Anda di halaman 1dari 12

05 Pengukuran Besaran Listrik

INSTRUMEN PENUNJUK ARUS BOLAK BALIK

5.1 Pendahuluan
Gerak d’Arsonval akan memberi respons terhadap nilai rata-rata atau searah (dc)
melalui kumparan putar.
Jika kumparan tersebut dialiri arus bolak balik, maka setengah perioda ( siklus
positip ), torsi penggerak akan positip dan setengah perioda berikutnya ( siklus
negatip) torsi penggerak akan berlawanan arah dari sebelumnya.
Apabila frekuensi arus bolak balik sangat rendah, jarum akan berayun ke kiri dan ke
kanan sekitar titik nol, akan tetapi jika frekuensinya lebih tinggi, maka inersia
kumparan sangat besar, sehingga jarum tidak dapat mengikuti pergantian arah torsi
yang cepat, yang menyebabkan jarum berayun-ayun sekitar titik nol dan bergetar.
Ada beberapa cara untuk mengukur arus bolak balik dalam gerak d’Arsonval, agar
diperoleh torsi satu arah, salah satu diantaranya adalah menyearahkan arus bolak
balik tersebut, dan disamping itu ada cara lain dengan memanfaatkan pengaruh
pemanasan arus bolak balik agar menghasilkan kebesarannya.

5.2. Elektrodinamometer
Elektrodinamometer merupakan salah satu alat ukur arus bolak balik yang paling
penting, dan sering digunakan sebagai voltmeter dan ampermeter yang akurat tidak
hanya pada frekuensi jala-jala, akan tetapi juga dalam daerah frekuensi audio yang
rendah.
Elektrodinamometer dengan sedikit modifikasi dapat dipakai untuk mengukur :
- Daya ( wattmeter ).
- VAR ( VAR meter ).
- Faktor daya ( power-factor meter )
- Frekuensi ( frequency-meter ).
Gerak elektrodinamometer dapat berfungsi sebagai instrumen alih, karena dapat
dikalibrasi pada arus searah dan digunakan langsung pada arus bolak balik,
menyatakan secara langsung untuk menyamakan pengukuran tegangan dan arus
( dc dan ac ).
Perbedaan antara elektrodinamometer dan gerak d’Arsonval adalah : Elektro-
dinamometer memanfaatkan arus yang akan diukur untuk menghasilkan fluksi
medan yang diperlukan, sedang gerak d’Arsonval menggunakan maknet permanen
untuk menghasilkan medan maknet.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. S.O.D. Limbong PENGUKURAN BESARAN LISTRIK 1
Rangkaian / skema dari elektrodinamometer ditunjukkan pada gambar 1, terdiri dari :
- Dua buah kumparan tetap ( diam ) dibagi menjadi dua bagian yang sama, yang
berfungsi untuk menghasilkan medan maknet di dalam mana kumparan putar
berputar.
Kedua kumparan ini dihubungkan seri dengan kumparan berputar dan dialiri arus
yang diukur, dan keduanya ditempatkan agak berjauhan, untuk memberikan
ruangan bagi poros kumparan berputar.
- Sebuah kumparan berputar yang berfungsi menggerakkan jarum yang diimbangi
oleh beban-beban lawan, dan putaran jarum diatur oleh pegas-pegas pengatur,
seperti pada gerak d’Arsonval.

Gambar 1

- Untuk melindungi instrumen dari pengaruh medan maknet, peralatan dibung-kus


dengan penutup yang telah dilaminasi.

Prinsip Kerja Elektrodinamometer


Prinsip kerja elektrodinamometer dapat dipahami dengan meninjau kembali
persamaan torsi yang dibangkitkan oleh sebuah kumparan yang tergantung dalam
medan maknet, yaitu :
T = B x Ax I x N
Persamaan torsi diatas menyatakan bahwa torsi yang menyebabkan defleksi
kumparan putar berbanding lurus dengan konstanta-konstanta kumparan ( A dan H ),
kuat medan maknet dimana kumparan berputar (B), dan arus melalui kumparan ( I ).
Pada elektrodinamometer kerapatan fluksi ( B ) bergantung pada arus melalui
kumparan tetap, jadi berbanding lurus dengan arus defleksi ( I ).
Dimensi-dimensi dan jumlah lilitan kumparan merupakan besaran-besaran yang
diketahui, maka torsi yang dibangkitkan merupakan fungsi kuadrat arus ( T ~ I 2 ),
oleh karena itu elektrodinamometer untuk pemakaian arus searah, skala kuadratnya

