KONSEP-KONSEP PENGUKURAN
Tujuan Instruksional :
Memahami konsep-konsep dasar pengukuran.
Pengukuran adalah kegiatan membandingkan suatu besaran yang diukur dengan alat
ukur yang digunakan sebagai satuan. Dalam fisika dan teknik, pengukuran merupakan
aktivitas yang membandingkan kuantitas fisik dari objek dan kejadian dunia-nyata.
1
1. 3 Kalibrasi, dimensi dan satuan standar
Kalibrasi merupakan rangkaian pekerjaan untuk mencocokkan kondisi peralatan dengan
standar Internasional yang sudah ditetapkan.
Adapun fungsi dan tujuan kalibrasi :
a. Untuk menjaga kondisi instruen ukur dan bahan ukur tetap sesuai dengan
spesifikasinya.
b. Untuk menentukan deviasi (penyimpangan) kebenaran konvensional petunjuk suatu
instrumen ukur.
c. Untuk menjamin hasil pengukuran sesuai standar nasional dan internasional.
d. Untuk melihat tingkat ketelitian alat ukur dibangingkan dengan alat ukur standar.
e. Untuk mempresisikan alat ukur dan memperkecil error.
2
2.1 Angka- angka penting
Angka penting adalah semua angka yang diperoleh dari hasil pengukuran. Angka penting
terdiri atas angka pasti dan angka ragu-ragu atau taksiran sesuai dengan tingkat ketelitian alat
ukur yang digunakan.
Untuk lebih jelasnya, maka berikut ini adalah aturan penulisan/penyajian angka penting
dalam pengukuran :
• Semua angka yang bukan nol adalah angka penting. Contoh: 72,753 (5 angka penting).
• Semua angka nol yang terletak di belakang angka bukan nol yang terakhir, tetapi terletak
di depan tanda desimal adalah angka penting. Contoh: 30000 (5 angka penting).
• Angka nol yang terletak di belakang angka bukan nol yang terakhir dan di belakang tanda
desimal adalah angka penting.
Contoh: 67,50000 (7 angka penting).
• Angka nol yang terletak di belakang angka bukan nol yang terakhir dan tidak dengan
tanda desimal adalah angka tidak penting. Contoh: 4700000 (2 angka penting).
• Semua angka nol yang terletak di antara angka-angka bukan nol adalah angka penting.
Contoh: 9000,1009 (9 angka penting).
• Angka nol yang terletak di depan angka bukan nol yang pertama adalah angka tidak
penting. Contoh: 0,0000789 (3 angka penting).
4
Gambar 2.3 Contoh penunjukan kesalahan acak (random error)
5
untuk menjawab masalah-masalah yang berkaitan dengan kegiatan penelitian. Dengan
demikian, teknik analisis data dapat diartikan sebagai cara melaksanakan analisis terhadap
data, dengan tujuan mengolah data tersebut menjadi informasi, sehingga karakteristik atau
sifat-sifat datanya dapat dengan mudah dipahami dan bermanfaat untuk menjawab masalah-
masalah yang berkaitan dengan kegiatan penelitian, baik berkaitan dengan deskripsi data
maupun untuk membuat induksi, atau menarik kesimpulan tentang karakteristik populasi
(parameter) berdasarkan data yang diperoleh dari sampel (statistik).
6
f. Tahap mendeskripsikan data, yaitu tabel frekuensi dan/atau diagram, serta berbagai
ukuran tendensi sentral, maupun ukuran dispersi. tujuannya memahami karakteristik
data sampel penelitian.
g. Tahap pengujian hipotesis, yaitu tahap pengujian terhadap proposisi-proposisi yang
dibuat apakah proposisi tersebut ditolak atau diterima, serta bermakna atau tidak.
Atas dasar Pengujian hipotesis inilah selanjutnya keputusan dibuat.
7
Letak, agar hasil pengukuran teliti maka cara meletakkan dan penyimpanan perlu
diperhatikan letaknya, karena kontruksi dari setiap alat ukur selalu mempunyai letak
kontruksi komponen yang berbeda, untuk menjaga keutuhan & kepekaan jalum penunjuk
alat ukur tataletaknya perlu diperhatikan.
8
6. Pastikan jarum penunjuk sudah mengarah ke nol pada skala ohmmeter atau
tidak, jika belum maka putar zero adjustment agar jarum menunjuk ke nol.