ELEKTROMAGNET
1.1.
Pengertian Elektromagnet
Elektromagnet adalah prinsip pembangkitan magnet dengan menggunakan arus
listrik. Aplikasi praktisnya kita temukan pada motor listrik, speaker, relay dsb. Sebatang
kawat yang diberikan listrik DC arahnya meninggalkan kita (tanda silang), maka
disekeliling kawat timbul garis gaya magnet melingkar, lihat gambar 1. Sedangkan
gambar visual garis gaya magnet didapatkan dari serbuk besi yang ditaburkan disekeliling
kawat beraliran listrik, seperti telah dijelaskan pada artikel sebelumnya prinsip
kemagnetan.
1879). arah arus kedepan (meninggalkan kita) maka arah medan magnet searah putaran
sekrup kekanan. Sedangkan bila arah arus kebelakang (menuju kita) maka arah medan
magnet adalah kekiri.
garis gaya elektromagnet melingkar berlawanan arah jarum jam. Ketika arah arus listrik
DC meninggalkan kita (tanda silang penampang kawat), garis gaya elektromagnet yang
ditimbulkan melingkar searah dengan jarum jam (sesuai dengan model mengencangkan
sekrup). Makin besar intensitas arus yang mengalir semakin kuat medan elektro-magnet
yang mengelilingi sepanjang kawat tersebut.
tangan kanan, sedangkan kutub magnet yang dihasilkan ditunjukkan dengan ibu jari untuk
arah kutub utara dan kutub selatan arah lainnya.
Dasar-Dasar Elektromagnetik
Keutamaan medan magnet sebagai perangkai proses konversi energi disebabkan
terjadinya bahan-bahan magnetik yang memungkinkan diperolehnya kerapatan energi
yang tinggi, kerapatan energi yang tinggi ini akan menghasilkan kapasitas tenaga per unit
= jumlah lilitan
Apabila medan magnet berubah-ubah terhadap waktu, akibat arus bolak balik
yang berbentuk sinusoid akan dibangkitkan atau diinduksikan. Hubungan ini
dinyatakan oleh Hukum Faraday. Medan magnet atau fluks yang berubah-ubah
pada inti besi menghasilkan gaya gerak listrik (ggl) sebesar:
e = - N d/dt = - d/dt
dimana:
= N. merupakan flux linkage
= menyatakan harga fluks yang berubah-ubah terhadap waktu.
1.4.3. Konsep Rangkaian Magnet
Arus listrik (i) yang dialirkan melalui penghantar yang dibelitkan pada inti
besi yang berbentuk cincin toroidal, akan menghasilkan medan magnet yang
sebanding dengan jumlah lilitan (N) dikalikan dengan besaran arus listrik (i).
Ampere-turn Ni ini dikenal sebagai gaya gerak magnet (ggm)
F = Ni ampere-turn
Gaya gerak magnet (ggm) adalah perbedaan potensial magnet cenderung
menggerakkan fluks disekitar cincin toroidal. Gerak fluks disekitar cincin, selain
ditentukan oleh besaran ggm, juga merupakan fungsi dari tahanan besi yang
membawa fluks tersebut.
= F/R weber
1.4.4. Kurva Magnetasi
Keuntungan menggunakan bahan feromagnet sebagai inti besi pada mesinmesin listrik adalah dimungkinkannya memperoleh fluks yang berlipat ganda untuk
ggm tertentu yang diberikan. Walaupun demikian, bila dikehendaki harga fluks
yang sebanding dengan harga ggm-nya, maka inti besi harus dioperasikan pada
daerah tidak jenuh. Bentuk nonlinear kurva magnetasi ini akan berperam penting
dalam pembahasan sifat mesin-mesin listrik dan transformator.
B = /A = F/A.R = F/l = H webwr/m
Dimana
H = F/l = Ni/l ampere-turn/m
6
BAB II
KONTAKTOR MAGNIT
2.1. Pengertian Kontaktor Magnit
Kontaktor juga disebut saklar elektromagnetik, yaitu : Saklar atau kontak yang
sistem operasinya dengan cara kerja medan elektromagnetik yang dibangkitkan oleh
kumparan magnet buatan dan merupakan suatu alat yang aman untuk penyambungan dan
pemutusan secara terus menerus .
