MEDAN MAGNETIK
Pada praktikum modul 4 ini yang berjudul Medan Magnetik dengan tujuan untuk menentukan
arah medan magnet karena arus yang mengalir pada kawat lurus, kawat melingkar, dan solenoid,
dan menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi kuat medan magnet induksi yang timbul
karena arus yang mengalir pada kumparan, dan juga menentukan pengaplikasian medan
magnetic pada konsep transformator. Praktikum ini dilakukan dengan cara menentukan arah
jarum pada kompas pada percobaan suatu kawat lurus, kawat melingkar, maupun solenoid yang
dialiri arus, lalu menentukan sudut yang dibentuk pada kumparan primer 500 lilitan dan
kumparan sekunder 1000 lilitan pada inti kumparan yang berbeda, serta sebaliknya. Setelah itu,
menentukan tegangan primer dan sekunder pada kawat 500 lilitan dan 1000 lilitan, dengan
tegangan pada catu daya yang berbeda-beda (2V – 12V). Hasil pengukuran kemudian diolah
hingga didapatkan tegangan Vp/Vs sebesar 0,39 V, 0,57 V, 0,55 V, 2,11 V, 2,19 V, dan 2,09 V
pada tegangan catu daya yang diberikan sebesar 2V, 4V, 6V, 8V, 10V dan 10V. Kesimpulan
yang didapat dari praktikum ini yaitu Arah medan magnet karena arus yang mengalir pada kawat
lurus, kawat melingkar, dan solenoid, dapat dilihat di Tabel 3.1, faktor yang mempengaruhi
besarnya medan magnet yaitu arus listrik, sudut yang dibentuk pada jarum kompas, jumlah
lilitan, dan jari-jari kumparan, serta pengaplikasian medan magnet pada konsep transformator,
yaitu transformator hanya akan berfungsi jika diberi arus bolak-balik (AC), karena pada AC
menghasilkan medan magnet yang berubah-ubah sehingga terbentuk medan listrik.
II. PENDAHULUAN
2.1.TUJUAN PERCOBAAN
1. Memahami arah medan magnet karena arus yang mengalir pada kawat lurus, kawat
melingkar, dan solenoid.
2. Memahami factor-faktor yang mempengaruhi kuat medan induksi yang timbul karena
arus yang mengalir pada kumparan.
3. Memahami aplikasi medan magnetic pada konsep transformator.
2.2.DASAR TEORI
Medan magnet, dalam ilmu Fisika, adalah suatu medan yang dibentuk dengan menggerakan
muatan listrik (arus listrik) yang menyebabkan munculnya gaya di muatan listrik yang bergerak
lainnya. Sebuah medan magnet adalah medan vektor: yaitu berhubungan dengan setiap titik
dalam ruang vektor yang dapat berubah menurut waktu. Arah dari medan ini adalah seimbang
dengan arah jarum kompas yang diletakkan di dalam medan tersebut. Magnet terdiri dari
magnet-magnet kecil yang mengarah kearah yang sama (magnet elementer).Setiap magnet
memiliki 2 kutub magnet, yaitu kutub utara dan selatan. Sifat dari kedua kutub itu adalah:
(Bitar, 2020)
Medan magnet dapat timbul karena 2 hal : adanya magnet permanen dan kawat yang
dialiri arus listrik. Arah medan magnet diilustrasikan dengan garis gaya magnet. Untuk medan
magnet oleh magnet permanen arah garis gaya magnet berawal dari kutub utara menuju kutub
sekatan, seperti diilustrasikan pada Gambar 4.1.
Untuk kawat berarus, arah garis gaya magnet mengikuti kaidah tangan kanan (lihat
Gambar 4.2) dan dirumuskan dengan hokum Biot-Savart.
Gambar 4.1 Garis Gaya Magnet pada Gambar 4.2 Garis Gaya Magnet
Hukum Biot-Savart menyatakan bahwa secara umum vector medan magnet dirumuskan :
dengan
Solenoid adalah suatu lilitan kawat yang berbentuk pegas dan dialiri arus listrik. Sevara
umum bagian tengah solenoid bias diisi suatu inti atau dibiarkan kosong (inti udara/vakum).
Persamaan untuk menghitung kuat medan magnet pada solenoid yang panjangnya tak berhingga
adalah :
𝐵⃗=𝜇.𝑛.𝑖 (4.2)
dengan
𝜇 : konstanta permeabilitas inti kumparan
𝑛 : jumlah lilitan per satuan panjang
𝑖 : arus listrik yang mengalir pada kumparan
Transformator (disingkat trafo) adalah suatu alat untuk mengubah tegangan AC menjadi
lebih besar atau lebih kecil. Trafo terdiri dari dua buah kumparan : primer dan sekunder dengan
inti besi berlapis. Kumparan primer dihubungkan ke input tegangan. Pengaturan besar kecilnya
perubahan tegangan pada trafo bergantug dari jumlah lilitan pada kumparan dan sekundernya.
