Anda di halaman 1dari 25

M AK AL A H STRATEGI PEMBELAJARAN KIMIA

METODE PEMBELAJARAN DAN MODEL-MODEL PEMBELAJARAN

DISUSUN OLEH :

N A M A : E KA H A R Y A TI

NIM : E1M014013

PROGRAM STUDI : PENDIDIKAN KIMIA

F A K U L T A S K E G U R U A N D A N I L M U P E NDI DI KAN

UNIVERSIT AS M A T A R A M

2016
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keberhasilan proses pembelajaran tidak terlepas dari kemampuan guru
mengembangkan model model pembelajaran !ang berorientasi pada peningkatan
intensitas keterlibatan sis"a se#ara e$ekti$ di dalam proses pembelajaran.
Pengembangan model pembelajaran !ang tepat pada dasarn!a bertujuan untuk
men#iptakan kondisi pembelajaran !ang memungkinkan sis"a dapat belajar se#ara
akti$ dan men!enangkan sehingga sis"a dapat meraih hasil belajar dan prestasi !ang
optimal.
Untuk dapat mengembangkan model pembelajaran !ang e$ekti$ maka setiap
guru harus memiliki pengetahuan !ang memadai berkenaan dengan konsep dan #ara
#ara pengimplementasian model % model pembelajaran tersebut dalam proses
pembelajaran. &odel pembelajaran !ang e$ekti$ memiliki keterkaitan dengan tingkat
pemahaman guru terhadap perkembangan dan kondisi sis"a di kelas. Demikian juga
pentingn!a pemahaman guru terhadap sarana dan $asilitas sekolah !ang tersedia'
kondisi kelas dan beberapa $aktor lain !ang terkait dengan pembelajaran. (anpa
pemahaman terhadap berbagai kondisi ini' model !ang dikembangkan guru #enderung
tidak dapat meningkatkan peran serta sis"a se#ara optimal dalam pembelajaran' dan
pada akhirn!a tidak dapat memberi sumbangan !ang besar terhadap pen#apaian hasil
belajar sis"a.
B. &empertimbangkan pentingn!a hal di atas maka kami sebagai #alon pendidik akan
membahas beberapa model % model pembelajaran se#ara mendalam. &odel % model
pembelajaran !ang akan di bahas dalam makalah ini merupakan pengimplementasian
dari Kurikulum K()P *Kurikulum (ingkat )atuan Pendidikan+' antara lain ,
-. &odel Pengajaran Langsung
. Pembelajaran Kooperati$ */ooperati0e Learning+
1. Pengajaran Berdasarkan &asalah *Problem Based Instru#tion+
2. Pembelajaran Kontekstual

&etode adalah #ara !ang digunakan oleh guru dalam melaksanakan kegiatan belajar
mengajar di kelas sebagai upa!a untuk men#apai tujuan pembelajaran !ang telah ditetapkan.
&etode pembelajaran memiliki ban!ak ma#am ma#am dan jenisn!a' setiap jenis metode
pembelajaran mempun!ai kelebihan dan kelemahan masing masing. (idak han!a
menggunakan satu metode saja' mengkombinasikan penggunaan beberapa metode !ang
sampai saat ini masih ban!ak digunakan dalam proses belajar mengajar. Berikut ini akan di
uraikan beberapa jenis jenis metode pembelajaran.
A. M !"# $ %&'&( )P% &*(+, M !("#
&etode #eramah adalah penerangan se#ara lisan atas bahan pembelajaran kepada
sekelompok pendengar untuk men#apai tujuan pembelajaran tertentu dalam jumlah !ang
relati$ besar. )eperti ditunjukkan oleh &# Leish *-345+' melalui #eramah' dapat di#apai
beberapa tujuan. Dengan metode #eramah' guru dapat mendorong timbuln!a inspirasi bagi
pendengarn!a.
6age dan Berliner *-37-,284+' men!atakan metode #eramah #o#ok untuk digunakan
dalam pembelajaran dengan #iri #iri tertentu. /eramah #o#ok untuk pen!ampaian bahan
belajar !ang berupa in$ormasi dan jika bahan belajar tersebut sukar didapatkan.
Beberapa kelebihan metode #eramah adalah ,
a. 6uru mudah menguasai kelas.
b. 6uru mudah menerangkan bahan pelajaran berjumlah besar
#. Dapat diikuti anak didik dalam jumlah besar
d. &udah dilaksanakan.

Beberapa kelemahan metode #eramah adalah ,


a. &embuat sis"a pasi$
b. &engandung unsur paksaan kepada sis"a
#. &engandung da!a kritis sis"a
d. Anak didik !ang lebih tanggap dari 0isi 0isual akan menjadi rugi dan anak didik !ang
lebih tanggap auditi$n!a dapat lebih besar meneriman!a.
e. )ukar mengontrol sejauhmana pemerolehan belajar anak didik
$. Kegiatan pengajaran menjadi 0erbalisme *pengertian kata kata+
g. Bila terlalu lama membosankan

B. M !"# D+/ /+ ) D+/* //+", M !("#


&uhibbin )!ah * 999 +' mende$inisikan bah"a metode diskusi adalah metode
mengajar !ang sangat erat hubungann!a dengan meme#ahkan masalah *problem sol0ing+.
&etode ini la:im juga disebut sebagai diskusi kelompok *group dis#ussion+ dan resitasi
bersama * so#iali:ed re#itation +.
&etode diskusi diaplikasikan dalam proses belajar mengajar untuk ,
a. &endorong sis"a berpikir kritis
b. &endorong sis"a mengekspresikan pendapatn!a se#ara bebas
#. &endorong sis"a men!umbangkan buah pikirn!a untuk meme#ahkan masalah
bersama
d. &engambil satu alternati$ ja"aban atau beberapa alternati$ ja"aban untuk
meme#ahkan masalah berdsarkan pertimbangan !ang seksama

Kelebihan metode diskusi sebagai berikut ,


a. &en!adarkan anak didik bah"a masalah dapat dipe#ahkan dengan berbagai jalan
b. &en!adarkan ank didik bah"a dengan berdiskusi mereka saling mengemukakan
pendapat se#ara konstrukti$ sehingga dapat diperoleh keputusan !ang lebih baik
#. &embiasakan anak didik untuk mendengarkan pendapat orang lain sekalipun berbeda
dengan pendapatn!a dan membiasakan bersikap toleransi.

Kelemahan metode diskusi sebagai berikut ,


a. tidak dapat dipakai dalam kelompok !ang besar
b. Peserta diskusi mendapat in$ormasi !ang terbatas
#. Dapat dikuasai oleh orang orang !ang suka berbi#ara
d. Biasan!a orang menghendaki pendekatan !ang lebih $ormal

$. M !"# D '",!%&/+ ) D '",/!%&!+", ' !("#


&etode demonstrasi adalah metode mengajar dengan #ara memperagakan barang'
kejadian' aturan' dan urutan melakukan suatu kegiatan' baik se#ara langsung maupun melalui
penggunaan media pengajaran !ang rele0an dengan pokok bahasan atau materi !ang sedang
disajikan.
&enurut &uhibbin )!ah * 999+ &etode demonstrasi adalah metode !ang digunakan
untuk memperlihatkan sesuatu proses atau #ara kerja suatu benda !ang berkenaan dengan
bahan pelajaran.
&an$aat psikologis pedagogis dari metode demonstrasi adalah ,
a. Perhatian sis"a dapat lebih dipusatkan
b. Proses belajar sis"a lebih terarah pada materi !ang sedang dipelajari.
#. Pengalaman dan kesan sebagai hasil pembelajaran lebih melekat dalam diri sis"a.

