Anda di halaman 1dari 12

Definisi Medan Magnet

Medan Magnet didefinisikan sebagai daerah atau wilayah yang jika sebuah benda bermuatan listrik
berada pada atau bergerak di daerah itu, maka benda tersebut akan mendapatkan gaya magnetic.
Adanya medan magnetic di sekitar arus listrik dibuktikan oleh Hans Christian Oersted melalui
percobaan.

Gaya yang diberikan satu magnet terhadap yang lainnya dapat dideskripsikan sebagai interaksi antara
suatu magnet dan medan magnet dari yang lain. Sama seperti kita menggambarkan garis-garis medan
listrik, kita juga dapat menggambarkan garis-garis medan magnet. Garis-garis ini daoat digambarkan,
seperti garis-garis medan listrik, sedemikian sehingga :

1. Arah medan magnet merupakan tangensial (garis singgung) terhadap suatu garis di titik mana
saja.
2. Jumlah garis persatuan luas sebanding dengan besar medan magnet.

Arah medan magnet pada suatu titik bias didefinisikan sebagai arah yang ditunjuk kutub utara sebuah
jarum kompas ketika diletakkan di titik tersebut.

Medan Magnet lunak


Medan Magnet lunak terbuatdari bahan-bahan yang mudah dijadikan magnet, tetapi setelah
jadi magnet akan menyimpan kemagnetannya dalam waktu yang relating singkat/sebentar.
contohnya besi dan mumetal (paduan nikel)

ini contoh besi

1
HUKUM BIOT SAVART Medan madnet disekitar kawat berarus Sebuah kawat apabila
dialiri oleh arus listrik akan menghasilkan medan magnet yang garis-garis gayanya berupa
lingkaran-lingkaran yang berada di sekitar kawat tersebut. Arah dari garis-garis gaya magnet
ditentukan dengan kaidah tangan kanan (apabila kita menggenggam tangan kanan ibu jari
sebagai arah arus listrik sedang keempat jari yang lain merupakan arah medan magnet) (Hk.
Oersteid) Keterangan : Kuat medan magnet di suatu titik di sekitar kawat berarus listrik
disebut induksi magnet (B). Besar Induksi maget (B) oleh Biot dan Savart dinyatakan :
Berbanding lurus dengan arus listrik (I) Berbanding lurus dengan panjang elemen kawat
penghantar (â„“) Berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara titik itu ke elemen kawat
penghantar Berbanding lurus dengan sinus sudut antara arah arus dan garis penghubung titik
itu ke elemen kawat penghantar Secara matematis untuk menentukan besarnya medan magnet
disekitar kawat berarus listrik digunakan metode kalkulus. Hukum Biot Savart tentang medan
magnet disekitar kawat berarus listrik adalah: Keterangan: dB = perubahan medan magnet
dalam tesla ( T ) k = μo = permeabilitas ruang hampa = i = Kuat arus listrik dalam ampere ( A
) dl = perubahan elemen panjang dalam meter (m) θ = Sudut antara elemen berarus dengan
jarak ke titik yang ditentukan besar medan magnetiknya r = Jarak titik P ke elemen panjang
dalam meter (m) v Medan Magnet di Sekitar Kawat Lurus Besarnya medan Magnet disekitar
kawat lurus panjang berarus listrik. Dipengaruhi oleh besarnya kuat arus listrik dan jarak titik
tinjauan terhadap kawat. Semakin besar kuat arus semakin besar kuat medan magnetnya,
semakin jauh jaraknya terhadap kawat semakin kecil kuat medan magnetnya. Berdasarkan
perumusan matematik oleh Biot-Savart maka besarnya kuat medan magnet disekitar kawat
berarus listrik dirumuskan dengan : B = Medan magnet dalam tesla ( T ) μo = permeabilitas
ruang hampa = I = Kuat arus listrik dalam ampere ( A ) a = jarak titik P dari kawat dalam
meter (m) Arah medan magnet menggunakan aturan tangan kanan. Medan magnet adalah
besaran vector, sehingga apabila suatu titik dipengaruhi oleh beberapa medan magnet maka di
dalam perhitungannya menggunakan operasi vektor. Berikut ditampilkan beberapa gambar
yang menunnjukkan arah arus dan arah medan magnet. Arah medan magnet didaerah titik P
( diatas kawat berarus listrik ) menembus bidang menjauhi pengamat sedang didaerah titik Q
dibawah kawat berarus listrik menembus bidang mendekati pengamat. v Medan Magnet di
Sekitar Kawat Melingkar Besar dan arah medan magnet disumbu kawat melingkar berarus
listrik dapat ditentukan dengan rumus : Keterangan: BP = Induksi magnet di P pada sumbu
kawat melingkar dalam tesla ( T) I = kuat arus pada kawat dalam ampere ( A ) a = jari-jari
kawat melingkar dalam meter ( m ) r = jarak P ke lingkaran kawat dalam meter ( m ) θ =
sudut antara sumbu kawat dan garis hubung P ke titik pada lingkaran kawat dalam derajad (°)
x = jarak titik P ke pusat lingkaran dalam mater ( m ) dimana Besarnya medan magnet di
pusat kawat melingkar dapat dihitung B = Medan magnet dalam tesla ( T ) μo = permeabilitas
ruang hampa = 4п . 10 -7 Wb/amp. m I = Kuat arus listrik dalam ampere ( A ) a = jarak titik
P dari kawat dalam meter (m) = jari-jari lingkaran yang dibuat Arah ditentukan dengan
kaidah tangan kanan Sebuah kawat melingkar berada pada sebuah bidang mendatar dengan

