Anda di halaman 1dari 18

SISTEM INSTRUMENTASI

Program Studi Teknik Elektro


FAKULTAS TEKNIK
Universitas Udayana
SATUAN DAN STANDARD

Satuan menunjukkan besaran apa yang akan diukur Penurunan dari satuan-satuan :
1. Picco (p) = 10 12
Sistem satuan standard :
1. Sistem CGS (Centimeter, Gram, Second) 2. Nano (n) = 10 9
2. Sistem MKS (Meter, Kilogram, Second) 3. Micro (μ) = 10 6
4. Milli (m) = 10 3
Satuan-satuan :
5. Centi (c) = 10  2
Arus Listrik (I) = Ampere (A)
6. Deci (d) = 10 1
Tegangan (V) = Volt (V)
7. Deca (da) = 101
Tahanan (R) = Ohm (Ω)
8. Hecto (h) = 10 2
Daya (P) = Watt (W)
9. Kilo (k) = 103
Induktansi (L) = Henry (H)
6
Kapasitansi (C) = Farad (F) 10. Mega (M) = 10
Muatan Listrik (Q) = Coulomb (C) 11. Giga (G) = 109
12. Tera (T) = 1012

4
Sistem MKS menggunakan satuan meter untuk panjang, kilogram untuk massa benda
dan detik (second) untuk waktu.
Sedangkan sistem CGS menggunakan satuan centimeter untuk panjang, gram untuk
massa dan detik untuk waktu.

Satuan-satuan :

1. arus listrik diukur dalam satuan Ampere (A), Arus listrik sendiri merupakan aliran
elektron atau muatan listrik melalui penghantar, dan besarnya diukur dalam satuan
Ampere (A) menggunakan alat pengukur arus listrik seperti ammeter.

2. tegangan atau beda potensial dalam suatu rangkaian listrik diukur dalam satuan
Volt (V), Tegangan dapat diukur menggunakan alat pengukur tegangan seperti
voltmeter. Tegangan merupakan perbedaan potensial listrik antara dua titik dalam
suatu rangkaian listrik dan merupakan penyebab aliran arus listrik melalui
penghantar.

3. tahanan listrik diukur dalam satuan Ohm (Ω), Tahanan merupakan sifat penghantar
yang mempengaruhi aliran arus listrik melalui penghantar tersebut, dan dapat
disebabkan oleh resistivitas atau faktor lainnya seperti panjang atau luas penampang
penghantar.

4. daya listrik diukur dalam satuan Watt (W), Daya listrik merupakan besaran yang
menunjukkan seberapa cepat energi listrik digunakan atau disuplai dalam suatu
rangkaian listrik, dan diukur dengan mengalikan besaran tegangan listrik dengan
besaran arus listrik yang mengalir dalam rangkaian tersebut. Daya listrik dapat diukur
menggunakan alat pengukur daya seperti wattmeter.
5. induktansi diukur dalam satuan Henry (H), Induktansi diukur dalam satuan Henry
menggunakan alat pengukur induktansi seperti induktometer. Satuan Henry
menunjukkan besarnya induktansi yang dihasilkan oleh penghantar listrik ketika
alirannya berubah sebesar satu ampere per detik. Induktansi banyak digunakan dalam
rangkaian listrik seperti trafo dan induktor, dan merupakan salah satu faktor yang
mempengaruhi aliran arus listrik dalam rangkaian tersebut.

6. kapasitansi diukur dalam satuan Farad (F), Kapasitansi merupakan sifat penghantar
listrik yang menyimpan muatan listrik pada dua konduktor yang dipisahkan oleh
isolator atau dielektrikum. Kapasitansi diukur dalam satuan Farad menggunakan alat
pengukur kapasitansi seperti kapasitometer. Satuan Farad menunjukkan besarnya
kapasitansi yang dapat menyimpan muatan sebesar satu coulomb ketika tegangan
yang diterapkan pada kedua konduktor tersebut berbeda sebesar satu volt.