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. S.O.D. Limbong PENGUKURAN BESARAN LISTRIK 2
mudah diamati, yaitu melalui tanda-tanda skala yang banyak pada nilai-nilai arus
sangat rendah, dan menyebar maju pada nilai arus yang frekuensinya tinggi.
Pada pengukuran arus bolak balik, torsi yang dibangkitkan setiap saat, sebanding
dengan kuadrat arus sesaat ( i 2
), dimana nilai sesaat “ i “ selalu positip dan
akibatnya dihasilkan torsi yang bergetar, namun gerakan jarum tidak dapat mengikuti
perubahan torsi yang cepat, sehingga jarum menempati suatu posisi dimana torsi
rata-rata diimbangi oleh torsi pegas-pegas pengatur.
Jadi defleksi alat ukur merupakan fungsi rata-rata dari kuadrat arus.
Skala elektrodinamometer, umumnya dikalibrasi dalam akar kuadrat arus rata-rata,
yang mempunyai arti bahwa alat ukur membaca nilai rms atau efektif arus bolak
balik.

Sifat-sifat pengalihan Elektrodinamometer


Sifat-sifat pengalihan eletrodinamometer menjadi jelas bila membandingkan nilai
efektif arus bolak balik terhadap arus searah berdasarkan pengaruh pemanasan
atau pengalihan dayanya.
Suatu arus bolak balik menghasilkan panas di dalam sebuah tahanan yang besarnya
diketahui, pada laju rata-rata yang sama dengan arus searah ( I ), yang menurut
definisi akan mempunyai nilai sebesar I amper.
Laju rata-rata pengeluaran panas oleh arus searah sebesar I amper didalam sebuah
tahanan adalah I 2 R watt.
Laju rata-rata pengeluaran panas oleh suatu arus bolak balik “ i “ amper selama
T
satu perioda dalam tahanan R yang sama adalah : ( 1 / T ) ∫ i2 R dt, jadi berdasarkan
definisi : 0
T
I2 R = ( 1 / T ) ∫ i2 R dt dan
0
T
I = √(1/T) ∫ i2 dt = √ rata-rata i2
0
dimana I adalah nilai rms atau nilai efektif dari arus bolak balik dan sering disebut
nilai arus searah ekivalen.
Jika elektrodinamometer dikalibrasi untuk arus searah 1 A, dan pada skala diberi
tanda menyatakan nilai 1 A, maka arus bolak balik yang menyebabkan jarum
menyimpang ke tanda skala untuk 1 A dc tersebut, harus memiliki nilai arus efektif
sebesar 1 A, dengan kata lain kita dapat “ mengalihkan “ pembacaan yang dihasilkan

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. S.O.D. Limbong PENGUKURAN BESARAN LISTRIK 3
arus searah ke nilai arus bolak balik yang sesuai, dan ini akan menetapkan
hubungan antara dc dan ac.
Elektrodinamometer sangat bermanfaat sebagai instrumen kalibrasi dan sering
digunakan untuk keperluan kalibrasi karena ketelitian yang dimiliki.

Kekurangan-kekurangan dari elektrodinamometer :


- Konsumsi daya yang besar, sebagai akibat langsung dari konstruksinya,
Arus yang akan diukur bukan hanya arus yang mengalir melalui kumparan putar,
tetapi juga arus yang menghasilkan medan maknet, dan diperlukan gaya gerak
maknet ( ggm ) yang tinggi untuk memperoleh medan maknet yang kuat, untuk
itu sumber arus akan menyuplai arus dan daya yang tinggi.
- Medan maknet yang dihasilkan jauh lebih lemah daripada yang dihasilkan oleh
gerak d’Arsonval, disebabkan tidak terdapat besi didalam rangkaian ( seluruh
lintasan fluksi berisi udara ).
- Sensitivitas voltmeter elektrodinamometer rendah, yaitu sekitar ( 10 - 30 Ω/V )
( bandingkan dengan 20 KΩ/V pada alat ukur d’Arsonval).
- Reaktansi dan tahanan kumparan juga bertambah dengan bertambahnya
frekuensi, sehingga penggunaan voltmeter elektrodinamometer terbatas untuk
daerah frekuensi rendah, tetapi untuk frekuensi jala-jala alat ini sangat teliti dan
karenanya sering digunakan sebagai standar sekunder.

