Anda di halaman 1dari 14

DASAR KONVERSI ENERGI LISTRIK MODUL 2

KEMAGNETAN DAN MEDAN MAGNET

Sebagian besar peralatan listrik secara langsung atau tak-langsung tergantung pada
kemagnetan. Magnetit (bijih besi) adalah bahan yang memperlihatkan fenomena
kemagnetan dan disebut dengan magnet alami.
Setiap magnet memiliki dua titik yang disebut Kutub: utara dan selatan. Mirip
dengan muatan listrik, kutub magnet yang sama akan tolak-menolak dan yang berlawanan
akan tarik-menarik.
Magnet memberikan gaya pada bahan magnet seperti besi akibat medan
magnetnya. Keberadaan gaya yang tak-kelihatan ini dapat ditunjukkan dengan
menebarkan serbuk besi halus pada sekeping kaca atau selembar kertas diatas magnet
batang (Gb bawah, A). Jika lembaran kertas itu diketuk perlahan, serbuk tadi akan
mengatur kedudukannya sesuai dengan pola yang dibentuk oleh medan gaya di sekeliling
magnet batang tersebut. Medan itu tampaknya tersusun atas garis-garis gaya yang keluar
dari kutub utara, merambat melalui udara disekeliling magnetnya, dan terus menuju ke
kutub selatan untuk membentuk gaya simpal tertutup. Medan ini ditunjukkan sebagai
garis garis gaya (tanpa serbuk) seperti pada gambar dibawah, B.

( A)

(B)

Gb. 1. Medan magnet gaya disekeliling magnet batang

Seluruh kelompok garis medan magnet ini, yang mengalir kea rah luar dari kutub
utara magnet disebut dengan fluks magnet.

11

Dasar Konversi Energi


Listrik
Ir. Isworo Pujotomo, MT.

Pusat Pengembangan Bahan


Ajar
Universitas Mercu Buana

Simbol untuk fluks magnet ialah huruf Yunani, phi, () . Satuan SI untuk densitas
fluks magnet ialah weber per meter persegi (Wb/m 2). Satu weber per meter persegi
disebut juga satu tesla (T).
Persamaan untuk densitas fluks magnet ialah :
B = / A
dimana A adalah luas dalam m2.

Arus listrik merupakan sumber lain untuk medan magnet, Arus yang mengalir
melalui sepotong kawat akan menghasilkan cincin-cincin konsentris yang berupa garisgaris gaya magnet yang mengelilingi kawat tersebut. Kekuatan medan magnetnya
sebanding (proporsional) dengan amplitude arusnya (gambar bawah)

Gambar 2. Kekuatan medan magnet tergantung pada amplitude arus

11

Dasar Konversi Energi


Listrik
Ir. Isworo Pujotomo, MT.

Pusat Pengembangan Bahan


Ajar
Universitas Mercu Buana

Aturan tangan-kanan digunakan untuk menentukan hubungan antara aliran arus


dalam konduktor dan arah garis-garis gaya magnet di sekeliling konduktor bersangkutan.
Ibu jari menuju kearah aliran arus dan jari-jari lainnya menekuk kea rah garis-garis
gayanya (gambar bawah). Aliran arus berasal dari sisi positif sumber tegangan, melalui
kumparan, dan kembali ke terminal negative sumber tegangan tersebut.

Gambar 3. Aturan tangan-kanan


Sebuah kumparan yang terbuat dari konduktor kawat terbentuk apabila terdapat
lebih dari satu simpal. Untuk menentukan polaritas kumparan ini, gunakanlah aturan
tangan-kanan dalam kedudukan lain (lihat gambar bawah). Jari-jari lainnya menekuk
dalam arah aliran arus. Menambah inti besi di dalam kumparan akan meningkatkan
densitas fluksnya. Polaritas intinya adalah polaritas kumparan tersebut.
Hasil kali arus dan banyaknya belitan dalam kumparan yang dinyatakan dalam
ampere-belitan, dikenal dengan gaya gerak magnet (ggm). Jika sebuah kumparan dengan
jumlah ampere-belitan tertentu diperpanjang sampai dua kali panjangnya semula. Oleh
sebab itu intensitas medan tergantung pada panjang kumparannya. Dinyatakan dalam
bentuk persamaan :
11

Dasar Konversi Energi


Listrik
Ir. Isworo Pujotomo, MT.