𝑉𝑝𝑉𝑠=𝑁𝑝𝑁𝑠 (4.3)
dengan
𝑉𝑝 : Tegangan pada kumparan primer
𝑉𝑠 : Tegangan pada kumparan sekunder
𝑁𝑝 : Jumlah lilitan kumparan primer
𝑁𝑠 : Jumlah lilitan kumpran sekunder
Trafo yang digunakan untuk menaikkan tegangan disebut trafo step-up, sedangkan untuk
menurunkan tegangan disebut trafo step-down.
Catu daya 1
Multimeter Digital 2
Saklar SPST 1
Kabel Probe 5
Potensiometer 50 Ohm 1
Kompas Kecil 10
Kompas Besar 1
Percobaan 2 : Elektromagnetika
1. Susun rangkaian seperti Susun rangkaian seperti Gambar 4.6, pastikan catu daya dan
saklar dalam posisi OFF.
• Gunakan kumparan 500 lilitan dan 1000 lilitan.
• Gunakan multimeter digital sebagai ammeter dengan baas ukur 10 A DC.
• Letakkan kompas besar pada salah satu ujung kumparan, dan atur kompas dan
kumparan agar jarum kompas tegak lurus terhadap sumbu kumparan.
Percobaan 3 : Transformator
1. Susun rangkaian seperti Gambar 4.7, pastikan catu daya dan saklar dalam posisi OFF.
• Pasang kumparan 500 lilitan sebagai kumparan primer dan 1000 lilitan
sebagai kumparan sekunder.
• Gunakan dua Multimeter dengan batas ukur 20 V AC
2. Pilih output tegangan catu daya sebesar 2 V AC
Percobaan 1 :
Kawat Lurus + -
- +
Kawat + -
Melingkar
- +
Solanoid + -
- +
Percobaan 2
Kasus I
Kasus II
Berdasarkan data dari percobaan 1 di atas, telah memverifikasikan bahwa telah terjadi
Hukum Biot-Savart, karena jika ada arus listrik pada kumparan, maka jarum kompas di
sekitar kabel akan berbelok. Fenomena tersebut menunjukkan bahwa arus listrik
menyebabkan medan magnet.
Besar medan magnet dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu arus listrik, udara, besi,
dan jumlah kumparan. Apabila arus listrik diperbesar maka medan magnet juga besar,
maka medan magnet akan meningkat pula. Jika jari-jari kumparan diperbesar, maka
medan magnet yang dihasilkan akan menurun.
Besar medan magnet solenoid tak terhingga dapat dihitung secara matematis dengan
B = M0.n.I dengan keterangan B adalah medan magnet, M adalah konstanta, n adalah
jumlah lilitan, dan I adalah arus.
Perbedaan antara konfigurasi Trafo Step-Up dan Trafo Step-Down adalah yang mana
trafo step-up berfungsi menaikkan tegangan, memiliki liitan sekunder lebih banyak
daripada lilitan primer, dan kuat arus primer lebih besar daripada kuat arus pada lilitan
sekunder. Sedangkan pada trafo step-down berfungsi menurunkan tegangan/voltase,
lilitan sekunder lebih sedikit daripada lilitan primer, dan tegangan sekunder memiliki
tegangan yang lebih sedikit daripada tegangan primer.
Trafo hanya berfungsi jika diberi arus bolak-balik (AC) dan tidak berfungsi pada arus
searah (DC). Karena arus DC hanya menghasilkan medan magnet yang konstan.
V. KESIMPULAN
1. Arah medan magnet karena arus yang mengalir pada kawat lurus, kawat melingkar,
dan solenoid dapat dilihat di table 3.1.
2. Praktikan dapat menentukan faktor yang mempengaruhi kuat medan magnet induksi
yang timbul karena arus yang mengalir pada kumparan.
3. Praktikan dapat menentukan pengaplikasian medan magnetic pada konsep
transformator
VI. REFERENSI
1. Bitar. (2020, Maret 17). Medan Magnet : Sifat, Satuan, Rumus. Retrieved 04 20, 2020, from
gurupendidikan.co.id: https://www.gurupendidikan.co.id/medan-magnet/
2. Giancoli, D. C. (2014). Fisika: Prinsip dan Aplikasi Edisi Ketujuh Jilid I. Jakarta: Erlangga.
3. Pertamina, S. L. (2019). Modul Praktikum Fisika Dasar II. Jakarta: Universitas Pertamina.