BAB I
PENDAHULUAN
Fisika sering disebut sebagai ilmu yang paling mendasar karena setiap ilmu
alam lainnya seperti biologi, kimia, geologi, dan lain-lain mempelajari jenis
sistem materi tertentu yang mematuhi hukum fisika. Para ilmuan fisika
tertentu, dan untuk mendapatkan suatu data yang benar dalam fisika banyak
besaran yang belum diketahui besarannya dengan besaran lain yang diketahui
besarnya. Oleh karena itu, untuk keperluan tersebut diperlukan sebuah alat
ukur. Dalam ilmu fisika dan dalam kehidupan banyak sekali ditemukan
berbagai macam alat ukur sesuai dengan kebutuhannya, khususnya alat ukur
selalu menyertai kehidupan sehari-hari pada zaman yang sudah modern ini.
listrik disebut alat ukur listrik. Alat ukur listrik memiliki banyak jenis, dan
kegunaannya, salah satunya adalah alat ukur sistem kumparan putar. Oleh
2
karena itu, maka makalah Teoritis Alat Ukur Sistem Kumparan Putar ini
dibuat.
putar?
1.3 Tujuan
BAB II
PEMBAHASAN
Yang dimaksud dengan alat ukur kumparan putar ialah alat pengukur yang
berkerja atas dasar prinsip dasri adanya suatu kumparan listrik, yang
kumparan tersebut berputar. Alat ukur kumparan putar adalah alat ukur
penting yang dipakai untuk bermacam arus. Tidak hanya untuk arus searah
arus bolak-balik. Alat ukur kumparan putar terdiri dari bagian-bagian seperti
Keterangan gambar:
1. Magnet tetap
2. Kutub sepatu
3. Inti besi lunak
4. Kumparan putar
5. Pegas sriral
6. Jarum penunjuk
7. Rangka kumparan putar
8. Tiang poros
5
Alat ukur kumparan putar adalah alat ukur penting yang dipakai untuk
bermacam arus, tidak hanya untuk arus searah, akan tapi dengan
balik (AC).
Sebuah kumparan (coil) kawat halus digantung dalam medan magnet yang
bila dialiri arus listrik. Fungsi kawat halus (serabut) sebagai pembawa arus
Alat ukur kumparan putar adalah alat ukur yang bekerja berdasarkan
yang berasal dari magnet permanen. Alat ukur kumparan putar sudah tidak
terpengaruh oleh medan magnet dari luar karena telah memiliki medan
magnet yang kuat terbuat dari logam alniko yang berbentuk U. Prinsip
arus listrik berada dalam medan magnet, maka pada kawat penghantar
berbentuk tapal kuda yang dilengkapi sepatu kutub. Di antara sepatu kutub
(berputar pada poros). Pada saat melakukan pengukuran, arus listrik yang
akan bergerak atau menyimpang dari angka nol. semakin besar arus yang
mengalir dalam kumparan, maka akan semakin besar pula arus yang
semakin jauh. Kedua pegas tersebut memiliki arah yang berlawanan, oleh
sebab itu jika salah satu pegas mengencang maka pegas yang lain akan
dan menunjukan pada titik nol (0) apabila tidak ada arus yang mengalir
pada suatu alat ukur yang bekerja berdasarkan prinsip kumparan putar.
Ketika kumparan dialiri arus listrik maka akan timbul gaya pada kedua sisi
konstan melalui alat ukur ampermeter maka jarum penunjuk akan bergerak
Tp = Bnab I
Dengan,
B = Medan magnet
a = Panjang kumparan
n = Banyak lilitan
b = Lebar kumparan
mengaliri
8
keadaan mantap ( steady state ) pada arus besar tertentu yang diimbangi
oleh
ujung dari pada sumbu, di tempatkan pegas yang salah satu ujungnya
melekat padanya, sedangkan ujung yang lain pada dasar yang tetap. Setiap
besar sudut rotasi dari sumbu, dan berusaha untuk menahan perputaran.
Jadi dengan kata lain pegas memberikan pada sumbu moment Tc yang
Tc =
Bila sumbu dan kumparan kumpar, berputar melalui sudut akhir sebesar
0
, maka dalam keadaan seimbang ini Tp = Tc, sehingga terdapat
0
= Bnab I
Bnab
0
= I
9
0
Dengan demikian sudut akhir dari putaran sumbu yang menjadi
Pada umumnya, momen seperti Tp, disebut momen penggerak, dan alat
rotasi akhir dari penunjuk, pada alat pengukur kumparan putar, di tentukan
Cara penentuan skala dari alat ukur kumparan putar akan dijelaskan
3.5
Gambar 8 - Penentuan Dari Penunjukkan Alat Ukur Jenis Kumparan Putar
sebesar 1,2 radial bila arus searah yang melaluinya adalah sebesar 1, 2, 3,
4 dan 5 mA dinyatakan sebagai Tp1, Tp2, Tp3, Tp4 dan Tp5, maka momen-
satu dan lainnya. Ingat bahwa momen penggerak tersebut hanya ditentukan
oleh besarnya arus, dan tidak tergantung dari sudut putar dari penunjuk.
jika skala dibentuk dengan membagi busur lingkaran sebesar 1,2 rad ke
lima bagian dari skala tersebut 0, 1, 2, 3, 4 dan 5, maka arus yang melalui
alat ukur ini dapat segera dinyatakan pada harga skala dimana penunjuk
berhenti.
mati, sedangkan ujung yang lain bebas. Pada ujung yang bebas ini
gravitas dilawan oleh gaya pegas, terdapat keadaan stasioner (a). Bila
pemberat ditarik ke bawah, dan dari posisi ini dilepaskan (b), maka
pemberat akan berosilasi antara (b) dan (c), di sekitar titik stasionernya (a).