Pusat Pengembangan Bahan


Ajar
Universitas Mercu Buana

H = N.I / l
dimana H adalah intensitas medan magnet (At/m), NI adalah ampere-belitan dan l adalah
panjang kumparan dalam m. H adalah intensitas di seluruh intinya dan l adalah panjang
antara kutub inti besinya.

Gb.4. Aturan tangan-kanan untuk menentukan kutub utara electromagnet


Induksi Elektromagnet
Pada tahun 1831, Michael Faraday menemukan prinsip induksi electromagnet.
Prinsip ini menyatakan bahwa :
Jika sepotong konduktor memotong secara melintang garis-garis gaya magnet,
atau jika garis-garis gaya memotong secara melintang sepotong konduktor, maka ggl, atau
tegangan, akan diinduksi pada ujung-ujung konduktor tersebut. (gambar bawah);

Gambar 5. Memperagakan induksi electromagnet

11

Dasar Konversi Energi


Listrik
Ir. Isworo Pujotomo, MT.

Pusat Pengembangan Bahan


Ajar
Universitas Mercu Buana

Dari gambar diatas, perhatikan magnet yang garis-garis gayanya hanya terkonsentrasi di
antara kutub-kutubnya. Sepotong konduktor C yang dapat digeser-geser di antara kutubkutub tersebut, dihubungkan dengan galvanometer G yang digunakan untuk menandakan
adanya ggl :

Aplikasi yang sangat penting dari gerak relative antara konduktor dan medan
magnet kita dapatkan dalam generator listrik.
Nilai tegangan yang diinduksi tergantung dari banyaknya belitan dalam kumparan
dan kecepatan konduktor memotong garis-garis gaya atau fluks bersangkutan. Konduktor
atau fluksnya dapat kita gerakkan. Persamaan untuk menghitung nilai tegangan induksi
ini ialah :

dimana vind ialah tegangan yang diinduksi (V), N ialah banyaknya belitan dalam
kumparannya, dan / t adalah laju fluks memotong konduktornya (Wb/det). Dan vind
ditentukan oleh tiga faktor sbb :

11

Dasar Konversi Energi


Listrik
Ir. Isworo Pujotomo, MT.

Pusat Pengembangan Bahan


Ajar
Universitas Mercu Buana

1. Semakin banyak garis gaya memotong konduktornya, semakin tinggilah nilai


tegangan induksinya;
2. Semakin banyak belitan kumparannya, semakin tinggilah tegangan induksinya;
3. Semakin cepat fluks memotong konduktor atau konduktor memotong fluksnya,
semakin tinggilah tegangan induksinya karena lebih banyak garis gaya yang
memotong konduktor dalam periode waktu yang diketahui.
Hukum Ampere-Biot-Savart
3 orang ilmuwan jenius dari perancis, Andre Marie Ampere (1775-1863), Jean Baptista
Biot

(1774-1862)

dan

Victor

Savart

(1803-1862)

menyatakan

bahwa:

Gaya akan dihasilkan oleh arus listrik yang mengalir pada suatu penghantar yang
berada

diantara

medan

magnetik

Hal ini juga merupakan kebalikan dari hukum faraday, dimana faraday memprediksikan
bahwa tegangan induksi akan timbul pada penghantar yang bergerak dan memotong
medan magnetik. Hukum ini diaplikasikan pada mesin-mesin listrik, dan gambar 2 akan
menjelaskan mengenai fenomena tersebut.

11

Dasar Konversi Energi


Listrik
Ir. Isworo Pujotomo, MT.

