Anda di halaman 1dari 10

I. Judul II.

MEDAN MAGNETIK DI SEKITAR ARUS LISTRIK

Tujuan Percobaan Menyelidiki arah medan magnet disekitar kawat yang dialiri arus listrik.

III. Alat dan Bahan 1. Catu daya 2. Kabel penghubung 3. Papan rangkaian 4. Penghubung jembatan 5. Sakelar 1 kutub 6. Pemegang lampu 7. Bola lampu 6 V /3 W 8. Jepit seketer 9. Kompas 10. Kawat konstanta 11. Multimeter digital

IV. Landasan Teori Di sekitar kawat yang berarus listrik terdapat medan magnet yang dapat mempengaruhi medan magnet lain. Magnet jarum kompas dapat menyimpang dari posisi normalnya jika dipengaruhi oleh medan magnet. Ilustrasi dari peristiwa tersebut dapat dilihat pada gambar berikut.
Saklar Saklar

Catu daya

Catu daya -

Saklar Catu daya

+ -

Kompas

Magnet jarum kompas dapat menyimpang dari posisi normalnya Hans Chiristian Oersted (1819) adalah ahli fisika dari Denmark, ia berhasil menemukan bahwa disekitar kawat berarus listrik terdapat medan magnet. Dari hasil percobaannya, Oersted mengambil suatu kesimpulan bahwa disekitar arus listrik terdapat medan magnet yang dapat mempengaruhi kedudukan magnet jarum. Sesuai dengan hasil pengamatannya, ia mendapatkan bahwa arah penyimpangan kutub utara magnet jarum sesuai dengan arah jari-jari lainnya. Arah medan magnet yang terdapat di sekitar kawat berarus sesuai dengan kaidah tangan kanan,seperti yang ditunjukkan gambar barikut.

Arah medan magnet di sekitar kawat berarus Perhatikan percobaan berikut ini!

Keterangan: (a) Kawat ketika belum dialiri arus listrik, jarum kompas berimpit dengan kawat. (b) Kawat dialiri arus listrik ke arah selatan maka jarum kompas akan menyimpangke arah timur

(c) Kawat dialiri arus listrik ke arah utara maka jarum kompas akan menyimpang ke arah barat. Percobaan di atas membuktikan bahwa ketika kawat dialiri arus maka akan ada medan magnet yang timbul di sekitar kawat, hal ini bisa dibuktikan dengan menyimpangnya jarum kompas. Arah medan magnet yang ditimbulkan dapat ditentukan dengan menggunakan aturan tangan kanan. Ibu jari menunjukkan arah arus listrik (I) dan keempat jari menunjukkan arah medan magnet (B) Magnet dan listrik merupakan dua besaran yang sangat berhubungan dan berkaitan. Hukum oerstedz diatas merupakan pembahasan yang membahas bahwa listrik dapat berubah menjadi magnet sedangkan magnet dapat berubah menjadi listrik akan dibahas di bab tentang Gaya Lorentz ( Google, 2010) . V. Langkah Percobaan 1. Menyusun alat praktikum seperti gambar di bawah ini. (+ )

(-)
A

Rangkaian percobaan Langkah merangkai rangkaian percobaan Menseting saklar dalam posisi terbuka atau posisi 0 Menjepitkan kawat konstanta pada jepit steker Mengatur posisi papan rangkaian hingga jarum petunjuk kompas sejajar dengan angka 0

Mengatur posisi rumah kompas sehingga jarum petunjuk kompas menunjukkan angka 0 Mengatur amperemeter pada posisi 1 A Menghubungkan catudaya ke sumber tegangan (alat masih dalam keadaan off ) Memilih tegangan pada catu daya maksimal 3 V DC Memeriksa kembali rangkaian

2. Menghidupkan catu daya (On) 3. Menutup sakelar (posisi 1) kemudian mengamati keadaan lampu dan sudut penyimpangan kompas dan kuat arus. Mengisi hasil pengamatan pada tabel hasil pengamatan. 4. Membuka sakelar (posisi 0) 5. Mematikan catu daya (Off) 6. Mengubah besarnya arus dengan cara mengubah besarnya catu daya menjadi 2V DC dan melakukannya seperti langkah 2. 7. Membuka sakelar (posisi 0) 8. Menukar arah arus (positif di B, negatif di A) 9. Melakukan kembali percobaan untuk tegangan 2V dan 3V DC 10. Mencatat hasil pengamatan pada tabel berikut. Arah simpangan Positif Negatif Kanan Kiri Besar Simpangan (.o)

No 1. 2.