Gerak elektrodinamometer dengan atau tanpa shunt, dapat dianggap sebagai


ampermeter, akan tetapi untuk merencanakan sebuah kumparan putar yang dapat
membawa arus lebih dari 100 mA agak sulit, karena arus ini harus dialirkan ke
kumparan putar melalui kawat-kawat besar, yang akan kehilangan fleksibilitasnya.
Jika sebuah shunt digunakan, umumnya hanya dihubungkan paralel dengan
kumparan yang berputar.
Kumparan-kumparan tetap dibuat dari kawat besar yang dapat mengalirkan arus
yang besar dan layak untuk membuat ampermeter sampai 20 A.
Nilai-nilai arus yang lebih besar umumnya diukur dengan menggunakan sebuah trafo
arus dan sebuah ampermeter standar 5 A, ac.

5.3 Instrumen Besi Putar


Instrumen-instrumen besi putar dikelompokkan dalam dua jenis, yaitu :
1. Instrumen tarikan ( attraction )
2. Instrumen tolakan ( repulsion ), lebih umum digunakan

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. S.O.D. Limbong PENGUKURAN BESARAN LISTRIK 4
Gerak tolakan daun radial :
Sebuah gerak tolak daun radial ditunjukkan pada gambar 2.

Gambar 2

Gerak ini terdiri dari :


- sebuah kumparan diam yang mempunyai banyak gulungan dimana mengalir
arus yang akan diukur.
- Dua buah daun besi lunak yang terletak dibagian dalam kumparan, dimana salah
satu dikaitkan tetap ke kerangka kumparan, sedang yang lainnya dihubungkan
ke poros instrumen, sehingga dapat berputar.

Prinsip kerja :
- Arus yang mengalir melalui kumparan memaknetisasi kedua daun dengan
polaritas yang sama tanpa memperhatikan arah arus sesaat.
- Kedua daun yang termaknetisasi akan menghasilkan gaya tolakan, dan
disebabkan hanya satu daun yang berputar, maka defleksi sebanding dengan
besarnya arus kumparan, dan gaya tolak sebanding dengan kuadrat arus, akan
tetapi pengaruh frekuensi dan histeresis cenderung menghasilkan defleksi jarum
yang tidak linier dan akibatnya tidak mempunyai hubungan kuadrat yang
sempurna.
Instrumen daun radial jenis tolakan adalah gerak besi putar yang paling sensitif dan
mempunyai skala paling linier.
Daun-daun aluminium yang diikat ke poros tepat dibawah jarum berputar didalam
sebuah rongga yang besarnya hampir sama, membawa jarum untuk berhenti dengan
cepat

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. S.O.D. Limbong PENGUKURAN BESARAN LISTRIK 5
Gerak tolakan daun konsentrik :
Variasi dari instrumen daun radial adalah gerak tolakan daun konsentrik, seperti
ditunjukkan pada gambar 3.

Gambar 3

Instrumen ini memiliki dua daun konsentrik, dimana salah satu daun diikat tetap ke
kerangka kumparan, sedang yang lainnya dapat berputar secara koaksial dibagian
dalam daun yang diam.

