Anda di halaman 1dari 14

MATERI FISIKA MEDAN MAGNET

KELOMPOK 5 12 IPA 3

ANGGI RIZKA NOVELIA


JULIA PUTRI MAHARANI
NUR VIKA PUTRI LIALDI
OCA DESTRIANI
OLLIVIA PRATIWI
TRI ANDIRA JULIATI
1.) PENGERTIAN MEDAN MAGNET
Medan magnet merupakan sebuah gambaran yang biasa kita gunakan untuk
merepresentasikan bagaimana gaya magnet terdistribusi diantara suatu benda bermagnet atau
disekitar benda bermagnet tersebut.Seperti yang sudah kita ketahui bahwa magnet memiliki
dua kutub dimana jika kita dekatkan dua buah magnet maka dapat terjadi gaya tarik-menarik
ataupun gaya tolak-menolak tergantung kutub-kutub yang didekatkan. Selain itu, kita juga
tahu bahwa gaya tarik-menarik atau tolak-menolak tersebut memiliki batas jangkauan
disekitar magnet tersebut yang tidak bisa kita lihat. Medan magnet dapat mendeskripsikan
bagaimana gaya yang tidak terlihat tersebut disekitar magnet.
Visualisasi Medan Magnet
Terdapat dua cara untuk menggambarkannya:

1. Dideskripsikan secara matematik sebagai vektor. Setiap vektor pada setiap titik yang
berbentuk panah tersebut memiliki arah dan besaran tergantung dari besar gaya magnetik
pada titik tersebut.

Gambar. Vektor medan magnet pada sebuah magnet persegi panjang

2. Cara lain untuk mengilustrasikannya adalah dengan menggunakan garis. Setiap vektor
disambungkan dengan sebuah garis yang tidak terputus dan banyaknya garis dapat dibuat
sebanyak mungkin. Cara inilah yang paling sering dipakai untuk menggambarkan suatu
medan magnet.
Gambar. Garis-garis medan magnet pada sebuah magnet persegi panjang

Garis-garis medan magnet memiliki karakteristik yang berguna untuk analisa:

 Setiap garis tidak pernah berpotongan satu sama lain


 Garis akan makin semakin rapat pada wilayah dimana medan magnet semakin
besar. Hal ini menandakan bahwa semakin rapat garis-garis medan magnet, maka
semakin besar gaya magnetnya pada wilayah tersebut.
 Garis-garis ini tidak bermulai atau berhenti dari manapun, akan tetapi garis-garis
tersebut membentuk suatu lingkaran tertutup dan tetap menyambung di dalam
material magnet.
 Arah medan magnet direpresentasikan dengan panah pada garis-garisnya.
Terkadang, tanda panah tidak digambar pada garis-garis medan magnet, akan
tetapi medan magnet akan selalu memiliki arah dari kutub Utara (North) ke
Selatan (South).
 Garis-garis ini dapat divisualisasikan secara nyata. Cara yang paling sederhana
adalah dengan menyebarkan bubuk pasir besi di sekitar magnet dan akan
menghasilkan karakteristik yang sama seperti pada garis-garis medan magnet.

Gambar. Visualisasi secara nyata menggunakan bubuk pasir besi

Pengukuran dan Rumus Medan Magnet


Karena medan magnet merupakan besaran vektor, maka terdapat dua aspek untuk mengukur
medan magnet: besarnya dan arahnya.

Untuk mengukur arahnya, kita dapat menggunakan kompas magnet. Jika kompas magnet
diletakkan di sekitar medan magnet, maka arah jarum kompas akan mengikuti arah medan
magnet di titik tersebut.

Pada rumus medan magnet, besarnya medan magnet dituliskan dengan simbol B. Sesuai
dengan sistem Internasional, besarnnya memiliki satuan dalam tesla (T) yang diambil dari
nama Nikola Tesla. Tesla didefinisikan sebagai seberapa besar gaya medan magnet.
Contohnya, sebuah kulkas kecil memproduksi medan magnet sebesar 0,001 T.
Terdapat satu cara untuk membuat medan magnet tanpa menggunakan magnet, yakni dengan
mengalirkan arus listrik.

Jika kita alirkan arus listrik melalui kabel (contohnya dengan menyambungkannya ke
baterai), maka kita akan mendapat dua fenomena. Semakin besar arus yang mengalir pada
kabel, maka akan semakin besar pula medan magnet yang dihasilkan. Demikian juga
sebalilknya.
Sesuai dengan hukum Ampere, besar medan magnet yang dihasilkan dapat dihitung dengan
rumus:

dimana I adalah besar arus listrik, r jarak dari kabel, dan merupakan konstanta
permeabilitas ( ).

Untuk mengetahui arahnya, kita dapat menggunakan prinsip tangan kanan. Ibu jari
merupakan arah aliran listrik dan jari-jari lainnya menunjukkan arah medan magnet disekitar
kabel.

