Anda di halaman 1dari 25

PRINSIP KERJA

ALAT-ALAT UKUR

OLEH KELOMPOK 2
NAMA ANGGOTA

1. NORMA INSANI (210601106083004)


2. HASBI NUR ASHSHIDDIQ (210601106083005)
3. NUR FAHMI FAUZIATI W.(210601106083006)
4. ALPINDO GIRIAN P. (210601106083030)
PENGERTIAN ALAT UKUR

Alat ukur adalah alat yang digunakan untuk mengukur benda


atau kejadian dalam fisika dan teknik, pengukuran merupakan
aktivitas yang membandingkan kuantitas fisik dari objek dan
kejadian dunia nyata. Alat ukur, memiliki beberapa macam
jenis:
1. Alat Ukur Panjang, adalah suatu alat yang digunakan untuk
mengukur panjang suatu benda. Contoh : Penggaris,
Meteran, Jangka Sorong.
2. Alat Ukur Massa, adalah suatu alat yang digunakan untuk
mengukur suatu berat benda atau tubuh. Contoh : Neraca
.
3. Alat Ukur Waktu, adalah suatu alat yang digunakan untuk
mengukur waktu. Contoh : Jam, Stopwatch
4. Alat Ukur Listrik, adalah suatu alat yang digunakan untuk
mengukur tegangan atau arus listrik. Contoh : Voltmeter,
Amperemeter, Ohmmeter, Multimeter, Wattmeter,
Clampmeter.
ALAT UKUR BESI PUTAR

Alat ukur dengan prinsip kerja besi putar atau sistem elektro
magnet adalah sesuatu alat ukur yang mempunyai kumparan
tetap dan besi yang berputar.
Pada prinsipnya bekerja atas dasar interaksi antara dua buah
magnet buatan yaitu, timbul gaya tarik menarik atau tolak
menolak diantara kutub-kutubnya. Besar gaya tarik/ tolak
sebanding dengan kuat medan magnet kedua magnet buatan
atau sebanding dengan kuadrat dari arus yang menyebabkan
terjadinya medan magnetik. Alat ukur dengan prinsip kerja ini
dapat dibagi menjadi tipe attraction dan repulsion.
.
a. Tipe atraction/tarikan
Bila suatu kumparan dialiri arus, maka akan timbul fluks
magnet yang kuat dalam inti kumparan yang arahnya
tergantung arah lilitan dan arusnya. Fluks ini menginduksikan
medan magnet pada besi lunak, sehingga terjadi polarisasi
pada besi lunak. Karena terjadi polarisasi yang berbeda antara
besi lunak dan inti kumparan maka besi luak akan tertarik.
Gerakan ini yang menyebabkan adanya defleksi pada alat
penunjuk. Besarnya sudut tergantung dari besarnya gaya
tarikan atau kuadrat dari arusnya.
Bila di dalam kumparan terdapat besi, maka besi tersebut
akan menjadi magnet. Jika di dalam kumparan tersebut
diletakkan dua batang besi maka keduanya akan menjadi
magnet sehingga kedua batang besi tersebut akan saling
tolak menolak, karena ujung kedua batang besi tersebut
mempunyai kutub yang senama.
b. Tipe repulsion / tolakan
Di dalam kumparan tetap yang ditempatkan sepasang
besi lunak yang satu permanen tak bergerak dan yang lain
bergerak bebas melalui suatu sumbu. Bila arus I dialirkan
kedana kumparan tetap, maka kumparan tersebut aka
mengahasilkan medan magnet dan kedua besi itu
termagnetisasi dan mempunyai kutub yang sama,
Mengakibatkan keduanya tolak menolak. Besi lunak yang
bebas akan memutar sumbu dan menghasilkan momen
gerak.
Kemanapun arus pada kumparan kedua besi lunak itu
termagnetisasi degan kutub yang sama dan tetap terjadi
tolak menolak.
Kedua prinsip kerja tersebut diterapkan pada sistem elektro
magnet dengan mengganti besi tersebut dengan dua buah plat
besi, satu dipasang tetap (diam) sedangkan yang lain bergerak
dan dihubungkan dengan jarum petunjuk.
+ +