Prinsip kerja :
- Arus yang mengalir melalui kumparan memaknetisasi kedua daun dengan
polaritas yang sama dan menyebabkan bergeser ke sisi ketika mengalami gaya
tolakan.
- Karena daun yang berputar terikat ke sebuah poros engsel, maka gaya tolak ini
akan menghasilkan gaya rotasi yang merupakan fungsi arus yang mengalir di
kumparan. Gaya rotasi ini dikontrol oleh pegas-pegas, posisi akhir dari jarum
jam merupakan ukuran arus kumparan.
Seperti halnya semua instrumen daun berputar, gerakannya tidak membedakan
polaritas, maka instrumen ini dapat digunakan untuk dc dan ac, tetapi umumnya
digunakan untuk pengukuran bolak balik ( ac ).
Jika digunakan untuk arus bolak balik, torsi aktual akan bergetar dan dapat
mengakibatkan getaran pada ujung jarum.
Konstruksi jarum yang kokoh, secara efektif dapat menghilangkan getaran tersebut
pada suatu daerah frekuensi yang lebar dan berfungsi untuk mencegah pelengku-
ngan jarum jika mengalami beban lebih.
Instrumen konsentrik mempunyai sensitivitas sedang dan karakteristik skala
kuadratis.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. S.O.D. Limbong PENGUKURAN BESARAN LISTRIK 6
Ketelitian instrumen-instrumen besi putar, terutama dibatasi oleh ketidak-linieran
Kurva maknetisasi daun-daun besi.
Penambahan sebuah tahanan pengali yang sesuai akan mengubah gerak daun besi
menjadi voltmeter dan dengan cara yang sama penambahan shunt akan
menghasilkan rangkuman arus yang berbeda.
Jika gerak daun besi digunakan sebagai voltmeter arus bolak balik, frekuensi akan
memperbesar impedansi rangkaian dan ini cenderung akan memberikan pemba-
caan tegangan rendah, karena itu voltmeter daun besi sebaiknya selalu dikalibrasi
untuk setiap frekuensi yang digunakan.

5.4 Instrumen Jenis Penyearah


5.4.1 Rangkaian Penyearah
Pengukuran arus bolak balik diperoleh dengan menyearahkan arus tersebut dengan
sebuah penyearah.
Instrumen-instrumen jenis penyearah umumnya menggunakan gerak PMMC yang
digabung dengan rangkaian penyearah, dimana elemen penyearah umumnya terdiri
dari dioda germanium atau silikon.
Untuk menghasilkan penyearah gelombang penuh, didalam instrumen terdapat
empat buah dioda yang dihubungkan didalam rangkaian jembatan.

Pada gambar 4 ditunjukkan sebuah rangkaian voltmeter arus bolak balik yang terdiri
dari tahanan pengali, penyearah rangkaian jembatan, dan gerak PMMC

Gambar 4

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. S.O.D. Limbong PENGUKURAN BESARAN LISTRIK 7
Penyearah rangkaian jembatan menghasilkan arus searah yang bergetar ( pulsasi )
melalui gerak d’Arsonval ( PMMC ) selama satu siklus penuh dari tegangan
masukan.
Disebabkan oleh inersia kumparan putar, maka alat ukur akan menunjukkan suatu
defleksi mantap yang sebanding dengan nilai arus rata-rata.
Nilai arus dan tegangan bolak balik umumnya dinyatakan dalam nilai efektif ( rms ),
oleh karena itu skala alat ukur dikalibrasi dalam nilai efektif gelombang sinus.

Contoh 1 : Sebuah voltmeter arus bolak balik menggunakan rangkaian 4a,


dimana gerak d’Arsonval ( PMMC ) mempunyai tahanan dalam 50 Ω
dan membutuhkan arus searah sebesar 1 mA untuk defleksi penuh.
Jika dioda dianggap ideal ( tahanan maju nol dan tahanan balik tak
berhingga ) dan tegangan sebesar 10 Vrms dihubungkan ke terminal
masukan, tentukan nilai tahanan Rs yang menghasilkan defleksi
penuh.
Penyelesaian :
Untuk penyearah gelombang penuh :
2 2 √2
Edc = ---- Em = ------ Erms = 0,9 Erms
π π
Edc = 0,9 x 10 V = 9 V
tahanan total rangkaian dengan mengabaikan tahanan dioda dalam arah maju :
9 V
RT = Rs + Rm = ------- = 9 KΩ
1 mA
Jadi ; Rs = RT - Rm = 9000 Ω - 50 Ω = 8950 Ω

Faktor Bentuk :
Sebuah gelombang bukan sinus akan mempunyai nilai rata-rata yang dapat berbeda
dari nilai rata-rata gelombang sinus murni ( pada mana alat ukur di kalibrasi ) dan
pembacaan yang dihasilkan mungkin salah.
Faktor bentuk memberikan hubungan nilai rata-rata dan nilai rms ( efektif ) tegangan
dan arus yang berubah terhadap waktu, yaitu :