Gambar. Prinsip tangan kanan untuk menentukan arah medan magnet (B) berdasarkan arah
arus listrik (I)

Contoh Soal Medan Magnet & Pembahasan


Contoh Soal 1

Perhatikan gambar diatas, sebuah kabel beralirkan arus listrik ditempatkan di dekat kompas
magnet. Berapa besar arus listrik (dan arahnya) yang dibutuhkan untuk meniadakan medan
magnet bumi terhadap kompas sehingga kompas menjadi tidak berfungsi?
(Medan magnet bumi diasumsikan sebesar ).

Pembahasan:

Dengan menggunakan rumus medan magnet:


Dapat dicari besar arus listrik yakni:

Diketahui bahwa jarak r dari kompas ke kabel sebesar 0,05 m. Maka didapar:

Dengan menggunakan kaidah tangan kanan kita harus menempatkan ibu jari kita ke bawah
agar jari-jari yang lain memiliki arah yang berlawanan dengan medan magnet kompas.
Sehingga arah arus harus menembus menuju kertas/layar, menjauhi kita.
Contoh Soal 2
Bedasarkan soal sebelumnya, jika diketahui bahwa arus yang dapat dialirkan melalui kabel
hanya sebesar 1,25 Ampere. Berapa besar jarak r untuk tetap meniadakan medan magnet
bumi terhadap kompas?

Pembahasan:

Dengan menggunakan rumus medan magnet:

Dapat dicari jarak r yakni:

Dari persamaan diatas diketahui bahwa besar arus listrik I sebanding dengan jarak r.
Sehingga jika arus listriknya diperkecil menjadi 1/10 (sepersepuluh) dari sebelumnya, maka
besar jarak r juga mengecil 1/10 (sepersepuluh) dari besar sebelumnya.

Maka jarak r sebesar 0,005 m atau 5 mm.


Jenis Hukum Faraday
1. Hukum Induksi Faraday pertama:
Hukum faraday ini menyatakan bahwa arus listrik yang diinduksi dalam suatu
rangkaian tertutup sebanding dengan laju perubahan fluks magnetik yang
melintasinya. Dalam kata lain, jika fluks magnetik yang melintasi suatu kawat atau
rangkaian berubah, maka akan ada arus listrik yang diinduksi dalam rangkaian
tersebut.
2. Hukum Induksi Faraday kedua:
Hukum faraday ini menyatakan bahwa besarnya gaya elektromotorik (EMF) yang
diinduksi dalam suatu rangkaian tertutup sebanding dengan laju perubahan fluks
magnetik yang melintasinya. Gaya elektromotorik adalah gaya yang mendorong
terjadinya arus listrik dalam rangkaian.
3. Hukum Lenz:
Hukum faraday ini merupakan konsekuensi dari hukum Faraday yang menyatakan
bahwa arah arus listrik yang diinduksi akan selalu berlawanan dengan perubahan
fluks magnetik yang menyebabkannya. Dengan kata lain, arah arus listrik yang
diinduksi akan selalu berusaha untuk menghasilkan fluks magnetik yang berlawanan
dengan perubahan yang menyebabkannya.

Prinsip Hukum Faraday


1. Induksi Elektromagnetik:
Prinsip dasar Hukum Faraday adalah bahwa perubahan dalam fluks magnetik yang
melintasi suatu konduktor (seperti kawat) akan menghasilkan arus listrik yang
diinduksi dalam konduktor tersebut. Dengan kata lain, jika ada perubahan dalam
medan magnet yang melintasi kawat, akan ada arus listrik yang dihasilkan dalam
kawat tersebut.
2. Perubahan Fluks Magnetik:
Hukum Faraday menyatakan bahwa arus listrik yang diinduksi bergantung pada laju
perubahan fluks magnetik. Fluks magnetik adalah jumlah medan magnet yang
melintasi suatu luas tertentu dalam suatu waktu tertentu. Jika fluks magnetik melalui
suatu konduktor berubah, baik karena perubahan medan magnet atau perubahan posisi
konduktor terhadap medan magnet, maka akan ada arus listrik yang diinduksi dalam
konduktor tersebut.
3. Hukum Lenz:
Prinsip hukum faraday Lenz merupakan prinsip tambahan yang terkait dengan Hukum
Faraday. Prinsip ini menyatakan bahwa arus listrik yang diinduksi akan selalu
berusaha untuk menghasilkan fluks magnetik yang berlawanan dengan perubahan
yang menyebabkannya. Dengan kata lain, arah arus listrik yang diinduksi akan selalu
berlawanan dengan perubahan medan magnet yang menyebabkannya. Prinsip Lenz
menunjukkan konservasi energi dan mengikuti hukum tindakan dan reaksi.

Bunyi Hukum Faraday


1. “Perubahan fluks magnetik melalui suatu kawat menghasilkan arus listrik yang
diinduksi dalam kawat tersebut.”
2. “Besarnya gaya elektromotorik (EMF) yang diinduksi dalam suatu rangkaian
tertutup sebanding dengan laju perubahan fluks magnetik yang melintasinya.”
3. “Arah arus listrik yang diinduksi selalu berlawanan dengan perubahan fluks
magnetik yang menyebabkannya (prinsip Lenz).”
Contoh Penerapan Hukum Faraday
1. Generator Listrik
Penerapan hukum faraday pertama adalah generator listrik merupakan salah satu
penerapan utama Hukum Faraday. Prinsip kerja generator listrik adalah menghasilkan
arus listrik melalui induksi elektromagnetik. Perputaran kumparan dalam medan
magnet menghasilkan perubahan fluks magnetik yang kemudian menginduksi arus
listrik dalam kumparan.
2. Transformator
Penerapan hukum faraday kedua adalah transformator adalah perangkat yang
digunakan untuk mengubah tegangan listrik dari satu tingkat ke tingkat lainnya.
Transformator bekerja berdasarkan prinsip induksi elektromagnetik. Perubahan arus
listrik dalam satu kumparan menghasilkan perubahan fluks magnetik, yang kemudian
menginduksi arus listrik dalam kumparan lainnya.
3. Mikrofon
Penerapan hukum faraday ketiga adalah mikrofon adalah perangkat yang mengubah
gelombang suara menjadi sinyal listrik. Di dalam mikrofon, suara yang diubah
menjadi getaran mekanik akan mengubah fluks magnetik dalam kumparan yang
terdapat di dalamnya. Perubahan fluks magnetik tersebut kemudian menginduksi arus
listrik yang mewakili sinyal suara.
4. Motor Listrik
Penerapan hukum faraday keempat adalah motor listrik menggunakan prinsip kerja
yang berlawanan dengan generator listrik. Pada motor listrik, arus listrik yang
mengalir dalam medan magnet menghasilkan gaya yang mendorong rotasi rotor.
Prinsip ini berdasarkan hukum Faraday dan prinsip Lenz.
5. Induksi Elektromagnetik dalam Teknologi Nirkabel
Hukum Faraday juga digunakan dalam teknologi nirkabel seperti pengisian daya
nirkabel dan komunikasi induksi. Perubahan medan magnet yang dihasilkan oleh
pengirim menginduksi arus listrik dalam perangkat penerima, yang kemudian dapat
digunakan untuk mengisi daya atau mentransmisikan data.
6. Elektrolisis
Hukum Faraday juga berhubungan dengan elektrolisis, yaitu proses kimia di mana
reaksi redoks dipicu oleh arus listrik yang melewati larutan elektrolit. Hukum Faraday
digunakan untuk menghubungkan jumlah bahan yang terurai atau terbentuk dengan
jumlah arus listrik yang lewat selama elektrolisis.

Rumus Hukum Faraday


Persamaan Induksi Faraday:
Ε = -dΦ/dt
Di mana:
Ε adalah gaya elektromotorik (EMF) yang diinduksi dalam kawat atau rangkaian (dalam
volt, V).
dΦ/dt adalah laju perubahan fluks magnetik yang melintasi luas permukaan tertentu (dalam
tesla meter per detik, T·m/s).
Persamaan ini menggambarkan bahwa gaya elektromotorik (EMF) yang diinduksi dalam
suatu rangkaian sebanding dengan laju perubahan fluks magnetik yang melintasinya. Nilai
negatif menunjukkan arah arus listrik yang diinduksi berlawanan dengan perubahan fluks
magnetik.
Persamaan Hubungan Arus Listrik dengan Tegangan:
Ι = Ε/R
Di mana:
Ι : arus listrik yang mengalir dalam rangkaian (dalam ampere, A).
Ε : gaya elektromotorik (EMF) yang diinduksi dalam rangkaian (dalam volt, V).
R : resistansi rangkaian (dalam ohm, Ω).
Persamaan ini menggambarkan hubungan antara arus listrik yang diinduksi dalam rangkaian
tertutup dengan gaya elektromotorik (EMF) dan resistansi rangkaian.

Contoh Soal Hukum Faraday

Soal:
Sebuah kawat melintang di dalam medan magnetik dengan fluks magnetik yang melalui
kawat tersebut berubah sebesar 0,02 T·m²/s. Jika gaya elektromotorik (EMF) yang diinduksi
dalam kawat tersebut adalah 5 V, apa resistansi kawat tersebut?

Jawaban:
Dalam soal ini, kita diberikan perubahan fluks magnetik (dΦ/dt) sebesar 0,02 T·m²/s dan
gaya elektromotorik (EMF) (Ε) sebesar 5 V. Kita akan menggunakan persamaan Ε =
-dΦ/dt untuk mencari EMF. Namun, informasi tentang resistansi (R) tidak diberikan secara
langsung. Kita akan menggunakan persamaan Ι = Ε/R untuk mencari resistansi.
Langkah 1: Hitung resistansi (R)
Ι = Ε/R
R = Ε/Ι
R=5V/Ι
Langkah 2: Menggunakan persamaan Ε = -dΦ/dt
Ε = -0,02 T·m²/s
Langkah 3: Menggabungkan kedua persamaan untuk mencari resistansi
R = 5 V / Ι = 5 V / (-0,02 T·m²/s)
Jadi, jawaban akhir tergantung pada nilai arus listrik (Ι) yang tidak diberikan dalam soal.
Untuk mendapatkan nilai resistansi yang tepat, diperlukan informasi tambahan tentang arus
listrik atau nilai-nilai lain yang terkait.

Perlu dicatat bahwa contoh soal dan jawaban di atas hanya untuk ilustrasi dan memberikan
gambaran umum tentang penerapan Hukum Faraday dalam situasi tertentu. Dalam soal-soal
nyata, informasi tambahan yang diperlukan harus diberikan untuk dapat menghitung nilai
yang tepat.

Arah Medan Magnet


Dilansir dari Sumber Belajar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud),
berikut adalah arah medan magnet:

1. Medan mangnet digambarkan dengan garis-garis gaya magnet.


2. Garis-garis gaya magnet tidak saling perbotongan.
3. Garis-garis gaya magnet selalu keluar dari kutub utara magnet dan masuk
ke kutub selatan magnet.
4. Daerah magnet dengan garis-garis gaya magnet yang rapat menunjukkan
medan magnet yang kuat.
5. Daerah magnet dengan garis-garis gaya magnet yang renggang
menunjukan medan magnet yang lemah.

Magnet yang dihadapkan dengan kutub yang sama akan saling menolak.

Sumber gambar: kependidikan.com


Advertisement

Magnet yang dihadapkan dengan kutub yang berbeda akan saling tarik menarik.

Sumber gambar: kependidikan.com

Rumus Medan Magnet

1. Rumus Besar Medan Magnet


B = μ0 I / 2 π r
Dimana

 B = besar medan magnet (T)


 μ0 = konstanta permeabilitas (4π 10-7 Tm/A)
 I = arus listrik (A)
 r = jarak dari kabel (m)

2. Rumus Besar Arus Listrik

I = B 2πr/ μ0
Dimana

 B = besar medan magnet (T)


 μ0 = konstanta permeabilitas (4π 10-7 Tm/A)
 I = arus listrik (A)
 r = jarak dari kabel (m)

Prinsip penggunaan
Medan magnet memiliki empat jenis prinsip yang dapat menjelaskan karakteristiknya penggunaannya.
Prinsip pertama bahwa suatu medan magnet hanya menghasilkan arus listrik pada bagian tubuh dari
magnet. Prinsip kedua ialah medan magnet yang dapat terpengaruh oleh arus listrik dapat menghasilkan
gaya. Prinsip ini digunakan pada motor listrik. Prinsip ketiga ialah tegangan listrik dapat dihasilkan pada
medan magnet yang mengalami perpindahan penghantar listrik. Prinsip ini digunakan pada generator
listrik. Sedangkan prinsip keempat ialah jumlah kumparan penghantar listrik menentukan lamanya waktu
yang diperlukan untuk pertukaran suatu medan magnet.[3]
Medan magnet Bumi

Garis gaya medan magnet Bumi


Medan magnet bumi disebut juga dengan medan geomagnetik. Bumi merupakan magnet batang yang
memiliki dua kutub yakni kutub Utara dan Selatan. Medan magnet bumi dihasilkan di inti luar fluida
dengan proses dinamo. Sumber medan magnet di bumi berasal dari inti Bumi, kerak Bumi, serta pada
bagian ionosfer dan magnetosfer.[4]
Hukum Biot-Savart
Hukum medan magnet Biot-Savart
Hukum Biot-Savart mengungkapkan hubungan antara arus listrik yang mengalir pada suatu lintasan
dengan medan magnet yang muncul di sekitar lintasan tersebut. Hukum Biot-Savart menjelaskan pengaruh
medan magnet pada arus lintasan konduktor di ruang hampa terhadap kepadatan fluks magnet.[5]
Hukum Biot-Savart memiliki persamaan untuk menghitung medan magnet seperti berikut ini.

[5]

= Induksi magnet (Wb/m2 atau Tesla)

= jarak (m)

= panjang elemen kawat berarus (m)

= = bilangan konstanta = 10−7 Wb A−1m−1

= Sudut yang terbentuk antara arus listrik dan medan magnet

Anda mungkin juga menyukai