LISTRIK MAGNET I
Endar Widi Sugiyo
e-mail endarwidisugiyo@gmail.com, Jurusan Fisika, FMIPA, Universitas Negeri Semarang
ABSTRAK
Jarum kompas yang menyimpang karena adanya arus listrik pada kawat lurus, kawat
melingkar, dan solenoida menunjukkan adanya keterkaitan arus listrik dengan medan magnetik.
Tujuan praktikum adalah menentukan secara empiris tentang orientasi medan magnet di sekitar
kawat lurus berarus, kawat melingkar berarus, dan solenoida. Metode percobaan, merangkai
secara seri power suplai, amperemeter, kawat berarus/kawat melingkar/solenoida, dan hambatan
geser, mengamati orientasi medan megnet di sekitar arus dengan beberapa variasi arus melalui
penyimpangan jarum kompas. Arus listrik dapat menghasilkan medan magnet, dimana arah
medan magnetik di suatu titik sesuai dengan arah yang ditunjukkan oleh kutub utara jarum
kompas ketika ditempatkan pada titik tersebut. Penyimpangan magnet jarum kompas akan makin
besar jika kuat arus listrik yang mengalir melalui kawat diperbesar. Arah penyimpangan jarum
kompas bergantung arah arus listrik yang mengalir dalam kawat.
Kata kunci : jarum kompas, medan magnetik, arus listrik
PENDAHULUAN
Hans Christian Oersted menyelidiki bahwa di sekitar kawat berarus terdapat medan
magnet. Berdasarkan percobaannya diperoleh bahwa di sekitar kawat berarus listrik terdapat
medan magnet dan arah medan magnetik bergantung pada arah arus listrik yang melalui kawat,
Untuk melihat model percobaan ini dilihat bagian kerja ilmia maka diadakan eksperimen listrik
magnet 1. Arah medan magnetik B dapat ditentukan dengan menggunakan kaidah tangan kanan
(Tipler, 2001:258).
Induksi magnetik (dB) pada suatu titik yang posisinya r terhadap elemen panjang kawat
dl berarus I, menurut Biot dan Savart besarnya dirumuskan:
Rumusan masalah penelitian Listrik Magnet II adalah sebagai berikut : Bagaimana arah
penyimpangan jarum kompas di sekitar kawat lurus, kawat melingkar, dan solenoida yang
berarus. Tujuan praktikum Listrik Magnet I adalah menentukan secara empiris tentang orientasi
medan magnet di sekitar kawat lurus berarus, kawat melingkar berarus, dan solenoida.
METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen yang dilakukan di laboratorium
fisika dasar secara berkelompok. Alat dan bahan yang digunakan adalah kompas kecil,
kawat/kabel berbentuk lurus, kawat/kabel berbentuk melingkar, solenoida, sumber arus,
hambatan geser, dan ampermeter. Langkah-langkah percobaan, merangkai secara seri power
suplai, amperemeter, kawat berarus/kawat melingkar/solenoida, dan hambatan geser. Mengamati
orientasi medan megnet di sekitar arus dengan beberapa variasi arus melalui penyimpangan
jarum kompas.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Tabel 1. Data Pengamatan pada Kawat Lurus Berarus
Gambar 1
Jika kawat tidak dialiri arus listrik, medan magnet tidak terjadi sehingga magnet jarum kompas
tidak bereaksi. Perubahan arah arus listrik juga memengaruhi perubahan arah
penyimpangan jarum kompas. Perubahan jarum kompas menunjukkan perubahan arah medan
magnet.
Gambar 2
Pada kawat melingkar berarus arah medan magnetik posisi kompas A adalah ke
kanan, pada posisi B dan D adalah memutar berlawanan arah putaran jarum jam bidang
mendatar sepanjang kenaikan kawat memutar sampai titik tertinggi, pada posisi D
kembali ke kanan pada bidang datar menghadap timur. Arah medan magnetik ini sesuai
pula dengan kaidah aturan tangan kanan.
Solenoida
Pada solenoida merupakan penghantar melingkar dengan jumlah banyak
yang berbentuk kumparan. Berdasarkan besar penyimpangan jarum kompas medan magnet yang
ditimbulkan oleh solenoida lebih besar daripada yang ditimbulkan oleh sebuah penghantar
melingkar, apalagi oleh sebuah penghantar lurus. Jika solenoida dialiri arus listrik maka akan
menghasilkan medan magnet. Medan magnet yang dihasilkan solenoida berarus listrik
bergantung pada kuat arus listrik dan banyaknya kumparan.
Gambar 3
Arah medan magnetik di sekitar solenoida pada posisi kompas A adalah berputar pada
bidang vertikal sepanjang kawat lurus, kemudian pada posisi kompas B dan D ke arah kanan
pembaca karena arus menuju ke atas berputar pada lingkaran sepanjang kumparan, pada posisi C
berputar ke arah vertikal sepanjang kawat lurus kembali, sementar arus dari kiri ke kanan. Aturan
tangan kanan kembali berlaku juga untuk solenoida.
SIMPULAN DAN SARAN
Di sekitar kawat yang berarus listrik terdapat medan yang dapat mempengaruhi posisi
magnet lain. Magnet jarum kompas dapat menyimpang dari posisi normalnya bila dipengaruhi
oleh medan magnet. Penemuan Oersted telah membuka wawasan baru mengenai hubungan
listrik dan magnet, yaitu bahwa suatu muatan listrik dapat berinteraksi dengan magnet
ketika muatan itu bergerak.
Arah medan magnetik di suatu titik didefinisikan sebagai arah yang ditunjukkan oleh
kutub utara jarum kompas ketika ditempatkan pada titik tersebut. Gejala penyimpangan magnet
jarum di sekitar arus listrik membuktikan bahwa arus listrik dapat menghasilkan medan magnet.
Arah medan magnetik di sekitar kawat lurus berarus adalah membentuk lingkaran dengan kawat
lurus sebagai pusat, ketika arus ke atas maka medan magnetik searah putaran jarum jam pada
bidang mendatar, sedangkan ketika arus ke bawah maka medan magnetik berlawanan arah
putaran jarum jam pada bidang mendatar. Penyimpangan magnet jarum kompas akan
makin besar jika kuat arus listrik yang mengalir melalui kawat diperbesar, namun tidak
teramati dengan jelas karena peletakkan kompas yang tidak sama. Arah penyimpangan jarum
kompas bergantung arah arus listrik yang mengalir dalam kawat.
Sebaiknya petunjuk praktikum dalam membuat rangkaian lebih diperjelas agar
memudahkan pemahaman praktikan, perlu kehati-hatian dalam menentukan arah arus listrik pada
kawat.
DAFTAR PUSTAKA
Tim Dosen Fisika Dasar 2. 2010. Buku Panduan Praktikum Fisika Dasar 2. Semarang :
Universitas Negeri Semarang
Tipler, Paul A. 2001. Fisika jilid 2. Jakarta : Erlangga
http://www.fisikaonline.com/index.php?option=com_content&view=article&id=65:kemagnet
an&catid=19:kemagnetan&Itemid=94 diunduh pada 31/03/2012 jam 11.32
http://yusnitasilsilia.wordpress.com/e-learning/ diunduh pada 31/03/2012 jam 11.35