Pusat Pengembangan Bahan


Ajar
Universitas Mercu Buana

Gambar 6. Hukum Ampere-Biot-Savart, Gaya induksi Elektromagnetik


Hukum Lentz
Pada tahun 1835 seorang ilmuwan jenius yang dilahirkan di Estonia, Heinrich Lenz
(1804-1865) menyatakan bahwa:
arus induksi elektromagnetik dan gaya akan selalu berusaha untuk saling meniadakan
(gaya aksi dan reaksi)
Sebagai contoh, jika suatu penghantar diberikan gaya untuk berputar dan memotong
garis-garis gaya magnetik, maka pada penghantar tersebut akan timbul tegangan induksi
(hukum faraday). Kemudian jika pada ujung-ujung penghantar tersebut saling
dihubungkan maka akan mengalir arus induksi, dan arus induksi ini akan menghasilkan
gaya pada penghantar tersebut (hukum ampere-biot-savart). Yang akan diungkapkan oleh
Lenz adalah gaya yang dihasilkan tersebut berlawanan arah dengan arah gerakan
penghantar tersebut, sehingga akan saling meniadakan.

11

Dasar Konversi Energi


Listrik
Ir. Isworo Pujotomo, MT.

Pusat Pengembangan Bahan


Ajar
Universitas Mercu Buana

Hukum Lenz inilah yang menjelaskan mengenai prinsip kerja dari mesin listrik dinamis
(mesin listrik putar) yaitu generator dan motor.

Gambar 7. Hukum Lenz- gaya aksi dan reaksi.


Apabila arus mengalir akibat tegangan induksi, arus ini akan menimbulkan medan
magnet terhadap konduktornya sedemikian rupa sehingga medan magnet konduktor ini
akan bereaksi dengan medan magnet eksternal tadi, yang menghasilkan tegangan induksi
yang melawan perubahan medan magnet eksternal tersebut. Jika medan eksternal ini
meningkat, medan magnet konduktor arus induksi tersebut akan berada dalam arah yang
berlawanan. Jika medan eksternal ini menurun, medan magnet konduktornya akan berada
dalam arah yang sama, dan dengan demikian akan mempertahankan medan eksternal
tersebut.

Elektromagnet

11

Dasar Konversi Energi


Listrik
Ir. Isworo Pujotomo, MT.

Pusat Pengembangan Bahan


Ajar
Universitas Mercu Buana

Elektromagnet adalah prinsip pembangkitan magnet dengan menggunakan arus listrik.


Aplikasi praktisnya kita temukan pada motor listrik, speaker, relay dsb. Sebatang kawat
yang diberikan listrik DC arahnya meninggalkan kita (tanda silang), maka disekeliling
kawat timbul garis gaya magnet melingkar, lihat gambar 8. Sedangkan gambar visual
garis gaya magnet didapatkan dari serbuk besi yang ditaburkan disekeliling kawat
beraliran listrik, seperti telah dijelaskan pada artikel sebelumnya prinsip kemagnetan.

Gambar 8. Prinsip elektromagnetik.


Sebatang kawat pada posisi vertikal diberikan arus listrik DC searah panah, maka arus
menuju keatas arah pandang (tanda titik). Garis gaya magnet yang membentuk selubung
berlapis lapis terbentuk sepanjang kawat. Garis gaya magnet ini tidak tampak oleh mata
kita, cara melihatnya dengan serbuk halus besi atau kompas yang didekatkan dengan
kawat penghantar tsb. Kompas menunjukkan bahwa arah garis gaya sekitar kawat
melingkar. Arah medan magnet disekitar penghantar sesuai arah putaran sekrup (James
Clerk Maxwell, 1831-1879). arah arus kedepan (meninggalkan kita) maka arah medan
magnet searah putaran sekrup kekanan. Sedangkan bila arah arus kebelakang (menuju
kita) maka arah medan magnet adalah kekiri.

11

Dasar Konversi Energi


Listrik
Ir. Isworo Pujotomo, MT.

Pusat Pengembangan Bahan


Ajar
Universitas Mercu Buana

Gambar 9. Garis magnet membentuk selubung seputar kawat berarus.

