Anda di halaman 1dari 17

CRITICAL JOURNAL REVIEW

Metode Numerik

DOSEN PENGAMPU :
Yulita Moliq Rangkuti, MSc, Phd

Oleh :

Wirda Silvia Rambe (4193550023)


Yolanda Feby (4193550008)

PROGRAM STUDI ILMU KOMPUTER

JURUSAN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur Kepada Tuhan yang maha Esa yang telah memberikan segala
nikmat dan karunia-Nya kepada kita, sehingga disini saya pribadi dapat mengerjakan
salah satu dari 6 tugas KKNI yang berjudul “Critical Journal Review” Mata kuliah
Metode Numerik.
Dan penulis bersyukur kepada Tuhan yamg Maha Esa, sebagaimana penulis
didalam melaksanakan tugas ini diberi kemampuan untuk menyelesaikan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu, penulis juga sangat mengharapkan kepada para pembaca agar memberikan
saran atau kritik yang konstruktif kepada penulis makalah ini, demi kesempurnaan
tugas-tugas yang diberikan oleh dosen untuk masa yang akan datang.
Akhir kata, penulis hanya mampu untuk mengucapkan banyak terima kasih
kepada semua pihak yang telah membantu dalam penulisan masalah ini. Semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.

Medan, April 2019

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang ……………………………………………………………………
Tujuan CJR ……………………………………………………………………….
Manfaat CJR ……………………………………………………………………...
Identitas Jurnal ……………………………………………………………………

BAB II RINGKASAN ISI JURNAL


Pendahuluan ………………………………………………………………………
Deskripsi Isi ………………………………………………………………………
Ruang Lingkup …………………………………………………………………...
Metode Penelitian ………………………………………………………………..
Algoritma …………………………………………………………………………

BAB III PEMBAHASAN


Ringkasan Teori …………………………………………………………………..
Analisa Dan Pembahasan ………………………………………………………...

KELEBIHAN DAN KEKURANGAN JURNAL

BAB IV PENUTUP
Kesimpulan ……………………………………………………………………….

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Metode  Numerik adalah teknik-teknik yang digunakan untuk memformulasi
kan masalah matematis agar dapat dipecahkan  dengan operasi perhitungan. Latar
belakang mempelajari akar- akar persamaan agar dapat mencari akar akar persamaan
yang belum diketahui ,dengan mencapai hasil yang hampir eksak. Metode numerik
memberikan cara-cara untuk menyelesaikan bentuk persamaan tersebut secara perkiraan
hingga didapat hasil yang mendekati penyelesaian secara benar (eksak). Penyelesaian
numerik dilakukan dengan perkiraan yang berurutan (iterasi), maka tiap hasil akan lebih
teliti dari perkiraan sebelumnya. Dengan berbagai iterasi yang dianggap cukup, akan
didapat hasil perkiraan yang mendekati hasil yang benar (eksak) dengan toleransi yang
diijinkan.

B. Tujuan CJR
1. Sebagai penyelesaian tugas Critical Journal Review.
2. Untuk menambah wawasan mahasiswa dalam menulis karya ilmiah yang baik
dan benar.
3. Untuk menambah wawasan mahasiswa dalam memahami isu yang berkembang
dalam mata kuliah metode numerik.
4. Untuk meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam menulis karya ilmiah yang
baik dan benar.
5. Untuk menguatkan pemahaman mahasiswa dalam memahami materi kuliah
metode numerik.

C. MANFAAT CJR
1. Menambah wawasan mahasiswa dalam menulis karya ilmiah yang baik dan
benar.
2. Menambah wawasan mahasiswa dalam memahami isu yang berkembang
dalam mata kuliah metode numerik.
3. Meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam menulis karya ilmiah yang
baik dan benar.
4. Menguatkan pemahaman mahasiswa dalam memahami materi kuliah metode
numerik.

