Anda di halaman 1dari 12

Laporan

MEDAN MAGNET DI SEKITAR


ARUS LISTRIK

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Listrik Magnet

Disusun Oleh : Kelompok 4

Dinda Burhani 180204041


Ishrah 180204078
M. Firza Duana 180204006

Unit : 2 (Dua)
Dosen Pengajar : Sri Ningsih, S.Si., M.Sc.

PRODI PENDIDIKAN FISIKA


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY
DARUSSALAM, BANDA ACEH
2021
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Fisika adalah ilmu yang mempelajari tentang gejala alam serta semua
interaksi yang menyertainya. Fenomena tersebut tidak pernah lepas dari
kehidupan sehari-hari, dikarenakan fisika sangat berkaitan erat dengan
kehidupan sehari-hari. Dengan mempelajari ilmu fisika dapat diketahui
dengan logis mengapa fenomena alam tersebut bisa terjadi. Misalnya saja
fenomena jarum kompas menyimpang ketika di dekatkan pada kawat yang
berarus listrik. Gejala ini pertama kali dikaji oleh Hans Christian Oersted,
melalui percobaan ia berhasil mengungkapkan hubungan antara listrik dan
magnet. Ia berhasil membuktikan bahwa penghantar yang berarus listrik
dapat menghasilkan medan magnetik.
Berdasarkan percobaan Oersted bahwa kumparan kawat berinti besi
yang dialiri listrik dapat menarik besi dan baja. Hal ini menunjukkan bahwa
kumparan kawat berarus listrik dapat menghasilkan medan magnet. Medan
magnet juga dapat ditimbulkan oleh kawat penghantar lurus yang dialiri
listrik.
Pemanfaatan magnet telah banyak diterapkan dalam kehidupan sehari-
hari, biasanya digunakan pada peralatan penunjang kegiatan manusia sehari-
hari, namun seringkali tidak disadari keberadaan magnet pada alat yang
digunakan karena memang orang awam hanya menggunkan alat tersebut
tanpa mengenali apa saja komponen yang ada di dalam alat tersebut. Dengan
ditemukannya magnet maka juga sebagai titik munculnya peradaban mesin
karena jantung dari mesin adalah magnet.
Berdasarkan permasalahan yang telah dipaparkan diatas, maka perlunya
dilakukan pecrobaan medan magnet di dekat kawat berarus listrik untuk
mengetahui pengaruh medan magnet terhadap kawat  berarus, sehingga
mampu mengetahui prinsip kerja dari magnet pada kawat berarus yang
diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

1
B. Tujuan Percobaan
Tujuan kami melakukan percobaan ini adalah sebagai berikut :
1. Menyelidiki adanya medan magnetik disekitar kawat berarus listrik, serta
faktor-faktor yang mempengaruhinya
2. Mengamati arah dan besar sudut penyimpangan kompas terhadap kawat
berarus
3. Memahami pengaruh jarak kompas terhadap kawat berarus

C. Landasan Teori
Medan magnet berasal dari dua kata, yaitu medan dan magnet. Medan
berarti daerah sedangkan magnet sebenarnya berasal dari gaya magnetik.
Sehingga medan magnet merupakan daerah yang dipengaruhi oleh gaya
magnetik. Besar medan magnet disebut kuat medan magnet yang menyatakan
banyaknya garis-garis gaya magnet pada suatu daerah tertentu. Medan
magnet merupakan besaran vektor, berarti memiliki besar dan arah.
Pada tahun 1785, Charles Coulomb telah berhasil menemukan pengaruh
gaya elektrostatis antara dua muatan. Penemuan ini juga menjelaskan bahwa
di sekitar muatan listrik timbul medan listrik. Pada langkah selanjutnya para
ilmuwan mengembangkan pengetahuan tentang hubungan muatan listrik
dengan medan magnet. Akhirnya pada tahun 1820 seorang ilmuwan
Denmark, Hans Christian Oersted berhasil membuktikan bahwa di sekitar
kawat berarus ada medan magnet.
Dalam percobaannya, Oersted meletakkan magnet jarum (kompas)
disekitar kawat berarus. Untuk kawat tak berarus kompas tetap sejajar kawat.
Jika kawat dialiri arus listrik maka jarum kompas akan menyimpang.
Penyimpangan ini dapat membuktikan bahwa di sekitar kawat berarus timbul
medan magnet.
Dari penemuan Oersted ini dapat membuktikan bahwa arus listrik
sangat berhubungan dengan medan magnet. Besar medan magnet atau kuat
medan magnet dapat ditentukan dari Hukum Biot-Savart dan Ampere.
Sedangkan arah medan magnet dapat ditentukan dari percobaan Oersted.

