MEDAN MAGNETIK
NIM : 101322037
Kelas : PE-2A
Praktikum Modul 5 yang berjudul Medan Magnetik bertujuan untuk menentukan arah arus
medan magnet di sekitar kawat berarus 2, menentukan besar nilai sudut dan arah simpangan
jarum kompas , menghitung besar nilai tegangan (Vp dan Vs) pada percobaan transformator.
Medan magnet adalah daerah yang ada di sekitar magnet dimana objek-objek magnetik lain
dapat terpengaruh oleh gaya magnetismenya. Dalam modul ini dilakukan tiga percobaan,
yaitu; medan magnet di sekitar kawat lurus dan melingkar, elektromagnetika, dan
tranformator. Pada percobaan kali ini kita akan menggunakan bantuan transformator, yaitu
suatu alat untuk mengubah tegangan AC menjadi lebih besar atau lebih kecil bersama dengan
kumparan. Medan magnet dapat timbul karena adanya magnet permanen dan kawat yang di
aliri oleh arus listrik. Arah medan magnet di gambarkan dengan garis gaya magnet. Untuk
medan magnet oleh magnet permanen arah garis gaya magnet berawal dari kutub utara menuju
kutub selatan. Solenoid merupakan lilitan kawat yang berbentuk pegas dan dialiri arus listrik.
Secara umum bagian tengah solenoid dapat diisi suatu inti atau dibiarkan kosong (inti
udara/vakum). Transformator (trafo) merupakan alat untuk mengubah tegangan AC menjadi
lebih besar atau lebih kecil. Trafo terdiri dari dua buah kumparan: primer dan sekunder dengan
inti besi berlapis. Kumparan primer dihubungkn ke input tegangan. Pengaturan besar kecilnya
perubahan tegangan pada trafo bergantung dari jumlah lilitan pada kumparan primer dan
sekundernya. Trafo yang digunakan untuk menaikkan tegangan disebut trafo step-up,
sedangkan untuk menurunkan tegangan disebut trafo step-down. Pada percobaan pertama kami
menyusun rangkaian menjadi tiga bagian yaitu: Bagian A. Medan Magnet di Sekitar Kawat
Lurus, Bagian B. Medan Magnet di Sekitar Kawat Melingkar dan Bagian C. Medan Magnet di
Sekitar Solenoid. Setelah itu kami meletakan Kompas di masing-masing bagian dan mengamati
arah Kompas tersebut, tidak lupa kami juga mencatatnya. Pada percobaan 2 kami
menggunakan kumparan 500 lilitan dan 1000 lilitan dan mencatat arus yang dilalui rangkaian.
Pada percobaan 3 kami memasang kumparan 500 lilitan sebagai kumparan primer, dan
1000 lilitan sebagai kumparan sekunder, lalu mencatat tegangan kumparan primer dan
sekunder.
II. PENDAHULUAN
2.1 Tujuan
Medan magnet adalah daerah yang ada di sekitar magnet dimana objek- objek magnetik lain
dapat terpengaruh oleh gaya magnetismenya. Definisi lainnya merupakan suatu ruang yang
disekitar benda-bendanya terdapat gaya magnet. Benda magnetik selalu mencoba untuk
mengarahkan diri selaras dengan pengaruh medan magnet disekitarnya. Makin kuat gaya
megnetisme yang dimiliki oleh suatu benda, maka makin luas pula cangkupan medan
magnetnya. Sedangkan gaya magnet sendiri adalah dorongan atau tarikan yang dihasilkan oleh
magnet itu sendiri.[1]
Hubungan antara listrik dan kemagnetan pertama kali teramati oleh seorang ilmuwan
Denmark bernama Hans Christian Oersted pada tahun 1820, ketika dia melakukan percobaan
yang menunjukkan bahwa jarum kompas dibelokkan oleh arus listrik. Sebulan setelah
temuan Oersted ini menyebar di Paris, dua orang ilmuwan Prancis bernama Jean Babtiste
Biot dan Felix Savart berhasil menentukan bentuk medan magnet yang ditimbulkan oleh arus
listrik yang stabil. Besar induksi magnetik berdasarkan geometri dalam gambar yang dikenal
sebagai hukum Biot- Savart adalah sebagai berikut:[2]
Eksperimen medan magnetik juga melibatkan penggunaan alat yang disebut magnetometer.
Magnetometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur kekuatan dan arah medan
magnetik. Salah satu jenis magnetometer yang sering digunakan adalah magnetometer Hall.
Eksperimen medan magnetik menggunakan magnetometer Hall telah dilakukan oleh Edwin
Hall pada tahun 1879. Dalam percobaannya, Hall mengamati bahwa medan magnet yang
diberikan tegangan listrik akan menghasilkan potensial Hall, yang sebanding dengan kekuatan
medan magnet yang diberikan. [3]
Salah satu percobaan medan magnetik yang terkenal adalah percobaan Cavendish. Percobaan
ini dilakukan oleh Henry Cavendish pada tahun 1791. Dalam percobaannya, Cavendish
memanfaatkan gaya magnetik untuk menentukan massa benda. Ia menggunakan sebuah jarum
magnetik yang dihubungkan dengan benda yang ingin ditentukan massanya. Gaya magnetik
yang dialami oleh jarum magnetik mengindikasikan massa benda tersebut. Percobaan ini
membantu dalam pengembangan metode-metode pengukuran massa yang akurat. [4]
2.3 Daftar Alat
Tabel 1. Daftar alat
3. Pada posisi catu daya dan saklar yang masih OFF, beberapa Kompas kecil
ditempatkan pada permukaan kotak transparan sebagai berikut:
• Bagian A: mengitari kawat lurus vertikal.
• Bagian B: mengitari kawat melingkar, tempatkan pula 1 buah kompas kecil di
tengah-tengah lingkaran.
• Bagian C: di tengah-tengah solenoid.
4. Catu daya dinyalakan dan set saklar ON. Amati baik-baik perubahan arah jarum
kompas, kemudian di catat.
5. Sketsa pola garis-garis medan magnet di sekitar kawat lurus vertical digambarkan
berdasarkan arah jarum kompas.
6. Catu daya dimatikan. Kemudian kabel penghubung antara 2 port catu daya ditukar
sehingga polaritasnya terbalik.
7. Catu daya dinyalakan kembali dan diamati baik-baik perubahan arah jarun jam
kompas, kemudian dicatat.
Percobaan 2. Elektromagnetika
1. Susun rangkaian disususn seperti Susun rangkaian seperti Gambar, catu daya dan
saklar dipastikan dalam posisi OFF.
• Menggunakan kumparan 500 lilitan dan 1000 lilitan.
• Menggunakan multimeter digital sebagai ammeter dengan batas ukur 10 A
DC.
• Kompas besar diletakan pada salah satu ujung kumparan, dan atur Kompas
dan kumparan agar jarum kompas tegak lurus terhadap sumbu kumparan.
3. Catu daya dinyalakan dan saklar diset ON, kemudian tegangan kumparan primer dan
sekunder dibaca pada masing-masing multimeter dan dicatat hasilnya.
4. Saklar diset OFF, kemudian langkah (3) diulangi untuk tegangan catu daya 4V dan 6V
AC.
5. Set saklar OFF, kemudian posisi kumparan ditukar (kumparan 1000 lilitan sekarang
menjadi kumparan primer.
6. Langkah (3) diulangi untuk tegangan catu daya 8V, 10V dan 12V AC.
III. DATA DAN PERCOBAAN
Percobaan 1.
Percobaan 3.
Tegangan Jumlah Lilitan
V. KESIMPULAN
1. Arah medan magnet pada kawat berarus dapat dilihat pada Tabel 2.
2. Arus pada kumparan dapat dilihat pada Tabel 3.
3. Vp dan Vs pada kumparan primer dan sekunder dapat dilihat pada Tabel 4.
VI. REFRENSI
1. Abdullah, M. (2017). FISIKA DASAR II. Bandung: Institut Teknologi Bandung.
2. Hidayah, N. S. (2017). ANALISIS PENGUASAAN KONSEP MEDAN MAGNET DI
SEKITAR KAWAT BERARUS PADA SISWA KELAS XII
SMA. Jember: Universitas Jember.
3. Faraday, M. (1831). Experimental Researches in Electricity.
4. Hall, E. H. (1879). On a New Action of the Magnet on Electric Currents. Thomson, J.
J. (1897). Cathode Rays.
VII. LAMPIRAN