BERSIH
(Studi Kasus Kecamatan Bekasi Utara)
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Sebagai Salah Satu
Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Oleh:
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kebutuan air bersih yang di butuhkan
masyarakat Kecamatan Bekasi Utara hingga tahun 2027 sehingga dapat di jadikan
referensi utuk penelitian selanjutnya. Dalam peneltian ini, penulis akan
memperkirakan kebutuhan air bersih berdasarkan data-data sekunder yang ada dan
membandikannya terhadap Dalam tugas akhir ini, diprediksikan kebutuhan air
bersih untuk wilayah Kecamatan Bekasi Utara dengan perhitunga menggunakan
metode proyeksi yang di gunakan untuk memproyeksi pertumbuhan penduduk dan
10 tahun yang akan datang,
Dari hasil analisis yang di dapat bahwa kebutuhan air bersih di unit pelayanan
Kecamatan Bekasi Utara pada tahun 2027 yang mengacu pada prediksi
pertambahan umlah penduduk sebesar 519,50 L/detik sedangkan jumlah produksi
air PDAM Tirta Bagasasi sebesar 2170 L/detik sehingga dengan jumlah produksi
air tersebut dapat memenuhi kebutuhan air bersih untuk 10 tahun mendatang,
i
ABSTRACT
The need for clean water will continue to increase. The city of Bekasi is one of the
cities that has also experienced significant population growth along with the
development of the city itself which also increases the adaptation of clean water
needs.
This study aims to determine the need for clean air needed by the North
Bekasi Subdistrict community until the year 2027 can be used to make reference for
further research. In this research, the author will estimate the need for clean water
based on secondary data available and compare it to In this final project, it is
predicted that clean water needs for the North Bekasi Subdistrict area with interest
using the method used to project population growth and the next 10 years ,
From the analysis results that can be used clean water in the service unit of
Bekasi Utara District in 2027 which is approved in the estimated population growth
of 519.50 L / sec as the amount of water production of PDAM Tirta Bagasasi is
2170 L / s with the amount of water production according to water requirements
net for the next 10 years,
i
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Segala puja dan puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi yang berjudul ” Analisis Kebutuhan dan Ketersediaan Air Bersih (Studi
Kasus Kecamatan Bekasi Utara)” sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan
gelar sarjana. Tanpa akal, berkah dan rahmat-Nya yangdiberikan penulis pasti tidak
akan sampai pada fase akhir di perkuliahan ini.Selanjutnya Shalawat serta salam
semoga terlimpah dan tercurah kepada junjungan alam, baginda Nabi Muhammad
SAW, beserta keluarga dan para sahabatnya. Nabi akhirul zaman yang telah
membawa umat manusia dari zaman kegelapan menjadi zaman yang terang
berderang dengan ilmu dan teknologi yang berkembang dengan pesat saat ini.
Penulis sadar bahwa dalam penulisan skripsi ini masih banyak kekurangan yang
harus disempurnakan dan penuh denganhambatan yang harus dilalui. Tanpa
dukungan dari seluruh pihak yang telahmembantu pastinya skripsi ini tidak dapat
terselesaikan. Oleh karena itu padakesempatan ini penulis menyampaikan
penghargaan dan ucapan terima kasih kepada :
1. Dr. Sururin, M.Ag, selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan.
2. Bapak Dr. Iwan Purwanto, M.Pd, selaku Ketua jurusan Pendidikan Imu
Pengetahuan Sosial sekaligus Dosen Pembimbing Akademik yang
senantiasa memberikan banyak perhatian, bimbingan, serta motivasi kepada
mahasiswa tingkat akhir disela-sela kesibukannya.
3. Bapak Drs. Syaripulloh, M.Si, selaku sekertaris Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial, yang juga senantiasa memberikan banyak perhatian
dan motivasi kepada mahasiswa tingkat akhir disela-sela kesibukannya.
4. Bapak Dr. Sodiki, M.Si selaku dosen pembimbing yang telah bersedia
meluangkan waktu serta selalu memberikan motivasi, bimbingan dan
nasehat selama penulisan skripsi ini.
ii
5. Seluruh dosen Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial yang telah memberikan
ilmu selama penulis mengenyam pendidikan di kampus ini.