D. Identitas Jurnal

1.Judul Artikel : Perhitungan Luas Penulangan Metode Bisection Pada


Kolom Biaxial Menggunakan Delphi Dengan Rumus Bresler
Jenis Jurnal : Jurnal Teknisia
Edisi Terbit : Volume 22 Nomor 2 Halaman 392-399
Pengarang Artikel : Kamaludin
Penerbit : ITENAS Bandung
No ISSN : 0853-8557

2.Judul Penelitian :Penerapan Metode Bagi-Dua (Bisection) pada


Analisis Pulang-Pokok (Break Even)

Nama Penulis : Nur Insani


Jenis Jurnal : Jurnal Matematika
ISSN : 979-99314-1-X
Tahun : 2006

BAB II
RINGAKASAN ISI JURNAL
A. Pendahuluan
Maraknya penggunaan komputer di berbagai bidang kehidupan manusia,
menuntut setiap orang untuk mengetahui dan mempelajari berbagai macam software
pendukung yang dapat bermanfaat dalam mempermudah pekerjaan. Salah satu
peranan teknologi komputer pada bidang rekayasa adalah pada bidang rekayasa
struktur dalam mendisain suatu elemen pada struktur beton. Jumlah dan luas tulangan
pada kolom beton merupakan salah satu yang harus diperhatikan dalam merencanakan
elemen struktur beton. Tahap mendisain penampang dan jumlah tulangan kolom sering
kali membutuhkan suatu proses yang cukup panjang dan rumit karena gaya yang
bekerja merupakan gabungan dari gaya dalam terutama gaya dalam lentur biaxial dan
normal

B. Deskripsi isi
Ada beberapa kasus dalam mendisain luas dan jumlah tulangan pada penampang
kolom struktur beton yang tidak mudah dirancang apabila dilakukan secara manual
karena membutuhkan proses yang cukup panjang dan berulang.
Ada dua cara prosedur disain luas dan jumlah tulangan pada kolom yaitu
1. Prosedur pertama dengan cara coba-coba.
2. Prosedur kedua dengan menggunakan salah satu metode numerik.
Cara pertama umumnya lebih lama dikerjakan dibandingkan dengan cara kedua, hal
ini dikarenakan tanpa dalam proses perhitungan tanpa memanfaatkan teknologi
komputer dan metoda. Metode penyelesaian cara kedua dalam menentukan jumlah
dan luas tulangan kolom yang diperlukan akan diterapkan metode bagi dua
(bisection). Metode ini dipilih karena memiliki solusi penyelesaian yang tertutup.
Melihat keadaan ini diperlukan suatu algoritma yang bisa ditenerapkan pada
teknologi perangkat lunak. Pembuatan perangkat lunak biasanya menggunakan
suatu metoda numerik untuk mempermudah implementasi ke bahasa pemrograman.
Permasalahan yang timbul adalah bagaiman menerapkan metoda numerik untuk
menyelesaikan masalah disain ini. Selanjutnya diperlukan satu atau beberapa
metode numerik yang akan diterapkan pada penyelesaian disain luas dan jumlah
tulangan kolom.
C. Ruang Lingkup
1. Konsep desain menggunakan konsep rumus bresler.
2. Penampang berapa penampang persegi beton bertulang.
3. Disain memenuhi syarat kekuatan.
4. Metode Bagi Dua untuk mencari jumlah dan luas tulangan
5. Basis OS dapat berjalan di windows.
6. Bahasa pemrograman yang digunakan yaitu delphi

D. Metode Penelitian
Penelitian dilakukan dengan cara diawali dengan studi pustaka lalu membuat
model penampang beton persegi bertulang dengan ukuran bebas kemudian
merancang algoritma dan diimplementasikan ke bahasa pemrograman serta
menerapkan metode numerik yaitu metode bagi dua (bisection) untuk luas dan
jumlah tulangan yang diperlukan dalam mendesain penampang beton bertulang
dan diakhiri kesimpuan.

E. Algoritma
Algoritma dari program ini adalah:
Masalah : Menentukan Luas
Total
Penulangan Kolom Biaxial
Input : Pu, Mux, Muy, Ex, Ey, fc,
fy, b, h, d, d’, ø
Output : Luas Penuangan Total Kolom

BAB III
PEMBAHASAN

A. Ringkasan Jurnal 1
 Persyaratan Bresler dalam Biaxial Bending
Elemen kolom biasanya memiliki 2 arah momen yang saling tegak lurus
terhadap sumbu x dan y dan beban aksial serah dengan sumbu z yand
ilustrasikan pada gambar 2. Kapasitas kolom akibat lentur dua arah (biaxial
bending) dapat dicek dengan menggunakan persamaan yang dikembangkan
oleh Boris Bresler berikut ini:
1 1 1 1
= + −
P u Pux Puy Puo
Atau
1 1 1 1
= + −
P n Pnx Pny Pno
Dengan :
Pux = Beban aksial arah sumbu x
Puy = Beban aksial arah sumbu y
Puo = Beban aksial maksimal

Sedangkan untuk tekan yang diabaikan diabaikan dapat digunakan rumus:


M ux M uy
+ ≤1
Mx M y
Atau
M nx M ny
+ ≤1
M ox M oy

 Metode Bagi Dua (Bisection)


Jika terdapat suatu f(x) yang menerus ∈ [a,b] dan f(a)-f(b) < 0, maka paling
tidak f(x) mempunyai satu akar f(x) mempunyai satu akar ∈ [a,b].

