Anda di halaman 1dari 26

Meter DC

Garis-besar
 Pengantar
 pmmc (permanent magnet moving-coil
mechanism) = Mekanisme meter d’Arsonval
 Ayrton Shunt
 d’Arsonval dalam DC Voltmeter
 d’Arsonval dalam DC Ammeter
 Efek Pembebanan (Loading Effects) Voltmeter
 Efek sisip (Insertion Effects) Ammeter
 Ohmmeter
 Ohmmeter Multirentang (Multi-range)
meter
• Sebuah meter adalah suatu alat yang dibuat untuk
mendeteksi dan menampilkan suatu besaran
elektris secara akurat dalam sebuah bentuk “dapat-
baca” (readable) oleh pengukur.
• Biasanya, bentuk “dapat-baca” adalah visual:
gerakan sebuah penunjuk di atas skala, rentetan
cahaya tersusun membentuk “grafik-batang”, atau
tampilan sederetan angka-angka numeris.
• Nyaris semua meter modern adalah "digital" dlm
desain, dalam arti bahwa tampilan “dapat-baca”nya dalam
bentuk digit-digit numeris.
• Desain meter yg lebih awal adalah bersifat mekanis,
menggunakan semacam divais penunjuk (pointer
device) untuk menampilkan besaran terukur.
• Mekanisme tampilan suatu meter sering disebut
m o v e m en t ( g e r a k a n ), m e m i n j a m dari s i fat
mekanisnya yang menggerakkan sebuah pointer
(penunjuk) sepanjang skala sedemikian hingga suatu
nilai terukur bisa dibaca.
• Desain pergerakan meter mekanis adalah sangat
mudah dimengerti (understandable).
• Hampir semua pergerakan mekanis adalah
berdasarkan prinsip elektromagnetisme: bahwa a r u
s elektrik melalui sebuah konduktor
menghasilkan suatu medan magnet, yang tegak lurus
terhadap sumbu aliran elektron.
• Makin besar arus elektrik, semakin kuat medan
magnet yg dihasilkannya.
• Jika medan magnet yg terbentuk oleh konduktor
berinteraksi dg medan magnet lain, suatu gaya fisik akan
dibangkitkan di antara kedua sumber medan.
• Jika salah satu dr sumber tsb. bebas bergerak thdp yg
lain, ia akan bergerak seiring dg arus yg melalui kawat,
gerakan (biasanya melawan resistans dr suatu pegas)
menjadi proporsional dg kuat arus.
• Meter elektromagnet praktis, saat ini dpt dibuat dg
memoroskan koil yg digantung dlm magnetkuat,
terlindungi dr (seluruh) pengaruh luar.
• Desain instrumen demikian, secara umum dikenal sbgi
PMMC (permanent-magnet moving coil).
pmmc=d’Arsonval
• Pada Gbr di atas, jarum pergerakan meter
terlihat menunjuk ke titik sekitar 35 persen
skala-penuh, titik nol di ujung kiri busur-skala
dan skala-penuh di kanan busur skala.
• Suatukenaikanarus-terukurakan
menggerakkan jarum untuk menunjuk ke titik yg
lebih ke kanan dan sebaliknya, penurunan arus
akan mengembalikan jarum ke titik awal skala.
• Busur pada tampilan meter dilabeli dg
angka-angka untuk menandai nilai besaran
terukur, sesuai besarnya.
• Dg kata lain, jika meter membutuhkan 50 μA arus
untuk menggerakkan jarum ke titik skala-penuh
(membuat “pergerakan skala-penuh 50 μA "), skala akan
0 μA di ujung paling kiri dan 50 μA di ujung paling
kanan, serta 25 μA di tengah skala.
• Sangat mungkin, skala akan dibagi ke dlm tanda-
gradual yang lebih kecil, mungkin tiap 5 atau 1 μA, agar
pengguna melihat pergerakan untuk menduga
pembacaan yg lebih presisi dr posisi jarum-
penunjuk.
• Prinsip dasar dari alat ini adalah interaksi medan
magnet sbh magnet permanen dg medan sekeliling
konduktor (elektromagnet).
• Mekanisme PMMC ad. berdasarkan pd
magnetpermanent tetap dan koil kawat (yg dpt)
bergerak seperti gbr berikut.
Saat saklar ditutup:
Koil membangkitkan medan magnet yg mana akan bereaksi thdp medan
magnet dr magnet-permanen. Bagian bawah koil pd Gbr 2(a) akan jadi ktb
utara elektromagnet.
Karena kutub-kutub yg berlawanan tanda, saling menarik, koil akan bergerak
ke posisi sebagaiman Gbr 2(b).
pmmc=d’Arsonval

Dlm penggunaan pmmc sbg meter, ada 2


masalah yg dihadapi.

• Pertama, cara mengembalikan koil posisi a w


alnya ketika tdk ada lagi arus yg
melaluinya.
• Kedua,metodeuntukmenentukan
jangkauan gerakan koil.
pmmc=d’Arsonval
• Dlm penggunaan pmmc
sbg meter, ada 2 masalah
yg dihadapi.
• Pertama, cara
mengembalikan koil
posisi awalnya ketika
tdk ada lagi arus yg
melaluinya.
• Kedua, metode tuk
menentukan
jangkauan gerakan koil.
pmmc=d’Arsonval