Kelebihan metode demonstrasi adalah ,


a. &embantu anak didik memahami dengan jelas jalann!a suatu proses atau kerja suatu
benda
b. &emudahkan berbagai jenis penjelasan
#. Kesalahan kesalahan !eng terjadi dari hasil #eramah dapat diperbaiki melaui
pengamatan dan #ontoh konkret' drngan menghadirkan ob!ek sebenarn!a.
Kelemahan metode demonstrasi sebagai berikut ,
a. Anak didik terkadang sukar melihat dengan jelas benda !ang akan dipertunjukkan.
b. (idak semua benda dapat didemonstrasikan
#. )ukar dimengerti bila didemonstrasikan oleh guru !ang kurang menguasai apa !ang
didemonstrasikan

D. M !"# $ %&'&( P /
&etode #eramah plus adalah metode mengajar !ang menggunakan lebih dari satu
metode' !akni metode #eramah gabung dengan metode lainn!a.Dalam hal ini penulis akan
menguraikan tiga ma#am metode #eramah plus !aitu ,
-. &etode #eramah plus tan!a ja"ab dan tugas */P((+
&etode ini adalah metode mengajar gabungan antara #eramah dengan tan!a ja"ab
dan pemberian tugas. &etode #ampuran ini idealn!a dilakukan se#ar tertib' !aitu ,
a+ Pen!ampaian materi oleh guru
b+ Pemberian peluang bertan!a ja"ab antara guru dan sis"a.
#+ Pemberian tugas kepada sis"a
. &etode #eramah plus diskusi dan tugas */PD(+
&etode ini dilakukan se#ara tertib sesuai dengan urutan pengkombinasiann!a' !aitu
pertama guru menguraikan materi pelajaran' kemudian mengadakan diskusi' dan
akhirn!a memberi tugas.

1. &etode #eramah plus demonstrasi dan latihan */PDL+


&etode ini dalah merupakan kombinasi antara kegiatan menguraikan materi pelajaran
dengan kegiatan memperagakan dan latihan *drill+.

E. M !"# R /+!&/+ ) R *+!&!+", M !("#


&etode resitasi adalah suatu metode mengajar dimana sis"a diharuskan membuat
resume dengan kalimat sendiri .
Kelebihan metode resitasi sebagai berikut ,
a. Pengetahuan !ang anak didik peroleh dari hasil belajar sendiri akan dapat diingat
lebih lama
b. Anak didik berkesempatan memupuk perkembangan dan keberanian mengambil
inisiati$' bertanggung ja"ab dan berdiri.

Kelemahan metode resitasi sebagai berikut ,


a. (erkadang anak didik melakukan penipuan dimana anak didik han!a meniru hasil
pekerjaan temenn!a tanpa mau bersusah pa!ah mengerjakan sendiri
b. (erkadang tugas dikerjakan oleh orang lain tanpa penga"asan
#. )ukar memberikan tugas !ang memenuhi perbedaan indi0idual

F. M !"# P %*" &&, ) E 5 %+' ,!& M !("#


&etode per#obaan adalah metode pemberian kesempatan kepada anak didik
perorangan atau kelompok' untuk dilatih melakukan suatu proses atau per#obaan.
Kelebihan metode per#obaan sebagai berikut ,
a. &etode ini dapat membuat anak didik lebih per#a!a atas kebenaran atau kesimpulan
berdasarkan per#obaann!a sendiri daripada han!a menerima kata guru atau buku
b. Anak didik dapat mengembangkan sikap untuk mengadakan studi eksplorasi
*menjelajahi+ tentang ilmu dan teknologi
#. Dengan metode ini akan terbina manusia !ang dapat memba"a terobosan terobosan
baru dengan penemuan sebagai hasil per#obaan !ang diharapkan dapat berman$aat
bagi kesejahteraan hidup manusia.

Kelemahan metode per#obaan sebaai berikut ,


a. (idak #ukupn!a alat alat mengakibatkan tidak setiap anak didik berkesempatan
mengadakan ekperimen
b. ;ika eksperimen memerlukan jangka "aktu !ang lama' anak didik harus menanti
untuk melanjutkan pelajaran
#. &etode ini lebih sesuai untuk men!ajikan bidang bidang ilmu dan teknologi.

G. M !"# K&% & 7+/&!&


&etode kar!a "isata adalah suatu metode mengajar !ang diran#ang terlebih dahulu
oleh pendidik dan diharapkan sis"a membuat laporan dan didiskusikan bersama dengan
peserta didik !ang lain serta didampingi oleh pendidik' !ang kemudian dibukukan.
Kelebihan metode kar!a"isata sebagai berikut ,
a. Kar!a"isata menerapkan prinsip pengajaran modern !ang meman$aatkan lingkungan
n!ata dalam pengajaran
b. &embuat bahan !ang dipelajari di sekolah menjadi lebih rele0an dengan ken!ataan
dan kebutuhan !ang ada di mas!arakat
#. Pengajaran dapat lebih merangsang kreati0itas anak.

Kekurangan metode kar!a"isata sebagai berikut ,


a. &emerlukan persiapan !ang melibatkan ban!ak pihak
b. &emerlukan peren#anaan dengan persiapan !ang matang
#. Dalam kar!a"isata sering unsur rekreasi menjadi prioritas daripada tujuan utama'
sedangkan unsur studin!a terabaikan
d. &emerlukan penga"asan !ang lebih ketat terhadap setiap gerak gerik anak didik di
lapangan
e. Bia!an!a #ukup mahal
$. &emerlukan tanggung ja"ab guru dan sekolah atas kelan#aran kar!a"isata dan
keselamatan anak didik' terutama kar!a"isata jangka panjang dan jauh.

&enurut <oesti!ah * 99-,78+ 'teknik kar!a "isata ini digunakan karena memiliki
tujuan sebagai berikut, Dengan melaksanakan kar!a "isata diharapkan sis"a dapat
memperoleh pengalaman langsung dari ob!ek !ang dilihatn!a' dapat turut mengha!ati tugas
pekerjaan milik seseorang serta dapat bertan!a ja"ab mungkin dengan jalan demikian
mereka mampu meme#ahkan persoalan !ang dihadapin!a dalam pelajaran' ataupun
pengetahuan umum. ;uga mereka bisa melihat' mendengar' meneliti dan men#oba apa !ang
dihadapin!a' agar nantin!a dapat mengambil kesimpulan' dan sekaligus dalam "aktu !ang
sama ia bisa mempelajari beberapa mata pelajaran.
H. M !"# L&!+(&, K ! %&'5+ &, ) D%+ M !("#
&etode latihan keterampilan adalah suatu metode mengajar ' dimana sis"a diajak ke
tempat latihan keterampilan untuk melihat bagaimana #ara membuat sesuatu' bagaimana #ara
menggunakann!a' untuk apa dibuat' apa man$aatn!a dan sebagain!a. /ontoh latihan
keterampilan membuat tas dari mute=pernik pernik.
Kelebihan metode latihan keterampilan sebagai berikut ,
a. Dapat untuk memperoleh ke#akapan motoris' seperti menulis' mela$alkan huru$'
membuat dan menggunakan alat alat
b. Dapat untuk memperoleh ke#akapan mental' seperti dalam perkalian' penjumlahan'
pengurangan' pembagian' tanda tanda=simbol' dan sebagain!a.
#. Dapat membentuk kebiasaan dan menambah ketepatan dan ke#epatan pelaksanaan.