6. Kepada kedua orang tua, Bapak Rosyid Barasa dan Ibu Siti Sofiah dan
keluarga Pamanku Amien Kelly dan semua keluarga saya terimakasih atas
seluruh doa dan dukungan moril maupun materil serta kasih sayang yang
selalu mengiringi langkah penulis hingga saat ini.
7. Kepada Rizal Fahrudin, Darul Faisal dan Wais selaku teman satu
bimbingan. Terimakasih atas perjuangan selama ini dalam menyeleaikan
skripsi bersama-sama yang telah menerima segala kekurangan penulis
dalam suka maupun duka.
8. Sahabat-sahabat tercinta Kosan Manda Terimakasih atas dukungan dan doa
kalian, yang selalu membuat penulis selalu semangat hingga saat ini.
9. Teman-teman Jurusan Pendidikan IPS angkatan 2012 atas kekompakannya
selama ini, baik di kelas ataupun saat praktikum.
10. Seluruh pihak yang penulis sadari atau tidak sadari telah membantu secara
langsung ataupun tidak langsung dalam penyusunan skripsi ini yang tidak
dapat disebutkan satu persatu.
Penulis harapkan semoga segala kebaikan yang diberikan mendapatkan
pahala yang berlipat ganda oleh Allah SWT dan senantiasa selalu dilindungi oleh
Allah SWT.
Akhir kata, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang akan
digunakan demi perbaikan dimasa yang akan datang. Penulis berharap agar skripsi
ini dapat bermanfaat, khusunya bagi penulis dan umumnya bagi pembaca.
Jakarta, 9 Mei 2019
Penulis,
iii
DAFTAR ISI
iv
4. Teori Kebutuhan.................................................................. 16
5. Kebutuhan Air Bersih ........................................................ 18
a. Kebutuhan Domestik ..................................................... 18
b. Kebutuhan Nondomestik ............................................... 21
6. Faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan air bersih .... 25
B. Hasil Penelitian yang Relevan ................................................. 27
C. Kerangka Berfikir....................................................................... 28
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ................................................... 30
A. Lokasi dan Waktu Penelitian .................................................... 30
1. Lokasi Penelitian ................................................................ 30
2. Waktu Penelitian ................................................................. 30
B. Metode Penelitian...................................................................... 31
C. Alat dan Bahan ......................................................................... 32
D. Tahap Penelitian ....................................................................... 33
E. Teknik Pengumpulan Data ....................................................... 35
F. Teknik Pengolahan dan Analisis Data ...................................... 35
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ........................... 39
A. Gambaran Umum Daerah Penelitian ........................................ 39
B. Deskripsi data ............................................................................. 39
1. Data Produksi Ketersediaan Air Bersih Tahun 2016 ........ 40
2. Data jumlah Penduduk kecamatan bekasi Utara, tahun
2008-2017 .......................................................................... 41
3. Data Tata Guna Lahan Fasilitas Non Domestic
Kecamatan Bekasi Utara Tahun 2017 ................................ 42
C. Temuan Hasil Analisis
1. Proyeksi Penduduk ............................................................. 43
2. Proyeksi Fasilitas Kawasan ................................................. 54
3. Penentuan Kebutuhan Air Bersih ........................................ 59