Algoritma
1. Mulai
2. Diketahui sebagai data : f(x), Toleransi (𝜀) atau (n) kali iterasi.
3. Tentukan perkiraan nilai awal (a) dan
nilai awal (b) dengan syarat f(a)-f(b) < 0. bisa dengan cara memplot
fungsi f(x).
4. Hitung c = (a+b)/2
5. abs f(x) < 𝜀 atau sudah iterasi n kali maka jawabannya adalah c dan
Selesai.
6. jika f(a)-f(c) < 0 maka b = c dan jika tidak maka a =c
7. Ulangi tahap 3

 Bahasa Pemrograman Delphi


Delphi adalah suatu program berbasis bahasa Pascal yang telah
memanfaatkan suatu teknik pemrograman yang disebut RAD, dan membuat
pemrograman menjadi lebih mudah.

 Statemen IF
Statemen IF termasuk pada statemen logika yang digunakan untuk
memberikan perumpamaan atau penambahan keterangan. Statemen ini bisa
juga diaplikasikan untuk kondisi ganda atau sering disebut juga Statemen IF
Ganda atau Majemuk yang artinya dalam statemen IF bisa terdapat statemen
IF yang lain lagi.

 Looping
Perulangan (Looping) merupakan suatu instruksi yang digunakan untuk
mengeksekusi sejumlah instruksi program secara berulang-ulang.
Perulangan mempunyai peranan penting sebab adakalanya bagian dari
program perlu dieksekusi kembali berulang-ulang untuk melakukan
sejumlah proses.
 Struktur While()
Karakteristik while() adalah:
1. Dilakukan pengecekan kondisi terlebih dahulu sebelum dilakukan
perulangan. Jika kondisi yang dicek bernilai benar (true) maka perulangan
akan dilakukan.
2. Blok statemen tidak harus ada. Struktur tanpa statemen akan tetap
dilakukan selama kondisi masih true.
 Struktur Repeat -Until()
Karakteristik Repeat() adalah:
1. Dilakukan perulangan terdahulu kemudiandilakukan pengecekan. Jika
kondisi yang dicek bernilai benar (true) maka perulangan akan dihentikan.
2. Blok statemen tidak harus ada.

 Struktur For
Karakteristik:
1. Digunakan untuk perulangan yang batasnya sudah diketahui dengan jelas,
misalnya dari 1 sampai 10.
2. Memerlukan 2 buah variabel awal dan akhir perulangan. Nilai variabel
penghitung akan secara otomatis bertambah atau berkurang tiap kali sebuah
pengulangan dilaksanakan.

B. Analisis Dan Pembahasan


Pada tahap awal iterasi ada beberapa nilai yang naik turun sebelum
konvergen ke luas tulangan yang sebenarnya. Perbedaan turun naiknya luas
tulangan diawal diperkirankan 20-30% terhadap angka sebelumnya akan tetapi
selanjutnya terjadi konvergen diangka yang sebenarnya. Metode bagi dua cocok
digunkan kerena metode ini termasuk motede tertutup dengan memberikan nilai
awal yaitu luas awal 1% dari luas penampang untuk batas bawah dan luas
tulangan maksimum 6% dari luas penampang untuk batas atas.
B.Ringkasan Jurnal 2
Metode Bagi-Dua(Bisection)
Metode Bagi-Dua didasarkan pada Teorema Nilai Antara untuk fungsi kontinu, yaitu
bahwa suatu selang [a , b] harus memuat suatu titik nol f (akar persamaan f ) bila f (a) dan