Kekurangan metode latihan keterampilan sebagai berikut ,


a. &enghambat bakat dan inisiati$ anak didik karena anak didik lebih ban!ak diba"a
kepada pen!esuaian dan diarahkan kepada jauh dari pengertian
b. &enimbulkan pen!esuaian se#ara statis kepada lingkungan
#. Kadang kadang latihan t!ang dilaksanakan se#ara berulang ulang merupakan hal
!ang monoton dan mudah membosankan
d. Dapat menimbulkan 0erbalisme.

I. M !"# M , &8&% B % ) T &' T &*(+, M !("#


&etode mengajar beregu adalah suatu metode mengajar dimana pendidikn!a lebih
dari satu orang !ang masing masing mempun!ai tugas. Biasan!a salah seorang pendidik
ditunjuk sebagai kordinator. /ara pengujiann!a' setiap pendidik membuat soal' kemudian
digabung. ;ika ujian lisan maka setiap sis"a !ang diuji harus langsung berhadapan dengan
team pendidik tersebut.

J. M !"# P %&,*&, &, ) P%"8 * M !("#


&etode peran#angan !aitu suatu metode mengajar dimana pendidik harus meran#ang
suatu pro!ek !ang akan diteliti sebagai ob!ek kajian.
Kelebihan metode peran#angan sebagai berikut ,
a. Dapat merombak pola pikir anak didik dari !ang sempit menjadi lebih luas dan
men!uluruh dalam memandang dan meme#ahkan masalah !ang dihadapi dalam
kehidupan
b. &elalui metode ini' anak didik dibina dengan membiasakan menerapkan
pengetahuan' sikap' dan keterampilan dengan terpadu' !ang diharapkan praktis dan
berguna dalam kehidupan sehari hari.
Kekurangan metode peran#angan sebagai berikut ,
a. Kurikulum !ang berlaku di negara kita saat ini' baik se#ara 0ertikal maupun
hori:ontal' belum menunjang pelaksanaan metode ini
b. >rganisasi bahan pelajaran' peren#anaan' dan pelaksanaan metode ini sukar dan
memerlukan keahlian khusus dari guru' sedangkan para guru belum disiapkan untuk
ini
#. Harus dapat memilih topik unit !ang tepat sesuai kebutuhan anak didik' #ukup
$asilitas' dan memiliki sumber sumber belajar !ang diperlukan
d. Bahan pelajaran sering menjadi luas sehingga dapat mengaburkan pokok unit !ang
dibahas.

K. M !"# G " & )G&,9 M !("#


&etode global !aitu suatu metode mengajar dimana sis"a disuruh memba#a
keseluruhan materi' kemudian sis"a meresume apa !ang dapat mereka serap atau
ambil intisari dari materi tersebut.

L. M !"# D+/*" %
)alah satu metode mengajar !ang akhir akhir ini ban!ak digunakan di
sekolah sekolah !ang sudah maju adalah metode dis#o0er!' hal itu disebabkan
karena metode dis#o0er! ini,
a+ &erupakan suatu #ara untuk mengembangkan #ara belajar sis"a akti$
b+ Dengan menemukan sendiri' men!elidiki sendiri' maka hasil !ang diperoleh akan
setia dan tahan lama dalam ingatan' tidak akan mudah dilupakan sis"a
#+ Pengertian !ang ditemukan sendiri merupakan pengertian !ang betul betul dikuasai
dan mudah digunakan atau ditrans$er dalam situasi lain
d+ Dengan menggunakan strategi penemuan' anak belajar menguasai salah satu metode
ilmiah !ang akan dapat dikembangkann!a sendiri'
e+ Dengan metode penemuan ini juga' anak belajar ber$ikir analisis dan men#oba
meme#ahkan probela !ang dihadapi sendiri' kebiasaan ini akan ditrans$er dalam
kehidupan bermas!arakat.

Dengan demikian diharapkan metode dis#o0er! ini lebih dikenal dan digunakan di
dalam berbagai kesempatan proses belajar mengajar !ang memungkinkan. &etode Dis#o0er!
merupakan komponen dari praktek pendidikan !ang meliputi metode mengajar !ang
memajukan #ara belajar akti$' beroreientasi pada proses' mengarahkan sendiri' men#ari
sendiri dan re$lekti$. &enurut En#!#lopedia o$ Edu#ational <esear#h' penemuan merupakan
suatu strategi !ang unik dapat diberi bentuk oleh guru dalam berbagai #ara' termasuk
mengajarkan ketrampilan men!elidiki dan meme#ahkan masalah sebagai alat bagi sis"a
untuk men#apai tujuan pendidikann!a. Dengan demikian dapat dikatakan bah"a metode
dis#o0er! adalah suatu metode dimana dalam proses belajar mengajar guru memperkenankan
sis"a sis"an!a menemukan sendiri in$ormasi !ang se#ara tradisional biasa diberitahukan
atau di#eramahkan saja.
&etode dis#o0er! menurut <oesti!ah * 99-, 9+ memiliki kelebihan
sebagai berikut,
a. (eknik ini mampu membantu sis"a untuk mengembangkan' memperban!ak kesiapan'
serta panguasaan ketrampilan dalam proses kogniti$= pengenalan sis"a
b. )is"a memperoleh pengetahuan !ang bersi$at sangat pribadi = indi0idual sehingga
dapat kokoh atau mendalam tertinggal dalam ji"a sis"a tersebut
#. Dapat meningkatkan kegairahan belajar para sis"a.

Kelemahan metode dis#o0er! menurut )ur!osubroto * 99 , 99-+


adalah,
a. Dipers!aratkan keharusan adan!a persiapan mental untuk #ara belajar ini
b. &etode ini kurang berhasil untuk mengajar kelas besar.
#. Harapan !ang ditumpahkan pada strategi ini mungkin menge#e"akan guru dan sis"a
!ang sudah biasa dengan peren#anaan dan pengajaran se#ara tradisional
d. &engajar dengan penemuan mungkin akan dipandang sebagai terlalu mementingkan
memperoleh pengertian dan kurang memperhatikan diperolehn!a sikap dan
ketrampilan. )edangkan sikap dan ketrampilan diperlukan untuk memperoleh
pengertian atau sebagai perkembangan emosional sosial se#ara keseluruhan
e. Dalam beberapa ilmu' $asilitas !ang dibutuhkan untuk men#oba ide ide' mungkin
tidak ada
$. )trategi ini mungkin tidak akan memberi kesempatan untuk berpikir kreati$