Volta ge

Kuat Arus (A)

V. Teknik Analisis Data Dalam percobaan ini penulis hanya membuktikan bahwa pada kawat yang dialiri arus akan timbul medan magnet. Hal ini dibuktikan dengan peristiwa penyimpangan magnet jarum yang diletakkan di sekitar kawat yang dialiri arus listrik. Atau dengan kata lain membuktikan fenomena yang ditemukan Oersted dengan sedikit penelaahan secara kualitatif 4 yang

menunjukkan hubungan antara arah arus dengan arah medan magnet yang ditimbulkannya. Penentuan arah medan magnet ini sebagai pembuktian dari teori kaidah tangan kanan. Hal ini dilakukan dengan membandingkan antara arah arus melalui pengubahan polaritas sumber tegangan, dengan arah penyimpangan jarum kompas.

VI.

Tabel Hasil Pengamatan Arah simpangan No 1. 2. 3. 4. 5. 6. Voltage 1V 1V 2V 2V 3V 3V Positif A B A B A B Negatif B A B A B A Kanan Kiri Kuat Arus (A) 0,52 0,70 1,02 1,08 1,37 1,56 Besar Simpangan (.o) 27 10 32 16 38 20

VII. Hasil dan Pembahasan 10.1. Hasil Arah simpangan No 1. 2. 3. 4. 5. 6. Voltage 1V 1V 2V 2V 3V 3V Positif A B A B A B Negatif B A B A B A Kanan Kiri Kuat Arus (A) 0,52 0,70 1,02 1,08 1,37 1,56 Besar Simpangan (.o) 27 10 32 16 38 20

Keterangan table: 5

1. Tegangan 1 V a. Arus dari A ke B, penyimpangan ke arah kanan dengan sudut simpangan 270 kuat arus yang mengalir 0,52 A b. Arus dari B ke A, penyimpangan ke arah kiri dengan sudut simpangan 100 kuat arus yang mengalir 0,70 A

2. Tegangan 2 V a. Arus dari A ke B, penyimpangan ke arah kanan dengan sudut simpangan 320 kuat arus yang mengalir 1,02 A b. Arus dari B ke A, penyimpangan ke arah kiri dengan sudut simpangan 160 kuat arus yang mengalir 1,08 A 3. Tegangan 3 V a. Arus dari A ke B, penyimpangan ke arah kanan dengan sudut simpangan 380 kuat arus yang mengalir 1,37 A b. Arus dari B ke A, penyimpangan ke arah kiri dengan sudut simpangan 200 kuat arus yang mengalir 1,56 A 1. Berdasarkan hasil-hasil yang penulis peroleh maka dapat dijelaskan seperti berikut ini: Ketika terjadi aliran arus pada kawat, hal ini dapat dilihat dengan terbacanya nilai arus yang mengalir oleh ampermeter. Tegangan yang terjadi menyebabkan terbentuknya perbedaan potensial listrik pada ujung yang satu dengan ujung yang lain pada kawat tersebut. Akibat perbedaan potensial ini menciptakan arus. Arus yang mengalir pada kawat akan menimbulkan medan magnet. Medan magnet ini terjadi dikarenakan adanya aliran arus. Terdeteksinya medan magnet ini dapat dilihat dengan mengamati indikator yaitu kompas. Kompas memiliki kutub utara dan selatan yang seperti sudah kita ketahui bahwa akan terjadi tarik-menarik dan tolak-menolak jika terdapat medan magnet lain atau sejenis. Akibat adanya medan magnet ini pada kompas akan menarik kutub magnet yang berlawanan jenis. Begitu juga akan saling tolak-menolak jika bertemu dengan bagian kutub yang sama. Dari percobaan ini, ternyata terdapat 6