f (b) berlawanan tanda, misalnya f ( a ) <0 , f ( b ) >0 .Hal ini menyarankan metode pengulangan
pembagiduaan selang dan dalam setiap langkah mengambil setengah selang yang juga
memenuhi persyaratan tersebut. Metode Bagi Dua memerlukan dua nilai sebagai tebakan awal,
sebut a danb , dimana a< b yang harus memenuhi, f ( a ) . f (b)<b , < 0 sehingga selang (a , b)
memuat satu akar riil. Mula-mula ditentukan titik tengah selang (a , b), sebut titik tengahnya c .
Diantara dua selang baru yang diperoleh yakni (a , b) dan (c , b) dan salah satu diantaranya
pasti memuat akar. Berikutnya yang ditinjau adalah selang yang memuat akar tersebut. Proses
pembagiduaan selang ini diulang dan dilanjutkan sampai lebar yang ditinjau cukup kecil atau
dengan kata lain untuk memperoleh taksiran/hampiran yang Diperhalus. Penentuan selang yang
mengandung akar dilakukan dengan memeriksa tanda dari hasil kali

¿ 0 , berarti akar pada(a , c)


f ( a ) . f ( c ) atau f ( c ) . f ( b ) . f ( a ) . f (c )
{ ¿ 0 , berarti akar =c
¿ 0 , berarti akar pada(c , b)
,

Dalam algoritma Metode Bagi-Dua digunakan peubah-peubah: a sebagai ujung kiri


selang, b sebagai ujung kanan selang, dan c sebagai titik tengah. Dari penjelasan diatas,
Algoritma Metode Bagi-Dua dapat dibentuk sebagai berikut.

Algoritma Metode Bagi-Dua

1. Periksa apakah f ( a ) . f ( b ) <0,jika tidak pilih a dan b yang baru sehingga f ( a ) . f ( b ) <0

a+b
2. Hitung c ≔
2

3.

I. Jika f ( a ) . f ( c ) < 0 maka b ≔c , lanjutkan ke langkah 4


II. Jika f ( a ) . f ( c ) > 0 maka a ≔c , lanjutkan ke langkah ke langkah 4
III. Jika f ( a ) . f ( c ) =0 maka akar persamaan adalah c, hitungan selesai

a+b
4. Hitung perkiraan baru dari akar dengan c ≔
2

5. Jika b−a ≤ epsilon maka akar ;=c dan hitungan selesai. Jika tidak ulangi

langkah 2.

Karena metode ini selalu menghasilkan akar maka dikatakan bahwa metode ini selalu
konvergen. Besarnya epsilon tergantung pada ketelitian yang diinginkan, semakin kecil epsilon
akan semakin teliti taksiran/hampiran akar yang diperoleh.

1.1 Metode Penelitian


Seorang ilmuwan yang terlatih baik haruslah menguasai analisa biaya. Masalah ini
dinamakan ”masalah pulang-pokok”. Masalah ini dipergunakan untuk menentukan titik pada
dua pilihan alternatif setara. Berikut salah satu contoh penerapan Metode Bagi-Dua dalam
penyelesaian ”masalah pulang-pokok”.

Asumsi seorang karyawan X sedang mempertimbangkan untuk membeli salah satu dari dua
komputer pribadi ”Pentium” dan ”AMD”. Taksiran biaya dan keuntungan untuk tiap komputer
ditunjukkan pada tabel 3.1. Jika saat ini dana dapat dipinjam dengan tingkat bunga
20 % (i=0.20) , berapa lama mesin-mesin harus dimiliki sehingga mesinmesin tersebut akan
mempunyai nilai setara? Dengan kata lain, berapa lama titik pulang-pokoknya jika diukur dalam
tahun?
Seperti umumnya dalam masalah ekonomi, X mempunyai suatu campuran biaya sekarang dan
mendatang. Misalnya, pembelian mesin Pentium menyangkut pengeluaran awal $3000. Selain
dari biaya pengeluaran satu kali ini harus pula dikeluarkan uang setiap tahun untuk merawat
mesin. Karena biaya yang demikian cenderung bertambah seiring dengan makin tuanya
komputer, maka biaya perawatan dianggap bertambah secara linier terhadap waktu. Misalnya
setelah 10 tahun diperlukan $2000 tiap tahun untuk menjaga agar mesin dalam kondisi kerja.
Akhirnya di samping biaya-biaya tersebut, X akan juga akan menarik manfaat dengan memiliki
komputer tersebut. Keuntungan tahunan dan kenikmatan yang diperoleh dari Pentium dicirikan
oleh suatu pendapatan tahunan sebesar $1000 tiap tahun. Misalnya, biaya pembelian awal dapat
ditransformasikan ke dalam serangkaian pembayaran tahunan seragam dengan rumus