Arah arus Arah arus

Dua batang
besi yang
berdampingan

kumparan

Arus yang diukur dialirkan pada kumparan tetap akan
menyebabkan terjadinya medan magnet ketika potongan besi
ditempatkan di medan magnet, dan menerima gaya
elektromagnetis.
Alat ukur tipe besi putar ini sederhana, murah, kuat dalam
konstruksi, dan penggunaannya sangat luas sebagai alat
pengukur arus dan tegangan pada frekuensi jaringan distribusi.
Keuntungan alat pengukur ini dapat dibuat sebagai alat
pengukur yang mempunyai sudut sangat besar.
ALAT UKUR KUMPARAN PUTAR

Alat ukur sistem kumparan putar mempunyai kutub magnet


permanen dan kumparan yang berputar mengelilingi
sumbunya. Kumparan putar ditempatkan di dalam lapang
magnetis antara lapisan kutub besi magnet. Prinsip ini terdiri
dari kumparan yang berbentuk segi empat yag dililitkan pada
suatu inti dan diletakka diantari kutub-kutub magnet permanen
yang kuat.
Arus yang dialirkan melalui kumparan sehingga menyebabkan
kumparan tersebut berputar. Alat ukur kumparan putar dapat
dipakai untuk bermacam macam arus, tidak hanya untuk arus
DC (searah) akan tetapi dengan alat pertolongan lainnya, dapat
pula dipakai untuk AC (arus bolak-balik).
Pada gambar di atas diperlihatkan adanya magnet permanen
yang mempunyai kutub-kutub dan diantara kutub-kutub utara
dan selatan tersebut ditempatkan suatu silinder inti besi.
Pada celah udara antara kutub magnet dan silinder inti besi akan
terbentuk medan magnet yang rata, yang masuk melalui kutub-
kutub ke dalam silinder, secara radial sesuai dengan arah-arah
panah. Di dalam celah udara ditempatkan kumparan putar,
yang dapat berputar melalui sumbu.
Bila arus searah yang tidak diketahui besarnya mengalir
melalui kumparan tersebut, suatu gaya elektromagnetis F yang
mempunyai arah tertentu akan dikenakan pada kumparan putar
sebagai hasil interaksi antar arus dan medan magnet.

Gambar prinsip kerja alat ukur jenis kumparan putar


Arah dari gaya F dapat ditentukan menurut ketentuan tangan dari
fleming

Gambar kaidah tangan kiri (Fleming)


1. Magnet tetap 5. Pegas spiral
2. Kutub sepatu 6. Jarum penunjuk
3. Inti besi lunak 7. Rangka kumparan putar
4. Kumparan putar 8. Tiang poros
Konstruksi Kumparan Putar :
ALAT UKUR SISTEM INDUKSI

Bilasuatu piringan yang terbuat dari bahan penghantar non


feromagnetik seperti alumunium atau tembaga ditempatkan
dalam medan magnet arus bolak balik, maka akan dibangkitkan
arus pusar pada piringan tersebut.
Arus pusar dan medan magnet dari arus bolak balik akan
menimbulkan interaksi dan menghasilkan torsi gerak pada
piringan.
Bila di dalam medan magnet dengan garis gaya magnet arah
yang berputar, dipasang sebuah tromol yang berbentuk silinder,
tromol tersebut akan turut berputar menurut arah putaran garis-
garis gaya magnet tadi, ini dinamakan alat ukur medan putar
atau alat ukur induksi, bisa juga disebut alat ukur Ferraris.
Prinsip sistem Ferraris digunakan pada alat ukur energi (kWh
meter) arus bolak balik.
Menurut Hukum LENZ aliran induksi dengan arah sedemikian
rupa, sehingga selalu melawan penyebabnya. Karena induksi itu
dibangkitkan oleh pemotong garis-garis gaya yang berputar,
maka tromol aluminium akan berputar dengan arah yang sama
dengan arah putaran garis-garis gaya tersebut.
Pada alat ukur jarum putaran tromol, gerakan jarum ditahan oleh
pegas spiral pada sumbunya, sehingga putarannya pada jarak
tertentu sesuai dengan batas garis skalanya.
Oleh karena sistem induksi ini bekerja dengan medan putar yang
dibangkitkan oleh arus bolak-balik, maka jika tanpa alat bantu
atau alat tambahan lainnya alat ukur ini hanya dapat
dipergunakan pada sumber arus bolak-balik saja.
ALAT UKUR SISTEM ELEKTRO DINAMIS

