Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM

MEDAN MAGNET DI KAWAT BERARUS

OLEH :

KELOMPOK I

1. Andhini Fajriaty
2. Khenza Atthaya Namira Yulianto
3. Muhammad Rezeki Arya
4. Nouval Reyhan Fadhila
5. Sunra Nur Isti Mahmudah
6. Tiara Salsabila Putri

Kelas : XII IPA 1

SMA Negeri 1 Banjarmasin

Tahun Pelajaran 2018/2019


A. Latar Belakang

Perkembangan teknologi canggih yang sangat pesat dalam kehidupan manusia

tidak dapat dipisahkan dari pemanfaatan magnet beserta sifat-sifatnya dan kombinasi

pengaplikasiannya dengan listrik. Kata magnet berasal dari bahasa Yunani yaitu

magenesia yang berarti batu Magenesia. Magnesia adalah nama wilayah di Yunani

dimana batu magnet pertama kali ditemukan. Magnet merupakan sebuah benda yang

dapat  menarik benda di sekitarnya atau memiliki sifat kemagnetan. Kemagnetan

adalah kemampuan magnet untuk menarik benda magnetik yang di sekitanya. Benda-

benda magnetik yang berada di sekitar magnet akan tertarik oleh gaya magnet. Daerah

di sekitar magnet yang masih terpengaruh oleh gaya magnet disebut medan magnet.

Medan magnet digambarkan sebagai garis-garis medan magnet atau fluks magnet.

Pada tahun 1820, fisikawan Oersted menyatakan bahwa di sekitar arus listrik

terdapat medan magnet. Dalam percobaannya, ia menggunakan kompas jarum untuk

menunjukkan ketika arus listrik mengalir pada kawat, jarum kompas di daerah medan

magnet yang dihasilkan kawat berarus menyebabkan jarum kompas menyimpang.

Penemuan Oersted dikembangkan oleh Biot dan Savart hingga dirumuskan

perhitungan besar kuatnya medan magnet secara matematik yang kemudian disebut

sebagai induksi magnet.

Aplikasi gaya magnetik dapat ditemui dalam kehidupan sehari-hari, terutama

pada peralatan listrik rumah tangga. Dalam dunia teknologi pemanfaatan gaya

magnetik ditemui dalam galvanometer, motor listrik, alat ukur kelajuan aliran darah,

relai, dan kereta maglev.


B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan maka rumusan masalah yaitu sebagai

berikut:

1) Bagaimana arah dan besar medan magnetik di sekitar kawat berarus listrik?

2) Bagaimana hubungan antara kuat arus (I) dan jarak (a) terhadap besar induksi

magnetik di sekitar kawat berarus?

3) Bagaimana induksi magnetik pada kawat melingkar berarus?

4) Bagaimana hubungan antara kuat arus (I), jumlah lilitan (N), jari-jari (r)

terhadap besar induksi magnetik (B) pada kawat melingkar berarus?

C. Hipotesa

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dirancang maka hipotesa yang akan diuji

yaitu sebagai berikut:

1) Jika arah arus listrik mengalir sejajar dengan jarum kompas dari kutub utara ke

kutub selatan, maka kutub utara jarum kompas akan menyimpang searah

dengan arah jarum jam dan sebaliknya. Jadi, arah medan magnetik bergantung

pada arah arus listrik. Sedangkan, semakin besar kuat arus listrik, semakin

panjang kawat berarus, tetapi semakin kecil nilai jarak jarum kompas dari

kawat berarus, maka semakin besar medan magnetik.

2) Semakin besar nilai kuat arus (I), maka semakin besar nilai induksi magnetik

di sekitar kawat berarus, sedangkan semakin besar nilai jarak (a), maka

semakin kecil nilai induksi magnetik di sekitar kawat berarus.

3) Besar induksi magnetik pada kawat melingkar berarus bergantung pada kuat

arus, banyak lilitan, dan jari-jari kawat.


4) Semakin besar nilai kuat arus (I), semakin banyak jumlah lilitan, tetapi

semakin kecil jari-jari kawat melingkar berarus (r), maka akan semakin besar

nilai induksi magnetik (B).