penyimpangan arah kutub magnet dimana ketika dialirkan arus A ke B ternyata teramati bahwa kompas mengalami penyimpangan ke arah kanan. Selanjutnya ketika dialirkan arus dari B ke A ternyata juga terjadi penyimpangan ke arah kiri. Ini untuk kutub utara kompas. Kita ketahui bahwa untuk kutub utara medan magnetnya keluar. Karena keluar jika berinteraksi dengan medan magnet yang sejenis akan mengalami tolakan. Sehingga kemungkinan jika penyimpangan dari kompas ke arah kiri, jadi pada kawat tersebut tercipta medan magnet yang sejenis pada arah yang sama. Sebaliknya ketika arah arusnya dibuat berlawanan arah, maka akibatnya penyimpangan akan berlawanan arah. Kita juga ketahui kalau ketika arah arusnya dari A ke B, maka akan terdapat medan magnet disekitar kawat tersebut. Jika dilihat gaya yang bekerja, maka gaya akan dialami ke arah kiri. Sedangkan pada kompas akan ke kanan. Sehingga terjadi pristiwa tolak menolak. Ketika arah arusnya dari B ke A, maka arah gaya yang timbul akibat timbulnya medan magnet adalah ke arah kanan, selanjutnya ketika kita lihat keberadaannya dengan menggunakan kompas, maka akan terdeteksi arak kompas ke kiri. Terjadi pristiwa tolak-menolak. 2. Kompas mengalami penyimpangan ketika terdapatnya aliran arus pada kawat tersebut. Penyimpangan yang terjadi adalah ke arah kanan ketika arah arus dari A ke B. besanya penyimpangan tidaklah terlalu besar, karena berhubungan dengan tegangan yang digunakan sebesar 1 V. dengan tegangan sebesar 1 volt, maka arus yang mengalir sebesar 0,52 A arus yang kecil ini tentunya diakibatkan oleh aliran dari electron yang kecil. Akibat aliran electron yang kecil atu arus yang kecil, akan menyebabkan besarnya medan magnet yang juga kecil. Kita ketahui kalau B I. arus yang kecil akan menimbulkan medan magnet yang kecil. Akibatnya gaya yang timbul (F B) juga sedikit. Gaya yang sedikit ini akan menyebabkan arah simpangan yang kecil yaitu sebesar .. Untuk percobaan selanjutnya adalah ketika aliran arus yang mengalir lebih besar dengan membuat tegangan sebesar 2 V. Seperti 7

penjelasan sebelumnya dapat dikatakan kalau arus sebanding dengan besarnya gaya. Akibatnya akan terdapat penyimpangan yang lebih besar dibandingkan dengan ketika arus yang mengalir sebesar 1 V. ketika dibalik arah arusnya juga mengalami penyimpangan yang membentuk sudut hampir sama. Sehingga dapat dikatakan bahwa arus yang menyebabkan penyimpangan. Semakin besar arus yang mengalir semakin besar penyimpangan. Sedangkan arah penyimpangan dipengaruhi oleh arah arus yang mengalir. Yaitu ke arah kiri jika arus dari B ke A( pada gambar 3) serta ke arah kanan dari A ke B. Kuat arus selanjutnya adalah 1,37 A dengan tegangan 3V. ketika arus ini mengalir dari A ke B ternyata penyimpangan ke kanan dengan sudut 380. Penyimpangan ini merupakan penyimpangan paling maksimum dari penyimpangan-penyimpangan sebelumnya yang ke arah kanan. Hal ini juga mengindikasikan kesebandingan antara kuat arus dan kuatnya medan magnet serta penyimpangan. Untuk percobaan dengan arah arus dari B ke A, penyimpangan sebesar 20 derajat dengan kuat arus 1,55 A. Dari data ini memberikan penyimpangan paling maksimum diantara penyimpangan-penyimpangan sebelumnya. Hal ini juga dapat memberikan indikasi mengenai kesebandingan kuat arus dan penyimpangan.