7. muatan listrik diukur dalam satuan Coulomb (C), Muatan listrik adalah besaran
yang menunjukkan jumlah muatan listrik yang terdapat pada suatu benda atau
penghantar listrik. Muatan listrik dapat diukur menggunakan alat pengukur muatan
seperti elektrometer. Satuan Coulomb menunjukkan jumlah muatan listrik yang
melewati suatu titik dalam rangkaian listrik ketika arus listrik sebesar satu ampere
mengalir selama satu detik.
KLASIFIKASI ALAT UKUR
Menurut Prinsip Kerja dan Konstruksi
1. Alat ukur kumparan putar
2. Alat ukur besi putar
3. Alat ukur elektrodinamis
4. Alat ukur elektrostatis
5. Alat ukur induksi
A. ALAT UKUR KUMPARAN PUTAR
Adalah alat ukur yang bekerja dengan prinsip 1. Magnet tetap
2. Kutub sepatu
listrik ditempatkan dalam medan listrik permanen 3. Inti besi lunak
4. Kumparan putar
5. Pegas Spriral
6. Jarum penunjuk
Prinsip Kerja : 7. Rangka kumparan
putar
Kumparan bergerak dalam medan magnet 8. Tiang poros
permanen, selinder inti besi terletak diantara
kedua kutub magnet. Jika ada arus searah yang
mengalir melalui kumparan tsb, maka gaya
elektromagnetis yang mempunyai arah tertentu
akan dikenakan pada kumparan putar.

Prinsip Kerja Alat Ukur Jenis Kumparan Putar

5
Arah Gaya berdasarkan hukum
tangan kiri dari Fleming
Gaya f = naBI
Kopel Td = BnabI
dimana :
n = jumlah lilitan
a = panjang kumparan
B = besar medan magnet dalam
celah udara
I = kuat arus
b = lebar kumparan

Pegas dipasang pada gambar didepan untuk mendapatkan simpangan jarum yang sesuai
dengan harga dari besaran arus yang diukur, sehingga :
Momen lawan : Tc = τθ
τ = konstanta pegas
θ = sudut simpangan
Dalam keadaan seimbang :
Td = Tc
BnabI = τθ
θ = BnabI / τ
BnabI / τ adalah konstanta alat ukur

6
Dari gerakan osilasi jarum penunjuk, maka
diperlukan redaman dengan cara :
1. Rem udara dengan penghisap
tabung.
2. Rem arus putar dengan keping
dan magnet permanen.
3. Memasang rangka pada
kumparan putar dengan kerangka
aluminium.
Gerakan Jarum Penunjuk
Kerangka aluminium akan timbul arus induksi
yang arahnya melawan dari arah putaran
kumparan putar sehingga menghambat
perputaran.

Penggunaan alat ukur ini dalam pengukuran


arus searah sebagai ampere-meter, ohm-meter,
volt-meter dan multi-meter.
Penggunaan pada pengukuran arus bolak-balik
diperlukan suatu penyearah (rectifier) sebelum
diukur.
Peredam dalam alat ukur jenis
kumparan putar

7
B. ALAT UKUR BESI PUTAR
Ada 2 Type :
1. Jenis Tolak (repulsion type)
2. Jenis Tarik Menarik (attraction type)

Konstruksi :
Terdiri dari kumparan tetap dan pasang besi lunak yang mudah
dimagnetisasi. Penempatan besi lunak seperti pada gambar
yaitu terhubung dengan sumbu dari jarum penunjuk sehingga
dapar bergerak bebas Jenis tolak (repulasion type)

Prinsip Kerja :
Arus mengalir, timbul medan elektromagnetis yang
memagnetisasi besi lunak. Arah kedua kutub lunak akan sama,
yang mengakibatkan saling tolak menolak sehingga terjadi
pergeseran jarum penunjuk.

Karena kedua besi lunak tersebut mempunyai arah kutub yang


sama maka alat ukur ini dapat dugunakan untuk mengukur
besaran arus searah dan bolak-balik

Jenis gabungan tarik dan tolak


(combined attraction and
repulsion type)
8
1. Cara tolak menolak, sepasang besi lunak ditempatkan di dalam kumparan tetap, besi
pertama dikenal sebagai besi tetap besi kedua besi bergerak. Bila arus I  yang akan diukur
dialirkan melalui kumparan tetap, maka kumparan tersebut menghasilkan medan magnit
yang berbanding lurus dengan besar arus dan mempunyai arah sejajar dengan sumbu
pergerakan. Kedua besi dimagnitiser dengan arah magnitisasi yang sama. Maka terdapat
kutub-kutub yang sama akan lebih berdekatan bila dibandingkan dengan kutub yang
berlawanan. Akibatnya mereka saling tolak menolak dengan daya berbanding lurus,
kuadrat dari arus dan memberikan sumbu pergerakan suatu rotasi, demikian menghasilkan
momen gerak.
Alat ukur besi putar adalah alat yang digunakan untuk mengukur diameter atau
lingkaran dari besi atau logam bulat. Alat ini terdiri dari penggaris dan cincin
pengunci. Penggaris dapat diputar melingkar di sekitar besi yang akan diukur,
sedangkan cincin pengunci digunakan untuk memegang penggaris pada posisi
tertentu.
Untuk menggunakan alat ukur besi putar, letakkan besi yang akan diukur di tengah-
tengah penggaris. Putar penggaris sehingga tepinya menabrak titik awal penggaris.
Kemudian, baca pengukuran pada skala penggaris untuk menentukan diameter atau
lingkaran besi.
C. ALAT UKUR ELEKTRODINAMIS

Konstruksi :
Terdiri dari kumparan putar dan kumparan tetap.