Pada umumnya kontaktor memiliki beberapa bagian, yaitu :
Coil
Contact Utama (Main Contact)
Contact Bantu (Auxiliry Contact)
2.1.1. Coil
8
Fungsi Kontaktor
Adapun beberapa
fungsi
kontaktor
digunakan
untuk
mengerjakan
atau
Penerangan
Pemanas
Sedangkan pada pengaman motor motor listrik beban lebih dilakukan secara
terpisah. Kontaktor akan bekerja dengan normal bila diberikan tegangan 85 % sampai 110
% dari tegangan permukaannya. Sedangkan bila lebih kecil dari 85 % kontaktor akan
bergetar atau bunyi. Jika lebih besar dari 110 % kontaktor akan panas dan terbakar.
2.5.
istilah
NO.(baca n . o)
2.6.1.
Coil
A1 dan A2 Hubungan penghantar untuk sumbertegangan pada Kontaktor.
Dimana A1 merupakan terminal masukan dari sumber tegangan, sedangkan A2
merupakan terminal keluaran yang menuju ke nol/netral.
2.6.2.
Kontak Utama
1 , 3 , 5 Merupakan terminal kontak Normally Open(NO) untuk masukan
dari sumber tegangan yang digunakan pada rangkaian beban (utama).
2 , 4 , 6 Merupakan pasangan pada terminal kontakNormally Open (NO) untuk
keluaran dari kontaktor yang menuju ke beban atau pada rangkaian beban (utama)
23 & 24
33 & 34
43 & 44
53 & 54
63 & 64
73 & 74
2.6.4. Kontak Bantu NC
11 & 12
21 & 22
31 & 32
41 & 42
51 & 52
61 & 62
71 & 72
Adapun bentuk kontaktor sebagai berikut :
Kontak Utama
Kontak Bantu
12
BAB III
RANCANGAN LISTRIK
3.1.Rangkaian Rangkaian Pengaturan Dasar
3.1.1. Operasi rangkaian tertutup dan terbuka
Latihan 1
Menggambarkan apa simbol-simbol dibawah ini ?
13
Kontaktor dengan sebuah kontak utama ( selalu NO ) dan 5 buah kontak bantu ( 3NO + 2NC)
Latihan 2
Gambar 1 menunjukkan diagram pengawasan dari pengaturan sebuah kontaktor. Kontaktor
ini diatur oleh saklar satu arah.lampu harus dioperasikan melalui salah satu kontak kontak
bantu dan akan menyala jika kontaktor bekerja.
Latihan 3
Tentukan peralatan yang dibutuhkan untuk pengaturan menurut latihan 2
1. 1 buah kontaktor dengan paling sedikit 1 kontak NO
2. 1 buah saklar satu arah
3. 1 buah lampu penerangan
Latihan praktek 1
Pengaturan kontaktor pada papan latihan praktek termasuk power supplynya amatilah
komponen komponen itu. Gunakanlah warna penghantar yang berbeda untuk rangkaian
utama dan rangkaian pengaturan. Ujikan rangkaian anda sesudah disetujui instruktur.
Pengamatan
Pengaturan kontaktor tidak bekerja selama saklar masih posisi off. Jika saklar pada rangkaian
ON, kumparan bekerja dan menarik kontak-kontak pada kontaktor itu sehingga lampu
menyala. Kontak tetap pada posisi tersebut sampai saklar dimatikan. Apabila beban yang
dihubungkan ke kontak NO dari kontaktor mencapai kondisi kontaktor tersebut bekerja dan
kontak bantu NO menjadi tertutup. Dikatakan pengaturan beban adalah :
15
Pengamatan
Setiap beban dihubungkan ke kontak NC dari kontaktor mencapai kondisi operasi apabila
kontaktor tidak bekerja. Dapat dikatakan pengaturan beban adalah :
Pengaturan rangkaian tertutup
Latihan 5
Lengkapilah diagram rangkaian gambar 3 menurut pengaturan rangkaian tertutup dari latihan
praktek 2.
16
17
Latihan mengukur
Matikan power supply dan hubungkan amperemeter dalam rangkaian utama ( periksa batas
ukur amperemeter sesuai dengan lampu ). Ukur dan catat penunjukan arus utama/beban
waktu lampu ON.
