Satuan menunjukkan besaran apa yang akan diukur Penurunan dari satuan-satuan :
1. Picco (p) = 10 12
Sistem satuan standard :
1. Sistem CGS (Centimeter, Gram, Second) 2. Nano (n) = 10 9
2. Sistem MKS (Meter, Kilogram, Second) 3. Micro (μ) = 10 6
4. Milli (m) = 10 3
Satuan-satuan :
5. Centi (c) = 10 2
Arus Listrik (I) = Ampere (A)
6. Deci (d) = 10 1
Tegangan (V) = Volt (V)
7. Deca (da) = 101
Tahanan (R) = Ohm (Ω)
8. Hecto (h) = 10 2
Daya (P) = Watt (W)
9. Kilo (k) = 103
Induktansi (L) = Henry (H)
6
Kapasitansi (C) = Farad (F) 10. Mega (M) = 10
Muatan Listrik (Q) = Coulomb (C) 11. Giga (G) = 109
12. Tera (T) = 1012
4
Sistem MKS menggunakan satuan meter untuk panjang, kilogram untuk massa benda
dan detik (second) untuk waktu.
Sedangkan sistem CGS menggunakan satuan centimeter untuk panjang, gram untuk
massa dan detik untuk waktu.
Satuan-satuan :
1. arus listrik diukur dalam satuan Ampere (A), Arus listrik sendiri merupakan aliran
elektron atau muatan listrik melalui penghantar, dan besarnya diukur dalam satuan
Ampere (A) menggunakan alat pengukur arus listrik seperti ammeter.
2. tegangan atau beda potensial dalam suatu rangkaian listrik diukur dalam satuan
Volt (V), Tegangan dapat diukur menggunakan alat pengukur tegangan seperti
voltmeter. Tegangan merupakan perbedaan potensial listrik antara dua titik dalam
suatu rangkaian listrik dan merupakan penyebab aliran arus listrik melalui
penghantar.
3. tahanan listrik diukur dalam satuan Ohm (Ω), Tahanan merupakan sifat penghantar
yang mempengaruhi aliran arus listrik melalui penghantar tersebut, dan dapat
disebabkan oleh resistivitas atau faktor lainnya seperti panjang atau luas penampang
penghantar.
4. daya listrik diukur dalam satuan Watt (W), Daya listrik merupakan besaran yang
menunjukkan seberapa cepat energi listrik digunakan atau disuplai dalam suatu
rangkaian listrik, dan diukur dengan mengalikan besaran tegangan listrik dengan
besaran arus listrik yang mengalir dalam rangkaian tersebut. Daya listrik dapat diukur
menggunakan alat pengukur daya seperti wattmeter.
5. induktansi diukur dalam satuan Henry (H), Induktansi diukur dalam satuan Henry
menggunakan alat pengukur induktansi seperti induktometer. Satuan Henry
menunjukkan besarnya induktansi yang dihasilkan oleh penghantar listrik ketika
alirannya berubah sebesar satu ampere per detik. Induktansi banyak digunakan dalam
rangkaian listrik seperti trafo dan induktor, dan merupakan salah satu faktor yang
mempengaruhi aliran arus listrik dalam rangkaian tersebut.
6. kapasitansi diukur dalam satuan Farad (F), Kapasitansi merupakan sifat penghantar
listrik yang menyimpan muatan listrik pada dua konduktor yang dipisahkan oleh
isolator atau dielektrikum. Kapasitansi diukur dalam satuan Farad menggunakan alat
pengukur kapasitansi seperti kapasitometer. Satuan Farad menunjukkan besarnya
kapasitansi yang dapat menyimpan muatan sebesar satu coulomb ketika tegangan
yang diterapkan pada kedua konduktor tersebut berbeda sebesar satu volt.
7. muatan listrik diukur dalam satuan Coulomb (C), Muatan listrik adalah besaran
yang menunjukkan jumlah muatan listrik yang terdapat pada suatu benda atau
penghantar listrik. Muatan listrik dapat diukur menggunakan alat pengukur muatan
seperti elektrometer. Satuan Coulomb menunjukkan jumlah muatan listrik yang
melewati suatu titik dalam rangkaian listrik ketika arus listrik sebesar satu ampere
mengalir selama satu detik.
