Anda di halaman 1dari 5

BAB III

INSTRUMEN PENUNJUK ARUS SEARAH

Tujuan Instruksional
Mengerti dan memahami cara kerja d’Arsonval meter movement serta penggunaannya sebagai
ammeter, voltmeter, dan ohmmeter dengan segala keterbatasannya dalam berbagai aplikasi.

3.1 D’ Arsonval Meter Movement


d'Arsonval meter adalah peralatan yang dikendalikan oleh arus. Tanpa
memperhatikan satuan (volt,ohm,dsb) pada skala yang di kalibrasi, respon kumparan putar
tergantung pada jumlah arus yang melewati gulungan.
Kebanyakan meter DC yang di gunakan untuk pengukuran menggunakan
(D’Arsonval meter movement). Type ini memiliki magnet permanen (tetap) dan kumparan
putar meter ini terdiri dari gulungan gulungan kawat yang disokong dengan penguat batu
permata dan berada diantara ujung-ujung magnet tetap.
Arus yang mengalir melalui gulungan gerak akan menyebabkan timbul medan magnit
pada kawat gulungan ada magnet yang polaritas kutubnya sama polaritasnya ujung-ujung
magnet tetap maka akan terjadi tolak-menolak. Peristiwa ini akan menyebabkan Coil
(gulungan) akan bergerak atau terjadi penyimpangan jarum yang di pasang pada pucuk
kumparan putar pada papan skala.
D‘Arsonval meter banyak dijual dipasaran mulai dari kemampuan arus 0 - 10 mA
sampai dengan 0 - 5 mA untuk penunjukkan skala penuh.Untuk pengukuran arus yang
lebih besar dapat digunakan dengan cara memasang tahanan yang di paralel dengan
Amperemeter. Tahanan paralel tersebut sering disebut R’ Shunt.
Alat ukur analog dengan jarum penunjuk menggunakan prinsip kumparan putar :
jarum diikatkan pada suatu kumparan yang berada dalam medan magnet. Kumparan
tersebut jika dialiri listrik mendapat momen gaya sehingga jarum ikut berputar. Alat ini
disebut meter d’Arsonval. Meter kumparan putar digunakan pada amperemeter, voltmeter,
ohmmeter, dll.

15
3.2 Galvanometer Suspensi
Pengukuran-pengukuran arus searah sebelumnya menggunakan galvanometer dengan
sistem gantungan (suspension galvanometer). Instrumen ini merupakan pelopor instrumen
kumparan putar, dasar bagi kebanyakan alat-alat penunjuk arus searah yang dipakai secara
umum. Gambar 3.1 menunjukkan konstruksi sebuah galvanometer suspensi.

Gambar 3.1 Konstruksi Galvanometer Suspensi

3.3 Torsi Dan Defleksi Galvanometer


Sifat dinamik galvanometer dapat diamati dengan secara tiba-tiba memutuskan arus
yang dimasukkan, sehingga kumparan berayun kembali dari posisi penyimpangan menuju
posisi nol. Akan terlihat bahwa sebagai akibat kelembaman (inersia) dari sistem yang
berputar, jarum berayun melewati titik nol dalam arah yang berlawanan, dan kemudian
berosilasi ke kiri ke kanan sekitar titik nol. Osilasi ini perlahan-lahan mengecil sebagai akibat
dari redaman elemen yang berputar dan akhirnya jarum akan berhenti.

16
Gerakan sebuah kumparan putar di dalam medan maknet dikenali dari tiga kuantitas:
(a) Momen inersia (kelembaman) kumparan putar terhadap sumbu putarnya
(b) Torsi lawan yang dihasilkan oleh gantungan kumparan
(c) Konstanta redaman

Solusi persamaan differensial yang memperhubungkan ketiga faktor ini memberikan tiga
kemungkinan yang masing-masing menjelaskan sifat dinamik kumparan dalam sudut
defleksnya, Q. Ketiga jenis sifat tersebut ditunjukkan oleh kurva-kurva pada gambar 3.2.
Dan disebut teredam lebih (overdamped), kurang teredam (underdamped) dan teredam kritis
(critically damped).

Gambar 3.2 Tampilan kurva dari sifat dinamik akibat defleksi galvanometer

Kurva I menunjukkan keadaan teredam lebih di mana kumparan kembali secara


perlahan ke posisi diam tanpa lonjakan (overshoot) atau osilasi. Jarum cenderung menuju ke
keadaan mantap dengan lambat. Hal ini kurang menarik sebab yang lebih diinginkan dalam
kebanyakan pemakaian adalah keadaan II dan III.
Kurva II menunjukkan kurang teredam di mana gerakan kumparan dipengaruhi oleh
osilasi sinusoida teredam. Laju pada mana osilasi ini berhenti, ditentukan oleh konstanta
redaman (D), momen inersia (I), dan torsi lawan (S) yang dihasilkan oleh gantungan
kumparan.

17
Kurva III menunjukkan redaman kritis dalam mana jarum kembali dengan cepat ke
keadaan mantapnya tanpa osilasi.

3.4 Mekanisme kumparan-kumparan magnet permanen,


Gerakan dasar kumparan putar maknet permanent (permanent magnet moving coil
PMMC) yang ditunjukkan pada gambar 3.3 sering disebut sebagai pengggerak d’Arsonval.
Penggerak meter d'Arsonval banyak digunakan pada saat ini. Dengan pemakaian yang luas
pada peralatan elektronik, maka perlu sekali untuk mendiskusikan mengenai konstruksi dan
prinsip pengoperasiannya.

Gambar 3.3 Penggerak d’Arsonval

Penggerak meter komersial yang tipikal, ditunjukkan pada gambar 3.3 yang beroperasi
pada prinsip dasar motor DC. Gambar 3.4 menunjukkan magnet permanen berbentuk tapal
kuda yang berdempetan dengan lembaran-lembaran besi lunak kutubnya, Di antara lembaran
kutub utara dan kutub selatan terdapat inti besi lunak berbentuk silinder yang dililit dengan
kumparan kawat halus.

18
Gambar 3.4 Magnet permanen

Kawat halus ini dililitkan pada sebuah bingkai logam yang sangat ringan dan ditempelkan
pada sebuah pasangan jewel sehingga dapat berputar dengan bebas. Tangkai penunjuk
dipasangkan pada kumparan putar yang akan menunjuk skala saat kumparan putarnya berputar.

Arus dari sebuah rangkaian yang diukur, di dalam meter akan melewati gulungan pada
kumparan putar. Arus yang melewati koil menyebabkan koil tersebut menjadi elektromagnet
yang berkutub utara dan selatan. Kutub elektromagnet saling mempengaruhi dengan kutub
magnet permanen yang menyebabkan koli berputar.

Tangkai akan menunjuk skala sewaktu arus mengalir di dalam arah yang tepat pada koil.
Dengan alasan ini, semua penggerak meter DC ada penunjukkan tanda polaritas.

19

Anda mungkin juga menyukai