2
dialiri arus listrik Apabila kawat melingkar tersebut dialiri arus listrik dengan arah tertentu
maka disumbu pusat lingkaran akan muncul medan magnet dengan arah tertentu. Arah medan
magnet ini ditentukan dengan kaidah tangan kanan. Dengan aturan sebagai berikut: Apabila
tangan kanan kita menggenggam maka arah ibu jari menunjukkan arah medan magnet
sedangkan keempat jari yang lain menunjukkan arah arus listrik. v Medan Magnet pada
Solenoida Sebuah kawat dibentuk seperti spiral yang selanjutnya disebut kumparan , apabila
dialiri arus listrik maka akan berfungsi seperti magnetbatang.

Hukum Ampere
Arus listrik dapat menghasilkan (menginduksi) medan magnet. Ini dikenal sebagai gejala
induksi magnet. Peletak dasar konsep ini adalah Oersted yang telah menemukan gejala ini
secara eksperimen dan dirumuskan secara lengkap oleh Ampere. Gejala induksi magnet
dikenal sebagai Hukum Ampere.

Kedua, medan magnet yang berubah-ubah terhadap waktu dapat menghasilkan (menginduksi)
medan listrik dalam bentuk arus listrik. Gejala ini dikenal sebagai gejala induksi
elektromagnet. Konsep induksi elektromagnet ditemukan secara eksperimen oleh Michael
Faraday dan dirumuskan secara lengkap oleh Joseph Henry. Hukum induksi elektromagnet
sendiri kemudian dikenal sebagai Hukum Faraday-Henry.

Dari kedua prinsip dasar listrik magnet di atas dan dengan mempertimbangkan konsep simetri
yang berlaku dalam hukum alam, James Clerk Maxwell mengajukan suatu usulan. Usulan
yang dikemukakan Maxwell, yaitu bahwa jika medan magnet yang berubah terhadap waktu
dapat menghasilkan medan listrik maka hal sebaliknya boleh jadi dapat terjadi. Dengan
demikian Maxwell mengusulkan bahwa medan listrik yang berubah terhadap waktu dapat
menghasilkan (menginduksi) medan magnet. Usulan Maxwell ini kemudian menjadi hukum
ketiga yang menghubungkan antara kelistrikan dan kemagnetan.

Jadi, prinsip ketiga adalah medan listrik yang berubah-ubah terhadap waktu dapat
menghasilkan medan magnet. Prinsip ketiga ini yang dikemukakan oleh Maxwell pada
dasarnya merupakan pengembangan dari rumusan hukum Ampere. Oleh karena itu, prinsip
ini dikenal dengan nama Hukum Ampere-Maxwell.