Nilai efektif gelombang bolak balik


Faktor bentuk = -------------------------------------------------
Nilai rata-rata gelombang bolak balik

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. S.O.D. Limbong PENGUKURAN BESARAN LISTRIK 8
Untuk sebuah gelombang sinus :
Erms { ( √2 ) / ( 2 ) } Em
Faktor bentuk = ---------- = ------------------------ = 1,1 ……………( 5 - 1 )
Erata-rata ( 2 / π ) Em

Pada contoh 1, voltmeter mempunyai skala yang hanya sesuai untuk pengukuran
arus bolak balik sinus.
Oleh karena itu faktor bentuk persamaan ( 5 - 1 ), juga merupakan faktor dengan
mana arus searah rata-rata diperbesar untuk mendapatkan tanda-tanda skala rms
ekivalen.

Kurva karakteristik dari sebuah penyearah solid-state


Elemen penyearah yang ideal harus mempunyai tahanan maju dan tahanan balik tak
berhingga, akan tetapi dalam praktek, penyearah merupakan komponen yang tidak
linier, seperti ditunjukkan kurva karakteristik pada gambar 5.

Gambar 5
Dari gambar 5 dapat dilihat bahwa :
- Pada nilai arus maju yang rendah, penyearah bekerja di bagian kurva yang
sangat tidak linier dan tahanannya besar dibandingkan dengan tahanan untuk
nilai-nilai arus yang lebih besar.
Oleh karena itu skala rendah dari sebuah voltmeter ac rangkuman ganda sering
saling berdekatan dan kebanyakan pabrik menyediakan skala tegangan rendah
yang terpisah yang khusus di kalibrasi untuk keperluan ini.
- Tahanan tinggi dalam bagian permulaan karakteristik penyearah juga
memberikan suatu batas sensitivitas yang dapat ditemukan dalam mikroamper-
meter dan voltmeter.
Salah satu kekurangan dari instrumen jenis penyearah, yaitu : tahanan elemen
penyearah berubah terhadap temperatur.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. S.O.D. Limbong PENGUKURAN BESARAN LISTRIK 9
Ketelitian alat ukur umumnya memuaskan dalam kondisi operasi normal pada
temperatur kamar dan biasanya dalam orde ± 5 % pembacaan skala penuh untuk
gelombang-gelombang sinus.
Pada temperatur yang sangat tinggi atau yang lebih rendah, tahanan penyearah
akan merubah tahanan total rangkaian pengukuran, yang cukup menyebabkan
kesalahan berat.
Jika diperkirakan variasi temperatur adalah besar, alat ukur ini harus dimasukkan
didalam sebuah kotak yang temperaturnya dapat diatur. ( terkontrol ).
Kerja elemen penyearah juga dipengaruhi oleh frekuensi. Penyearah mempunyai
sifat kapasitif dan cenderung melewatkan frekuensi-frekuensi yang lebih tinggi.
Pembacaan alat ukur dapat menghasilkan penurunan kesalahan sebesar 0,5 %
untuk setiap kenaikan frekuensi sebesar 1 KHz.

5.4.2 Rangkaian Multimeter


Rangkaian yang ditunjukkan pada gambar 6, merupakan rangkaian yang sering
digunakan voltmeter arus bolak balik jenis penyearah.