4. Rekapitulasi Kebutuha Air bersih Domestik dan Non
Domestik ............................................................................ 70
5. Kehilangan Air Bersih......................................................... 71
v
6. Kebutuhan Total Air Bersih ............................................... 71
7. Kebutuhan Air Yang Diolah ............................................... 72
D. Pembahasan kebutuhan air bersih ............................................. 72
BAB V PENUTUP ...................................................................................... 82
A. Kesimpulan ............................................................................... 82
B. Implikasi ................................................................................... 82
C. Saran .......................................................................................... 83
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1. Standar Kriteria Mutu Air Bersih 7
Tabel 2.2 Kriteria Perencanaan Air Bersih. 19
Tabel 2.3 Kebutuhan Air Non Domestik Untuk Kategori I, II, III, IV. 22
Tabel 2.4 Kebutuhan Air Non Domestik Untuk Kategori V (Desa) 22
Tabel 2.5 Kebutuhan Air Non Domestik Kategori Lain. 23
Tabel 2.6 Besarnya Kebutuhan Air Non Domestik Menurut Jumlah Penduduk 23
Tabel 2.7 Standar Pelayanan Minimal Untuk Permukiman 24
Tabel 2.8 Hasil Penelitian Relevan 27
Tabel 3.1 Alokasi Waktu Penelitian. 31
Tabel 3.2 Data Yang Dibutuhka 35
Tabel 4.1 Data Produksi Air Bersih Pada Tahun 2016. 41
Tabel 4.2 Jumlah Penduduk Kecamata Bekasi Utara Dari Tahun 2008-2017 41
Tabel 4.3 Tata Guna Lahan Fasilitas Non Domesik Kecamatan Bekasi Utara
Tahun 2016 44
Tabel 4.4 Jumlah Peduduk Kecamata Bekasi Utara 10 Tahun Terakhir 42
Tabel 4.5 Uji Korelasi Metode Aritmatika Daerah Pelayanan. 45
Tabel 4.6 Perhitungan Standar Deviasi Metode Aritmatika. 46
Tabel 4.7 Proyeksi Penduduk 10 Tahun Kedepan Metode Aritmatika. 46
Tabel 4.8 Uji Korelasi Metode geometri Daerah Pelayanan 48
Tabel 4.9 Perhitungan Standar Deviasi Metode Geometri 48
Tabel 4.10 Proyeksi Penduduk 10 Tahun Kedepan Metode Geometri. 49
Tabel 4.11 Uji Korelasi Metode Least Square Daerah Pelayanan 50
Tabel 4.12 Perhitungan Standar Deviasi Metode Least Square. 51
Tabel 4.13 Proyeksi Penduduk 10 Tahun Kedepan Least Square. 52
Tabel 4.14 Perbandingan Nilai Koefisien Korelasi dan Standar Deviasi. 53
Tabel 4.15 Pertumbuhan Penduduk Metode Terpilih Aritmatika 53
Tabel 4.16 Cakupan Pelayanan Untuk Kebutuhan Domestik 2018 -2027 51
viii
Tabel 4.17 Proyeksi Fasilitas Pendidikan 55
Tabel 4.18 Proyeksi Fasilitas Peribadatan. 56
Tabel 4.19 royeksi Fasilitas Kesehatan 57
Tabel 4.20 Proyeksi Fasilitas Industri 57
Tabel 4.21 Proyeksi Fasilitas Umum. 58
Tabel 4.22 Proyeksi Fasilitas Perdagangan dan Jasa. 59
Tabel 4.23 Standar Pemakaian Air Berdasarkan Kategori Kota. 59
Tabel 4.24 Cakupan Pelayanan untuk Kebutuhan Domestik 2018-2027 60
Tabel 4.25 Kebutuhan Air Untuk Sambungan Rumah 61
Tabel 4.26 Kebutuhan Air untuk Hidrant Umum 62
Tabel 4.27 Standar Kebutuhan Air Fasilitas Perkotaan 62
Tabel 4.28 Proyeksi Kebutuhan Air Bersih Untuk Fasilitas Pendidikan 64
Tabel 4.29 Proyeksi Kebutuhan Air Bersih Untuk Fasilitas Peribadatan. 65
Tabel 4.30 proyeksi Kebutuhan Air Bersih Untuk Fasilitas Kesehatan 66
Tabel 4.31 Proyeksi Kebutuhan Air Bersih Untuk Fasilitas Industri 67
Tabel 4.32 Proyeksi Kebutuhan Air Bersih Untuk Fasilitas Umum. 68
Tabel 4.33 Proyeksi Kebutuhan Air Bersih Untuk Fasilitas Perdagangan dan
Jasa. 69
Tabel 4.34 Rekapitulasi kebutuhan Air Domestik dan non Domestik. 70
Tabel 4.35 Kehilangan Air. 71
Tabel 4.36 Kebutuhan Air Total 72
