Anda di halaman 1dari 5

Saat arus listrik dialirkan ke dalam kumparan akan menghasilkan medan magnet yang ditunjukkan oleh

terjadinya penyimpangan arah jarum kompas. Pada Perbedaan penyimpangan arah jarum kompas saat
kumparan sebelum dan saat dialiri arus listrik tidak terlalu jauh dan bahkan ada yang tidak berubah.

Karakteristik medan magnet di sekitar kumparan yaitu ketika sebuah kumparan atau kawat yang
dibelitkan pada suatu inti (bahan konduktor) berarus listrik maka timbul garis-garis gaya magnet di
sekitar kumparan. Semakin besar arus dan jumlah lilitan maka medan magnet yang dihasilkan oleh
kumparan akan semakin besar. Pada percobaan ini diketahui tegangannya, yang mana tegangan
berbanding lurus dengan arus. Jadi, semakin besar tegangan juga semakin besar medan magnet.

Pengaruh inti besi terhadap simpangan yang dihasilkan jarum kompas yaitu banyak hasil dari
pengukuran yang menunjukkan perbedaan yang jauh antara saat kumparan sebelum dengan saat dialiri
arus listrik. Hal ini berbeda dengan sebelum adanya penambahan inti besi yang rata-rata perbedaan
penyimpangan arah jarum kompas saat kumparan sebelum dan saat dialiri arus listrik tidak terlalu jauh
dan bahkan ada yang tidak berubah. Hal ini dikarenakan inti besi memiliki pengaruh yaitu inti besi yang
berada di dalam kumparan berarus listrik menyebabkan inti besi tersebut menjadi sebuah magnet
sehingga dapat memperkuat medan magnet yang ditimbulkannya.

Percobaan ini membuktikan bahwa ketika kawat dialiri arus maka akan ada medan magnet yang timbul
di sekitar kawat, hal ini bisa dibuktikan dengan menyimpangnya jarum kompas. Besarnya sudut
penyimpangan tergantung pada arus yang diberikan. Arah medan magnet yang ditimbulkan dapat
ditentukan dengan menggunakan aturan tangan kanan.

Magnet dan listrik merupakan dua besaran yang sangat berhubungan dan berkaitan. Hukum oerstedz
diatas merupakan pembahasan yang membahas bahwa listrik dapat berubah menjadi magnet. Magnet
mempunyai dua kutub yaitu: kutub utara dan kutub selatan

Pada praktikum ini dilakukan percobaan dengan menggunakan Kumparan 500 lilitan dan kumparan 1000
lilitan, selain itu juga digunakan resistor yang berbeda yaitu sebesar 50 ohm dan 100 ohm. Tegangan
yang digunakan pada semua percobaan magnet ini adalah sebesar 12 volt.

Berdasarkan praktikum magnet ini yang telah dilakukan untuk mengatahui percobaan Hans Christian
Oersted. Oersted ini mengemukakan tentang medan magnet yang dimana jika ada penghantar yang
berarus listrik dapat menghasilkan medan magnet yang dimana jika jarum kompas didekatkanpada
kumparan yang berarus listrik tersebut maka jarum kompas tersebut akan menyimpang kekanan
ataupun kekiri. Pada praktikum ini praktikan menggunakan kompas untuk mengatahui seberapa besar
medan magnet yang dialiri tegangan sebesar 12 volt pada catu daya dengan melihat simpangan pada
jarum kompas dan mengatahui arah medan magnet yang disebabkan oleh kumparan tersebut.