2
Selama abad ke delapan belas, banyak filsafat ilmu alam yang mencoba
menemukan hubungan antara listrik dan magnet. Muatan listrik stasioner dan
magnet tidak saling mempengaruhi.
(Dauglas C Giancoli, 2001 : 136-137)

Arus didalam kawat dapat juga menghasilkan efek-efek magnetik, yaitu


bahwa arus tersebut dapat mengubah arah (orientasi) sebuah jarum kompas.
Sebuah arus adalah kumpulan muatan yang bergerak karena sebuah medan
magnet mengarahkan sebuah gaya kesamping pad sebuah muatan yang
bergerak. Arus I didalam sebuah kumparan logam diangkat oleh elektron-
elektron seperti persatuan volume kawat. Besarnya gaya rata-rata pada sebuah
elektron seperti diberikan persamaan :

F=q 0 V B sinθ

F=eV dB

Yakni pada kawat itu sendiri adalah :

F=( n AF)f ’

iB
F=n AL
n

Karena I A adalah arus didalam kawat, maka :

F=i B L

Muatan-muatan negative yang bergerak kekanan didalam kawat dari


F=i L A adalah ekivalen dengan bermuatan positif yang bergerak kekiri yaitu
dengan arah panah arus. Untuk sebuah muatan positif seperti itu makan
kecepatan V akan menuju kiri dan gaya pada kawat yang diberikan oleh
persamaan :

F=q 0 B V

(John Wiley, 1984 : 251-253)

3
Pada suatu lilitan tanpa arus jarum magnetic dari magnetometer akan
menunjukkan arah utara atau selatan dari kompenen Nbe dari medan bumi.
Jika medan magnet bumi hBh ditambahkan ke kompenen melalui lilitan
helmhertz. Jarum akan berputar membentuk sudut sebesar α dan akan
menunjukkan arah yang mengahsilkan Hbr seperti pada gambar dengan
medan magnet atau komponen seperti ditunjukkan dibwah.
Dengan M adalah bilangan momen medan megnet dan magnet batang

(Muhammad Hikam, 2005 : 108-109)

Rapat fluks yang dihasilkan di sekitar kawat konduktor yang dialiri arus
listrik  I  dapat diperoleh melalui : (1) hukum Biot-Savart, (2) hukum Integral
Ampere, (3) definisi vektor potensial magnetik dan hubungan antara vektor
rapat fluks magnetikdengan vektor potensial magnetik.
Hukum Biot-Savart adalah produk vektorsehingga rapat fluks magnetik
di sekitar kawat konduktor yang dialiri arus akandiperoleh dalam bentuk
vektor langsung, sedangkan hukum integral Ampere adalah produk
sekalar sehingga kita tidak langsung mendapatkan besaran vektor dan besaran
yang dihitung adalah intensitas medan magnetik bukan rapat fluks magnetik,
meskipun antara B dan H terdapat hubungan langsung B=μH . Dengan
menggunakan konsep hubungan antara vektor potensial magnetic A dengan
vektor rapat fluks magnet B untuk mendapatkan nilai vektor B yang
sesungguhnya juga memerlukan kecermatan dan pemahaman yang baik.
(Effendi, Syamsudin, Sinambela, & Soemarto, 2007 : 53).