Dari ketiga prinsip dasar kelistrikan dan kemagnetan di atas, Maxwell melihat adanya suatu
pola dasar. Medan magnet yang berubah terhadap waktu dapat membangkitkan medan listrik
yang juga berubah-ubah terhadap waktu, dan medan listrik yang berubah terhadap waktu juga
dapat menghasilkan medan magnet. Jika proses ini berlangsung secara kontinu maka akan
dihasilkan medan magnet dan medan listrik secara kontinu. Jika medan magnet dan medan
listrik ini secara serempak merambat (menyebar) di dalam ruang ke segala arah maka ini
merupakan gejala gelombang. Gelombang semacam ini disebut gelombang elektromagnetik
karena terdiri dari medan listrik dan medan magnet yang merambat dalam ruang.

Medan magnet berperan sangat penting sebagai rangkaian proses konversi energi. Melalui
medium medan magnet, bentuk energi mekanik dapat diubah menjadi energi listrik-alat
konversinya disebut generator-atau sebaliknyadari bentuk energi listrik menjadi energi
mekanik-alat konversinya disebut motor. Pada transformator, gandengan medan magnet

3
berfungsi untuk memindahkan dan mengubah energi listrik dari rangkaian primer ke
sekunder melalui prinsip induksi electromagnet.

Dari sisi pandangan elektris , medan magnet mampu untuk mengimbaskan tegangan pada
konduktor  sedangkan dari sisi pandangan mekanis medan magnet sanggup untuk
menghasilkan gaya dan kopel.

Keutamaan medan magnet sebagai perangkai proses konversi energi disebabkan terjadinya
bahan-bahan magnetik yang memungkinkan diperolehnya kerapatan energi yang tinggi;
kerapatan energi yang tinggi ini akan menghasilkan kapasitas tenaga per unit volume mesin
yang tinggi pula. Jelaslah bahwa pengertian kuantitatif tentang medan magnet dan rangkaian
magnet merupakan bagian penting untuk memahami proses konversi energi listrik.

Medan Magnet dan Medan Listrik

Medan magnet terbentuk dari gerak elektron. Mengingat arus listrik yang melalui suatu
hantaran merupakan aliran elektron, maka pada sekitar kawat hantaran listrik tersebut akan
ditimbulkan suatu medan magnet. Medan magnet memiliki arah, kerapatan, dan intensitas
yang digambarkan sebagai “garis-garis fluks” dan dinyatakan dengan gambar simbol

Hukum Ampere

Andre Marie Ampere adalah salah satu tokoh didunia elektro yang mengembangkan salah
satu hukum penting di bidang elektro, yaitu Hukum Ampere. Pada tahun 1820, segera
setelah ia mendengar publikasi hasil eksperimen Hans Christian Oersted tentang pengaruh
listrik pada magnet jarum di Paris (Lihat: Teori Oersted) ia kemudian mengembangkan
serangkaian penelitian.
Maka dihasilkanlah suatu rumusan yang secara sederhana dirumuskan sebagai berikut:

Besarnya medan magnetik di dekitar penghantar berarus listrik bergantung pada kuat arus dan
jaraknya terhadap penghantar.

Hukum ampere menyatakan bahwadalam keadaan rangkaian listrik tertutup, jumlah panjang
elemen penghantar dikalikan dengan besarnya medan magnet yang searah dengan arah arus
listrik adalah sebanding dengan permeabilitas ruang hampa (=4π x 10 -7 Wb/A m) dikalikan
dengan nilai besar arus yang mengalir pada rangkaian tertutup.

Jika ada dua buah penghantar sejajar yang panjang, terpisah sejauh d dan masing-masing
dialiri arus arus listrik sebesar I1 dan I2 , maka kedua penghantar itu akan tarik-menarik atau
tolak-menolak. Kenyataan eksperimen semacam itu diperhatikan pertama kali oleh Ampere.

