MEDAN MAGNETIK
II. PENDAHULUAN
1. Tujuan
1. Memahami arah medan magnet karena arus yang mengalir pada kawat lurus, kawat
melingkar, dan solenoid.
2. Memahami faktor-faktor yang mempengaruhi kuat medan magnet induksi yang
timbul karena arus yang mengalir pada kumparan.
3. Memahami aplikasi medan magnetik pada konsep transformator.
2. Dasar Teori
Medan magnet, dalam ilmu Fisika, adalah suatu medan yang dibentuk dengan
menggerakan muatan listrik (arus listrik) yang menyebabkan munculnya gaya di
muatan listrik yang bergerak lainnya. (Putaran mekanika kuantum dari satu partikel
membentuk medan magnet dan putaran itu dipengaruhi oleh dirinya sendiri seperti arus
listrik; inilah yang menyebabkan medan magnet dari ferromagnet "permanen"). Sebuah
medan magnet adalah medan vektor: yaitu berhubungan dengan setiap titik dalam ruang
vektor yang dapat berubah menurut waktu. Arah dari medan ini adalah seimbang
dengan arah jarum kompas yang diletakkan di dalam medan tersebut.
Medan magnet merupakan medan gaya yang berada di sekitar benda magnetik atau
di sekitar benda konduktor berarus. Medan magnet dapat digambarkan dengan garis-
garis gaya magnet yang selalu keluar dari kutub utara magnet dan masuk ke kutub
selatan magnet. Sementara di dalam magnet, garis-garis gaya magnet memiliki arah dari
kutub selatan magnet ke kutub utara magnet. Garis-garis tersebut tidak pernah saling
berpotongan. Kerapatan garis-garis gaya magnet menunjukkan kekuatan medan
magnet. Jika dua buah magnet dengan kutub yang berbeda didekatkan maka akan
memiliki medan magnet yang besar. Sementara itu, jika dua buah magnet yang
memiliki kutub sejenis didekatkan maka tidak akan terjadi garis-garis gaya magnet yang
membentuk medan magnet.[1]
Berdasarkan sifat interaksi bahan terhadap magnet, benda diklasifikasikan menjadi
tiga kelompok, yaitu:
1. Faromagnetik Benda-benda yang dapat ditarik kuat oleh magnet termasuk pada
kelompok faromagnetik. Misalnya besi, baja, kobalt, dan nikel.
2. Paramagnetik Benda-benda yang ditarik lemah oleh magnet termassuk pada
kelompok benda paramagnetik. Misalnya magnesium, molibdenum, dan lithium.
3. Diamagnetik Benda-benda yang tidak dapat ditarik magnet masuk dalam kelompok
diamagnetik, seperti perak, emas, tembaga, dan bismut.
Medan magnet dapat timbul karena 2 hal: adanya magnet permanen dan kawat yang
dialiri arus listrik. Arah medan magnet diilustrasikan dengan garis gaya magnet. Untuk
medan magnet oleh magnet permanen arah garis gaya magnet berawal dari kutub utara
menuju kutub selatan, seperti diilustrasikan pada Gambar 3.1.
Untuk kawat berarus, arah garis gaya magnet mengikuti kaidah tangan kanan (lihat
Gambar 3.2) dan dirumuskan dengan hukum Biot-Savart.
Hukum Biot-Savart menyatakan bahwa secara umum vektor medan magnet dirumuskan:
μ0 d ś × r^
d B́= (3.1)
4 π r2
dengan
𝜇0 : konstanta permeabilitas udara / vakum (1,26 x 10−6 Tm/A)
Solenoid adalah suatu lilitan kawat yang berbentuk pegas dan dialiri arus listrik. Secara
umum bagian tengah solenoid bisa diisi suatu inti atau dibiarkan kosong (inti udara/vakum).
Persamaan untuk menghitung kuat medan magnet pada solenoid yang panjangnya tak
berhingga adalah:
𝐵 = 𝜇. 𝑛. 𝑖 (3.2)
Dengan
𝜇 : konstanta permeabilitas inti kumparan
𝑛 : jumlah lilitan per satuan panjang
𝑖 : arus listrik yang mengalir pada kumparan
Transformator (disingkat trafo) adalah suatu alat untuk mengubah tegangan AC menjadi
lebih besar atau lebih kecil. Trafo terdiri dari dua buah kumparan: primer dan sekunder
dengan inti besi berlapis. Kumparan primer dihubungkn ke input tegangan. Pengaturan besar
kecilnya perubahan tegangan pada trafo bergantung dari jumlah lilitan pada kumparan primer
dan sekundernya.
