadi, penyelesaian dari sistem persamaan adalaha sebuah tripel
bialangan (-4, 1, 3 ).
2. Eliminasi Gauss Jordan’
Pada prinsipnya matriks koefisien A dari matriks augmented (A│B)
ini sebenarnya masih bisa dilakukan OBE sehingga matriks A ini
ekuivalen baris dengan matriks kanonik. Metode solusi yang membawa
matriks koefisien A ini menjadi matriks kanonik dengan melakukan
OBE dinamakan meted Gauss Jordan.
Contoh 4:
x1 x 2 x 3 2 0
2x1 3x 2 4x 2 3 0
3x 2 2x 2 7
Solusi: (seperti pada contoh 2).
1 1 1 2 1 1 1 2 1 1 1 2
(A B) 2 4 3 3 H 21( 2) 0
2 1 1 H 32( 1) 0
2 1 1
0 2 3 7 0 2 3 7 0 0 2 6
1 1 1 2 1 1 1 2 1 1 1 2
H 1 0 2 1 1 H 23 1 0 2
0 2 H 1 0 1
0 1
3( ) 2( )
2
0 0 1 3 0 0 1 3 2
0 0 1 3
1 0 1 1 1 0 0 4
H12(1) 0 1 0 1 H13( 1) 0 1 0 1
0 0 1 3 0 0 1 3
x1 4, x 2 1, x 3 3
Matriks terakhir ini bisa langsung dibaca:
Jadi solusinya adalah tripel bilangan (-4, 1, 3).
3. Invers matriks dan aturan cramer
5
a. Invers matriks
Metode yang kita bahas kali ini adalah metode untuk mencari
penyelesaian dari sistem persamaan linear non-homogen yang hanya
mempunyai jawaban tunggal.
Misalkan:
a11x1 a12 x 2 ... a1n x n b1
a 21x1 a 22 x 2 ... a 2n x n b 2
a m1 x1 a m2 x 2 ... a mn x n b m
Dalam notasi matriks persamaan ini dapat ditulis:
a11 a12 a1n x1 b1
a a 2n x 2 b2
21 a 22
a m1 a m2 a mn x n bm
A X = B
A 0 1
Karena A non singular, maka dan berarti A ada.
Contoh :
x20
Selesaikan sistem persamaan 3x y 7
Solusi:
6
1 2 x 0
A X ,B
3 1 y 7
1
Det A = -1 -6= -7, berarti A non singular dan A , maka:
1 2
1 1 2 1 1 2 7 7
A 1
det A 3 1 7 3 1 3 1
7 7
X A 1.B
1 2
7 7 0
X
3 1 7
7 7
2 x
X ,
1 y
Yang berarti x -= 2 dan y = -1
Jadi penyelesaian sistem persamaan linier tersebut adalah pasangan
bilangan (2, -1).
Contoh
Dengan menggunakan matriks invers , selesaikan sistem persamaan
non-homogen.
x1 3x 2 3x 3 1
x1 4x 2 3x 3 1
x1 3x 2 4x 3 2
Penyelesaian :
1 3 3 x1 1
A 1 4 3 , X x 2 , B 1
1 3 4 x 3 2
1
Kemudian dicari A dengan adjoint matriks:
7
K11 ( 1)11 M11 7
K 21 ( 1) 21 M 21 3 K 31 ( 1)31 M 31 0
K 31 ( 1)31 M 31 3 K13 (1)13 M13 1
K12 ( 1)1 2 M12 1 K 32 (1) 2 3 M 23 0
K 22 ( 1) 2 2 M 22 1 K 33 ( 1)33 M 33 1
7 1 1
A 3 1 0
3 0 1
Adj
7 1 1 7 1
det A 3 1 0 3 1 7 0 0 3 0 3 1
3 0 1 3 0
7 1 1
adjA
A 1
3 1 0
det A
3 0 1
7 1 1 1
X A .B 3 1 0 1
1
3 0 1 2
x1 6
x 4 ,
2
x 3 2 x 6, x 2 4, x 3 2
yang berarti 1
Jadi, penyelesaian dari sistem persamaan adalah tripel bilangan (6, -4, 2)
b. Aturan Cramer
Persamaan linier non-homogen dapat kita cari menggunakan aturan
cramer dimana (r=n). misalkan persamaaan linear:
a11x1 a12 x 2 ... a1n x n b1
a 21x1 a 22 x 2 ... a 2n x n b 2
a n1x1 a n 2 x 2 ... a nn x n b n
Secara matriks bisa ditulis:
8
a11 a12 a1n b1 x1
a a 22
a 2n b2 x
A 21 B X 2
a n1 a n 2 a nn b n dan xn
Det a n1a n 2 b n a nn a1n
9
Soal
2x 4y 2z 12
x 5y 3z 8
3x y 3z 4
10
8. Carilah nilai x dan y untuk persamaan dibawah ini menggunakann
invers matriks
6x 2y 2
5x 2y 4
Jawab
x 2y 5
1. 3x 4y 11
11
1 2 5 1 2 5
(A B) H 21( 3)
3 4 11 0 2 4
1 2 x 5
A X B
0 2 y 4
Dari matriks diatas bisa dibaca
x 2y 5
2y 4
y2
Substitusikan
x 2y 5
x 2.2 5
x 5 4 1
Jadi penyelesaian nya (1,2)
xy4
2. 2x 3y 10
1 1 x 4
A X B
0 1 y 10
Dari matriks diatas bisa dibaca
xy4
y 2
Substitusikan
2x 3y 10
2x 3. 2 4
2x 6 4
2x 10
x5
Jadi penyelesaian nya (5,-2)
12
3. Solusi
x1 2x 2 3x 3 2
2x1 3x 2 4x 3 3
2x 2 2x 3 4
2x 3 10
x 3 5
subatitusikan mundur pada persamaan kedua diperoleh:
x 2 2x 3 7
x 2 2( 5) 7
x 2 10 7
x 2 3
x2 3
Disubstitusikan pada persamaan pertama diperoleh:
x1 2x 2 3x 3 2
x1 2(3) 3(5) 2
x1 2 6 15
x1 7
Jadi, penyelesaian dari system persamaan adalah sebuah tripel
bilangan (-5,3,7)
13
x1 3x 2 2x 3 8
x1 4x 2 6x 3 28
4. 2x1 5x 2 7x 3 24
x1 2x 2 x 3 6
x1 3x 2 2x 3 9
2x 1 x 2 2x 3 12
5.