4
 

Konfigurasi arus yang dapat diselesaikan dengan Hukum Ampere


1. Kawat Lurus Tak Berhingga
2. Bidang Tak Berkhingga
3. Selenoida Tak Berhingga
4. Toroida

Teorema Stokes

kita telah mempelajari bahwa untuk menghitung besar usaha dapat kita gunakan perkalian
titik atau integral garis tergantung pada bentuk lintasan. Namun ada kalanya kita kesulitan
untuk menghitung besar usaha, misalnya pada bidang dimensi- 3. Perhitungan untuk mencari
besar usaha akan lebih mudah dengan menggunakan teorema Stokes. Berikut definisi
Teorema Stokes

Misalkan S adalah permukaan berarah dalam ruang dengan batas-batasnya adalah kurva C
yang tertutup, dan misalkan adalah fungsi vector kontinu yang mempunyai turunan parsial
pertama yang kontinu dalam domain yang memuat S, maka Dari rumus di atas dapat
disimpulkan, integral garis dari sebuah vector yang mengelilingi sebuah kurva tertutup
sederhana C sama dengan integral permukaan dari curl melalui sebarang permukaan S
dengan C sebagai batasnya.

Fluks magnet

Fluks Magnet adalah ukuran magnetisme yang ditunjukkan oleh sebuah benda pada
penampang dua dimensi. Fluks Magnet juga disebut sebagai elektromagnetisme dan
digunakan untuk menghitung kerapatan medan magnet.

Sebagian besar peralatan elektronik yang kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari kita,
bekerja pada prinsip fluks magnetik. Contoh terbaik adalah transformator. Prinsip kerjanya
didasarkan pada fenomena Fluks magnet. Nah, sebelum membahas Fluks magnet, penting
untuk memahami istilah, medan magnet. Medan magnet tidak lain hanyalah sebuah gaya
yang dihasilkan oleh suatu benda yang menunjukkan sifat magnetik atau dengan mengubah
besarnya medan listrik. Medan magnet diidentifikasi oleh kekuatan dan arah. Arus listrik
dalam transformator juga memproduksi medan magnet. Sebaliknya, ada hubungan antara

5
magnet dan listrik. Suatu medan listrik yang bervariasi menghasilkan medan magnet, dan
sebaliknya. Prinsip ini sering dikenal sebagai induksi elektromagnetik.

Fluks magnet dapat didefinisikan sebagai ukuran medan magnet dalam penampang tertentu.
Dalam istilah sederhana, fluks magnet adalah ukuran dari jumlah garis medan magnet yang
menembus suatu permukaan ( fluks adalah garis hayal, tapi garis kontinu, berjalanan dari
kutub utara magnet ke kutub selatan).

Pengukuran

Fluks Magnet adalah hasil dari rata-rata medan magnet kali luas daerah yang tegak lurus
menembus itu. Ini adalah kuantitas untuk mempermudah dalam laporan Hukum Faraday dan
dalam pembahasan benda seperti transformator dan solenoida. Dalam kasus generator listrik
di mana medan magnet menembus kumparan berputar, daerah yang digunakan dalam
mendefinisikan fluks adalah proyeksi dari area kumparan ke bidang tegak lurus terhadap
medan magnet.

Fluks Magnet

Fluks magnet yang melalui Kumparan


Untuk memahami pengoperasian fluks melalui kumparan, Hukum Faraday harus dipahami
terlebih dahulu. Hukum Faraday menyatakan – “gaya gerak listrik induksi dalam rangkaian
berbanding lurus dengan laju perubahan fluks magnetik melalui rangkaian”. Oleh karena itu,
setiap perubahan dalam medan magnet dari kumparan akan menyebabkan gaya gerak listrik
akan menginduksi dalam kumparan. Gaya gerak listrik (ggl) tidak lain adalah tegangan yang
dihasilkan dalam kumparan. Tegangan ini diproduksi dengan mengubah orientasi bidang,
yang bisa dengan menggerakkan magnet maju / menjauh dari kumparan atau memutar
kumparan relatif terhadap magnet.