Ik = A = ..mA
Matikan power supply lagi dan hubungkan amperemeter ( range 100 mA ) didalam rangkaian
pengaturan. Catat besarnya arus dengan kumparan kontaktor bekerja.
18
Ik = ..mA
Pengamatan
Bandingkan harga 2 amperemeter diatas, dapat kita katakan bahwa :
Dengan pertolongan kontaktor kita dapat mematikan dan menghidupkan arus arus beban
besar hanya dengan rangkaian pengaturan kecil. Bandingkan fungsi dari sebuah kontaktor
dengan hanya sebuah saklar impuls. Saklar impuls adalah suatu saklar yang bekerja
berdasarkan magnet, dimana posisi saklarnya akan berubah setiap impuls. Saklar impuls ini
selalu menyimpan urutan control yang terakhir. Saklar impuls ON pada impuls pertama dan
OFF pada impuls kedua. Kontaktor kontaktor adalah benda jika supplynya terganggu
kontaktor kontaktor berubah posisi tidak ada arus.
Penting !
Untuk setiap penampilan dari diagram, rangkaian rangkaian pengaturan selalu dalam posisi
tidak ada arus. Yang artinya : saklar saklar digambar posisi OFF, dan kontak kontak dari
kontaktor rile dan sebagainya digambar dalam kondisi tidak bekerja.
19
merah
kuning
Posisi awal
hijau
putih
Penambahan pada kode warna diatas, tombol tombol tekan dari elemen elemen
pengaturan dilengkapi dengan simbol simbol didalamnya menunjukkan macam pengaturan
yang dimaksud.
20
Latihan praktek 1:
Gambar 1 menunjukkan sebuah diagram pengawatan dari pengaturan kontaktor. Rangkaian
pengaturan adalah
L1 NO kumparan - N
Rangkaian utama adalah ;
kontak terus menerus dalam posisi ON. Dengan hasil pengaturan diatas kita dapat
memaatikannya hanya dengan memutuskan rangkaian supply, jadi tidak ada saklar satupun
yang dapat mematikan kontaktor. Macam elemen apa yang diperlukan dalam menempatkan
operasi manual ON-OFF ?
22
Operasikan tombol tekan on + off bersama sama dan merubah urutannya. Amati
yang mana dari 2 tombol mepunyai prioritas terhadap posisi menghubungkan dengan saklar
dari kontaktor. Tombol off mepunyai prioritas melawan tombol ON. Mengapa ?
Tombol off adalah kontak NC. Tombol ini dihubungkan seri dengan kedua kontak NO
parallel. Dalam setiap kasus tombol off dapat memutuskan rangkaian pengaturan apabila
tombol off dioperasikan sehingga mematikan kontaktor.
Pengaturan pengaturan kontaktor melangsungkan kontak terus menerus ; self maintain
contactor.
23
Gambar 2. Diagram
pengawatan
24
Diagram pengawatan
gb. 2 dan diagram rangkaian gb. 3 rencanakan fungsi kontaktor untuk operasi ON dan OFF.
Tampilkan diagram pengawatan sedemikian rupa sehingga rupa sehingga perintah ON
mempunyai prioritas lawan perintah OFF.
25
Latihan praktek 2
Suatu pengaturan pada papan praktek dan operasikan lagi kontak tekan ON + OFF secara
serentak.
Latihan 3
Lengkapilah
diagram rangkaian gb. 5 sesuai dengan diagram pengawatan gb. 4
27
28
Tombol Tekan
S2
Off
On
Off
On
Pengamatan
S3
Off
Off
On
on
Lampu
Tidak menyala
Menyala
Menyala
menyala
29
Tombol tekan
S2
Posisi awal
Posisi awal
Lampu
On
Off
30
Posisi awal
dioperasikan
Dioperasikan
dioperasikan
Off
off
Pengamatan
Lampu terputus off melalui operasi S1 dan S2. Kontak kontak NC hubung seri adalah, OrOFF Control
Catatan
Pengaturan ini dipakai luas sedangkan S2 kemungkinan yang terakhir atau limit switch untuk
digunakan dalam saling mengunci (interlock).(Pengaturan diputus OFF secepat penutup
dibuka atau dicabut dan sebagainya )Pemakaian yang lain untuk digunakan dalam pengaturan
kontaktor keadaan darurat dengan tombol-tombol OFF dilengkapi dengan tombol cendawan
(mushroom button)(Lihatlah laboratorium anda , pada Leather and metal working mechine
dibengkel departemen mekanik)
Latihan 3
Pengaturan kontaktor dapat direncanakan dengan 3 elemen pemutusan (switching), akan
tetapi kumparan kontaktor dapat bekerja apabila tombol-tombol tekan S2 dan S3
dioperasikan secara serentak, kontaktor terhubung ON .