Gambar 10. Prinsip putaran sekrup


Aturan sekrup mirip dengan hukum tangan kanan yang menggenggam, dimana arah ibu
jari menyatakan arah arus listrik mengalir pada kawat. Maka keempat arah jari
menyatakan arah dari garis gaya elektromagnet yang ditimbulkan.
Arah aliran arus listrik DC pada kawat penghantar menentukan arah garis gaya
elektromagnet. Arah arus listrik DC menuju kita (tanda titik pada penampang kawat), arah
garis gaya elektromagnet melingkar berlawanan arah jarum jam. Ketika arah arus listrik
DC meninggalkan kita (tanda silang penampang kawat), garis gaya elektromagnet yang
ditimbulkan melingkar searah dengan jarum jam (sesuai dengan model mengencangkan
sekrup). Makin besar intensitas arus yang mengalir semakin kuat medan elektro-magnet
yang mengelilingi sepanjang kawat tersebut.

11

10

Dasar Konversi Energi


Listrik
Ir. Isworo Pujotomo, MT.

Pusat Pengembangan Bahan


Ajar
Universitas Mercu Buana

Gambar 11. Elektromagnetik sekeliling kawat.


Elektromagnet pada Belitan Kawat
Jika sebuah kawat penghantar berbentuk bulat dialiri arus listrik I sesuai arah panah, maka
disekeliling kawat timbul garis gaya magnet yang arahnya secara gabungan membentuk
kutub utara dan kutub selatan. Makin besar arus listrik yang melewati kawat, maka akan
semakin kuat medan elektromagnetik yang ditimbulkannya.

11

11

Dasar Konversi Energi


Listrik
Ir. Isworo Pujotomo, MT.

Pusat Pengembangan Bahan


Ajar
Universitas Mercu Buana

Gambar 12. Kawat melingkar berarus membentuk kutub magnet


Jika beberapa belitan kawat digulungkan membentuk sebuah coil atau lilitan, dan
kemudian dipotong secara melintang maka arah arus ada dua jenis. Kawat bagian atas
bertanda silang (meninggalkan kita) dan kawat bagian bawah bertanda titik (menuju kita).

Gambar 13. Belitan kawat membentuk kutub magnet.


Hukum Tangan Kanan
Hukum tangan kanan untuk menjelas kan terbentuknya garis gaya elektromagnet pada
sebuah gulungan atau coil dapat dilihat pada gambar 14. Dimana sebuah
gulungan kawat coil dialiri arus listrik, maka arah arusnya ditunjukkan sesuai dengan
empat jari tangan kanan, sedangkan kutub magnet yang dihasilkan ditunjukkan dengan
ibu jari untuk arah kutub utara dan kutub selatan arah lainnya.

11

12

Dasar Konversi Energi


Listrik
Ir. Isworo Pujotomo, MT.

Pusat Pengembangan Bahan


Ajar
Universitas Mercu Buana

Gambar 14. Hukum tangan kanan.


Untuk menguatkan medan magnet yang dihasilkan pada gulungan dipasangkan inti besi
dari bahan ferromagnet, sehingga garis gaya elektromagnet menyatu. Aplikasinya dipakai
pada coil kontaktor atau relay.

Ringkasan
-

Kumpulan menyeluruh garis medan magnet yang mengalir ke luar dari kutub U
sebuah magnet disebut fluks magnet;

Permeabilitas mengacu pada kemampuan bahan magnet untuk memusatkan fluks


magnet;

Aturan tangan-kanan digunakan untuk menentukan hubungan aliran arus dalam


sepotong konduktor dan arah garis-garis medan magnet yang mengelilingi
konduktor yang diakibatkan oleh arus tersebut.

Bentuk aturan tangan-kanan lainnya digunakan untuk menentukan polaritas


magnet kumparan kawat dengan arus yang mengalir dalam kawat kumparan
tersebut.

11

13

Dasar Konversi Energi


Listrik
Ir. Isworo Pujotomo, MT.

Pusat Pengembangan Bahan


Ajar
Universitas Mercu Buana

11

Polaritas tegangan induksi ditentukan oleh hukum Lenz.

14

Dasar Konversi Energi


Listrik
Ir. Isworo Pujotomo, MT.

Pusat Pengembangan Bahan


Ajar
Universitas Mercu Buana

Anda mungkin juga menyukai