KLASIFIKASI ALAT UKUR
Menurut Prinsip Kerja dan Konstruksi
1. Alat ukur kumparan putar
2. Alat ukur besi putar
3. Alat ukur elektrodinamis
4. Alat ukur elektrostatis
5. Alat ukur induksi
A. ALAT UKUR KUMPARAN PUTAR
Adalah alat ukur yang bekerja dengan prinsip 1. Magnet tetap
2. Kutub sepatu
listrik ditempatkan dalam medan listrik permanen 3. Inti besi lunak
4. Kumparan putar
5. Pegas Spriral
6. Jarum penunjuk
Prinsip Kerja : 7. Rangka kumparan
putar
Kumparan bergerak dalam medan magnet 8. Tiang poros
permanen, selinder inti besi terletak diantara
kedua kutub magnet. Jika ada arus searah yang
mengalir melalui kumparan tsb, maka gaya
elektromagnetis yang mempunyai arah tertentu
akan dikenakan pada kumparan putar.
5
Arah Gaya berdasarkan hukum
tangan kiri dari Fleming
Gaya f = naBI
Kopel Td = BnabI
dimana :
n = jumlah lilitan
a = panjang kumparan
B = besar medan magnet dalam
celah udara
I = kuat arus
b = lebar kumparan
Pegas dipasang pada gambar didepan untuk mendapatkan simpangan jarum yang sesuai
dengan harga dari besaran arus yang diukur, sehingga :
Momen lawan : Tc = τθ
τ = konstanta pegas
θ = sudut simpangan
Dalam keadaan seimbang :
Td = Tc
BnabI = τθ
θ = BnabI / τ
BnabI / τ adalah konstanta alat ukur
6
Dari gerakan osilasi jarum penunjuk, maka
diperlukan redaman dengan cara :
1. Rem udara dengan penghisap
tabung.
2. Rem arus putar dengan keping
dan magnet permanen.
3. Memasang rangka pada
kumparan putar dengan kerangka
aluminium.
Gerakan Jarum Penunjuk
Kerangka aluminium akan timbul arus induksi
yang arahnya melawan dari arah putaran
kumparan putar sehingga menghambat
perputaran.
7
B. ALAT UKUR BESI PUTAR
Ada 2 Type :
1. Jenis Tolak (repulsion type)
2. Jenis Tarik Menarik (attraction type)
Konstruksi :
Terdiri dari kumparan tetap dan pasang besi lunak yang mudah
dimagnetisasi. Penempatan besi lunak seperti pada gambar
yaitu terhubung dengan sumbu dari jarum penunjuk sehingga
dapar bergerak bebas Jenis tolak (repulasion type)
Prinsip Kerja :
Arus mengalir, timbul medan elektromagnetis yang
memagnetisasi besi lunak. Arah kedua kutub lunak akan sama,
yang mengakibatkan saling tolak menolak sehingga terjadi
pergeseran jarum penunjuk.
Konstruksi :
Terdiri dari kumparan putar dan kumparan tetap.
Prinsip Kerja :
Bila ada arus yang mengalir melalui kumparan putar
dan kumparan tetap, maka akan terjadi interaksi
antara medan magnet dan arus yang meyebabkan
terjadinya momen putar pada kumparan tersebut
F : Arah dari gaya
sehingga jarum memberikan simpangan.
I : Arah dari arus
Pegas spiral berguna untuk memberikan momen H : Arah dari fluksi magnit
lawan sehingga penunjukan jarum sesuai dengan
besaran arus yang diukur.
1. Ammeter, alat ukur ini digunakan untuk mengukur besar arus listrik yang mengalir
dalam suatu rangkaian. Ammeter elektrodinamis terdiri dari kumparan kawat tipis yang
ditempatkan di dalam medan magnetik, sehingga arus listrik yang mengalir melalui
kumparan tersebut akan menghasilkan gaya yang membuat kumparan bergerak.
2. Voltmeter, digunakan untuk mengukur beda potensial atau tegangan listrik pada suatu
rangkaian. Voltmeter elektrodinamis juga menggunakan kumparan kawat tipis yang
ditempatkan di dalam medan magnetik.