Saklar- saklar kontaktor ON dan melangsungkan atau posisi kontak melalui kontak 13/14
tombol tekan S1 memutuskan rangkaian pengaturan, kontaktor off (terputus). Lampu akan
menyalah apabilah kontaktor ON.
Rangkailah dan lengkapilah diagram rangkaian gb.5 termasuk indenitifikasi dari saklar dan
penomoran edaran arus. diagram pengawatan gb.6 menurut gb.5.
Latihan Praktek 3
Pengaturan menurut gb.6 kawatilah dengan warna kawat yang berbeda untuk rangkaian
utama dan rangkaian pengaturan. Tekan power dan operasikan menurut tabel berikut ini.isilah
hasilnya dalam tabel.
31
Tombol tekan
S2
Off
S3
Off
Lampu
Tidak menyala
32
On
Off
On
Off
On
On
Menyala
Menyala
menyala
Pengamatan
Lampu hidup jika S2 dan S3 dioperasikan secara serentak. Kotak-kontak No dalam hubungan
seri dinamakan, And-ON-Control And-On-Control adalah sering digunakan untuk
pengaturan-pengaturan mesin, terutama untuk tindakan pengamanan awal untuk perangkat
mekanik. Contoh ini anda jumpai didalam departemen mekanik,contohnya mesin stempel
logam. Temple ini tidak akan beroperasi sampai kedua tangan operator keluar dari arah
bahaya. hanya mungkin jika kedua tangan yang mengoperasikan tombol tekan ON tsb.
t1.t2
Tombol tekan S3
t3.t4
Tombol tekan S1
t5.t6
33
Menghubu
ngkan dengan saklar ON dari 2 kontaktor terpisah dengan menghubungkan dengan saklar
OFF biasa. Melakukan pemmutusan ON dari 2 kontaktor dengan pemutusan OFF.
34
35
37
38
39
40
42
Pengaturan
kontaktor dengan interlock bersama melalui tombol tekan dan kontaktor.
44
Diagram rangkaian
Latihan
Pengaturan diatas dapat dipakai sebagai pengaturan kontaktor yang dapat dibalik digunakan
untuk motor 3 phase, dimana saklar S2 dapat untuk arah kekiri dan saklar S3 dapat untuk
arah kekanan. Bagaimana urutannya untuk mengoperasikan jika anda ingin mengoperasikan
dari kanan kekiri (searah dirubah berlawanan jarum jam).
Catatan
45
Kontaktor kontaktor kombinasi dapat dibeli dan sudah dalam keadaan terpasang dan
dikawati sesuai dengan spesifikasi. Ada beberapa pabrik yang membuat interlock mekanis
antara kontaktor kontaktornya. Dalam hal ini interlock listrik yang sederhana seperti pada
latihan praktek 1 adalah cukup untuk membuat interlock mantap.
Telemekanik diperlengkapi kontaktor kontaktor kombinasi dengan system interlock
(mekanik). Jika tidak ada interlock mekanis, misalnya jika anda memasang sendiri di
pengaturan kontaktor yang dapat dibalik anda harus merencanakan system interlock listrik
yang mantap yaitu melalui kontak NC dari tombol tekan dan kontak NC dari kontaktor
seperti pada contoh latihan praktek 2.
Latihan praktek 3
Menghubungkan secara tepat pada mesin penggerak sangat diperlukan interlock bersama
merupakan suatu keharusan akan tetapi latihan praktek 2 masih belum bisa dipergunakan.
