Gambar 1. Ilustrasi konfigurasi elektron atom Li, B, O, Ne, Na, dan K berdasarkan kulit
elektron
(Sumber: Spencer, James N., Bodner, George M., & Rickard, Lyman H. 2011. Chemistry:
Structure and Dynamics (5th edition). New Jersey: John Wiley & Sons, Inc.)
Untuk atom unsur golongan transisi, konfigurasi elektron nya tidak dapat ditentukan dengan
metode penentuan berdasarkan kulit elektron untuk atom unsur golongan utama seperti di
atas. Penentuan konfigurasi elektron atom unsur golongan transisi didasarkan pada orbital
atom. Setiap orbital dalam atom akan ditandai dengan satu set nilai bilangan kuantum
utama (n), bilangan kuantum azimuth (l), dan bilangan kuantum magnetik (m) yang khusus.
Lalu, setiap orbital maksimum terisi 2 elektron, yang masing-masing memiliki bilangan
kuantum spin (s) tersendiri. Keempat bilangan kuantum tersebut digunakan untuk men-
‘deskripsi’-kan energi elektron, sebagaimana seperti ‘alamat’ elektron dalam sebuah atom
untuk menemukan keberadaan elektron dalam atom tersebut.
Bilangan kuantum utama (n) mendeskripsikan ukuran dan tingkat energi orbital. Nilai n yang
diperbolehkan adalah bilangan bulat positif.
Bilangan kuantum azimuth (l) mendeskripsikan bentuk orbital. Nilai l yang diperbolehkan
adalah bilangan bulat dari 0 hingga n−1.
Bilangan kuantum magnetik (m) mendeskripsikan orientasi orbital. Nilai m yang
diperbolehkan adalah bilangan bulat dari −l hingga +l.
Bilangan kuantum spin (s) mendeskripsikan arah spin elektron dalam orbital. Nilai s yang
diperbolehkan adalah +½ atau−½.
Aturan penentuan konfigurasi elektron berdasarkan orbital:
1. Asas Aufbau: Elektron menempati orbital-orbital dimulai dari tingkat energi yang
terendah, dimulai dari 1s, 2s, 2p, dan seterusnya seperti urutan subkulit yang terlihat pada
Gambar 2.
3. Kaidah Hund: Jika ada orbital dengan tingkat energi yang sama, konfigurasi elektron
dengan energi terendah adalah dengan jumlah elektron tak berpasangan dengan spin
paralel yang paling banyak.
Gambar 3. Diagram orbital dan konfigurasi elektron berdasarkan orbital dari 10 unsur
pertama
(Sumber: Gilbert, Thomas N.et al. 2012. Chemistry: The Science in Context (3rd edition).
New York: W. W. Norton & Company, Inc.)
Contoh Soal Konfigurasi Elektron
Tentukan konfigurasi elektron dan jumlah elektron dalam setiap kulit elektron atom unsur
berikut.
Jawab:
1. Ni (Z = 28) : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d8 atau [Ar] 4s2 3d8; K = 2 ; L = 8 ; M = 16 ;
N=2
2. Sr (Z = 38) : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d104p6 5s2atau [Kr] 5s2; K = 2 ; L = 8 ; M =
18 ; N = 8 ; O = 2
Berdasarkan eksperimen, terdapat anomali konfigurasi elektron dari aturan-aturan di atas.
Subkulit d memiliki tendensi untuk terisi setengah penuh atau terisi penuh. Contohnya, Cr
(Z = 24) : [Ar] 4s1 3d5 lebih stabil dibanding [Ar] 4s2 3d4 ; dan juga Cu (Z = 29) : [Ar]
4s1 3d10 lebih stabil dibanding [Ar] 4s2 3d9.
Untuk ion monoatomik (seperti Na+, K+, Ca2+, S2-, Br–) dapat ditentukan dari konfigurasi
elektron atom netralnya terlebih dahulu. Pada kation (ion bermuatan positif) monoatomik
Ax+ yang bermuatan x+, sebanyak x elektron dilepas (dikurangi) dari kulit elektron terluar
atom netral A. Pada anion (ion bermuatan negatif) monoatomik By– yang bermuatan y-,
sebanyak y elektron ditangkap (ditambahkan) pada orbital level energi terendah yang masih
belum penuh oleh elektron.