Anda di halaman 1dari 4

ELEKTRODINAMIS

Alat ukur elektrodinamis adalah alat ukur kumparan putar, yang medan magnet nya tidak
berasal dari magnet permanen melainkan berasal dari kumparan tetap pada alat ukur tersebut.
Alat ukur elektrodinamis dapat digunakan pada arus listrik bolak-balik atau pun searah.

Alat ukur elektrodinamis memiliki kelemahan yaitu, apabila digunakan pada alat ukur yang
memiliki daya yang sangat tinggi maka akan berdampak pada konstrusinya. Hal tersebut
disebabkan karena arus yang diukur tidak hanya arus yang mengalir melalui kumparan putar,
yang menghasilkan fluksi medan. untuk menghasilkan suatu medan magnet yang cukup kuat
diperlukan gaya gerak magnet yang tinggi, dengan demikian diperlukan sumber yang
mengalirkan arus dan daya yang besar pula.

Gambar prinsip kerja alat ukur elektrodinamis

Prinsip kerja alat ukur elektrodinamis dapat dilihat pada gambar, Kumparan putar (Moving
coli) M ditempatkan diantara kumparan-kumparan tetap (Fixed coil) F1, dan F2 yang sama
dan saling sejajar. kedua kumparan tetap mempunyai inti udara untuk menghindari efek
histerisis, bila instrumen tersebut digunakan untuk sikuit AC. Jika arus listrik yang melalui
kumparan tetap I1 dan arus yang melalui kumparan putar I2. Karena tidak mengandung besi,
maka kuat medan dan rapat flux akan sebanding terhadap I1 Jadi :

𝐁 = 𝐤 . 𝐈𝟏

Keterangan :
B = kerapatan fluk magnet
k = konstanta
Misalkan kumparan putar yang dipergunakan berbentuk persegi (dapat juga lingkaran)
dengan ukuran panjang l danlebar b, dan banyaknya lilitan N. besarnya gaya pada masing-
masing sisi kumparan F adalah :

𝐍 . 𝐁 . 𝐈𝟐 . 𝐥

Momen penyimpangan atau momen putaran pada kumparan besarnya adalah :

Td = N . B . I2 . l . b → B = k . I1

𝐓𝐝 = 𝐍 . 𝐤 . 𝐈𝟏 𝐈 𝟐 . 𝐥 . 𝐛

keterangan :
Td = Momen putar (Nm)
N = Banyaknya lilitan
l = panjang kumparan (m)
b = lebar kumparan (m)

Besarnya N, K, l, dan b adalah konstan, bila besaran-besaran tersebut dinyatakan


dengan K1 maka :

𝐓𝐝 = 𝐊𝐈 . 𝐈𝟏 . 𝐈 𝟐

Dari persamaan tersebut akan diketahui bahwa besarnya momen putar adalah berbanding lurus
terhadap hasil kali arus yang mengalir melalui kumparan tetap dan kumparan putar. Pada
kumparan putar ini spring kontrol (pegas pengatur), maka momen pemulih akan berbanding
lurus terhadap simpangan-simpangan, maka :

𝐊𝐈 . 𝐈𝟏. 𝐈𝟐 = 𝐊𝟐 . 𝟐

𝟐 ∼ 𝐈𝟏. 𝐈𝟐

Apabila alat ukur yang digunakan sebagai ampermeter, maka arus yang melalui kumparan
tetap dan kumparan putaran nya akan memiliki nilai yang sama. Jika I1 = I2 = I, maka :

2 ∼ I2

I ∼ V2
Gambar rangkaian A Gambar rangkaian B
Gambar rangkaian ampermeter elektrodinamis

Gambar rangkaian A digunakan untuk mengukur arus listrik yang nilainya relatif kecil,
sedangkan gambar rangkaian B digunakan untuk mengukur arus listrik yang nilai nya relatif
besar. Hambatan atau resistor Rs di pasang pada rangkaian yang berfungsi sebagai pembatas
arus listrik yang mengalir melalui kumparan.

Apabila alat ukur tersebut digunakan voltmeter maka kumparan tetap F, dan kumparan
putar M dihubungkan seri dengan nilai hambatan yang tinggi (Rs). Besarnya Jika I1 = I2 = I,
maka:

2 ∼ V.V → 2 ∼ V2

V ∼ V2

Gambar rangkaian alat ukur voltmeter elektrodinamis

Alat ukur elektrodinamis bila digunakan untuk arus bolak-balik biasanya skala dikalibrasi
dalam akar kuadrat arus rata-rata, berarti alat ukur membaca nilai efektif. Dengan demikian
jika alat ukur elektrodinamis di kalibrasi untuk arus listrik searah 1A pada skala diberi tanda
yang menyatakan nilai 1A, maka untuk arus listirk bolak-balik akan menyebabkan jarum
menyimpang ke tanda skala untuk I A dc dan memiliki nilai efektif sebesar 1A. jadi pembacaan
yang dihasilkan oleh arus searah dapat dialihkan ke dapat dialihkan ke nilai arus bolak-balik
yang sesuai, karena itu merupakan hubungan antara AC dan DC. artinya alat ukur ini dapat
digunakan untuk membaca arus bolak-balik ACdan searah DC.

Anda mungkin juga menyukai