Diagram rangakian gb. 6 menunjukkan pengaturan kontaktor dengan interlock bersama,
tetapi menghubungkan secara tepat tanpa menekan tombol off dapat dilakukan. Bandingkan
pengaturan gb. 6 dengan salah satu pada gb. 4.
Amatilah perbedaannya :
Pengaturan interlock seperti gb. 4 menampilkan adanya pemeliharaan edaran kontak kontak
dari kontaktor hubungan parallel ke hubungan seri dari kontak tekan NO dan kontak tombol
tekan NC. Walaupun demikian pemeliharaan edaran pada kontaktor jika ditutup, operasi dari
tombol tombol tekan ON tidak berpengaruh. Pada gb. 6 menunjukkan pengaturan
(menghubungkan secara tepat) mempunyai pemeliharaan edaran kontak kontak hubungan
parallel hanya dengan kontak NO yang sesuai dari tombol tekan.
Pengaturan kontaktor dengan interlok bersama dan pengoperasian secara tepat
46
Diagram pengawatan
47
49
Hubungkan fungsi dari pengaturan sesuai fungsi yang terdahulu. Pengaturan ini
adalah pengaturan penutup saklar langsung dan hanya cocok digunakan perencanaan
penggerak mekanik ( Tekanan pada bantalan poros, dsb. Biasanya untuk kran-kran/cranes,
mesin-mesin pemotong kain dsbnya)
Catatan:
Sistem pengawatan pada gb. 7 menunjukkan pengaturan kontaktor dengan interlok bersama.
Meskipun demikian perencana sering membuat kesalahan.Buatlah dalam gb.8 diagram
rangkaian untuk pengaturan diatas (gb.7) hilangkan kesalahan pengaturan. Hilangkan fungsi
dari pengaturan yang salah
Catatan
Pengaturan merupakan pencaturan interlok kontaktor dengan menginterlok melalui tombol
tekan dan kontak-kontak kontaktor. Meskipun demikian pada tombol tekan S3 pemeliharaan
edaran kontak tidak terhubung.Tombol S1 dari tombol tekan S2 mengerjakan kumparan
kontaktor K1. Kontaktor ON dan memasangkan kontak terus menerus dengan kontak NO
13/14. Pada saat yang sama kontak NC 41/42 interlok rangkaian pengaturan K2. Sehingga
operasi dar S3 tidak ada artinya. Kita saklar ON K2 dengan mengoperasikan tombol tekan
S2, kemudian kita saklar hubung dengan tombol tekan S2. Operasi dari tombol tekan S1
melepaskan kontaktor semula.
50
51
Gambar
7.
Diagram Pengawatan
52
53
memberikkan semua informasi yang di perlukan untuk diinstruksikan atau dipahami oleh
teknisi instalasi.
Gambar ini adalah diagram rankangkaian satu line
Sistem diagram rangkaian panel sangat cocok untuk instalasi kecil. Misalnya gedung gedung
perkantoran , dengan kata lain panel panel distribusi sederhana dengan 15 hantaran keluar
Dari rangkaian-rangkaian dan peralatan tidak hanya penting untuk sama penting dalam
instalasi
Instalasi yang lengkap benar hanya sesudah elemen-elemen rangkaian yang menunjukan
maksudnya.
Peralatan pelindung /pengaman dilabel dalam hal untuk menunjukan yang mana kondisi ini
kita mempunyai 2 kemungkinan pokok :
Lengkapi sekering dengan label, menunjukkan maksudnya , missal cooke /water heater
/pemanas air. Atau light 1st floor / penerangan tingkat pertana dsb
Nomor sekering-sekering tsb pada diagram dan label sekering-sekering letak didalam panel
sesuai dengan angka pada diagram..
Diagram diletakkan didalam pael sebagai bahan referensi.
Buka panel kita dapat melihat nomor sekering dan kemudian dapat kita maksudnya pada
diagaram, misalnya : Light living/ bedroom (penerangan ruang tidur)
Rangkaian refrigator/ alat pendingin tidak bekerja, kita cari pada , misalnya di temukan
sekering nomor 4 adalah ke refrigator, sehingga kita melepas sekering no 4 tersebut dan
kemudian memeriksa rangkaiannya.