M. M !"# I,; +%
&etode in?uir! adalah metode !ang mampu menggiring peserta didik untuk
men!adari apa !ang telah didapatkan selama belajar. In?uir! menempatkan peserta didik
sebagai sub!ek belajar !ang akti$ *&ul!asa' 991, 12+.
Kendatipun metode ini berpusat pada kegiatan peserta didik' namun guru tetap
memegang peranan penting sebagai pembuat desain pengalaman belajar. 6uru berke"ajiban
menggiring peserta didik untuk melakukan kegiatan. Kadang kala guru perlu memberikan
penjelasan' melontarkan pertan!aan' memberikan komentar' dan saran kepada peserta didik.
6uru berke"ajiban memberikan kemudahan belajar melalui pen#iptaan iklim !ang kondusi$'
dengan menggunakan $asilitas media dan materi pembelajaran !ang ber0ariasi.
In?uir! pada dasarn!a adalah #ara men!adari apa !ang telah dialami. Karena itu
in?uir! menuntut peserta didik ber$ikir. &etode ini melibatkan mereka dalam kegiatan
intelektual. &etode ini menuntut peserta didik memproses pengalaman belajar menjadi suatu
!ang bermakna dalam kehidupan n!ata. Dengan demikian ' melalui metode ini peserta didik
dibiasakan untuk produkti$' analitis ' dan kritis.
Kelebihan metode in?uir! sebagai berikut ,
a. Dapat membentuk dan mengembangkan konsep dasar kepada sis"a' sehingga sis"a
dapat mengerti tentang konsep dasar ide ide dengan lebih baik
b. &embantu dalam menggunakan ingatan dan trans$er pada situasi proses belajar !ang
baru
#. &endorong sis"a untuk ber$ikir dan bekerja atas inisiati$n!a sendiri' bersi$at jujur'
ob!ekti$' dan terbuka
d. &endorong sis"a untuk berpikir intuiti$ dan merumuskan hipotesan!a sendiri
e. &emberi kepuasan !ang bersi$at intrinsik
$. )ituasi pembelajaran lebih menggairahkan
g. Dapat mengembangkan bakat atau ke#akapan indi0idu
h. &enghindarkan diri dari #ara belajar tradisional
i. Dapat memberikan "aktu kepada sis"a se#ukupn!a sehingga mereka dapat
mengasimilasi dan mengakomodasi in$ormasi.
&odel pembelajaran diartikan sebagai prosedur sistematis dalam mengorganisasikan
pengalaman belajar untuk men#apai tujuan belajar. Dapat juga diartikan suatu pendekatan
!ang digunakan dalam kegiatan pembelajaran.
;adi' sebenarn!a model pembelajaran memiliki arti !ang sama dengan pendekatan,
strategi atau metode pembelajaran. )aat ini telah ban!ak dikembangkan berbagai macam
model pembelajaran' dari !ang sederhana sampai model !ang agak kompleks dan rumit
karena memerlukan ban!ak alat bantu dalam penerapann!a.
M&*&'-'&*&' '"# 5 ' &8&%&,
1. M"# P ' &8&%&, S&+,!+<+
&odel Pembelajaran adalah proses pembelajaran !ang diran#ang sedemikian rupa
agar peserta didik se#ara akti$ mengonstruk konsep' hukum atau prinsip melalui
tahapan tahapan mengamati *untuk mengidenti$ikasi atau menemukan masalah+'
merumuskan masalah' mengajukan atau merumuskan hipotesis' mengumpulkan data
dengan berbagai teknik' menganalisis data' menarik kesimpulan dan mengomunikasikan
konsep' hukum atau prinsip !ang @ditemukan .
Pendekatan sainti$ik dimaksudkan untuk memberikan pemahaman kepada peserta
didik dalam mengenal' memahami berbagai materi menggunakan pendekatan ilmiah' bah"a
in$ormasi bisa berasal dari mana saja' kapan saja' tidak bergantung pada in$ormasi searah
dari guru. >leh karena itu kondisi pembelajaran !ang diharapkan ter#ipta diarahkan untuk
mendorong peserta didik dalam men#ari tahu dari berbagai sumber melalui obser0asi' dan
bukan han!a diberi tahu. Penerapan pendekatan sainti$ik dalam pembelajaran melibatkan
keterampilan proses seperti mengamati' mengklasi$ikasi' mengukur'
meramalkan'menjelaskan' dan men!impulkan.
Dalam melaksanakan proses proses tersebut' bantuan guru diperlukan. Akan tetapi
bantuan guru tersebut harus semakin berkurang dengan semakin bertambah de"asan!a sis"a
atau semakin tinggin!a kelas sis"a. &etode sainti$ik sangat rele0an dengan tiga teori belajar
!aitu teori Bruner' teori Piaget' dan teori !gotsk!.
(eori belajar Bruner disebut juga teori belajar penemuan. Ada empat hal pokok berkaitan
dengan teori belajar Bruner *dalam /arin C )und' -348+.
-. Indi0idu han!a belajar dan mengembangkan pikirann!a apabila ia menggunakan
pikirann!a.
. Dengan melakukan proses proses kogniti$ dalam proses penemuan' sis"a akan
memperoleh sensasi dan kepuasan intelektual !ang merupakan suatau penghargaan
intrinsik.
1. )atu satun!a #ara agar seseorang dapat mempelajari teknik teknik dalam melakukan
penemuan adalah ia memiliki kesempatan untuk melakukan penemuan.
2. Dengan melakukan penemuan maka akan memperkuat retensi ingatan.
Empat hal di atas adalah bersesuaian dengan proses kogniti$ !ang diperlukan
dalam pembelajaran menggunakan metode sainti$ik. (eori Piaget' men!atakan bah"a
belajar berkaitan dengan pembentukan dan perkembangan skema *jamak skemata+.
)kema adalah suatu struktur mental atau struktur kogniti$ !ang dengann!a seseorang
se#ara intelektual beradaptasi dan mengkoordinasi lingkungan sekitarn!a *Bald"in'
-354+.

Pembelajaran dengan metode sainti$ik memiliki karakteristik sebagai berikut,


-+ Berpusat pada sis"a.
+ &elibatkan keterampilan proses sains dalam mengonstruksi konsep' hukum atau
prinsip.
1+ &elibatkan proses proses kogniti$ !ang potensial dalam merangsang perkembangan
intelek' khususn!a keterampilan berpikir tingkat tinggi sis"a.
2+ Dapat mengembangkan karakter sis"a.

Proses pembelajaran dengan pendekatan )ainti$i# terdiri atas lima pengalaman belajar
pokok !aitu,
a. &engamati
b. &enan!a
#. &engumpulkan in$ormasi
d. &engasosiasi
e. &engkomunikasikan

/ontoh penerapan pada model pembelajaran sainti$ik,

&enan!a , seorang sis"a !ang bertan!a dengan apa !ang ia lihat dan perhatikan.
&engumpulkan Data , sis"a !ang dianjurkan untuk mengumpulkan data dengan #ara
men#ari in$ormasi dan melakukan kunjungan atau obser0asi.

2. M"# P ' &8&%&, PBL ) P%" ' B&/ # L &%,+,


&odel pembelajaran berbasis masalah merupakan sebuah model pembelajaran !ang
men!ajikan masalah kontekstual sehingga merangsang peserta didik untuk belajar. Dalam
kelas !ang menerapkan pembelajaran berbasis masalah' peserta didik bekerja dalam tim
untuk meme#ahkan masalah dunia n!ata *real world).
a. Kelebihan problem based learning * &odel Pembelajaran Berbasis &asalah+
Dengan PBL akan terjadi pembelajaran bermakna. Peserta didik=mahapeserta didik
!ang belajar meme#ahkan suatu masalah maka mereka akan menerapkan pengetahuan !ang
dimilikin!a atau berusaha mengetahui pengetahuan !ang diperlukan. Belajar dapat semakin
bermakna dan dapat diperluas ketika peserta didik=mahapeserta didik berhadapan dengan
situasi di mana konsep diterapkan. Dalam situasi PBL' peserta didik=mahapeserta didik
mengintegrasikan pengetahuan dan ketrampilan se#ara simultan dan mengaplikasikann!a
dalam konteks !ang rele0an. PBL dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis'
menumbuhkan inisiati$ peserta didik=mahapeserta didik dalam bekerja' moti0asi internal
untuk belajar' dan dapat mengembangkan hubungan interpersonal dalam bekerja kelompok.

b. )istem penilaian model pembelajaran problem based learning.