Percobaan yang pertama dilakukan dengan 50 ohm pada kumparan 500 lilitan, kompas mengalami
penyimpangan searah jarum jam. Hal ini membuktikan bahwa terdapat medan magnet, ketika dilakukan
polaritas nilainya menjadi negatif pada multimeter tersebut, tetapi besar arusnya tetap sama pada
kumparan 500 dan 1000 lilitan. Polaritas juga mempengaruhi penyimpangan yang terjadi pada kompas.
Penyimpangannya menjadi berlawanan arah jarum jam.
Ketika pada saat kegiatan praktikum ini dengan menggunakan 500 dan 1000 lilitan, terlihat bahwa
semakin banyak lilitan maka penyimpangan pun semakin besar dengan syarat tidak polaritas, tetapi
ketika dilakukan polaritas maka pada kumparan 500 lilitan terjadi arus yang paling besar sebesar 0,19 A
pada multimeter. Ketika adanya inti besi maka penyimpangannyapun lebih besar pada kumparan 1000
lilitan dibandingkan dengan kumparan pada 500 lilitan baik itu dalam kondisi diudara maupun kondisi
pada besi.

Pada perocobaan selanjutnya dengan menggunakan resistor 100 ohm. Kuat arus yang diperoleh lebih
kecil dibandingkan pada percobaan sebelumnya dengan nilai resistor yang lebih kecil. Ketika polaritas
dibalik maka hal yang samapun terjadi dengan perbedaan nilai arus pada perbedaan resistor 50 ohm
dan 100 ohm, jadi nilai resistor juga mempengaruhi pada nilai arus yang ada pada multimeter tersebut,
jadi hal ini teradi ketika resistor dengan 100 ohm dan juga mempengaruhi arus simpangan berbalik ada
tidaknya inti besi juga mempengaruhi sudut pada penyimpangan pada kompas, ketika hendak
menyalakan multimeter (posisi catu daya sudah dihidupkan dan diputar ke arah 12 volt dan saklar sudah
hidup) jangan menaruh kompas didepan pad kumparan, jika kita menaruh kompas di depan kumparan
maka magnet akan kaget (berputarnya sangat cepat seperti terkena getaran), maka ketika hendak
menyalakan arus tersebut taruhlah magnet agak jauh dari kumparan tersebut, maka magnet tidak akan
kaget.

Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan diketahui bahwa adanya pengaruh medan magnet disekitar
kawat berarus (kumparan yang dialiri arus), nilai resistornya, polaritas, dan ada tidaknya inti besi
berpengaruh pada penyimpangan jarum kompas yang digunakan pada saat praktikum. Polaritas dibalik
juga nerubah nilai arus menjadi negatif pada multimeter baik itu pada resistor yang diubah maupun
kumparan pada lilitannya.

Data hasil percobaan menunjukkan terdapat mungkin adanya data yang tidak sesuai dengan teori yang
sudah ada bahwa semakin banyak jumlah lilitan maka medan magnet yang dihasilkan akan lebih besar.
Hal ini terjadi karena adanya faktor-faktor kesalahan pada prkatikan yang terjadi saat pada praktikan
sendiri maupun faktor lain.

Dengan praktikum tersbut praktikan dapat lebih memahami bahwa apabila kompas yang didekatkan
dengan penghantar yang berarus maka akan terjadi penyimpangan pada sudut kompas. Selain itu
apabila jarum kompas didekatkan dengan kumparan yang berarus listrik semakin dekat dengan
kumparan pada lilitan maka semakin besar medan magnetnya dan begitupun sebaliknya. Hal ini
disebabkan karena pengaruh gaya arus listrik dengan gaya tarik menarik pada kompas. Dalam praktikum
medan magnet ini praktikan dapat berjalan dengan lancar sesuai dengan praktikum sebagai semestinya
dan berjalan dengan baik dengan bimbingan ka Fatimah.

kita dapat mengatahui besar kecilnya medan magnet yaitu dengan melihat jarak antar kompas dengan
kumparan yang berarus listrik, semakin dekat dengan kompas dengan kumparan maka semakin besar
juga medan magnetnya. Semakin jauh kompas dengan kumparan maka semakin kecil medan
magnetnya, dan melihat tegangan yang diberikan, besar tegangan maka medan magnetnya semakin
besar, dan selanjutnya dengan melihat jumlah lilitan yaitu semakin banyak lilitan pada kumparan maka
medan magnet akan semakin besar.