Matriks augmented diatas :
14
1 2 1 6 1 2 1 6 1 2 1 6
A B 1 3 2 9 H 21( 1) 0 1 1 3 H 31( 3) 0 1 1 3
2 1 2 12 2 1 2 12 0 3 0 0
1 2 1 6 1 2 1 6
H 32(3) 0 1 1 3 H 1 0 1 1 3
3( )
0 0 3 9 2
0 0 1 3
x1 2.x 2 x 3 6
x1 2.0 3 6
x1 3
Jadi Penyelesaiannya ( 3,0,3)
x1 2x 2 3x 3 3
2x1 3x 2 2x 3 3
6. 2x1 x 2 3x 3 5
Matriks augmented
1 2 3 3 1 2 3 3 1 2 3 3
A B 2 3 2 3 H 21( 2) 0
1 4 3 H 31( 2) 0
1 4 3
2 1 2 5 2 1 2 5 0 3 4 4
1 2 3 3 1 2 3 3
2 3 3 1
H 32( 3) 0 1 4 3 H 1 0
1 4 3 H 1 0
1 4 3
3( ) 2( )
0 0 8 8 8 0 0 1 1
0 1 4 1
0
1 2 3 3 1 2 6 1 0 0 8
H 23( 4) 0 1 0 1 H13( 3) 0 1 0 1 H12( 2) 0 1 0 1
0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1
15
2x 4y 2z 12
x 5y 3z 8
3x y 3z 4
7.
Matriks augmented dari diatas
2 4 2 12 1 2 1 6 1 2 1 6
(A B) 1 5 3 8 H1(0,5) 1 5 3 8 H 2( 1) 0 3 4 2
3 1 3 4 3 1 3 4 3 1 3 4
1 2 1 6 1 0 3,67 4, 67 1 0 367 4,67
H 31(3) 0 3 4 2 H 1 0 1
0,33 0,67 H12( 2) 0 1 0,33 0, 67
2( )
0 7 0 14 3
0 0 9,33 9,33 0 7 1 14
1 0 367 4,67 1 0 367 467 1 0 0 1
H 32( 7) 0 1 0,33 0, 67 K 1 0 1 0,33 0, 67 H13(3,67) 0 1 0,33 0, 67
3( )
0 0 9,33 9,33 0 0 1 0 0 1
9,33
1 1
1 0 0 1
H 23( 0,33) 0 1 0 2
0 7 1 1
Dari matriks diatas dibaca:
x1 1
x2 2
7x 2 x 3 1
x1 1 x 2 2 Disubstitusikan pada
Dari persamaan diatas diperoleh dana
persmaaan ketiga
7(2) x 3 1
x 3 15
bilangan (1,2,-15)
6x 2y 2
8. 5x 2y 4
6 2
det A 12 10 2
5 2
16
1 1
1 2 2
A
1
5
2 5 6 3
2
X A1.B
1 1
2
5
3 4
2
6
X
17
Jadi sistem penyelasainya x = 6 dan y =17
6x 2y 2
9. 5x 2y 4
6 2
A
5 2
6 2
det A
5 2
12 10 2
2 2 6 2
4 2 5 4
X1 6 Y2 17
2 2
(6, 17)
x1 2x 2 3x 3 6
x1 3x 2 2x 3 9
10. 2x1 x 2 2x 3 12 :
17
1 2 3 1 2
A 1 3 2 1 3
2 1 2 2 1
= (36+48+27) – ( 72+12+36)
111 120
= 7
9
7
=
1 6 3 1 6
x 2 1 9 2 1 9
2 12 2 2 12
1 2 6 1 2
x 3 1 3 9 1 3
2 1 12 2 1
18
\
Daftar pustaka
Setiadji:Aljabar Linier,FMIPA-UGM,1990
19