Penilaian dilakukan dengan memadukan tiga aspek pengetahuan *kno"ledge+'
ke#akapan *skill+' dan sikap *attitude+. Penilaian terhadap penguasaan pengetahuan !ang
men#akup seluruh kegiatan pembelajaran !ang dilakukan dengan ujian akhir semester *UA)+'
ujianujian tengah semester *U()+' kuis' P<'dokumen' dan laporan.
Penilaian terhadap ke#akapan dapat diukur dari penguasaan alat bantu pembelajaran' baik
so$t"are' hard"are' maupun kemampuan peran#angan dan pengujian. )edangkan penilaian
terhadap sikap dititikberatkan pada penguasaan soft skill' !aitu keakti$an dan partisipasi
dalam diskusi' kemampuan bekerjasama dalam tim' dan kehadiran dalam pembelajaran Bobot
penilaian untuk ketiga aspek tersebut ditentukan oleh guru mata pelajaran !ang bersangkutan.

#. )istem Penilaian
Penilaian pembelajaran dengan PBL dilakukan dengan authentic assesment. Penilaian
dapat dilakukan dengan port$olio !ang merupakan kumpulan !ang sistematis
pekerjaan pekerjaan peserta didik !ang dianalisis untuk melihat kemajuan belajar dalam
kurun "aktu tertentu dalam kerangka pen#apaian tujuan pembelajaran. Penilaian dalam
pendekatan PBL dilakukan dengan #ara e0aluasi diri *self-assessment+ dan peer-assessment.

d. Penilaian *Assessment+
Penilaian dilakukan dengan memadukan tiga aspek pengetahuan *kno"ledge+'
ke#akapan *skill+' dan sikap *attitude+. Penilaian terhadap penguasaan pengetahuan !ang
men#akup seluruh kegiatan pembelajaran !ang dilakukan dengan ujian akhir semester *UA)+'
ujian tengah semester *U()+' kuis' P<' dokumen' dan laporan.Penilaian terhadap ke#akapan
dapat diukur dari penguasaan alat bantu pembelajaran' baik so$t"are' hard"are' maupun
kemampuan peran#angan dan pengujian.

e. /ontoh Penerapan &odel Pembelajaran Berbasis &asalah *Problem Based Learning+


)ebelum memulai proses belajar mengajar di dalam kelas' peserta didik terlebih
dahulu diminta untuk mengobser0asi suatu $enomena terlebih dahulu. Kemudian peserta
didik diminta men#atat masalah masalah !ang mun#ul.
)etelah itu tugas guru adalah meransang peserta didik untuk berpikir kritis dalam
meme#ahkan masalah !ang ada. (ugas guru adalah mengarahkan peserta didik untuk
bertan!a' membuktikan asumsi' dan mendengarkan pendapat !ang berbeda dari mereka.
/ontoh Penerapan
&eman$aatkan lingkungan peserta didik untuk memperoleh pengalaman belajar. 6uru
memberikan penugasan !ang dapat dilakukan di berbagai konteks lingkungan peserta didik'
antara lain di sekolah' keluarga dan mas!arakat.
Penugasan !ang diberikan oleh guru memberikan kesempatan bagi peserta didik
untuk belajar diluar kelas. Peserta didik diharapkan dapat memperoleh pengalaman langsung
tentang apa !ang sedang dipelajari. Pengalaman belajar merupakan akti0itas belajar !ang
harus dilakukan peserta didik dalam rangka men#apai penguasaan standar kompetensi'
kemampuan dasar dan materi pembelajaran.

3. M"# 5 ' &8&%&, D+/*" % L &%,+,


&odel Dis#o0er! Learning adalah dide$inisikan sebagai proses pembelajaran !ang
terjadi bila pelajar tidak disajikan dengan pelajaran dalam bentuk $inaln!a' tetapi diharapkan
mengorganisasi sendiri. )ebagaimana pendapat Bruner' bah"a, @Dis#o0er! Learning #an be
de$ined as the learning that takes pla#e "hen the student is not presented "ith subje#t matter
in the $inal $orm' but rather is re?uired to organi:e it him sel$ *Penemuan Belajar dapat
dide$inisikan sebagai pembelajaran !ang terjadi ketika sis"a tidak disajikan dengan materi
pelajaran dalam bentuk akhir ' melainkan diperlukan untuk mengatur itu n!a+ @ *Le$an#ois
dalam Emetembun' -375,-91+.
Ide dasar Bruner ialah pendapat dari Piaget !ang men!atakan bah"a anak harus
berperan akti$ dalam belajar di kelas. &odel Dis#o0er! Learning adalah memahami konsep'
arti' dan hubungan' melalui proses intuiti$ untuk akhirn!a sampai kepada suatu kesimpulan
*Budiningsih' 998,21+. Dis#o0er! terjadi bila indi0idu terlibat' terutama dalam penggunaan
proses mentaln!a untuk menemukan beberapa konsep dan prinsip. Dis#o0er! dilakukan
melalui obser0asi' klasi$ikasi' pengukuran' prediksi' penentuan dan in$eri. Proses tersebut
disebut #ogniti0e pro#ess sedangkan dis#o0er! itu sendiri adalah the mental pro#ess o$
assimilatig #on#eps and prin#iples in the mind *Adalah proses mental asimilasi #on#eps dan
prinsip prinsip dalam pikiran *<obert B. )und dalam &alik' 99-, -3+.
Dis#o0er! Learning mempun!ai prinsip !ang sama dengan inkuiri *in?uir!+. (idak
ada perbedaan !ang prinsipil pada kedua istilah ini' pada Dis#o0er! Learning lebih
menekankan pada ditemukann!a konsep atau prinsip !ang sebelumn!a tidak diketahui.
Perbedaann!a dengan dis#o0er! ialah bah"a pada dis#o0er! masalah !ang diperhadapkan
kepada sis"a sema#am masalah !ang direka!asa oleh guru' sedangkan pada inkuiri
masalahn!a bukan hasil reka!asa' sehingga sis"a harus mengerahkan seluruh pikiran dan
keterampilann!a untuk mendapatkan temuan temuan di dalam masalah itu melalui proses
penelitian. Di dalam proses belajar' Bruner mementingkan partisipasi akti$ dari tiap sis"a'
dan mengenal dengan baik adan!a perbedaan kemampuan. Untuk menunjang proses belajar
perlu lingkungan mem$asilitasi rasa ingin tahu sis"a pada tahap eksplorasi. Lingkungan ini
dinamakan Dis#o0er! Learning En0ironment' !aitu lingkungan dimana sis"a dapat
melakukan eksplorasi' penemuan penemuan baru !ang belum dikenal atau pengertian !ang
mirip dengan !ang sudah diketahui. Lingkungan seperti ini bertujuan agar sis"a dalam proses
belajar dapat berjalan dengan baik dan lebih kreati$. Untuk mem$asilitasi proses belajar !ang
baik dan kreati$ harus berdasarkan pada manipulasi bahan pelajaran sesuai dengan tingkat
perkembangan kogniti$ sis"a. &anipulasi bahan pelajaran bertujuan untuk mem$asilitasi
kemampuan sis"a dalam berpikir *merepresentasikan apa !ang dipahami+ sesuai dengan
tingkat perkembangann!a.
Dalam mengaplikasikan metode Dis#o0er! Learning guru berperan sebagai
pembimbing dengan memberikan kesempatan kepada sis"a untuk belajar se#ara akti$'
sebagaimana pendapat guru harus dapat membimbing dan mengarahkan kegiatan belajar
sis"a sesuai dengan tujuan *)ardiman' 998,-28+. Kondisi seperti ini ingin merubah kegiatan
belajar mengajar !ang tea#her oriented menjadi student oriented. Dalam metode Dis#o0er!
Learning bahan ajar tidak disajikan dalam bentuk akhir' sis"a dituntut untuk melakukan
berbagai kegiatan menghimpun in$ormasi' membandingkan' mengkategorikan' menganalisis'
mengintegrasikan' mereorganisasikan bahan serta membuat kesimpulan.
A. Kelebihan Penerapan Dis#o0er! Learning.
-. &embantu sis"a untuk memperbaiki dan meningkatkan
keterampilan keterampilan dan proses proses kogniti$. Usaha penemuan
merupakan kun#i dalam proses ini' seseorang tergantung bagaimana #ara
belajarn!a.
. Pengetahuan !ang diperoleh melalui model ini sangat pribadi dan ampuh karena
menguatkan pengertian' ingatan dan trans$er.
1. &enimbulkan rasa senang pada sis"a' karena tumbuhn!a rasa men!elidiki dan
berhasil.
2. &odel ini memungkinkan sis"a berkembang dengan #epat dan sesuai dengan
ke#epatann!asendiri.
8. &en!ebabkan sis"a mengarahkan kegiatan belajarn!a sendiri dengan melibatkan
akaln!a dan moti0asi sendiri.
5. &embantu sis"a memperkuat konsep dirin!a' karena memperoleh keper#a!aan
bekerja sama dengan !ang lainn!a.
4. Berpusat pada sis"a dan guru berperan sama sama akti$ mengeluarkan
gagasan gagasan. Bahkan gurupun dapat bertindak sebagai sis"a' dan sebagai
peneliti di dalam situasi diskusi.
7. &embantu sis"a menghilangkan skeptisme *keragu raguan+ karena mengarah
padakebenaran !ang $inal dan tertentu atau pasti.
3. )is"a akan mengerti konsep dasar dan ide ide lebih baik.
-9. &embantu dan mengembangkan ingatan dan trans$er kepada situasi proses belajar
!ang baru.
--. &endorong sis"a berpikir dan bekerja atas inisiati$ sendiri.
- . &endorong sis"a berpikir intuisi dan merumuskan hipotesis sendiri.
-1. &emberikan keputusan !ang bersi$at intrinsik.
-2. )ituasi proses belajar menjadi lebih terangsang.
-8. Proses belajar meliputi sesama aspekn!a sis"a menuju pada pembentukan
manusia seutuhn!a.
-5. &eningkatkan tingkat penghargaan pada sis"a.
-4. Kemungkinan sis"a belajar dengan meman$aatkan berbagai jenis sumber belajar.
-7. Dapat mengembangkan bakat dan ke#akapan indi0idu.