i(1+i)n
A P=P dimana A P adalah besarnya pembayaran tahunan (annual payment), Pbiaya
(1+i)n −1
pembelian, i tingkat bunga, dan banyaknya tahun [1]. Yang artinya bahwa X bersedia
meminjam uang sejumlah P untuk membeli komputer dan setuju untuk mengembalikannya
dalam n pembayaran tahunan dengan suku bunga i . Misalnya, pembayaran awal untuk Pentium
adalah $-3000, dimana tanda negative menunjukkan kerugian bagi X. Jika tingkat bunga adalah
0.2(1.2)n
20 persen (i=0.20) maka A P=−3000 Misal jika pembayaran awal harus disebar
(1.2)n−1
selama 10 tahun (n=10), maka rumus ini dapat dipakai untuk menghitung bahwa pembayaran
tahunan yang setara adalah $-715,57 tiap tahun.
Di bidang ekonomi, pembayaran/biaya perawatan yang bertambah pada suatu laju konstanta G
menurut pertambahan waktu dinamakan dinamakan deret hitung gradien. Konversi deret yang
demikian menjadi laju tahunan dapat dilaksanakan dengan rumus ekonomi

1 n
Am =G
[ −
i (1+i)n−1 ]
dimana adalah laju hitung pertambahan perawatan [1]. Persamaan

(3.3) mentransformasikan biaya perawatan yang terus meningkat ke dalam serangkaian


pembayaran tahunan tetap yang setara. Persamaan-persamaan ini dapat digabungkan untuk
mengungkapkan nilai tiap komputer dalam bentuk serangkaian pembayaran yang seragam.
Misalnya untuk Pentium, dari persamaan (3.2) dan (3.3) diperoleh
0.2(1.2)n 1 n
At =−3000 n
1.2 −1
−200
[− n
0.2 1.2 −1 ]
+ 1000 (3.4)

Harga total = - biaya pembelian – biaya pemeliharaan + keuntungan/laba


Dimana At menyatakan nilai total tahunan. Persamaan ini dapat disederhanakan menjadi

−600(1.2)n 200 n
At = + n (3.5). Dengan mensubstitusikan n=2 ke dalam persamaan (3.5)
1.2 n−1 1.2 −1
akan memberikan hasil yang jika X memutuskan untuk membuang Pentium setelah
memilikinya selama hanya 2 tahun, maka X akan menghabiskan biaya sebesar $1055 tiap tahun.
Jika komputer dibuang setelah 10 tahun (n=10), persamaan (3.5) memberi indikasi bahwa
biayanya akan sebesar $30 tiap tahun. Serupa untuk AMD, berdasar persamaan (3.4),
persamaan untuk nilai tahunan dapat dikembangkan seperti dalam

−2000(1.2)n 50 n
At = n
+ n + 3750 (3.6).Nilai-nilai untuk persamaan (3.6) untuk n=2 dan
1.2 −1 1.2 −1
n=10 adalah $-2568 dan $+1461 tiap tahun. Jadi walaupun AMD lebih mahal berdasarkan
jangka pendek, jika dimiliki cukup lama, tidak hanya akan lebih hemat biaya tetapi sebenarnya
akan menghasilkan uang untuk X. Identifikasi titik tempat dua komputer mempunyai nilai
setara menunjukkan kapan Pentium menjadi pilihan yang lebih baik. Secara grafis, titik tersebut
berpadanan dengan perpotongan dua kurva.Dari sudut matematis, titik pulang-pokok (titik
impas – break even) adalah nilai n dimana persamaan (3.5) dan (3.6) setara, yaitu

−600(1.2)n 200 n −2000(1.2)n 50 n


n
+ n = n
+ n + 3750 (3.7)
1.2 −1 1.2 −1 1.2 −1 1.2 −1
Dengan membawa semua suku persamaan ini ke satu ruas, persamaan (3.7) direduksi menjadi

−1400(1.2)n 150 n
pencarian akar dari f ( n )= − n +3750
1.2n −1 1.2 −1
Akar-akar persamaan (3.8) tidak dapat ditentukan secara analitis. Di lain pihak
pembayaran tahunan yang setara mudah dihitung untuk suatu n yang diberikan. Jadi,
masalah ini menciptakan kebutuhan untuk pendekatan numeric
1.2 Hasil Penelitian