Sebagian besar peralatan seperti perangkat termoelektrik, sel surya, generator listrik,
transformator, dan baterai volta, bekerja pada prinsip Hukum Faraday. Sebuah transformator
adalah perangkat yang mengirimkan listrik dari satu rangkaian ke yang lain melalui
kumparan induktif. Sebuah transformator memiliki dua kumparan, kumparan primer dan
kumparan sekunder. Variasi arus listrik dalam lilitan kumparan primer, menciptakan fluks
dalam inti transformator. Fluks yang bervariasi pada gilirannya menghasilkan medan yang
bervariasi melalui kumparan lilitan sekunder. Berdasarkan Hukum Faraday, perubahan fluks
menginduksi gaya gerak listrik (tegangan). Oleh karena itu, karena perubahan medan magnet
dalam kumparan lilitan sekunder, ggl atau tegangan akan dihasilkan dalam kumparan
sekunder. Efek ini sering dikenal sebagai induksi bersama. Sekarang ketika beban terhubung
ke kumparan sekunder, ada aliran langsung muatan melalui lilitan sekunder dari energi listrik
yang dihasilkan dalam kumparan primer. Tepatnya, untuk transformator ideal, tegangan yang
6
dihasilkan dalam lilitan sekunder transformator karena induksi bersama berbanding lurus
dengan tegangan primer beban, tergantung pada jumlah lilitan dalam kedua lilitan kumparan
primer dan sekunder. Bahkan Bumi, yang memiliki medan magnet sendiri, menghasilkan
garis-garis fluks sendiri. Ini bisa sangat membantu untuk keperluan navigasi.

Potensial magnet
Potensi magnetik istilah dapat digunakan untuk salah satu dari dua jumlah dalam
elektromagnetisme klasik : potensi magnetik vektor, A, (sering hanya disebut potensial
vektor) dan potensi skalar magnetik, ψ. Kedua jumlah dapat digunakan dalam keadaan
tertentu untuk menghitung medan magnet .

Semakin sering digunakan vektor potensial magnetik, A, didefinisikan sedemikian rupa


sehingga gulungan A adalah medan magnet B. Bersama dengan potensial listrik , potensial
vektor magnetik dapat digunakan untuk menentukan medan listrik , E juga. Oleh karena itu,
banyak persamaan elektromagnetisme dapat ditulis baik dalam hal E dan B, atau dalam hal
potensi vektor magnetik dan potensial listrik. Dalam teori-teori yang lebih canggih seperti
mekanika kuantum , sebagian persamaan menggunakan bidang E dan B potensi, bukan.

Magnetik potensial ψ skalar kadang-kadang digunakan untuk menentukan magnet -Field H


dalam kasus-kasus ketika tidak ada arus bebas , dengan cara yang analog dengan
menggunakan potensial listrik untuk menentukan medan listrik di elektrostatika . Salah satu
penggunaan penting dari ψ adalah untuk menentukan medan magnet karena magnet
permanen ketika mereka magnetisasi diketahui. Dengan beberapa perawatan skalar potensial
dapat diperluas untuk mencakup arus gratis juga.

Vektor potensial magnetik

Vektor magnetik Potensi A adalah medan vektor didefinisikan bersama dengan potensial
listrik φ (a medan skalar ) oleh persamaan:

di mana B adalah medan magnet dan E adalah medan listrik . Dalam magnetostatics di mana
tidak ada waktu bervariasi distribusi muatan , hanya persamaan pertama diperlukan. (Dalam
konteks elektrodinamika , istilah "vektor potensial" dan "skalar potensial" digunakan untuk
"potensial magnet vektor" dan " potensial listrik ", masing-masing. Dalam matematika,
potensi vektor dan skalar potensial memiliki arti yang lebih umum.)

Mendefinisikan listrik dan medan magnet dari potensi otomatis memenuhi dua dari
persamaan Maxwell : hukum Gauss untuk magnetisme dan Hukum Faraday . Sebagai contoh,
jika A kontinu dan terdefinisi dengan baik di mana-mana, maka dijamin tidak menghasilkan
monopoles magnetik . (Dalam teori matematika monopoles magnetik, A diperbolehkan untuk
menjadi baik terdefinisi atau beberapa bernilai di beberapa tempat, lihat Monopole magnetik
untuk rincian).

Dimulai dengan definisi di atas:

7
Atau, keberadaan A dan φ dijamin dari dua undang-undang tersebut menggunakan teorema
Helmholtz . Sebagai contoh, karena medan magnet adalah perbedaan -gratis (hukum Gauss
untuk magnetisme), yaitu ∇ • B = 0, A selalu ada yang memenuhi definisi di atas.