B. Kelemahan Penerapan Dis#o0er! Learning.


-. &enimbulkan asumsi bah"a ada kesiapan pikiran untuk belajar. Bagi sis"a !ang
kurang pandai' akan mengalami kesulitan abstrak atau berpikir atau
mengungkapkan hubungan antara konsep konsep' !ang tertulis atau lisan'
sehingga pada gilirann!a akan menimbulkan $rustasi.
. (idak e$isien untuk mengajar jumlah sis"a !ang ban!ak' karena membutuhkan
"aktu !ang lama untuk membantu mereka menemukan teori atau peme#ahan
masalah lainn!a.
1. Harapan harapan !ang terkandung dalam model ini dapat bu!ar berhadapan
dengan sis"a dan guru !ang telah terbiasa dengan #ara #ara belajar !ang lama.
2. Pengajaran dis#o0er! lebih #o#ok untuk mengembangkan pemahaman' sedangkan
mengembangkan aspek konsep' keterampilan dan emosi se#ara keseluruhan
kurang mendapat perhatian.
8. Pada beberapa disiplin ilmu' misaln!a IPA kurang $asilitas untuk mengukur
gagasan !ang dikemukakan oleh para sis"a
5. (idak men!ediakan kesempatan kesempatan untuk berpikir !ang akan ditemukan
oleh sis"a karena telah dipilih terlebih dahulu oleh guru.

/. Langkah langkah >perasional Implementasi dalam Proses Pembelajaran.


&enurut )!ah * 992, 22+ dalam mengaplikasikan Dis#o0er! learning di kelas'ada beberapa
prosedur !ang harus dilaksanakan dalam kegiatan belajar mengajar se#ara umum antara lain
sebagai berikut ,
-. )timulation *)timulasi=Pemberian <angsangan+
Pertama tama pada tahap ini sis"a dihadapkan pada sesuatu !ang menimbulkan tanda
tan!a' kemudian dilanjutkan untuk tidak memberi generalisasi' agar timbul keinginan untuk
men!elidiki sendiri. Di samping itu guru dapat memulai kegiatan PB& dengan mengajukan
pertan!aan' anjuran memba#a buku' dan akti0itas belajar lainn!a !ang mengarah pada
persiapan peme#ahan masalah.

. Problem )tatement *Pern!ataan=Identi$ikasi &asalah+


)etelah dilakukan stimulasi langkah selanjut!a adalah guru memberi kesempatan
kepada sis"a untuk mengidenti$ikasi seban!ak mungkin agenda agenda masalah !ang
rele0an dengan bahan pelajaran' kemudian salah satun!a dipilih dan dirumuskan dalam
bentuk hipotesis *ja"aban sementara atas pertan!aan masalah+ *)!ah 992, 22+.
Permasalahan !ang dipilih itu selanjutn!a harus dirumuskan dalam bentuk pertan!aan' atau
hipotesis' !akni pern!ataan sebagai ja"aban sementara atas pertan!aan !ang diajukan.
&emberikan kesempatan sis"a untuk mengidenti$ikasi dan menganalisis
permasalahan !ang mereka hadapi' merupakan teknik !ang berguna dalam membangun sis"a
agar mereka terbiasa untuk menemukan suatu masalah.

1. Data /olle#tion *Pengumpulan Data+


Ketika eksplorasi berlangsung guru juga memberi kesempatan kepada para sis"a
untuk mengumpulkan in$ormasi seban!ak ban!akn!a !ang rele0an untuk membuktikan benar
atau tidakn!a hipotesis *)!ah' 992, 22+. Pada tahap ini ber$ungsi untuk menja"ab
pertan!aan atau membuktikan benar tidakn!a hipotesis.
Dengan demikian sis"a diberi kesempatan untuk mengumpulkan *#olle#tion+ berbagai
in$ormasi !ang rele0an' memba#a literatur' mengamati objek' "a"an#ara dengan narasumber'
melakukan uji #oba sendiri dan sebagain!a. Konsekuensi dari tahap ini adalah sis"a belajar
se#ara akti$ untuk menemukan sesuatu !ang berhubungan dengan permasalahan !ang
dihadapi' dengan demikian se#ara tidak disengaja sis"a menghubungkan masalah dengan
pengetahuan !ang telah dimiliki.

2. Data Pro#essing *Pengolahan Data+


)emua in$ormasi hasil ba#aan' "a"an#ara' obser0asi' dan sebagain!a' semuan!a
diolah' dia#ak' diklasi$ikasikan' ditabulasi' bahkan bila perlu dihitung dengan #ara tertentu
serta dita$sirkan pada tingkat keper#a!aan tertentu *Djamarah' 99 , +. Data pro#essing
disebut juga dengan pengkodean=kategorisasi !ang ber$ungsi sebagai pembentukan konsep
dan generalisasi. Dari generalisasi tersebut sis"a akan mendapatkan pengetahuan baru
tentang alternati$ ja"aban= pen!elesaian !ang perlu mendapat pembuktian se#ara logis.