ix
DAFTAR LAMPIRAN
1. Surat
1.1 Surat Bimbingan Skripsi
1.2 Surat Permohonan Izin Penelitian
2. Hasil Pengumpulan Data
2.1 Data Analisis
2.1.1 Jumlah penduduk Kecmatan Bekasi Utara tahun 2009
2.1.2 Jumlah penduduk Kecmatan Bekasi Utara tahun 2010
2.1.3 Jumlah penduduk Kecmatan Bekasi Utara tahun 2011
2.1.4 Jumlah penduduk Kecmatan Bekasi Utara tahun 2012
2.1.5 Jumlah penduduk Kecmatan Bekasi Utara tahun 2013
2.1.6 Jumlah penduduk Kecmatan Bekasi Utara tahun 2014
2.1.7 Jumlah penduduk Kecmatan Bekasi Utara tahun 2015
2.1.8 Jumlah penduduk Kecmatan Bekasi Utara tahun 2016
2.1.9 Jumlah penduduk Kecmatan Bekasi Utara tahun 2017
2.1.10 Jumlah penduduk Kecmatan Bekasi Utara tahun 2018
2.1.11 Jumlah fasilitas pendidikan Kecmatan Bekasi Utara tahun 2017
2.1.12 Jumlah fasilitas Peribadatan Kecmatan Bekasi Utara tahun 2017
2.1.13 Jumlah fasilitas Kesehatan Kecmatan Bekasi Utara tahun 2017
3.1.14 Jumlah fasilitas umum Kecmatan Bekasi Utara tahun 2017
3.1.15 Jumlah fasilitas Kantor Kecmatan Bekasi Utara tahun 2017
3. Lembar Uji Referensi
4. Biodata Penulis
x
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia, hewan dan tumbu-tumbuhan selalu menggantungkan air untuk
tumbuh dan berkembang. Kebutuhan air untuk makhluk hidup jumlahnya akan
berbeda ; yang dipengaruhi oleh ketersediaan air itu sendiri.1 Air merupakan
sumber daya yang sangat diperlukan oleh makhluk hidup baik untuk memenuhi
kebutuhannya maupun menopang hidupnya secara alami. Kegunaan air yang
bersifat universal atau menyeluruh dari setiap aspek kehidupan menjadi
semakin berharganya air baik jika dilihat dari segi kuantitas maupun
kualitasnya. Semakin tinggi taraf kehidupan seseorang, maka kebutuhannya
akan air pun akan meningkat .2
Air adalah senyawa yang penting bagi semua bentuk kehidupan yang
diketahui sampai saat ini di bumi, tetapi tidak di planet lain. Air menutupi
hampir 71% permukaan Bumi. Air adalah dasar dari suatu kehidupan dan
merupakan suatu unsur yang dibutuhkan dalam kehidupan hingga manusia pun
sangat menantikan kedatangannya3 seperti yang terkandung dalam Al-qur’an
surat Al-baqarah ayat 22 yang berbuyi .
Artinya:
Dialah yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai
atap, dan Dia menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia menghasilkan
dengan hujan itu segala buah-buahan sebagai rezeki untukmu; karena itu
1
JB.Sunardi Widjojo,Optimasi Pemanfaatan Sumber Air Di Kecamatan Pracimantoro
Wonogiri,(Jawa Tengah: Sebelas Maret University Press,2011), h. 3.
2
Surawira, Unus, Air Dalam Kehidupan Lingkungan Yang Sehat, (Bandung:Alumni,
1996), h. 3.
1
2
4
Karta sirang, Kajian Potensi Ketersediaan Sumberdaya Air Di DaerahAliran Sungai
Sebelimbing Kabupaten Kotabaru,(Banjarbaru: Jurnal Hutan Tropis, 2011),Vol 32 ,Hal 151
3
5
Badan Pusat Statistik (BPS) “Kecamatan Bekasi Utara dalam angka 2010 hal.23-24
4
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas dan untuk
lebih jelasnya untuk mengoperasionalkan, maka dapat didefinisikan beberapa
masalah sebagai berikut:
1. Kurangnya ketersediaan air di Kecamatan Bekasi Utara Kota Bekasi
2. Tingginya kebutuhan air Kecamatan Bekasi Utara Kota Bekasi
3. Peningkatan jumlah penduduk di Kecamatan Bekasi Utara Kota Bekasi
C. Batasan Masalah
Berdasarkan indentifikasi masalah yang sudah dijelaskan di atas, maka
masalah yang diteliti dibatasi pada:Kebutuhan dan ketersediaan air bersih di
Kecamatan Bekasi Utara Kota Bekasi.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang, rumusan masalah yang akan
dibahas dalam penulisan penelitian ini adalah:
1. Berapa kebutuhan dan ketersediaan air di Kecamatan Bekasi Utara Kota
Bekasi ?