10.2. Pembahasan 10.2.1. Kendala-Kendala yang dialami saat melakukan percobaan: Adapun kendala-kendala yang kami alami selama melakukan percobaan yaitu: 1. Adanya kesulitan dalam merangkai alat dikarenakan adanya sedikit gangguan pada alat. Pada percobaan ini, waktu yang kami gunakan sampai molor bebrapa menit karena adanya kerusakan pada catu daya atau potensiometer. Akibat kerusakan ini alat tidak dapat bekerja dengan baik. Hal ini penulis akali dengan menunggu teman yang lain yang pada kesempatan ini dalam percobaannya juga menggunakan catu daya. Karena menunggu teman tersebut, waktu yang seharusnya kami gunakan seefektif menjadi tidak efektif.

2.

Adanya kesulitan dalam meluruskan kawat yang akan di aliri arus. Akibat hal itu, terjadi suatu kesulitan dalam meletakan kompas agar ujung kompas berimpit dengan kawat yang akan di aliri arus. Hal ini juga mengakibatkan adanya kesulitan dalam menentukan besarnya sudut simpangan menginggat titik nol pada sudut kompas tidak tepat berimpit dengan kawat. Kesalahan ini atau kendala yang penulis alami ini, penulis berusaha perkecil dengan memegang ujung-ujung kawat dan merentangkan kuat-kuat. Penulis menyuruh rekan se-team untuk mencatat hasilnya. Penulis merasakan kekurangan dalam hal ini sehingga kemungkinan terjadi paralak atau kesalahan lainnya.

3.

Adanya kesulitan dalam membaca Ampermeter digital yang penulis gunakan untuk mengukur kuat arus. Untuk meminimalisir kesulitan ini, penulis meminta bantuan dosen pengampu dan laboran untuk mengajari cara penggunaannya.

4. Lampu sebagi indikasi adanya arus sesuai dengan gambar rangkaian alat penulis tidak pergunakan dikarenakan adanya kerusakan pada alat tersebut. 10.2.2. Kesalahan-Kesalahan Dalam melakukan percobaan, ada beberapa kesalahan yang terjadi. Kesalahankesalahan tersebut adalah sebagai berikut : 1. Kesalahan umum, yaitu kesalahan yang disebabkan karena kekeliruan manusia, yang terjadi yaitu adanya kesalahan titik nol dan paralak ketika mengamati besar penyimpangan yang dialami oleh kompas terhadap kawat. 2. Kesalahan sistematis, yaitu kesalahan yang disebabkan oleh alat ukur atau instrument yaitu adanya gangguan pada potensiometer sehingga kemungkinan adanya kesalahan ini. 3. Kesalahan acak, yaitu kesalahan yang tidak diketahui secara pasti penyebabnya, tetapi berpengaruh terhadap hasil percobaan misalnya ketika memegang ujung kawat terjadi sedikit kekeliruan pada keberimpitan antara kawat dan kompas, menginggat kawat harus dipegang. Hal ini tentunya berakibat pada hasil yang diperoleh oleh penulis. VIII. Simpulan Dari percobaan di atas maka dapat kami simpulkan: 1. Pada kawat yang dialiri arus terdapat medan magnet dimana medan magnet tersebut 9 mengakibatkan terdapatnya penyimpangan pada kompas.

Penyimpangan yang terhadi diakibatkan oleh semakin besarnya kuat arus sehingga penyimpangan makin besar.

DAFTAR PUSTAKA Anonim, 2011. Medan magnet disekitar arus listrik. tersedia pada

http://www.wikipedia.com/medan_magnet/ Djonoputro, Darmawan. 1977. Teori ketidakpastian. Bandung: Universitas ITB. Suardana, I Kade. 2007. Petunjuk Praktikum Laboratorium Fisika 3. Singaraja: Universitas Pendidikan Ganesha.

10

Anda mungkin juga menyukai