4
METODE PERCOBAAN

A. Alat dan Bahan


Untuk melakukan percobaan ‘Medan magnet di sekitar arus listrik’,
dibutuhkan alat-alat dan bahan sebagai berikut :
1. Catu daya

2. Kabel penghubung

5
3. Kompas

4. Kawat lurus

5. Kawat melingkar

6
B. Prosedur Percobaan
1. Dihubungkan kawat lurus dengan catu daya dengan menggunakan kabel
penghubung
2. Muatan positif pada catu daya dihubungkan ke muatan negative pada
kawat lurus
3. Muatan negative pada catu daya dihubungkan ke muatan positif pada
kawat lurus
4. Diletakkan kompas disamping kawat lurus dengan jarak yang dekat
5. Diatur tegangan pada catu daya sebesar 3 volt
6. Diamati arah penyimpangan dan besar sudut penyimpangannya
7. Diletakkan kompas dengan jarak yang agak jauh dari kawat lurus
8. Tegangan yang diberikan tetap sebesar 3 volt
9. Diamati arah penyimpangan dan besar sudut penyimpangannya
10. Diulangi Langkah 1-9 dengan menggunakan kawat melingkar

7
HASIL PENGAMATAN

A. Data Pengamatan
1. Menggunakan kawat lurus
Jarak Penyimpangan Kutub
No. Tegangan
Dekat Jauh Sudut Arah

1 3V  - 40º Kanan

2 3V -  5º Kanan

2. Menggunakan kawat melingkar


Jarak Penyimpangan Kutub
No. Tegangan
Dekat Jauh Sudut Arah

1 3V  - 30º Kiri

2 3V -  5º Kiri

8
B. Analisi Data
1. Pada medan magnet disekitar kawat lurus
 Ketika kompas diletakkan dekat dengan medan magnet disekitar
kawat lurus, kutub utara kompas menunjukkan sudut 40º dengan arah
simpangan ke kanan.
 Ketika kompas diletakkan jauh dengan medan magnet disekitar kawat
lurus, kutub utara kompas menunjukkan sudut 5º dengan arah
simpangan ke kanan.
2. Pada medan magnet disekitar kawat melingkar
 Ketika kompas diletakkan dekat dengan medan magnet disekitar
kawat melingkar, kutub utara kompas menunjukkan sudut 30º dengan
arah simpangan ke kiri.
 Ketika kompas diletakkan dekat dengan medan magnet disekitar
kawat melingkar, kutub utara kompas menunjukkan sudut 5º dengan
arah simpangan ke kiri.

Dari hasil percobaan yang telah dilakukan, berdasarkan hasil data


pengamatan, kami menyimpulkan bahwa, jarak kompas tehadap kawat
berarus berpengaruh pada besar susut penyimpangan kompas. Semakin dekat
diletakkan kompas dengan kawat berarus listrik, maka semakin besar juga
sudut penyimpangannya. Semakin jauh diletakkan kompas dengan kawat
berarus listrik, semakin kecil pula besar sudut penyimpangannya.

9
PENUTUP

A. Kesimpulan
Arus listrik dapat mengasilkan medan magnet atau biasa disebut induksi
magnetik, besar medan magnet yng dihasilkan dipengaruhi oleh besar kuat arus
yang diberikan dan semakin jauh jarak terhadap kawat maka makin kecil kuat
medan magnetnya dan semakin dekat jarak terhadap kawat maka makin besar
kuat medan magnetnya. Hubungan listrik dan magnet yang ditandai dengan
jarum kompas yang menyimpang.

B. Kendala
Keterbatasan alat dan bahan yang tersedia di laboratorium, harga bahan
yang diperlukan juga mejadi kesulitan, dan kesusahan dalam mengatur jadwal
antar tiap anggota kelompok untuk mengerjakan tugas.

10
DAFTAR PUSTAKA

Effendi, R., Syamsudin, S., Sinambela, W. S., & Soemarto. 2007. Medan
Elektromagnetika Terapan. Jakarta: Erlangga.
Giancoli, Dauglas C. 2001. Fisika. Jakarta : Erlangga.
Hikam, M. 2005. Eksperimen Fisika Dasar untuk Perguruan Tinggi Negeri.
Jakarta : Kencana
Wiley, John.1984. Fisika. Jakarta : Erlangga.

11

Anda mungkin juga menyukai