Akar-akar persamaan (3.8) dapat dihitung dengan salah satu metode numerik yang cukup
dikenal yaitu Metode Bagi-Dua, yang pendekatannya dapat diterapkan dengan usaha yang
minimal. Berdasarkan Gambar 3.1 diketahui bahwa akarnya berada antara n=2 dan n=10. Nilai-
nilai ini menyediakan nilai-nilai pemulai untuk Metode Bagi Dua. Ambil , a=2, b=10 dan
epsilon = 0.001. Berdasar (3.8) maka

Iterasi 1

−1400 ( 1,2 )2 150.2


a=2 , f ( a )= − 2 +3750=−1513,63<0
1,22−1 1,2 −1

−1400 ( 1,2 )10 150.10


b=10 , f ( b ) = − 10 +3750=−1791,42> 0
1,210−1 1,2 −1

6
2+10 −1400 (1,2 ) 150.6
c:= =6 , f ( c )= 6
− 6 +3750=1191,88 >0
2 1,2 −1 1,2 −1

sehingga, f ( a ) . f ( c ) =(−1513,63 ) (1191,88 ) <0

Berarti b:c, atau ujung kanan selang digeser mnejadi b=6

a+b 2+6
c baru = = =4 dan b−a=6−2=4 ≤0,001
2 2
Iterasi 2

−1400 ( 1,2 )2 150.2


a=2 , f ( a )= − 2 +3750=−1513,63<0
1,22−1 1,2 −1

−1400 ( 1,2 )6 150.6


b=6 , f ( b )= − 6 +3750=1191,88 >0
1,26−1 1,2 −1

4
2+ 6 −1400 (1,2 ) 150.4
c:= =4 , f ( c )= 4
− 4 + 3750=487,1> 0
2 1,2 −1 1,2 −1

sehingga, f ( a ) . f ( c ) =(−1513,63 ) ( 487,1 ) <0

Berarti b:c, atau ujung kanan selang digeser mnejadi b=4

a+b 2+4
c baru = = =3 dan b−a=4−2=2≤ 0,001
2 2

Pembagiduaan selang dapat diulang sampai 18 iterasi untuk memberikan suatu hasil

hampiran yang halus/akurat dengan epsilon sebesar 0,001. Titik pulang-pokok terjadi pada
n=3,23 tahun. Hasil ini dapat diperiksa dengan mensubstitusi kembali ke persamaan (3.8) bahwa
f (3,23)≅ 0.

Pensubstitusian n=3,23 ke dalam persamaan (3.5) atau persamaan (3.6) akan memberikan hasil
bahwa pada titik pulang-pokok kedua komputer tersebut memerlukan biaya sekitar $542 tiap
tahun. Di luar titik ini AMD mejadi akan lebih hemat biaya. Akibatnya jika X bermaksud
memiliki mesin komputer selama lebih dari 3,23 tahun, maka lebih baik membeli AMD.
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Hasil dari penelitian ini diantaranya pertama, menentukan luas tulangan lebih cepat dan
akurat. Kedua, kesalahan hasil yang diperoleh dalam menentukan luas tulangan ini bisa
diatur sekecil mungkin dari nilai toleransi yang diberikan. Ketiga, luas tulangan yang
diperoleh secara umum hanya beberapakali iterasi saja. Keempat, Penerapan metode
bagi dua (bisection) ini dapat digunakan dalam menentukan luas tulangan karena
metode ini selalu konvergen ke nilai luas tulangan yang sebenarnya. Di bidang
ekonomi, salah satu penerapan metode numerik ini adalah pada penyelesaian masalah
pulang-pokok. Masalah untuk menentukan titik pada mana dua pilihan alternatif setara
ini sebelumnya dikonversi ke suatu ukuran yang dapat dibandingkan dan akhirnya
masalah tersebut direduksi menjadi masalah pencarian akar persamaan. Dengan
menggunakan salah satu metode yaitu Metode Bagi-Dua, penyelesaian dapat diperoleh
dengan melalui 18 iterasi. Sehingga dapat disimpulkan alternatif pilihan mana yang
lebih baik diambil.
DAFTAR PUSTAKA
Kamaludin, (2017). Perhitungan Luas Penulangan Metode Bisection Pada Kolom
Biaxial Menggunakan Delphi Dengan Rumus Bresler. Jurnal Teknisia, 22 (392-
399).
Hartono, D. E. Juni. (2000). Modul praktikum Komputasi Metode Numerik. Universitas
Gadjah Mada

Anda mungkin juga menyukai