Alat ukur elektro dinamis adalah alat ukur yang mempunyai


kumparan tetap dan kumparan putar. Sistem kerjanya sama
dengan sistem kumparan putar tetapi magnet tetap diganti
dengan magnet listrik.
Elektrodinamis adalah aliran listrik dari benda berpotensial
tinggi menuju benda berpotensial rendah atau dari kutub
positif menuju kutub negatif melalui sebuah saluran konduktor
yang biasa disebut dengan kawat penghantar.
Berdasarkan kaidah tangan kanan pada gambar di atas, jarum
akan menyimpang ke kanan, bila arus di balik arahnya pada
gambar sebelah kanan maka jarum akan tetap menyimpang
kekanan. Baik arah arus berganti-ganti arah jarum tetap
menyimpang ke satu arah.
Komponen penyusun alat ukur elektrodinamis terdiri dari
kumparan putar dan kumparan tetap, medan magnet yang
dibangkitkan oleh kumparan tetap yang mempunyai bagian dua
gulungan yang dipasang pararel satu sama lain sedang rangkaian
elektrisnya dari kedua kumparan tersebut terhubung seri atau
pararel, sistem kerjanya sama dengan sistem kumparan berputar
tetapi magnet tetap diganti dengan magnet listrik.
Alat ukur tipe elektrodinamis, dapat dipergunakan untuk AC atau
DC.
Alat ukur ini dapat mengukur besaran arus searah dan bolak
balik sebab arah B serarah dengan I sehingga F= Bx I selalu
tetap arahya. Beberapa alat ukur yang didesain dengan
menggunakan tipe ini contohnya antara lain :
a. Amperemeter, digunakan untuk mengukur kuat arus listrik
yang ada dalam rangkaian tertutup yang biasanya dipasang
berderet dengan elemen listrik. Cara menggunakannya
dengan menyisipkan secara langsung ke rangkaian.
b. Voltmeter, alat untuk mengukur besar tegangan listrik dalam
suatu rangkaian listrik. Voltmeter disusun secara paralel
terhadap letak komponen yang diukur dalam rangkaian.
c. Wattmeter, instrumen untuk mengukur power listrik (atau rate
suplai energi listrik) dalam satuan watt untuk rangkaian sirkuit
apapun. Wattmeter analog tradisional adalah sebuah instrumen
elektrodinamik.
d. Frekuensimeter, alat yang digunakan untuk mengukur
banyaknya pengulangan gerakan periodik perdetik. Gerakan
periodik seperti detak jantung, ayunan bandul jam. Alat
ukur frekuensi lidah getar prinsip kerjanya berdasarkan
resonansi mekanis.
ALAT UKUR DENGAN MENGGUNAKAN TRAFO-UKUR

Alat ukur mempunyai keterbatasan untuk mengukur satuan


listrik dengan besaran yang lebih besar, karena semakin tinggi
besaran yang diukur secara langsung diperlukan peralatan
dengan ukuran fisik yang lebih besar.
Hal ini tentu tidak dimungkinkan, maka penggunaan alat bantu
berupa trafo-ukur sangat diperlukan. Dengan demikian cara
pembacaannya menjadi tidak langsung, karena harus dikalikan
dengan perbandingan penurunan besaran listrik yang
diakibatkan oleh trafo-ukur tsb.
Ada 2 ( dua ) macam trafo ukur yang digunakan untuk
pengukuran, yaitu trafo arus dan trafo tegangan .
Trafo arus digunakan untuk menurunkan arus dengan
perbandingan transformasi tertentu dan sekaligus mengisolasi
peralatan ukur dari tegangan sistem yang diukur.
Trafo tegangan digunakan untuk menurunkan tegangan sistem
dengan perbandingan transformasi tertentu.

---000---
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai