2. MEDAN MAGNET
Medan magnet, dalam ilmu Fisika, adalah
suatu medan yang dibentuk dengan
menggerakan muatan listrik (arus listrik) yang
menyebabkan munculnya gaya di muatan
listrik yang bergerak lainnya. Medan magnet
terbesar terletak pada ujung-ujung kutub
magnet. (Putaran mekanika kuantum dari satu
partikel membentuk medan magnet dan
putaran itu dipengaruhi oleh dirinya sendiri
seperti arus listrik; inilah yang menyebabkan
medan magnet dari ferromagnet "permanen").
Sebuah medan magnet adalah medan vektor:
yaitu berhubungan dengan setiap titik dalam
ruang vektor yang dapat berubah menurut
waktu. Arah dari medan ini adalah
seimbang dengan arah jarum kompas yang
diletakkan di dalam medan tersebut.
3. INDUKSI MAGNET
Sejarah
3. Berbanding terbalik dengan kuadrat arak suatu titik dari kawat penghantar itu
4. Arah induksi magnet tersebut tegak lurus dengan bidang yang dilalui arus listrik.
b. KERETA MAGLEV
Kereta maglev adalah jenis kereta api yang mengambang secara magnetik. Sering juga disebut
kereta api magnet. Seperti namanya, prinsip dari kereta api ini adalah memanfaatkan gaya
magnet untuk mengangkat kereta sehingga mengambang, tidak menyentuh rel sehingga gaya
gesek dapat dikurangi. Kereta maglev juga memanfaatkan magnet sebagai pendorong. Dengan
kecilnya gaya gesek dan besarnya gaya dorong, kereta ini mampu melaju dengan kecepatan
sampai 600 km/jam, jauh lebih cepat dari kereta biasa. Beberapa negara yang telah
mengembangkan kereta api jenis ini adalah Tiongkok, Jepang, Perancis, Amerika, dan Jerman.
Kelebihan utama dari kereta ini adalah kemampuannya yang bisa melayang di atas rel, sehingga
tidak menimbulkan gesekan. Keuntungan sampingan lainnya adalah tidak ada gaya resistansi akibat
gesekan. Dikarenakan bentuk dan kecepatan kereta yang fantastis ini, kebisingan (suara) yang
ditimbulkan disaat kereta ini bergerak hampir sama dengan sebuah pesawat jet. Kekurangan lain
kereta ini adalah mahalnya investasi terutama pengadaan relnya.
c. PLTN
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) adalah stasiun pembangkit listrik thermal di mana panas
yang dihasilkan diperoleh dari satu atau lebih reaktor nuklir pembangkit listrik. Prinsip kerja PLTN
hampir mirip dengan cara kerja pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) berbahan bakar fosil
lainnya. Jika PLTU menggunakan boiler untuk menghasilkan energi panasnya, PLTN
menggantinya dengan menggunakan reaktor nuklir. PLTN juga memiliki prinsip kerja yang sama
yaitu di dalam reaktor terjadi reaksi fisi bahan bakar uranium sehingga menghasilkan energi
panas, kemudian air di dalam reaktor dididihkan, energi kinetik uap air yang didapat digunakan
untuk memutar turbin sehingga menghasilkan listrik untuk diteruskan ke jaringan transmisi,