2. Bagaimana prediksi kebutuhan dan ketersediaan air di Kecamatan Bekasi
Utara Kota Bekasi sampai tahun 2027?
E. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
1. Berapa kebutuhan dan ketersediaan air di Kecamatan Bekasi Utara Kota
Bekasi.
2. Prediksi kebutuhan dan ketersediaan air di Kecamatan Bekasi Utara Kota
Bekasi sampai tahun 2027
F. Manfaat Penelitian
Adapun kegunaan atau manfaat yang diharapakan dari penelitian ini adalah
adanya suatu kontribusi baik secara teoritis atau pun secara praktis, manfaat-
manfaat tersebut yaitu sebagai berikut :
1. Manfaat Teoritis
Diharapkan dari penelitian ini dapat menjadi acuan untuk:
5
A. Kajian Teori
1. Pengertian air
Air adalah zat atau materi atua unsur yang penting bagi semua bentuk
kehidupan yang diketahui sampai saat ini dibumi tapi tidak di planet lain Air
menutupi hampir 71% permukaan Bumi. Penempatan sebagian besar Air di
bumi terdapat kira-kira sejumlah 1,3 - 1,4 milyar km3 dengan 97,5% berupa air
laut dan 1,75% berbentuk es serta 0,73% berada di daratan sebagai air sungai,
air danau, air tanah dan sebagainya.6
a. Air bersih
Air bersih adalah air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari dan akan
menjadi air minum setelah dimasak terlebih dahulu. Sebagai batasannya, air
bersih adalah air yang memenuhi peryaratan bagi sistem penyediaan air
minum, dimana persyaratan yang dimaksud adalah persyaratan dari segi
kualitas air yang meliputi kualitas fisik, kimia, biologis dan radiologis,
sehingga apabila dikonsumsi tidak menimbulkan efek samping (Ketentuan
Umum Permenkes No. 416/Menkes/PEWIX/1990). Persyaratan tersebut
juga memperhatikan pengamanan terhadap sistem distribusi air bersih dari
instalasi air bersih sampai pada konsumen.
b. Air minum
Air minum adalah air minum rumah tangga yang melalui proses pengolahan
atau tanpa proses pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan dan dapat
langsung di minum. 7. Alasan kesehatan dan teknis yang mendasari
penentuan standar kualitas air minum adalah efek-efek dari setiap parameter
jika melebihi dosis yang telah ditetapkan. Pengertian dari standar kualitas
air minum adalah batas operasional dari kriteria kualitas air dengan
6
Karta sirang, Kajian Potensi Ketersediaan Sumberdaya Air Di DaerahAliran Sungai
Sebelimbing Kabupaten Kotabaru,(Banjarbaru: Jurnal Hutan Tropis, 2011),Vol 32 ,Hal 150
7
Tri Joko, Unit Air Baku Dalam System Penyediaan Air Minum ,(Yogyakarta:Graha Ilmu
2010), Hal 9.
6
7
KIMIA
9 Kesadahan 0D 0 – 10 10 - 20 > 20
mg/l
21 Alkaliti CaCO - - -
Senyawa aktif 3
22 Birumetilen Mg/l 0,5 0,5 -
Golongan A = Air baku yang dapat digunakan untuk air tanpa pengolahan
Golongan B = Air baku yang dapat digunakan untuk air bersih, dengan
pengolahan sederhana
Golongan C = Air baku yang dapat digunakan untuk air bersib
memerlukan pengolahan yang intensif
1) Syarat-syarat fisik
Secara fisik air minum harus jernih, tidak berwarna, tidak berbau
dan tidak berasa (tawar). Warna dipersyaratkan dalam air minum untuk
masyarakat karena pertimbangan estetika. Ada 2 (dua) macam warna
pada air yaitu apparent color dan true color. Apparent color ditimbulkan
karena adanya benda-benda zat tersuspensi dari bahan organik. Hal ini
lebih mudah diatasi dibanding dengan jenis true color. True color
adalah warna yang ditimbulkan oleh zat-zat bukan zat organik.