Prinsip Kerja :
Bila ada arus yang mengalir melalui kumparan putar
dan kumparan tetap, maka akan terjadi interaksi
antara medan magnet dan arus yang meyebabkan
terjadinya momen putar pada kumparan tersebut
F : Arah dari gaya
sehingga jarum memberikan simpangan.
I : Arah dari arus
Pegas spiral berguna untuk memberikan momen H : Arah dari fluksi magnit
lawan sehingga penunjukan jarum sesuai dengan
besaran arus yang diukur.

Alat ukur ini bisa digunakan untuk mengukur arus searah


dan arus bolak balik, tetapi jarang digunakan karena
pemakaian dayanya cukup tinggi.
Pemakaian yang lain yang banyak dijumpai adalah
dalam pengukuran daya sebagai Watt-meter.

Alat Ukur Elektrodinamis


9
Alat ukur elektrodinamis memiliki kelemahan yaitu, apabila digunakan pada alat ukur
yang memiliki daya yang sangat tinggi maka akan berdampak pada kostrusinya. Hal
tersebut disebabkan karena arus yang diukur tidak hanya arus yang mengalir melalui
kumparan putar, yang menghasilkan flusi medan. Unutuk menghasilkan suatau medan
magnet yang cukup kuat diperlukan gaya gerak magnet yang tinggi, dengan demikian
diperlukan sumber yang mengalir arus dan daya yang besar pula.

1. Ammeter, alat ukur ini digunakan untuk mengukur besar arus listrik yang mengalir
dalam suatu rangkaian. Ammeter elektrodinamis terdiri dari kumparan kawat tipis yang
ditempatkan di dalam medan magnetik, sehingga arus listrik yang mengalir melalui
kumparan tersebut akan menghasilkan gaya yang membuat kumparan bergerak.

2. Voltmeter, digunakan untuk mengukur beda potensial atau tegangan listrik pada suatu
rangkaian. Voltmeter elektrodinamis juga menggunakan kumparan kawat tipis yang
ditempatkan di dalam medan magnetik.

3. Ohmmeter, digunakan untuk mengukur hambatan listrik suatu benda atau komponen
listrik. Ohmmeter elektrodinamis juga menggunakan kumparan kawat tipis, tetapi
memiliki desain yang berbeda dengan ammeter dan voltmeter.

4. Wattmeter digunakan untuk mengukur daya listrik yang dikonsumsi oleh suatu
rangkaian listrik. Alat ini terdiri dari dua kumparan kawat tipis, yaitu kumparan arus dan
kumparan tegangan, yang ditempatkan di dalam medan magnetik.
C. ALAT UKUR ELEKTROSTATIS

Konstruksi :
Terdiri dari eletroda tetap, elektroda putar, cincin pelindung

Prinsip Kerja :
Berdasarkan prinsip elektrostatis
sebagai interaksi kedua elektroda.
Jika Tegangan tinggi V
ditempatkan diantara elektroda
tetap dan putar, maka akan timbul
atraksi yang mengakibatkan
bertambahnya kapasitas dari
kondensator. Elektroda putar akan
berputar dan dihubungkan dengan
suatu alat sehingga dapat memutar
jarum penunjuk.

Alat Ukur Elektro Statis

10
1. Elektrometer, alat ukur elektrometer digunakan untuk
mengukur muatan listrik yang terkumpul pada suatu benda. Alat
ini biasanya terdiri dari jarum elektrostatis dan skala pengukur
yang terkalibrasi untuk membaca muatan listrik pada suatu benda.

2. Voltmeter, voltmeter adalah alat ukur yang digunakan untuk


mengukur tegangan listrik pada suatu benda atau kumpulan benda.
Voltmeter elektrostatis terdiri dari dua elektroda yang ditempatkan
pada jarak tertentu dan terhubung ke skala pengukur.