8. eri$i#ation *Pembuktian+
Pada tahap ini sis"a melakukan pemeriksaan se#ara #ermat untuk membuktikan benar
atau tidakn!a hipotesis !ang ditetapkan tadi dengan temuan alternati$' dihubungkan dengan
hasil data pro#essing *)!ah' 992, 22+. eri$i#ation menurut Bruner' bertujuan agar proses
belajar akan berjalan dengan baik dan kreati$ jika guru memberikan kesempatan kepada sis"a
untuk menemukan suatu konsep' teori' aturan atau pemahaman melalui #ontoh #ontoh !ang
ia jumpai dalam kehidupann!a. Berdasarkan hasil pengolahan dan ta$siran' atau in$ormasi
!ang ada' pern!ataan atau hipotesis !ang telah dirumuskan terdahulu itu kemudian di#ek'
apakah terja"ab atau tidak' apakah terbukti atau tidak.

5. 6enerali:ation *&enarik Kesimpulan=6eneralisasi+


(ahap generalisasi= menarik kesimpulan adalah proses menarik sebuah kesimpulan !ang
dapat dijadikan prinsip umum dan berlaku untuk semua kejadian atau masalah !ang sama'
dengan memperhatikan hasil 0eri$ikasi *)!ah' 992, 22+.

D. Penilaian pada &odel Pembelajaran Dis#o0er! Learning.


Dalam &odel Pembelajaran Dis#o0er! Learning' penilaian dapat dilakukan dengan
menggunakan tes maupun nontes' sedangkan penilaian !ang digunakan dapat berupa
penilaian kogniti$' proses' sikap' atau penilaian hasil kerja sis"a. ;ika bentuk penilaiann!a
berupa penilaian kogniti$' maka dapat menggunakan tes tertulis. ;ika bentuk penilaiann!a
menggunakan penilaian proses' sikap' atau penilaian hasil kerja sis"a dapat menggunakan
nontes.

E. /ontoh Penerapan &odel Pembelajaran Dis#o0er! Learning


&emahami (esk hasil >bser0asi dan men#ermati apa !ang ia temukan' eksposisi'
deskriptip ' baik #erpen tulisan maupun lisan.
Dalam mengaplikasikan model pembelajaran Discovery Learning guru berperan
sebagai pembimbing dengan memberikan kesempatan kepada sis"a untuk belajar
se#ara akti$' sebagaimana pendapat guru harus dapat membimbing dan
mengarahkan kegiatan belajar sis"a sesuai dengan tujuan. Kondisi seperti ini
ingin merubah kegiatan belajar mengajar !ang teacher oriented menjadi student
oriented.

4. M"# P ' &8&%&, B % &/+/ P%" ) PJBL


Pembelajaran Berbasis Pro!ek merupakan model belajar !ang menggunakan masalah
sebagai langkah a"al dalam mengumpulkan dan mengintegrasikan pengetahuan baru
berdasarkan pengalamann!a dalam berakti0itas se#ara n!ata. Pembelajaran Berbasis Pro!ek
diran#ang untuk digunakan pada permasalahan komplek !ang diperlukan peserta didik dalam
melakukan ins0estigasi dan memahamin!a. &elalui PjBL' proses in?uir! dimulai dengan
memun#ulkan pertan!aan penuntun *a guiding ?uestion+ dan membimbing peserta didik
dalam sebuah pro!ek kolaborati$ !ang mengintegrasikan berbagai subjek *materi+ dalam
kurikulum. Pada saat pertan!aan terja"ab' se#ara langsung peserta didik dapat melihat
berbagai elemen utama sekaligus berbagai prinsip dalam sebuah disiplin !ang sedang
dikajin!a. PjBLmerupakan in0estigasi mendalam tentang sebuah topik dunia n!ata' hal ini
akan berharga bagi atensi dan usaha peserta didik.
&engingat bah"a masing masing peserta didik memiliki ga!a belajar !ang berbeda'
maka Pembelajaran Berbasis Pro!ek memberikan kesempatan kepada para peserta didik
untuk menggali konten *materi+ dengan menggunakan berbagai #ara !ang bermakna bagi
dirin!a' dan melakukan eksperimen se#ara kolaborati$.
Pembelajaran Berbasis Pro!ek merupakan in0estigasi mendalam tentang sebuah topik
dunia n!ata' hal ini akan berharga bagi atensi dan usaha peserta didik. Pembelajaran Berbasis
Pro!ek dapat dikatakan sebagai operasionalisasi konsep @Pendidikan Berbasis
Produksi !ang dikembangkan di )ekolah &enengah Kejuruan *)&K+. )&K sebagai
institusi !ang ber$ungsi untuk men!iapkan lulusan untuk bekerja di dunia usaha dan
industri harus dapat membekali peserta didikn!a dengan @kompetensi terstandar !ang
dibutuhkan untuk bekerja pada bidang masing masing.

Pada Pembelajaran Berbasis Pro!ek memiliki beberapa karakteristik berikut ini' !aitu
Peserta didik membuat keputusan tentang sebuah kerangka kerja,
-. Adan!a permasalahan atau tantangan !ang diajukan kepada peserta didik.

. Peserta didik mendesain proses untuk menentukan solusi atas permasalahan atau
tantangan !ang diajukan.

1. Peserta didik se#ara kolaborati$ bertanggungja"ab untuk mengakses dan mengelola


in$ormasi untuk meme#ahkan permasalahan.

2. Proses e0aluasi dijalankan se#ara kontin!u.

8. Peserta didik se#ara berkala melakukan re$leksi atas akti0itas !ang sudah dijalankan

5. Produk akhir akti0itas belajar akan die0aluasi se#ara kualitati$' dan

4. )ituasi pembelajaran sangat toleran terhadap kesalahan dan perubahan.

Beberapa hambatan dalam implementasi metode Pembelajaran Berbasis Pro!ek antara lain
berikut ini.
-. Pembelajaran Berbasis Pro!ek memerlukan ban!ak "aktu !ang harus disediakan
untuk men!elesaikan permasalahan !ang komplek.

. Ban!ak orang tua peserta didik !ang merasa dirugikan' karena menambah bia!a untuk
memasuki s!stem baru.

1. Ban!ak instruktur merasa n!aman dengan kelas tradisional 'dimana instruktur


memegang peran utama di kelas. Ini merupakan suatu transisi !ang sulit' terutama
bagi instruktur !ang kurang atau tidak menguasai teknologi.