R1 R2 R3 D1
+

Masukan arus
Bolak-balik D2 M Rsh
Pemilih
rangkuman
-
Gambar 6

Pada rangkaian diatas, digunakan dua buah dioda, yang berfungsi sebagai
penyearah gelombang penuh, dimana alat ukur dihubungkan sedemikian rupa,
sehingga hanya mampu menerima setengah dari arus yang disearahkan.
Dioda D1 konduksi selama setengah siklus positif gelombang masukan dan
menyebabkan alat ukur berdefleksi sesuai dengan nilai rata-rata setengah siklus
tersebut.
Sebuah tahanan Rsh diparalel dengan alat ukur, yang bertujuan untuk mengalir-kan
arus yang lebih besar ke D1 dan memindahkan titik kerjanya ke bagian linier dari
kurva karakteristik.
Jika dioda D2 tidak ada dalam rangkaian, maka pada setengah perioda negatif dari
tegangan masukan akan memberikan tegangan balik ke dioda D1 dan akan
mengakibatkan kebocoran arus yang kecil dalam arah balik.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. S.O.D. Limbong PENGUKURAN BESARAN LISTRIK 10
Kebocoran arus ini akan menghasilkan nilai rata-rata dari siklus total lebih kecil dari
yang seharusnya dihasilkan oleh penyearahan setengah gelombang dan dioda D2
digunakan untuk mengatasi masalah ini.
Jika dioda D2 ada dalam rangkaian, maka pada setengah siklus negatif, dioda D2
konduksi dan arus melalui rangkaian pengukuran ( dalam hal ini berlawanan arah-
nya ), tidak mengalir melalui alat ukur.
Tanda-tanda skala yang sama untuk rangkuman-rangkuman arus searah dan arus
bolak-balik, sering digunakan oleh Multimeter komersil.
Oleh karena komponen arus searah gelombang sinus untuk penyearahan setengah
gelombang sama dengan 0,45 kali nilai efektifnya ( rms ), maka suatu masalah akan
terjadi.
Untuk memperoleh defleksi yang sama pada rangkuman tegangan searah dan
bolak-balik yang saling berhubungan, maka tahanan pengali rangkuman bolak balik
harus diperkecil secara berimbang.

Untuk mengatasi masalah tersebut, digunakan rangkaian seperti ditunjukkan pada


gambar 7, dan pada contoh 2 masalah ini akan dibahas lebih rinci.

Rs D1
+
It Ish Im

Masukan arus
D2 Rsh M
Bolak-balik

-
Gambar 7

Contoh 2 : Sebuah alat ukur mempunyai tahanan dalam sebesar 100 Ω dan
memerlukan arus searah 1 mA untuk defleksi penuh. Tahanan shunt
sebesar 100 Ω dihubungkan paralel dengan alat ukur.
Dioda D1 dan D2 masing-masing mempunyai tahanan maju rata-rata
sebesar 400 Ω dan dianggap mempunyai tahanan balik tak berhingga.
Pada rangkuman 10 V,
Tentukan : a. nilai tahanan pengali Rs
b. sensitivitas voltmeter pada rangkuman 10 Vac tersebut
Penyelesaian :
a. Tahanan Rm dan Rsh , nilainya sama, yaitu : 100 Ω, arus total yang disuplai oleh
sumber untuk defleksi penuh It = 2 mA ( It = Im + Ish = 1 + 1 = 2 mA ).

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. S.O.D. Limbong PENGUKURAN BESARAN LISTRIK 11
Untuk penyearahan setengah gelombang, nilai dc ekivalen dari tegangan ac
yang disearahkan adalah :
Edc = 0,45 Erms = 0,45 x 10 V = 4,5 V
Maka tahanan total rangkaian instrumen RT adalah :
RT = Edc / It = 4,5 V / 2 mA = 2250 Ω
Tahanan total terdiri dari beberapa bagian. Karena kita hanya tertarik pada
tahanan rangkaian selama setengah perioda dimana alat ukur dialiri arus, maka
tahanan balik dioda D2 dapat dihilangkan dari rangkaian, jadi :
Rm Rsh
RT = Rs + RD1 + ---------------
Rm + Rsh
100 x 100
RT = Rs + 400 + -------------- = Rs + 450
100 + 100
dengan demikian nilai tahanan pengali Rs adalah :
Rs = RT - 450 = 2250 - 450 = 1800 Ω
b. Sensitivitas voltmeter pada rangkuman 10 Vac adalah :
2250 Ω
S = ----------- = 225 Ω / V
10 V

Catatan :
Gerak yang sama, jika digunakan pada voltmeter arus searah akan menghasil-kan
sensitivitas sebesar 1000 Ω / V.

Daftar Pustaka
1. Wiliam D. Cooper, “ Instrumentasi Elektronik dan Teknik Pengukuran “

Jakarta, September 2008

Ir. S.O.D. Limbong

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. S.O.D. Limbong PENGUKURAN BESARAN LISTRIK 12

Anda mungkin juga menyukai