Vektor potensial A digunakan ketika mempelajari Lagrangian dalam mekanika klasik dan
mekanika kuantum (lihat persamaan Schrödinger untuk partikel bermuatan , persamaan Dirac
, efek Aharonov-Bohm ).

Dalam sistem SI , satuan A adalah V · s · m -1


dan adalah sama seperti yang dilakukan oleh
momentum per satuan muatan .

Meskipun medan magnet B adalah pseudovector (juga disebut vektor aksial ), potensi vektor
A adalah vektor kutub . Ini berarti bahwa jika aturan tangan kanan untuk produk silang
diganti dengan aturan kiri, tetapi tanpa mengubah apapun persamaan atau definisi lain, maka
B akan beralih tanda-tanda, tapi A tidak akan berubah. Ini adalah contoh dari teorema
umum:. The curl dari vektor kutub adalah pseudovector, dan sebaliknya.

Pilihan Gauge

Definisi di atas tidak mendefinisikan vektor potensial magnetik unik karena, menurut
definisi, kita sewenang-wenang dapat menambahkan ikal komponen -gratis potensi magnetik
tanpa mengubah medan magnet yang diamati. Dengan demikian, ada derajat kebebasan yang
tersedia ketika memilih A. Kondisi ini dikenal sebagai pengukur invarian .

Persamaan Maxwell dalam hal potensi vektor


Lihat juga: Potensi perumusan medan elektromagnetik

Menggunakan definisi di atas potensi dan menerapkannya pada dua persamaan Maxwell lain
(orang-orang yang tidak secara otomatis puas) menghasilkan persamaan diferensial yang
rumit yang dapat disederhanakan dengan menggunakan alat ukur Lorenz mana A dipilih
untuk memenuhi:

[1]

Menggunakan alat ukur Lorenz, persamaan Maxwell dapat ditulis kompak dalam hal potensi
vektor magnetik A dan skalar listrik potensial φ: [1]

8
Di lain alat pengukur , persamaan berbeda. Sebuah notasi yang berbeda untuk menulis
persamaan-persamaan yang sama (menggunakan empat-vektor ) ditampilkan di bawah.

Perhitungan potensi dari distribusi sumber


Artikel utama: potensi Terbelakang

Solusi dari persamaan Maxwell dalam mengukur Lorenz (lihat Feynman [1] dan Jackson [3] )
dengan syarat batas yang kedua potensi pergi ke nol cukup cepat ketika mereka mendekati
infinity disebut potensi terbelakang , yang merupakan vektor potensial magnetik A (r, t) dan
skalar listrik potensial φ (r, t) karena distribusi saat rapat arus J (r, t r), kerapatan muatan ρ (r,
t r), dan Volume Ω (ρ dan J adalah non-nol setidaknya kadang-kadang dan poin):

di mana bidang dihitung pada waktu t dan posisi vektor r, r 'adalah titik dalam muatan atau
arus distribusi (juga variabel integrasi, dalam Volume Ω), dan t r adalah waktu terbelakang

Ada beberapa hal penting beberapa tentang A dan φ dihitung dengan cara ini:

 (The Lorenz Kondisi tera ): puas.


 Posisi titik sumber r hanya memasuki persamaan sebagai jarak skalar dari r 'r. Arah dari r 'to
r tidak masuk ke dalam persamaan. Satu-satunya hal yang penting tentang titik sumber
seberapa jauh itu.

 Integran menggunakan waktu terbelakang. Ini hanya mencerminkan fakta bahwa perubahan
dalam sumber-sumber merambat dengan kecepatan cahaya

 Persamaan untuk A adalah persamaan vektor. Dalam koordinat Cartesian, persamaan


memisahkan menjadi tiga persamaan skalar: [4]

9
Dalam bentuk ini sangat mudah untuk melihat bahwa komponen A dalam arah tertentu hanya
bergantung pada komponen dari J berada pada arah yang sama. Jika saat ini dilakukan dalam kawat
lurus panjang, titik-titik A ke arah yang sama dengan kawat.

Di lain pengukur rumus untuk A dan φ berbeda - misalnya, melihat Coulomb mengukur
untuk kemungkinan lain.

