Anda di halaman 1dari 4

BILANGAN PRIMA

A. PENGERTIAN
BILANGAN PRIMA
Definisi :

Bilangan prima adalah bilangan bulat positif yang lebih besar


dari 1 dan tidak mempunyai faktor bilangan bulat positif
kecuali 1 dan bilangan bulat itu sendiri.

Contoh :

Barisan bilangan prima : 2, 3, 5, 7, 11, 13, 17, 19, …

Definisi :

Bilangan bulat positif yang lebih besar dari 1 dan bukan


bilangan prima disebut bilangan komposit (tersusun).
Contoh :

Barisan bilangan komposit : 4, 6, 8, 9, 10, 12, 14, 15, …

Perhatikan bahwa 1 bukan merupakan bilangan prima ataupun


bilangan komposit. Satu (1) disebut unit. Jadi himpunan semua
bilangan bulat positif (bilangan asli) terbagi dalam tiga himpunan
bagian yang saling lepas, yaitu himpunan semua bilangan prima,
himpunan semua bilangankomposit, dan himpunan unit.

Lemma 1.1:

Setiap bilangan bulat positif yang lebih besar dari 1 dapat


dibagi oleh suatu bilangan prima.

Bukti :

Lemma dibuktikan dengan kontradiksi, diasumsikan bahwa ada


bilangan bulat positif yang lebih besar dari 1 tetapi tidak punya
pembagi berupa bilangan prima. Maka himpunan dari bilangan-
bilangan bulat yang lebih besar dari 1 dengan pembagi bukan
bilangan prima tidak kosong. Berdasarkan sifat well-ordering
himpunan tersebut mempunyai elemen terkecil sebut n. Bilangan n

bukan prima, sebab n n dan n tidak mempunyai pembagi prima.


Maka dapat ditulis n = a.b dengan 1  a  n dan 1  b  n. Karena a  n,
dan n terkecil yang tidak mempunyai pembagi prima, maka a
mempunyai pembagi prima sebut p. Sehingga a = k.p dengan k
bilangan bulat positif. Berdasarkan teorema 1.7, semua pembagi dari
a adalah pembagi dari n. Dapat ditulis n = k.p.b jadi n mempunyai
pembagi prima.

Teorema 1.17: (Teorema Euclides)

Banyaknya bilangan prima adalah tak berhingga.

Bukti :

Mempertimbangkan bilangan bulat Qn = n! + 1, n ≥ 1

Menurut Lemma 1.1, menjelaskan bahwa Qn mempunyai paling tidak


1 pembagi prima, sebut qn. Maka qn pasti lebih besar dari pada n.

Jika qn  n maka berlaku qn n! dan menurut teorema 1.8, maka qn 


(Qn – n!) = 1. Hal ini tidak mungkin karena qn adalah suatu bilangan
prima. Maka diperoleh bahwa tidak ada bilangan prima terbesar,
dengan kata lain bahwa banyaknya bilangan prima adalah tak
berhingga.

Pada pembuktian Teorema Euclides tersebut yang menarik adalah


pembentukan bilangan bulat positif Qn sebagai hasil kali semua
bilangan prima ditambah 1.

Contoh :

Q1 = 2 + 1 = 3

Q2 = 2.3 + 1 = 7

Q3 = 2.3.5 + 1 = 31

Q4 = 2.3.5.7 + 1 = 211

Q5 = 2.3.5.7.11 + 1 = 2311
.
.
.
dst

Teorema 1.18:
Jika n suatu bilangan komposit, maka n memiliki faktor
bilangan prima yang tidak lebih dari √ .

Bukti :

Jika n adalah bilangan bulat komposit, maka k √ untuk k merupakan


faktor prima dari n. Karena nbulat komposit maka n = a.b, dimana a
dan b Z dengan 1

 a  b  n. Andaikan a = b, maka persamaan a.b = n  a2 = n  a = √


. Sehingga kita harus memiliki a  √ .

Untuk membuktikannya kita menggunakan bukti tidak lengsung yaitu
dengan

menggunakan ingkaran dari a  √ yaitu a  √ dimana b  a  √ ,


sehingga a  √ dan b  √ , maka diperoleh a.b  √ √ = n  a.b  n.
Kontradiksi dengan n = a.b sehingga terbukti benar untuk a  √ .

Berdasarkan Lemma 1.1, setiap bilangan bulat positif lebih dari 1


maka memiliki sebuah pembagi prima. Karena a  1, makaa
seharusnya memiliki sebuah faktor prima misalkan k, sehingga k a.
Menurut teorema 1.7, Jika k a dan k n, sehingga k merupakan faktor
prima dari n. Karena k a maka k  a. Dari k  a dan a  √ dapat
diperoleh k  √ .

Teorema 1.19 dilewat

Teorema 1.20: untuk setiap bilangan bulat positif n, n merupakan


bilangan bulat komposit positif

Bukti : dengan mempertimbangkan n urutan bilangan bulat positif

Dimana : 2≤ j ≤ n + 1, kita ketahui bhwa j│(n + 1)!. Dari tteorema 1.8


menuruti j│(n + 1 )! + j sebab itu n merupakan urutan semua
bilangan bulat composit: Contoh : 1.41

Tujuh merupakan urutan bilanagan bulat dengan di mulai dari 8! + 2


= 40322 adalah composite ( bagaimanapun ( Namun, ini merupakan
tujuh bilangan composite terkecil, 90, 91,92,93,94,95, dan 96)
Teorema 1.20 menujuk jarak antara urutan bilangan prima yang
memiliki penyelesaian yang panjang. Disisi lain, bilanagan prima
boleh, memungkinkan bilngan prima yang saling berdekatan, urutan
bilangan prima adalah 2 dan 3,

karena 2 merupakan satu-satunya bilngan prima yang positive.


Bagaimanapun

banyak bilanagan prima yang selisih 2, ini merupakan pasangan


bilangan prima

yang disebut bilanagn prima kembar. Contoh adalah bilangan prima 5


dan 7, 11

dan 13, 101 dan 103, dan 4967 dan 4969. Kta tau bilangan prima
terbesar

adalah 1706595.211235 ± 1 sebuah dugaan yang belum terselesaikan


yang

menegaskan bahwa ada banyak bilangan prima kembar yang tak


terhingga.

ada banyak dugaan tentang jumlah bilangan prima dari berbagai


bentuk.

misalnya, tidak diketahui apakah ada bilangan prima tak terhingga


bentuk n2 +1

dimana n adalah bilangan bulat positif.

dugaan Goldbach's. Bahkan setiap bilangan bulat positif yang lebih


besar, maka dua dapat ditulis sebagai jumlah dari dua bilangan
prima.

Contoh 1.42. Bilangan bulat 10, 24, dan 100 dapat ditulis dalam
jumlah 2 bilangan prima dalam cara dibawah ini.

10 = 3+7 = 5+5

24 = 5+19 = 7+17 = 11+13

100 = 3+97 = 11+89 = 17+8 = 29+71 = 41+59 = 47+53

Anda mungkin juga menyukai