Bila tidak ada gaya yang meredamnya, maka pemberat akan berosilasi
selamanya.
12
Momen penggerak dan momen pengontrol pada alat ukur kumparan putar
pemberat dan gaya tarik dari pegas. Jadi bagian yang berputar yaitu
0
kumparan, sumbu dan alat penunjuk, akan berisolasi pada , bila tidak
0
pada . Dalam keadaan tidak diberikannya peredam khusus, maka
akan kecil sehingga alat penunjuk akan berisolasi untuk waktu yang lama.
Alat ukur yang seperti ini sulit dipakai, dan dalam banyak hal sama sekali
akan dapat sampai pada harga akhirnya dengan cepat. Momen peredam
momen peredam. Bila kumparan putar berputar yang disebabkan oleh arus
yang melaluinya, maka dalam kerangkanya akan timbul arus induksi. Ini
magnet pada celah udara, sehingga tegangan yang berbanding lurus pada
kumparan. Sebaliknya arah arus induksi ini akan memotong fluks magnet
14
dalam celah udara bila kumaran berputar, dan akan dibangkitkan momen
yang berbanding lurus dengan kecepatan putar. Akan tetapi arah dari
melawan perputaran.
terjadi akan kecil. Dalam hal ini maka momen redam yang dihasilkan akan
0
lemah dan penunjuk akan berosilasi disekitar , dan secara gradual
8 (a). Bila tahanan listrik pada kerangka kecil maka I d akan dapat besar,
yang menghasilkan momen peredam yang kuat pula. Dalam hal ini maka
tidak lagi bebas. Penunjuk akan mendekati harga akhir secara monotonis
(over damp). Waktu untuk sampai pada harga akhir untuk kedua keadaan
kurang disebut perioda dari osilasi. Untuk alat-alat ukur yang biasanya
yang benar dapat diperoleh dengan cepat. Oleh sebab itu, alat-alat ukur
Setiap alat ukur dari type kumparan putar yang dipergunakan untuk alat
ukur amper maupun alat ukur volt yang terdapat di pasaran telah
diperkenankan sesuai dengan kelas alat ukur tersebut. Akan tetapi, dalam
bawah ini:
1. Medan magnit luar
Bila suatu alat ukur dipergunakan di sekitar suatu pengantar yang
dialiri arus besar atau di sekitar suatu magnit yang sangat kuat maka
16
medan magnit yang terdapat dalam celah udara pada sirkit magnit
lagi diabaikan.
3. Pemanasan sendiri
Bila satu arus mengalir ke dalam alat ukur, maka pada permulaan
temperatur dari pada komponen alat ukur tersebut akan menaik, dan
konstan.
4. Pergeseran dari titik nol
Posisi dari pada alat penunjuk dari alat ukur tanpa kebesaran listrik
yang masuk, disebut titik nol. Setelah digunakan untuk beberapa lama,
oleh fatik dari pada pegas-pegas pengontrol. Pergeseran titik nol dapat
diukurnya adalah tetap. Hal ini mungkin terjadi bila gesekan antara
Setelah jangka waktu dari mulai alat ukur ini dibuat berlalu, maka
penunjukan dari alat ukur. Agar alat ukur ini tetap siap untuk
dengan setahun.
7. Letak dari alat ukur
Bagian yang bergerak dari alat ukur telah dibuat sedemikian rupa,
Dengan demikian, bila alat ukur tersebut dipakai dengan letak yang
tidak ditentukan, maka posisi yang dari pada bagian yang bergerak,
kesalahan.
18
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang diambil setelah membuat makalah ini adalah
sebagai berikut:
1. Alat ukur kumparan putar adalah alat pengukur yang berkerja atas
sepatu, inti besi lunak, kumparan putar, pegas spiral, jarum penunjuk,
bermacam arus, tidak hanya untuk arus searah, akan tapi dengan
bolak-balik (AC).
3. Konsep dasar alat ukur sistem kumparan putar adalah sebuah
gaya.
5. Momen penggerak hanya ditentukan oleh besarnya arus, dan tidak
damp.
19
DAFTAR PUSTAKA
http://itsmerista.blogspot.com/2011/05/alat-ukur-kumparan-putar.html.
http://elektronika-dasar.web.id/artikel-elektronika/faktor-daya-dan-alat-ukur-
faktor-daya/
http://itsmerista.blogspot.com/2011/05/alat-ukur-kumparan-putar.html
http://infokitabersama123.blogspot.com/2013/03/prinsip-kerja-alat-ukur-
kumparan-putar.html
Sapiie, Soedjana dan Osamu Nishino. 1979. Pengukuran Dan Alat-Alat Ukur