3. Wimshurst generator, alat ukur ini digunakan untuk


menghasilkan muatan listrik statis dengan prinsip elektrostatis.
Alat ini terdiri dari dua piring metal yang diputar dengan tangan
dan dipisahkan oleh separator isolator. Pada saat putaran, piring-
piring tersebut akan menghasilkan muatan listrik statis yang dapat
diukur dengan elektrometer atau voltmeter elektrostatis.
Ada beberapa jenis alat ukur elektrostatik, termasuk:

Elektroskop adalah alat ukur elektrostatik yang digunakan untuk


mendeteksi keberadaan muatan listrik pada benda atau permukaan.
Elektroskop terdiri dari dua elektroda yang terpisah, seperti dua helai
logam, yang dihubungkan ke sebuah kabel. Saat elektroskop didekatkan
dengan benda yang bermuatan listrik, muatan tersebut akan mengalir ke
elektroskop, yang menyebabkan elektroda- elektroda terpisah terhubung
satu sama lain. Hal ini dapat dilihat dari pergerakan jarum atau benda di
atas elektroskop.

Voltmeter, digunakan untuk mengukur potensial listrik pada benda atau


permukaan. Voltmeter mengukur perbedaan potensial listrik antara dua
titik pada benda atau permukaan, dan hasilnya ditampilkan dalam satuan
volt. Voltmeter dapat berupa alat yang analog atau digital.
Pemancar muatan, digunakan untuk menetralkan muatan statis
pada benda atau permukaan dengan cara mengirimkan muatan
dengan arus listrik ke permukaan tersebut. Pemancar muatan juga
dapat digunakan untuk mencegah akumulasi muatan statis pada
permukaan benda yang rentan terhadap kerusakan akibat ledakan
atau korsleting listrik.

Sensor elektrostatik, digunakan untuk mendeteksi muatan listrik


pada benda atau permukaan. Sensor elektrostatik menggunakan
prinsip kapasitansi, yang merupakan kemampuan benda untuk
menyimpan muatan listrik. Sensor elektrostatik dapat digunakan
dalam berbagai aplikasi, seperti pengukuran kelembaban atau
massa udara.
C. ALAT UKUR INDUKSI

Konstruksi :
Terdiri dari piringan logam yang dapat berputar pada porosnya dan dua buah kumparan tetap.

Prinsip Kerja :
Bila kumparan dilalui arus,
timbul medan magnet yang akan
menginduksi piringan logam
sehingga menimbulkan momen
putar.

Penggunaan alat ini sebagai pengukur


tegangan, arus dan daya

Alat Ukur Induksi

11
Alat ukur induksi adalah alat yang digunakan untuk mengukur induksi magnetik atau medan
magnetik. Induksi magnetik adalah besarnya medan magnetik yang dihasilkan oleh suatu
magnet atau arus listrik yang mengalir melalui kawat yang dikelilingi oleh medan magnetik.

Alat ukur induksi dapat berupa alat sederhana seperti kompas, atau alat yang lebih kompleks
seperti teslameter atau gaussmeter. Teslameter atau gaussmeter digunakan untuk mengukur
medan magnetik dalam satuan tesla atau gauss.

Cara penggunaan alat ukur induksi tergantung pada jenis alatnya. Misalnya, untuk
menggunakan kompas sebagai alat ukur induksi, pertama-tama arahkan kompas ke arah medan
magnetik yang akan diukur. Kemudian, baca arah jarum kompas dan tentukan arah medan
magnetik berdasarkan arah jarum kompas.

Sedangkan untuk menggunakan teslameter atau gaussmeter, biasanya perlu melakukan kalibrasi
terlebih dahulu dengan menggunakan sumber medan magnetik yang diketahui nilainya. Setelah
kalibrasi selesai, tempatkan teslameter atau gaussmeter pada tempat yang akan diukur medan
magnetiknya, kemudian baca nilai induksi magnetik pada layar alat.

Alat ukur induksi banyak digunakan dalam industri elektronik, seperti dalam produksi motor
listrik, generator, transformator, dan peralatan elektronik lainnya. Alat ini juga digunakan dalam
penelitian ilmiah dan pengujian bahan.
 SUMBER

http://repository.unhas.ac.id/id/eprint/6447/2/18_D41114302(FILEminimizer)%2
0...%20ok%201-2.pdf

https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/transient/article/view/10016

https://books.google.co.id/books/about/Buku_Ajar_Pengukuran_Dan_Instrument
asi.html?id=ScEDEAAAQBAJ&redir_esc=y

http://repository.unp.ac.id/17986/1/2014%20Asrizal%20dan%20Yulkfli%20JOKI
%202012.pdf

http://file.upi.edu/Direktori/FPTK/JUR._PEND._TEKNIK_ELEKTRO/19591231
1985031-JAJA_KUSTIJA/Modul_1-7__sistem_instrumentasi.pdf

Anda mungkin juga menyukai