3. Ohmmeter, digunakan untuk mengukur hambatan listrik suatu benda atau komponen
listrik. Ohmmeter elektrodinamis juga menggunakan kumparan kawat tipis, tetapi
memiliki desain yang berbeda dengan ammeter dan voltmeter.
4. Wattmeter digunakan untuk mengukur daya listrik yang dikonsumsi oleh suatu
rangkaian listrik. Alat ini terdiri dari dua kumparan kawat tipis, yaitu kumparan arus dan
kumparan tegangan, yang ditempatkan di dalam medan magnetik.
C. ALAT UKUR ELEKTROSTATIS
Konstruksi :
Terdiri dari eletroda tetap, elektroda putar, cincin pelindung
Prinsip Kerja :
Berdasarkan prinsip elektrostatis
sebagai interaksi kedua elektroda.
Jika Tegangan tinggi V
ditempatkan diantara elektroda
tetap dan putar, maka akan timbul
atraksi yang mengakibatkan
bertambahnya kapasitas dari
kondensator. Elektroda putar akan
berputar dan dihubungkan dengan
suatu alat sehingga dapat memutar
jarum penunjuk.
10
1. Elektrometer, alat ukur elektrometer digunakan untuk
mengukur muatan listrik yang terkumpul pada suatu benda. Alat
ini biasanya terdiri dari jarum elektrostatis dan skala pengukur
yang terkalibrasi untuk membaca muatan listrik pada suatu benda.
Konstruksi :
Terdiri dari piringan logam yang dapat berputar pada porosnya dan dua buah kumparan tetap.
Prinsip Kerja :
Bila kumparan dilalui arus,
timbul medan magnet yang akan
menginduksi piringan logam
sehingga menimbulkan momen
putar.
11
Alat ukur induksi adalah alat yang digunakan untuk mengukur induksi magnetik atau medan
magnetik. Induksi magnetik adalah besarnya medan magnetik yang dihasilkan oleh suatu
magnet atau arus listrik yang mengalir melalui kawat yang dikelilingi oleh medan magnetik.
Alat ukur induksi dapat berupa alat sederhana seperti kompas, atau alat yang lebih kompleks
seperti teslameter atau gaussmeter. Teslameter atau gaussmeter digunakan untuk mengukur
medan magnetik dalam satuan tesla atau gauss.
Cara penggunaan alat ukur induksi tergantung pada jenis alatnya. Misalnya, untuk
menggunakan kompas sebagai alat ukur induksi, pertama-tama arahkan kompas ke arah medan
magnetik yang akan diukur. Kemudian, baca arah jarum kompas dan tentukan arah medan
magnetik berdasarkan arah jarum kompas.
Sedangkan untuk menggunakan teslameter atau gaussmeter, biasanya perlu melakukan kalibrasi
terlebih dahulu dengan menggunakan sumber medan magnetik yang diketahui nilainya. Setelah
kalibrasi selesai, tempatkan teslameter atau gaussmeter pada tempat yang akan diukur medan
magnetiknya, kemudian baca nilai induksi magnetik pada layar alat.
Alat ukur induksi banyak digunakan dalam industri elektronik, seperti dalam produksi motor
listrik, generator, transformator, dan peralatan elektronik lainnya. Alat ini juga digunakan dalam
penelitian ilmiah dan pengujian bahan.
SUMBER
http://repository.unhas.ac.id/id/eprint/6447/2/18_D41114302(FILEminimizer)%2
0...%20ok%201-2.pdf
https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/transient/article/view/10016
https://books.google.co.id/books/about/Buku_Ajar_Pengukuran_Dan_Instrument
asi.html?id=ScEDEAAAQBAJ&redir_esc=y
http://repository.unp.ac.id/17986/1/2014%20Asrizal%20dan%20Yulkfli%20JOKI
%202012.pdf
http://file.upi.edu/Direktori/FPTK/JUR._PEND._TEKNIK_ELEKTRO/19591231
1985031-JAJA_KUSTIJA/Modul_1-7__sistem_instrumentasi.pdf