Anda di halaman 1dari 6

1.

CARA MENGHILANGKAN KEMAGNETAN


Sebuah magnet akan hilang sifat kemagnetannya jika:
1. Magnet dipanasakan hingga berpijar atau dibakar
Pemanasan pada magnet menyebabkan sifat kemagnetannya berkurang
atau bahkan hilang. Hal ini terjadi karena tambahan energi akibat
pemanasan menyebabkan partikel-partikel bahan bergerak lebih cepat dan
lebih acak, maka sebagian magnet elementernya tidak lagi menunjuk arah
yang sama seperti semula. Bahkan setiap benda di atas suhu tertentu sama
sekali tidak dapat dibuat menjadi magnet.
2. Magnet dipukul atau ditempa hingga bentuknya berubah atau rusak
Magnet yang mengalami pemukulan akan menyebabkan perubahan
susunan magnetelementernya. Akibat pemanasan dan pemukulan magnet
elementer menjadi tidak teratur dan tidak searah. Magnet-magnet elementer
yang tadinya segaris (searah) menjadi berarah sembarangan, sehingga
benda kehilangan sifat magnetiknya.
3. Magnet diletakkan pada solenoida(kumparan kawat berbentuk tabung
panjang dengan lilitan yang sangat rapat) dan dialiri arus listrik bolak-balik
(AC).
Penggunaan arus AC menyebabkan arah arus listrik yang selalu berubah-
ubah. Perubahan arah arus listrik memengaruhi letak dan
arah magnet elementer. Apabila letak dan arahmagnet elementer berubah,
sifat kemagnetannya hilang.

2. MEDAN MAGNET
Medan magnet, dalam ilmu Fisika, adalah
suatu medan yang dibentuk dengan
menggerakan muatan listrik (arus listrik) yang
menyebabkan munculnya gaya di muatan
listrik yang bergerak lainnya. Medan magnet
terbesar terletak pada ujung-ujung kutub
magnet. (Putaran mekanika kuantum dari satu
partikel membentuk medan magnet dan
putaran itu dipengaruhi oleh dirinya sendiri
seperti arus listrik; inilah yang menyebabkan
medan magnet dari ferromagnet "permanen").
Sebuah medan magnet adalah medan vektor:
yaitu berhubungan dengan setiap titik dalam
ruang vektor yang dapat berubah menurut
waktu. Arah dari medan ini adalah
seimbang dengan arah jarum kompas yang
diletakkan di dalam medan tersebut.

3. INDUKSI MAGNET
Sejarah

Induksi Magnet ditemukan oleh Michael Faraday pada


tahun 1821. Dua tahun sebelumnya Oersted, telah menemukan bahwa jarum magnit
kompas biasa dapat beringsut, jika arus listrik dialirkan dalam kawat yang tidak berjauhan.
[2]
Ini membuat Michael Faraday berkesimpulan,bahwa jika magnit diketatkan, yang
bergerak justru kawatnya. Atas dasar dugaan ini, dia berhasil membuat suatu skema yang
jelas dimana kawat akan terus-menerus berputar berdekatan dengan magnit sepanjang arus
listrik dialirkan ke kawat. Sesungguhnya dalam hal ini Michael Faraday sudah
menemukan motor listrik pertama, suatu skema pertama penggunaan arus listrik untuk
membuat sesuatu benda bergerak.
Induksi Magnet adalah kuat medan magnet akibat adanya arus listrik yang mengalir dalam
konduktor. Adanya kuat medan magnetik di sekitar konduktor berarus listrik diselidiki
pertama kali oleh Hans Christian (Denmark, 1774 1851). Jika jarum kompas diletakkan
sejajar dengan konduktor, maka konduktor itu akan dialiri arus listrik. Bila arah arus dibalik,
maka penyimpangannya juga berbalik. Selanjutnya, secara teoritis laplace (1749 1827)
menyatakan bahwa kuat medan magnet atau induksi magnet di sekitar arus listrik sebagai
berikut :

1. Berbanding lurus dengan arus listrik

2. Berbanding lurus dengan panjang kawat penghantar

3. Berbanding terbalik dengan kuadrat arak suatu titik dari kawat penghantar itu

4. Arah induksi magnet tersebut tegak lurus dengan bidang yang dilalui arus listrik.

4. KEMAGNETAN DALAM PRODUK TEKNOLOGI


a. MRI
MRI (atau magnetic resonance imaging) adalah teknik radiologi yang menggunakan magnet,
gelombang radio, dan komputer untuk menghasilkan gambar struktur tubuh. MRI scanner adalah
tabung dikelilingi oleh lingkaran magnet raksasa. Pasien ditempatkan di tempat tidur bergerak yang
dimasukkan ke magnet. Magnet menciptakan medan magnet yang kuat yang sejalan proton dari
atom hidrogen, yang kemudian terkena sinar gelombang radio. Ini berputar berbagai proton tubuh,
dan mereka menghasilkan sinyal samar yang terdeteksi oleh bagian penerima pemindai MRI.
Informasi penerima diproses oleh komputer, dan gambar yang dihasilkan.

b. KERETA MAGLEV

Kereta maglev adalah jenis kereta api yang mengambang secara magnetik. Sering juga disebut
kereta api magnet. Seperti namanya, prinsip dari kereta api ini adalah memanfaatkan gaya
magnet untuk mengangkat kereta sehingga mengambang, tidak menyentuh rel sehingga gaya
gesek dapat dikurangi. Kereta maglev juga memanfaatkan magnet sebagai pendorong. Dengan
kecilnya gaya gesek dan besarnya gaya dorong, kereta ini mampu melaju dengan kecepatan
sampai 600 km/jam, jauh lebih cepat dari kereta biasa. Beberapa negara yang telah
mengembangkan kereta api jenis ini adalah Tiongkok, Jepang, Perancis, Amerika, dan Jerman.
Kelebihan utama dari kereta ini adalah kemampuannya yang bisa melayang di atas rel, sehingga
tidak menimbulkan gesekan. Keuntungan sampingan lainnya adalah tidak ada gaya resistansi akibat
gesekan. Dikarenakan bentuk dan kecepatan kereta yang fantastis ini, kebisingan (suara) yang
ditimbulkan disaat kereta ini bergerak hampir sama dengan sebuah pesawat jet. Kekurangan lain
kereta ini adalah mahalnya investasi terutama pengadaan relnya.

c. PLTN

Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) adalah stasiun pembangkit listrik thermal di mana panas
yang dihasilkan diperoleh dari satu atau lebih reaktor nuklir pembangkit listrik. Prinsip kerja PLTN
hampir mirip dengan cara kerja pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) berbahan bakar fosil
lainnya. Jika PLTU menggunakan boiler untuk menghasilkan energi panasnya, PLTN
menggantinya dengan menggunakan reaktor nuklir. PLTN juga memiliki prinsip kerja yang sama
yaitu di dalam reaktor terjadi reaksi fisi bahan bakar uranium sehingga menghasilkan energi
panas, kemudian air di dalam reaktor dididihkan, energi kinetik uap air yang didapat digunakan
untuk memutar turbin sehingga menghasilkan listrik untuk diteruskan ke jaringan transmisi,

Anda mungkin juga menyukai