• Solusi I:
• penggunaan pegas
(hairsprings) di tiap ujung
koil.
• Pegas tsb dpt juga
sekaligus sbg konektor
elektris ke koil.
• Dg pegas tsb, koil akan
kembali ke posisi awal
ketika tdk ada lagi arus.
• Pegas jg cenderung akan
menahan gerakan koil
ketika arus melaluinya.
pmmc=d’Arsonval
• Seiring pertambahan arus yg via koil,
medan magnet yg terbangkit(kan?) di
sekitarnya akan bertambah pula.
• Semakin kuat medan magnet di
sekeliling koil, semakin jauh pula
gerakan koil. Inilah basis kerja (yg
baik) sbh meter.
• Tapi, bagaimana kita mengetahui,
seberapa jauh jarak gerakan koil?
• Jika sbh (jarum) pointer dipasang pd
koil dan dibuat menjangkau skala,
pointer akan bergerak mengikuti
gerakan koil, dan skala dpt ditandai tuk
mengindikasikan jumlah arus yg via
koil.
pmmc=d’Arsonval
• 2 hal lain yg digunakan
untuk menaikkan akurasi
dan efisiensi meter.
• Pertama, sbh inti besi
ditempatkan di dlm koil
untuk mengonsentrasi
medan magnet.
• Kedua, sepatu kutub
untuk memasikan bahwa
gaya putar pd koil
bertambah sebanding dg
kenaikan arus.
• Mekanisme meter
selengkapnya terlihat pd
Gbr.
pmmc=d’Arsonval
• Mekanisme meter d’Arsonval terpakai
dalam aplikasi yg sangat luas.
• Arus dari rangkaian terukur yg melalui
belitan dr koil bergerak menyebabkannya
berfungsi sbg elektromagnet (EMT).
• Kutub-kutub EMT berinteraksi dg PM,
menyebabkan koil berputar.
• Pointer terdefleksi di atas skala bilamana arus
mengalir dlm arah yg benar pd koil.
pmmc=d’Arsonval
• Untuk tujuan itu, semua mekanisme meter DC
mempunyai tanda polaritas.
• Mekanisme meter d’Arsonval ad. divais
respons arus.
• Tanpa melihat satuannya (volt, ohm, dst.) dg
mana skala dikalibrasi, koil-putar
merespons thdp besar arus yg melalui
belitannya.
Torsi dan Defleksi Galvanometer
Defleksi keadaan mantap/ tunak
• Ada kumparan di dlm medan magnet berbentuk
sepatu kuda;
• Kumparan tergantung sedemikian hingga ia dpt
berputar bebas dlm medan magnet;
• Bila arus mengal ir dlm koil, torsi EM yg
dihasilkannya akan menyebabkan perputaran koil
tsb.
• Torsi ini diimbangi oleh torsi mekanis pegas-
pegas pengatur yg diikat pd koil.
• Keseimbangan torsi-torsi dan juga posisi sudut
kumparan rotor yg dinyatakan o/ pointer thdp
referensi tertentu, disebut skala.
Prinsip pembentukan torsi
• τ1 = F1 x b/2; τ2 = F2 x b/2
• τ = τ1 + τ2
• τ = (IaBb/2) + (IaBb/2)
• τ = IAB
Persamaan torsi yg diturunkan dr hk.dasar E
M :
T=BxAxIxN (N.m)

Dengan
T = Torsi (N-m);
B = kuat medan magnet (Wb/m2); A
= luas efektif kumparan (m2)
I = Arus koil (A);
N = Jumlah lilitan.
Gbr. 1:
Amperemeter
rentang rendah
tunggal
0 – 1 mA.
Pers. di atas menunjukkan:

• Torsi yg dibangkitkan berband


i n g langsung dg kerapatan fluks/ kuat medan
di mana koil berputar, arus dlm koil serta
konstanta-konstanta koil (luas dan jumlah
lilitan).

• Torsi tsb. menyebabkan defleksi pointer ke


keadaan mantap yg diimbangi oleh torsi
pegas pengontrol.
2. Sifat Dinamik Galvanometer
• Sifat dinamik meliputi:
• Kecepatan tanggapan;
• Redaman;
• Overshoot.
• Sifat dinamik dpt diamati dg:
• Memutuskan arus yg masuk secara tiba- tiba,
sehingga pointer berayun kembali dr
simpangannya ke titik nol skala.
• Dapat diamati bahwa sbg akibat inersia dr sistem yg
berputar, jarum berayun melewati titik nol dlm arah yg
berlawanan, dan kemudian berosilasi dr kiri ke kanan
sekitar titik nol.

• Osilasi akan mengecil secara perlahan akibat


redaman elemen yg berputar dan akhirnya pointer
berhenti di titik nol.

• Gerakan koil berputar dlm medan magnet


diketahui dr tiga hal/kuantitas:
1. Momen inersia, J;
2. Torsi lawan, S;
3. Konstanta redaman, D.
Gambar 2. Sifat dinamik sebuah Galvanometer
Kurva I:
• Keadaan teredam lebih. Koil kembali ke
titik nol secara perlahan ke posisi nol
tanpa lonjakan (overshoot) atau osilasi.
Pointer menuju keadaan mantap dg
lambat. Kurang menarik.
Kurva II:
• Keadaan kurang teredam . Gerakan koil
dipengaruhi osilasi sinusoida teredam.
Kurva III:
• Teredam kritis. Jarum kembali dg cepat ke
keadaan mantap tanpa osilasi.
• Redaman bagus: Ideal (teoritis), III. Tapi,
dlm banyak pemakaian (praktek), II dan III.
• Idealnya: respons galvanometer harus
teredam kritis; jarum bergerak ke posisi
akhir tanpa lonjakan.
• Redaman terjadi dlm dua cara:
– Mekanis: terutama disebabkan o/ perputaran koil
thdp udara sekelilingnya; tdk bergantung pd arus
di koil. Yg lain: gesekan di dlm bantalan dan
bengkokan pegas.
– Elektromagnetis: oleh efek induksi di dlm koil saat
berputar di dalam MM.

Anda mungkin juga menyukai