2. Apa pengaruh dari perubahan polarisasi?

Perubahan polaritas menyebabkan arusnya berubah menjadi negatif dan simpangan sudutnya berubah
menjadi berlawanan arah jarum jam, polarisasi mempengaruhi arah medan magnet atau arah pada
jarum jam kompas tersebut sehingga arah jarum kompas berlawanan dengan arah jarum jamnya.

3. Apa fungsi kompas pada percobaan ini?

Kompas berfungsi sebagai arah medan magnet dan besarnya medan magnet yang dihasilkan, fungsi
kompas juga dari percobaan ini yaitu untuk membuktikan bahwa ketika kawat arus dialiri arus listrik
maka akan ada medan magnet yang timbul disekitar kawat, hal ini dibuktikan dengan menyimpangnya
jarum kompas. 4. Buatlah 4 grafik (2 untuk kegiatan 1 dan 1 untuk kegiatan 1) yang menggambarkan
hasil percobaan di atas! Masing-masing grafik terdiri dari 3 variabel yang berbeda!

Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan menunjukkan bahwa arus listrik dapat menghasilkan
medan magnet, besarnya medan magnet disekitar kawat berarus listrik dipengaruhi oleh kuat arus listrik
dan jarak titik tinjauan terhadap kawat. Semakin besar kuat arus maka semakin besar kuat medan
magnetnya, semakin jauh jaraknya terhadap kawat maka semakin kecil kuat medan magnetnya. Garis-
garis gaya dari serbuk magnet tidak saling berpotongan. Daerah yang garis-garis gaya magnetiknya rapat
menunjukkan medan magnetik yang kuat, sedangkan daerah yang garis-garis gaya magnetiknya kurang
rapat menunjukkan medan magnet yang lemah.

Kesimpulan dari percobaan medan magnet di dekat kawat berarus listrik adalah arus listrik dapat
mengasilkan medan magnet atau biasa disebut induksi magnetic, besar medan magnet yng dihasikan
dipengaruhi oleh besar kuat arus yang diberikan dan semakin jauh jarak terhadap kawat maka makin
kecil kuat medan magnetnya.

Praktikum ini bertujuan untuk menentukan besar medan magnet di sekitar solenoida dan untuk
mengetahui hubungan antara jarak dan arus terhadap medan magnet. Pada praktikum ini, dilakukan
pengukuran medan magnet disekitar solenoida yang dialirkan arus listrik. Jenis solenoida yang
digunakan adalah solenoida renggang dengan jumlah lilitan 19. Parameter yang diukur adalah medan
magnet berdasarkan jarak dengan perlakuan arus yang berbeda- beda, yaitu 1 ampere, 2 ampere dan 3
ampere sedangkan tegangan yang digunakan konstan yaitu 5 volt. Pengukuran medan magnet dilakukan
menggunakan sensor Efek Hall 49E berbasis arduino. Pengukuran dilakukan di satu titik disekitar
solenoida dengan jarak yang berbeda-beda yaitu 0 cm, 2 cm, 4 cm, 6 cm dan 8 cm. Untuk mendapatkan
nilai medan magnet pada satu jarak yang diukur, dilakukan pengulangan selama 10 kali untuk
mendapatkan nilai yang lebih akurat. Sebelumnya, teori menyatakan bahwa besarnya medan magnet
berbanding lurus dengan jumlah lilitan dan arus. Sedangkan berbanding terbalik dengan panjang dan
jari-jari solenoida. Artinya besar medan magnet disekitar solenoida dipengaruhi oleh besar arus listrik,
panjang solenoida dan jari-jari solenoid
Hubungan antara arus listrik dengan medan magnet dapat diimplementasikan berdasarkan hokum
biosavat, gaya Lorentz, dan hokum ampere, berikut kesimpulan dan penjelasan singkatnya: Hukum
biosavat: Besar medan magnetic berbanding lurus dengan arus listrik. Gaya Lorentz: Arah kuat arus dan
medan magnet selalu tegak lurus dengan gaya Lorentz

Hukum ampere: hasil perkalian scalar antara medan magnet dengan vektor lingkup yang melingkupi
kawat berarus listrik sebanding dengan arus listrik net yang dilingkupnya

Besarnya medan magnet disekitar kumparan solenoida berarus listrik, dipengaruhi oleh besarnya variasi
jarak dua solenoida. Jarak antara dua solenoida berpengaruh pada medan magnet yang ditimbulkan.
Hubungan antara jarak solenoida dan medan magnet adalah berbanding terbalik, dimana semakin jauh
jarak dua solenoida maka semakin kecil medan magnet yang ditimbulkan, begitupun sebaliknya.