D. Tujuan Percobaan

Tujuan yang ingin dicapai melalui praktikum yang dilakukan yaitu sebagai berikut:

1) Mengidentifikasi arah dan besar medan magnetik di sekitar kawat berarus

2) Menentukan hubungan antara kuat arus (I) dan jarak (a) terhadap besar induksi

magnetik di sekitar kawat berarus

3) Mengidentifikasi induksi magnetik pada kawat melingkar berarus

4) Menentukan hubungan antara kuat arus (I), jumlah lilitan (N), jari-jari (r)

terhadap besar induksi magnetik (B) pada kawat melingkar berarus

E. Teori Dasar

Gaya yang diberikan satu magnet terhadap yang lainnya dapat dideskripsikan

sebagai interaksi antara suatu magnet dan medan magnet dari yang lain. Arah medan

magnet pada suatu titik bisa didefinisikan sebagai arah yang ditunjuk kutub utara

sebuah jarum kompas ketika diletakkan di titik tersebut. Perbedaan sudut antara utara

magnet sebagaimana ditunjukkan oleh kompas, dan utara (geografis) yang benar,

disebut simpangan. (Giancoli, 2001).

Medan magnet adalah medan gaya yang berada di sekitar sebuah benda

magnetik atau disekitar sebuah konduktor berarus. Medan magnet digambarkan

dengan garis-garis gaya magnet yang selalu keluar dari kutub utara megnet dan masuk

ke kutub selatan magnet. Sementara didalam magnet, garis-garis gaya magnet

memiliki arah dari kutub selatan magnet ke kutub utara magnet. Garis-garis tersebut
tidak pernah saling berpotongan. Kerapatan garis-garis gaya magnet menunjukkan

kekuatan medan magnet (Kamajaya, 2008:154).

Medan magnet adalah daerah di sekitar magnet yang mengakibatkan sebuah

muatan yang bergerak di sekitarnya mengalami suatu gaya. Medan magnet tidak bisa

dilihat, tetapi bisa dijelaskan dengan mengamati pengaruh magnet pada benda lain,

contohnya pada serbuk besi. Garis-garis gaya magnetik selalu keluar dari kutub utara

magnet dan masuk ke kutub selatan magnet. Daerah yang garis-garis gaya

magnetiknya rapat menunjukkan bahwa medan magnetik yang kuat, sedangkan

daerah yang garis-garis gaya magnetiknya kurang rapat menunjukkan bahwa medan

magnetik yang lemah.

Muatan listrik yang stasioner dan magnet tampak tidak saling mempengaruhi.

Tetapi pada tahun 1820, Hans Christian Oersted menemukan baha ketika jarum

kompas diletakkan di dekat kawat listrik, jarum menyimpang saat kawat dihubungkan

ke baterai dan arus mengalir. Apa yang ditemuka Oersted adalah bahwa arus listrik

menghasilkan medan magnet (Giancoli, 2001).

Hukum Faraday menjelaskan bahwa tegangan induksi memiliki

kesebandingan dengan kecepatan induksi, luas induksi dan besar medan magnet maka

dilakukan percobaan induksi elektromagnetik. Induksi elektromagnetik adalah besar

arus listrik yang ditimbulkan oleh perubahan medan magnet (fluks magnet). Arus

induksi adalah arus listrik yang dihasilkan induksi elektromagnetik dan gaya gerak

listrik induksi (ggl induksi) adalah tegangan yang dihasilkan oleh arus induksi.

Percobaan Faraday menjelaskan bahwa medan magnet dapat menghasilkan arus

listrik.
F. Desain Percobaan

a. Alat dan Bahan

 Power Suply

 Kompas

 Amperemeter

 R-Box

 Kabel Konektor

 Kawat Konduktor (Nikelin)

 Penggaris Kayu

b. Cara Kerja

 Mengamati apa yang terjadi pada jarum kompas jika kawat dialiri arus

listrik.

 Meletakkan kompas di atas kawat dan mengamati perubahannya.

 Mengamati perubahan kompas jika arus listrik pada kawat dibalik.

 Meletakkan kompas di bawah kawat lurus, pada jarak tertentu. Kemudian

mengalirkan arus listrik ke dalam kawat. Dengan jarak tetap.

 Meletakkan kompas di bawah kawat lurus kemudian mengalirkan arus

listrik ke dalam kawat. Dengan arus listrik yang tetap.

Anda mungkin juga menyukai