V p Np
= (3.3)
V s Ns
dengan
𝑉𝑝: Tegangan pada kumparan primer
Trafo yang digunakan untuk menaikkan tegangan disebut trafo step-up, sedangkan untuk
menurunkan tegangan disebut trafo step-down.
3. Daftar Peralatan
Tabel 2.3. Daftar alat-alat percobaan medan magnetik
Catu daya 1
Multimeter Digital 2
Saklar SPST 1
Kabel probe 5
Potensiometer 50 Ohm 1
Kompas Kecil 10
Kompas Besar 1
4. Prosedur Percobaan
Pada modul ini dilakukan 3 percobaan yaitu medan magnet di sekitar kawat lurus,
melingkar, dan solenoid; elektromagnetika; dan transformator. Langkah-langkah
percobaan dapat dilihat pada video percobaan.
Percobaan 1: Medan Magnet Di Sekitar Kawat Lurus, Melingkar, dan Solenoid
1.
Percobaan 3: Transformator
Percobaan 1
Tabel 3.2. Hasil Pengamatan Percobaan Medan Magnetik di Sekitar Kawat Berarus
Polarita
Bagian Arah Medan Magnet
s
Percobaan
A B Mula-Mula Setelah Diberi Arus
+ -
Kawat
Lurus
- +
+ -
Kawat
Melingkar
- +
+ -
Solenoid
- +
Percobaan 2
500 Udara
1000 Udara
1000 Besi
500 Udara
2 500 Besi
0,3
1000 Udara
1000 Besi
Percobaan 3
2V 500 1000
4V 500 1000
6V 500 1000
8V 1000 500
12 V 1000 500
IV. PEMBAHASAN
V. KESIMPULAN
Pada percobaan modul 3 ini, kawat lurus yang dialiri arus listrik akan menghasilkan medan
magnet yang homogen untuk jarak yang sama dari kawat tersebut. Medan magnet yang
dihasilkan membentuk lingkaran mengelilingi kawat dan arahnya ditentukan menggunakan
kaidah tangan kanan. Ibu jari tangan kanan menyatakan arah arus listrik dan keempat jari
lainnya yang menekuk menunjukkan arah medan magnet.Kawat melingkar yang dialiri arus
listrik pada arah tertentu maka di sumbu pusat lingkaran akan timbul medan magnet dengan
arah tertentu. Medan magnet di sekitar kawat melingkar juga dapat ditentukan dengan kaidah
tangan kanan. Berbeda dengan kawat lurus panjang, pada kawat melingkar ibu jari tangan
kanan menyatakan arah medan magnet dan keempat jari lainnya yang menekuk menunjukkan
arah arus listrik. Jika Solenoida dialiri arus listrik maka akan menghasilkan medan magnet.
Medan magnet yang dihasilkan solenoida berarus listrik bergantung pada besar kuat arus listrik
dan banyaknya kumparan. Garis-garis gaya magnet pada solenoida merupakan gabungan dari
garis-garis gaya magnet dari kawat melingkar. Gabungan itu akan menghasilkan medan magnet
yang sama dengan medan magnet sebuah magnet batang yang panjang. Kumparan seolah-olah
mempunyai dua kutub, yaitu ujung yang satu merupakan kutub utara dan ujung kumparan
yang lain merupakan kutub selatan.
A. Arah arus pada kawat lurus
Polaritas (+)(-) = Arah arus menjauhi bidang
Polaritas (-)(+) = Arah arus memasuki bidang
Faktor-faktor yang mempengaruhi besar medan magnet karena arus yang mengalir pada
kumparan adalah besar kuat arus yang mengalir, jumlah lilitan, dan besar inti besi yang
digunakan. Semakin banyak lilitan dan semakin besar arus listrik yang mengalir, maka
semakin besar medan magnet yang dihasilkan. Selain itu medan magnet yang dihasilkan juga
tergantung pada inti besi yang digunakan.
Dengan demikian, terjadilah pengubahan taraf tegangan listrik, baik dari tegangan rendah
menjadi tegangan yang lebih tinggi maupun dari tegangan tinggi menjadi tegangan yang
rendah. Sedangkan pada bagian inti besi trafo biasanya berisi kumpulan lempengan-lempengan
besi tipis yang terisolasi dan ditempel berlapis-lapis. Kegunaan dari hal tersebut adalah untuk
mempermudah jalannya medan magnet yang ditimbulkan oleh arus listrik kumparan serta
untuk mengurangi suhu panas yang ditimbulkan. Pada transformator, gandengan medan magnet
berfungsi untuk memindahkan dan mengubah energi listrik dari rangkaian primer ke sekunder
melalui prinsip induksi elektromagnet.