54
Bagaimana
masalah
identifikasi tersebut
diselesaikan pada
poly anda ?
55
PEDC menampilkan system kerangka referensi untuk instalasi dan untuk perencanaan
rangkaian panel , yang sudah dibuktikan sangat optimal, efektif dan mudah dimengerti
ukuran adalah A4 dan termasuk tabel untuk informasi yang diperlukan dan spesifikasi baik.
3.2.2. Urutan rangkaian rangkaian pada diagram
Apabila merencanakan sebuah diagram rangkaian panel, order tertentu harus diamati.
1. Hantaran masuk, mengring, selalu pada permulaan dari diagram.
2. Hantaran keluar, dimulai dengan ukuran besar yang pertama dan terakhir adalah ukuran
terkecil.
Ini dipergunakan terutama untuk diagram-diagram rangkaian panel distribusi.
Untuk diagram rangkaian panel pengaturan :
1. Hantaran masuk pada permulaan
2. Hantaran keluar rangkaian utama
3. Pengukuran dan pengaturan hantaran-hantaran keluar
Dibawah ini anda jumpai diagram rangkaian, panel distribusi dari panel utama untuk bengkel
mekanik. Gambar ini dikatakan tidak lengkap jika tidak ada indikasi dari ukuran dan maksud
dari rangkaian dan juga bukan merupakan informasi jika line dari hantaran masuk dan
hantaran keluar semuanya diatas atau semuanya dibawah saja.
Panel merupakan hantaran masuk dan 19 rangkaian hantaran keluar, ini masih dapat
dikatakan panel kecil yang mana penunjukkan panel diatas masih dapat diterima. Walaupun
demikian anda akan jumpai lagi diagram rangkaian yang sama pada bentuk diagram
merangkai referensi pada 3 halaman berikut ini. Diagaram ini lengkap karena memisahkan
semua informasi yang diperlukan untuk pembuatan.
instalasi dan informasi teknik untuk modifikasi ini akan menjadi identitas.
Modifikasi harus di tunjukkan pada halaman sampul diagram (nomor diagram dan tabel
modifikasi ) dan juga pada lembar atau nomor halaman dimana modifikasi di buat. Suatu
contoh modifikasi di tunjukkan pada masing-masing halaman berikut ini. (yang lainnya tetap
tidak berubah ).
4,8 KVA
3x380/220
2. Mesin Sekrap
/Shapping machine
4 KVA
3x380/220
6,5 KVA
3x380/220
0,6 KVA
3x380/220
0,9 KVA
3x380/220
1,5 KVA
3x380/220
2,4 KVA
3x380/220
8. Mesin stempel P 12
4 KVA
3x380/220
5,6 KVA
3x380/220
5 KVA
3x380/220
8 KVA
3x380/220
8 KVA
3x380/220
11 KVA
3x380/220
13 KVA
3x380/220
/Oven AXT 01
14 KVA
3x380/220
15 KVA
3x380/220
C
D
E
F
G
H
J
K
L
M
N
P
Q
R
S
T
U
V
W
X
Y
Z
Fungsi umum
Auxiliary (bantu)
Dicetion of movement / arah dari gerakan (forward/ maju),
backward/mundur, horst/keatas,
lower/kebawah,clockurse/searah jarum jam, anticlockurse/
berlawanan dengan jarum jam)
Counting (menghitung)
Diherintiating (jurbedaan)
Protecting (pengaman)
Testing (pengujian)
Signalling (memberi isyarat)
Integrating (Integrasi)
Jog (sentaksi)
Main (utama)
Measuring (Mengukur)
Propertional (berbanding lurus)
State/ Keadaan (Start/Mulai, Stop / Berhenti, limit
(mengindikasi)
Reset, erase (hapus)
Storing (menyimpan)
Tuning (waktu)
Speed (kecepatan) accelerating/ jur cepatan, braking /
pengereman)
Adding (penambahan)
Multi flying (pengali)
Analogue
Digital
Jadi blok secara lengkap untuk penandaan dari item dapat terdiri dari
Macam + Nomor + Fungsi
Contoh :
K26T : Kontaktor atau rele pada kolom 6, halaman 2, diognaksi terlambet dari
kontak- kontaknya
/ IEC 729
/ IEC 730
/ IEC 281
/ IEC 279
Nomer disini adalah bersifat perintah ! tiap tiap item harus mempunyai nomer
Biasanya dalam praktek adalah macam + nomer
Bagian ketiga dari penandaan blok, pada umumnya fungsi item hanya dipakai untuk
rangkaian rangkaian pengaturan
untuk
keseragaman
setiap
murid
panel ).