Jika solenoida dialiri arus listrik maka akan menghasilkan medan magnet. Medan magnet yang dihasilkan
solenoida berarus listrik bergantung

pada kuat arus litrik dan banyaknya kumparan. Sehingga Ketika kumparan solenoida 1 dialiri arus listrik
maka akan berdampak pada solenoida lainnya yang berada di dekatnya, dimana kumparan solenoida 2
juga menjadi memiliki arus, begitupun dengan medan magnetnya.

Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan menunjukkan bahwa arus listrik dapat menghasilkan
medan magnet, besarnya medan magnet disekitar kawat berarus listrik dipengaruhi oleh kuat arus listrik
dan jarak titik tinjauan terhadap kawat. Semakin besar kuat arus maka semakin besar kuat medan
magnetnya, semakin jauh jaraknya terhadap kawat maka semakin kecil kuat medan magnetnya. Garis-
garis gaya dari serbuk magnet tidak saling berpotongan. Daerah yang garis-garis gaya magnetiknya rapat
menunjukkan medan magnetik yang kuat, sedangkan daerah yang garis-garis gaya magnetiknya kurang
rapat menunjukkan medan magnet yang lemah.

Kesimpulan dari percobaan medan magnet di dekat kawat berarus listrik adalah arus listrik dapat
mengasilkan medan magnet atau biasa disebut induksi magnetic, besar medan magnet yng dihasikan
dipengaruhi oleh besar kuat arus yang diberikan dan semakin jauh jarak terhadap kawat maka makin
kecil kuat medan magnetnya.

Praktikum ini bertujuan untuk menentukan besar medan magnet di sekitar solenoida dan untuk
mengetahui hubungan antara jarak dan arus terhadap medan magnet. Pada praktikum ini, dilakukan
pengukuran medan magnet disekitar solenoida yang dialirkan arus listrik. Jenis solenoida yang
digunakan adalah solenoida renggang dengan jumlah lilitan 19. Parameter yang diukur adalah medan
magnet berdasarkan jarak dengan perlakuan arus yang berbeda- beda, yaitu 1 ampere, 2 ampere dan 3
ampere sedangkan tegangan yang digunakan konstan yaitu 5 volt. Pengukuran medan magnet dilakukan
menggunakan sensor Efek Hall 49E berbasis arduino. Pengukuran dilakukan di satu titik disekitar
solenoida dengan jarak yang berbeda-beda yaitu 0 cm, 2 cm, 4 cm, 6 cm dan 8 cm. Untuk mendapatkan
nilai medan magnet pada satu jarak yang diukur, dilakukan pengulangan selama 10 kali untuk
mendapatkan nilai yang lebih akurat. Sebelumnya, teori menyatakan bahwa besarnya medan magnet
berbanding lurus dengan jumlah lilitan dan arus. Sedangkan berbanding terbalik dengan panjang dan
jari-jari solenoida. Artinya besar medan magnet disekitar solenoida dipengaruhi oleh besar arus listrik,
panjang solenoida dan jari-jari solenoid. Hasil percobaan solenoida renggang dengan jumlah lilitan 19,
adalah

Tabel 4.3 tersebut menunjukkan bahwa semakin dekat jarak sensor dengan solenoida, nilai medan
magnet yang dihasilkan semakin besar. Hal ini berlaku untuk perlakuan arus I ampere, 2 ampere dan 3
ampere. Hubungan antara medan magnet dengan jarak dapat ditunjukkan oleh grafik pada gambar 4.1
untuk masing-masing perlakuan arus.

Anda mungkin juga menyukai