Gambaran bidang A

Mewakili Coulomb mengukur vektor magnetik potensi A, magnet fluks kepadatan B, dan bidang
kepadatan j arus sekitar induktor toroida melingkar cross section . Garis tebal menunjukkan garis-
garis medan intensitas rata-rata yang lebih tinggi. Lingkaran dalam penampang inti mewakili -Field B
yang keluar dari gambar, ditambah tanda mewakili B -Field pergi ke gambar. ∇ • A = 0 telah
diasumsikan.

Lihat Feynman [5] untuk penggambaran bidang A sekitar tipis panjang solenoid .

Karena

dengan asumsi kondisi kuasi-statis, yaitu

10
garis dan kontur A berhubungan ke B seperti garis dan kontur B berhubungan dengan j.
Dengan demikian, gambaran dari Bidang sekitar loop B fluks (seperti yang akan diproduksi
dalam induktor toroida ) secara kualitatif sama dengan bidang B sekitar loop arus.

Sosok di sebelah kanan adalah penggambaran seorang seniman dari bidang A. Garis tebal
menunjukkan jalur intensitas rata-rata yang lebih tinggi (jalur pendek memiliki intensitas
lebih tinggi sehingga jalur yang tidak terpisahkan adalah sama). Garis ditarik ke (estetis)
menanamkan tampilan umum dari -Field A.

Gambar secara diam-diam mengasumsikan ∇ • A = 0, benar di bawah asumsi sebagai berikut:

 yang mengukur Coulomb diasumsikan


 yang mengukur Lorenz diasumsikan dan tidak ada pembagian biaya, ρ = 0,

 yang mengukur Lorenz diasumsikan dan frekuensi nol diasumsikan

 yang mengukur Lorenz diasumsikan dan non-nol frekuensi yang cukup rendah untuk

mengabaikan diasumsikan

Elektromagnetik empat potensi


Artikel utama: elektromagnetik empat potensi

Dalam konteks relativitas khusus , adalah wajar untuk bergabung dengan vektor potensial
magnetik bersama-sama dengan (skalar) potensial listrik ke dalam potensi elektromagnetik ,
juga disebut "empat-potensi".

Satu motivasi untuk melakukannya adalah bahwa empat potensi adalah matematika empat
vektor . Jadi, dengan menggunakan aturan transformasi empat vektor standar, jika potensi
listrik dan magnetik yang dikenal dalam satu kerangka acuan inersia, mereka dapat hanya
dihitung dalam kerangka acuan inersia lainnya.

Lain, motivasi terkait adalah bahwa isi elektromagnetisme klasik dapat ditulis dalam bentuk
yang tepat dan nyaman menggunakan elektromagnetik empat potensial, terutama ketika
mengukur Lorenz digunakan. Secara khusus, dalam notasi indeks abstrak , set persamaan
Maxwell (dalam mengukur Lorenz) dapat ditulis (dalam unit Gaussian ) sebagai berikut:

di mana □ adalah d'Alembertian dan J adalah empat saat ini . Persamaan pertama adalah
kondisi pengukur Lorenz sedangkan yang kedua berisi persamaan Maxwell. Empat-potensi
juga memainkan peran yang sangat penting dalam elektrodinamika kuantum .

11
Skalar potensial magnet

The skalar potensial adalah kuantitas lain yang berguna dalam menggambarkan medan
magnet, terutama untuk magnet permanen .

Dalam domain hanya terhubung di mana tidak ada arus bebas,

maka kita dapat mendefinisikan magnetik ψ potensial skalar sebagai [6]

Menggunakan definisi H:

berikut bahwa

Berikut ∇ • M bertindak sebagai sumber untuk medan magnet, seperti ∇ • P bertindak sebagai
sumber untuk medan listrik. Jadi analog ke muatan listrik terikat , kuantitas

disebut muatan magnet terikat.

Jika ada arus bebas, orang dapat mengurangi kontribusi gratis per saat ini hukum Biot-Savart
dari medan magnet total dan memecahkan sisa dengan metode potensial skalar. Sampai saat
ini belum ada bukti direproduksi untuk keberadaan monopoles magnetik.

12

Anda mungkin juga menyukai