Gambarlah pertama tama semua rangkaian
utama ( hantaran keluar ) kemudian gambar
lain hanya rangkaian pengaturan untuk mesin
20.
Tanbah 2 tempat untuk cadangan hantaran
keluar, 3 PE + NE, satu 36 A dan satu lagi 10
A.
Hantaran masuk dari bawah, hantaran keluar
mesin 20
Sediakan rele beban lebih untuk kontaktor
untuk rangkaian utama ventilator ( simbol
didalam rangkaian utama )
periksakan
pada
insturuktur,
Diskripsi teknik dan tulisan untuk rancangan mesin ( Gambar No. EL.
0079 )
Mesin Nr. 16 : Mesin Milling mikron ZV 10
Kw
3x380/220
Mesin Nr. 17 : Mesin Milling Aciera L 350
2.6 Kw 3x380
V
Mesin Nr. 18 : Mesin bor bosh Ax 12
3.2 Kw 3x380
V/220 V
Mesin Nr. 19 : pemanas hampa tipe VAC. D14
14 Kw 3x380
V
Semua mesin-mesin diatas masing-masing dilengkapi dengan panel
pengaturan, Pengaturan dipasang dalam panel distribusi PPI. Mesin
terdiri dari :
-Blok utama dengan elemen pemanas 27 Kw 3 x 330V
-Saluran
kipas
angin
(Duct
ventilator)
7.5
HP
3x380V
Untuk pengaturan :
-Saklar pintu ( saklar pembatas ) 1 NO ( tertutup jika pintu ditutup )
-Penutup aliran udara ( dipasang dalam saluran udara)
Aliran udara
-Jika pintu dari kamar pengering dibuka, H+V adalah tersaklar OFF
secara automatis ( operasi dengan tangan/manual adalah diperlukan
pada tombol-tombol tekan sesudah pintu ditutup kembali ).
BAB IV
DASAR-DASAR
PLC tersusun atas beberapa komponen dasar yang dapat dilihat pada Gambar 4.1
berupa diagram blok PLC.
Perangkat Input
IINPUT
INPUT
KOMUNIKASI
Komputer
Konsol, dll
EKSTENSI
CPU
CATU DAYA
MEMORI
OUTPUT
Perangkat Output
dan counter, serta memori yang menyimpan nilai kondisi input dan output.
Kebanyakan PLC sekarang memiliki satuan memori dalam word (16 bit).
e. Fasilitas komunikasi, yang membantu CPU dalam melakukan pertukarandata dengan
perangkat lain, termasuk juga berkomunikasi dengan computer untuk melakukan
pemrograman dan pemantauan.
f. Fasilitas ekstensi, untuk menghubungkan modul PLC dengan modul pengembangan
input/output sehingga jumlah terminal I/O dapat ditingkatkan.
g. Catu daya, untuk memberikan sumber tegangan kepada semua komponendalam PLC.
Biasanya sumber tegangan PLC adalah 220 V AC atau 24 V DC. Pada dasarnya sinyal
yang diterima/dibangkitkan oleh unit input/output PLC berupa sinyal digital, yang
bernilai biner 0 atau 1. Perangkat input/output yang memiliki sinyal analog
memerlukan piranti ADC (Analog to Digital Converter) atau DAC (Digital to Analog
Converter) agar dapat dihubungkan ke PLC. Biasanya piranti ini terdapat dalam
modul analog yang diproduksi pabrik pembuat PLC. Sinyal analog yang biasanya
digunakan dalam PLC mengikuti standar industri, yaitu arus 420 mA untuk tegangan
input digital bermacam-macam mulai dari 5 V DC, 12 V DC atau 24 V DC,
sedangkan terminal output dapat berupa relay atau transistor (Achmad, 2007 : 5-6)