2. Ban!akn!a peralatan !ang harus disediakan' sehingga kebutuhan listrik bertambah.


A. Keuntungan Pembelajaran Berbasis Pro!ek
-. &eningkatkan moti0asi belajar peserta didik untuk belajar' mendorong
kemampuan mereka untuk melakukan pekerjaan penting' dan mereka perlu untuk
dihargai
. &eningkatkan kemampuan peme#ahan masalah.
1. &embuat peserta didik menjadi lebih akti$ dan berhasil meme#ahkan problem
problem !ang kompleks.
2. &eningkatkan kolaborasi.
8. &endorong peserta didik untuk mengembangkan dan mempraktikkan keterampilan
komunikasi.
5. &eningkatkan keterampilan peserta didikdalam mengelola sumber.
4. &emberikan pengalaman kepada peserta didik pembelajaran dan praktik dalam
mengorganisasi pro!ek' dan membuat alokasi "aktu dan sumber sumber lain
seperti perlengkapan untuk men!elesaikan tugas.
7. &en!ediakan pengalaman belajar !ang melibatkan peserta didik se#ara kompleks
dan diran#ang untuk berkembang sesuai dunia n!ata.
3. &elibatkan para peserta didik untuk belajar mengambil in$ormasi dan
menunjukkan pengetahuan !ang dimiliki' kemudian diimplementasikan dengan
dunia n!ata.
-9. &embuat suasana belajar menjadi men!enangkan' sehingga peserta didik maupun
pendidik menikmati proses pembelajaran.

B. Kelemahan Pembelajaran Berbasis Pro!ek


-. &emerlukan ban!ak "aktu untuk men!elesaikan
masalah. . &embutuhkan bia!a !ang #ukup ban!ak.
1. Ban!ak instruktur !ang merasa n!aman dengan kelas tradisional' di mana
instruktur memegang peran utama di kelas.
2. Ban!akn!a peralatan !ang harus disediakan.
8. Peserta didik !ang memiliki kelemahan dalam per#obaan dan pengumpulan
in$ormasi akan mengalami kesulitan.
5. Ada kemungkinanpeserta didik!ang kurang akti$ dalam kerja kelompok.
4. Ketika topik !ang diberikan kepada masing masing kelompok berbeda'
dikha"atirkan peserta didik tidak bisa memahami topik se#ara keseluruhan.

Dalam pelaksanaan Pembelajaran Berbasis Pro!ek=Proje#t Based Learning ada


beberapa peran bagi guru=pendidik dan peserta didik dalam pelaksanaan Pembelajaran
Berbasis Pro!ek' antara lain ,
a. Peran 6uru
• &eren#anakan dan mendesain pembelajaran.
• &embuat strategi pembelajaran.
• &emba!angkan interaksi !ang akan terjadi antara guru dan sis"a.
• &en#ari keunikan sis"a.
• &enilai sis"a dengan #ara transparan dan berbagai ma#am penilaian.
• &embuat porto$olio pekerjaan sis"a.

b. Peran Peserta Didik


• &enggunakan kemampuan bertan!a dan berpikir.
• &elakukan riset sederhana.
• &empelajari ide dan konsep baru.
• Belajar mengatur "aktu dengan baik.
• &elakukan kegiatan belajar sendiri=kelompok.
• &engaplikasikanhasil belajar le"at tindakan.
• &elakukan interaksi sosial *"a"an#ara' sur0e!' obser0asi' dll+.

Penilaian pembelajaran dengan metode Proje#t Based Learning harus diakukan se#ara
men!eluruh terhadap )ikap' Pengetahuan dan Keterampilan !ang diperoleh sis"a dalam
melaksanakan pembelajaran berbasis pro!ek. Penilaian Pembelajaran Berbasis Pro!ek dapat
menggunakan teknik penilaian !ang dikembangkan oleh Pusat Penilaian Pendidikan
Kementerian Pendidikan dan Kebuda!aan !aitu penilaian pro!ek atau penilaian produk.
Penilaian tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut ,

-. Penilaian Pro!ek
a. Pengertian
Penilaian pro!ek merupakan kegiatan penilaian terhadap suatu tugas !ang harus
diselesaikan dalam periode="aktu tertentu. (ugas tersebut berupa suatu in0estigasi sejak dari
peren#anaan' pengumpulan data' pengorganisasian' pengolahan dan pen!ajian data. Penilaian
pro!ek dapat digunakan untuk mengetahui pemahaman' kemampuan mengaplikasikan'
kemampuan pen!elidikan dan kemampuan mengin$ormasikan peserta didik pada mata
pelajaran tertentu se#ara jelas.
Pada penilaian pro!ek setidakn!a ada 1 hal !ang perlu dipertimbangkan !aitu,
-. Kemampuan pengelolaan' !aitu kemampuan peserta didik dalam memilih topik'
men#ari in$ormasi dan mengelola "aktu pengumpulan data serta penulisan laporan.

. <ele0ansi atau kesesuaian dengan mata pelajaran' dengan mempertimbangkan tahap


pengetahuan' pemahaman dan keterampilan dalam pembelajaran.

1. Keaslian maksudn!a pro!ek !ang dilakukan peserta didik harus merupakan hasil
kar!an!a' dengan mempertimbangkan kontribusi guru berupa petunjuk dan dukungan
terhadap pro!ek peserta didik.
b. (eknik Penilaian Pro!ek
Penilaian pro!ek dilakukan mulai dari peren#anaan' proses pengerjaan' sampai hasil
akhir pro!ek. Untuk itu' guru perlu menetapkan hal hal atau tahapan !ang perlu dinilai'
seperti pen!usunan disain' pengumpulan data' analisis data' dan pen!iapkan laporan tertulis.
Laporan tugas atau hasil penelitian juga dapat disajikan dalam bentuk poster. Pelaksanaan
penilaian dapat menggunakan alat= instrumen penilaian berupa da$tar #ek ataupun skala
penilaian.

. Penilaian Produk
a. Pengertian
Penilaian produk adalah penilaian terhadap proses pembuatan dan kualitas suatu
produk. Penilaian produk meliputi penilaian kemampuan peserta didik membuat
produk produk teknologi dan seni' seperti, makanan' pakaian' hasil kar!a seni *patung'
lukisan' gambar+' barang barang terbuat dari ka!u' keramik' plastik' dan logam.
Pengembangan produk meliputi 1 *tiga+ tahap dan setiap tahap perlu diadakan penilaian !aitu,
-. (ahap persiapan' meliputi, penilaian kemampuan peserta didik dan meren#anakan'
menggali' dan mengembangkan gagasan' dan mendesain produk.
. (ahap pembuatan produk *proses+' meliputi, penilaian kemampuan peserta didik
dalam men!eleksi dan menggunakan bahan' alat' dan teknik.
1. (ahap penilaian produk *appraisal+' meliputi, penilaian produk !ang dihasilkan
peserta didik sesuai kriteria !ang ditetapkan.

#. (eknik Penilaian Produk


Penilaian produk biasan!a menggunakan #ara holistik atau analitik.
-. /ara holistik' !aitu berdasarkan kesan keseluruhan dari produk' biasan!a dilakukan
pada tahap appraisal.

. /ara analitik' !aitu berdasarkan aspek aspek produk' biasan!a dilakukan terhadap
semua kriteria !ang terdapat pada semua tahap proses pengembangan.
DAF(A< PU)(AKA

Djaelani. 9-2. De$inisi model pembelajaran. Gonline . (ersedia


http,==djaelani#ilukba.blogspot.#om= 9-2=9-=de$inisi model pembelajaran menurut.html
-1.28. * 9 april 9-8+

Eka. 9-2. Model embelajaran. Gonline . (ersedia,


http,==""".ekaikhsanudin.net= 9-2=- =pembelajaran model dis#o0er! learning.html -1.81.
* 9 April 9-8+

(im Pengembangan &KDP. 9--. Kurikulum Pembelajaran. Bandung , <aja"ali Pers

Purtadi. 9-1. Perbedaan problem base learning dan projek. Gonline . (ersedia ,
http,==purtadi.blogspot.#om= 9-1=98=perbedaan problem based learning dan.html -8.88. * 9
april 9-8+

Anda mungkin juga menyukai