Rasa seperti asin, manis, pahit dan asam dan sebagainya tidak boleh
terdapat dalam air minum untuk masyarakat. Bau yang bisa terdapat
dalam air adalah bau busuk, amis, dan sebagainya. Bau dan rasa
biasanya terdapat bersama-sama dalam air.
Selain bau, warna dan rasa, syarat lain yang harus dipenuhi secara
fisik adalah suhu. Suhu sebaiknya sama dengan suhu udara atau kurang
lebih 25℃, dan bila terjadi perbedaan maka batas yang diperbolehkan
adalah 25℃ ± 3℃.
2) Syarat-syarat Kimia
Air minum tidak boleh mengandung bahan-bahan kimia dalam jumlah
yang melampaui batas. Beberapa persyaratan kimia tersebut antara lain
a) pH
pH merupakan faktor penting bagi air minum, karena
mempengaruhi proses korosi pada perpipaan, khususnya pada pH
< 6,5 dan > 9,5 akan mempercepat terjadinya reaksi korosi pada
pipa distribusi air minum. Selain itu, nilai pH jumlah
mikroorganisme patogen semakin banyak dan ini sangat
membahayakan bagi kesehatan manusia.
10
8
Sutrisno, C Totok, Teknologi Penyediaan Air Bersih. (Jakarta :Rineka Cipta2000). hal 13
9
Asmadi, khayan, heru subaris kasjono, teknologi pengolahan air minum,
(Yogyakarta:gosyen publishing, 2011), hal 11
14
hujan tidak dapat digunakan secara terus menerus Karena tergantung pada
musim.
b. Air permukaan
Air permukaan adalah semua air yang terdapat pada permukaan tanah
contoh contoh yang bisa disebutkan antara lain: air didalam sistem sungai,
air didalam sistem irigasi, air di dalam sistem drainase, air waduk, danau,
kolam retensi.10
Air permukaan (surface water) terdisteribusi kedalam beberapa tempat
yaitu: danau, sungai, tambak, embung dan waduk. volume keseluruhan tidak
lebih dari 0,01% dari air di bumi.11 Air permukaan secara alami cendrung
mengandung padatan tanah tersupensi, bakteri, dan bahan organic hasil
pembusukan tanaman dan hewan. Oleh Karena itu, air yang diambil secara
langsung dari sungai atau danau pada umumnya belum cukup baik untuk
keperluan konsumsi manusia secara langsung.12 Sehingga perlu
penegelolahan leih lanjut guna untuk memenuhi standar mutu air air bersih
dan air minum.
Tidak seperi air tanah yang biasanya hanya memerlukan sedikit
perlakuan, air permukaan sering memerlukan pengolahan secara lebih
ekstensif, terutama air tersebut tercemar berat oleh berbagai aktivitas
manusia, seperti industri, pertanian, pemukiman, pertambangan,
perdagangan dan rekreasi.
c. Mata air
Mata air adalah air tanah dalam yang muncul ke permukaan, yang
berasal dari proses peresapan air hujan ke dalam tanah.13 Apabila curah
10
Kodoatie, Sjarief, Pengolahan Sumber Daya Air Terpadu Ed.II, (Yogyakarta:ANDI,2008) Hal 12
11
Indarto, hidrologi;dasar teori dan contoh aplikasi model hidrologi,(Jakarta:bumi
aksara,2010), hal 9
12
Suprihatin, ono suparno, teknologi proses pengolahan air untuk mahasiswa dan praktisi
indusri, (Bogor: IPB press, 2013), hal 7
13
Tri Joko, Unit Air Baku Dalam System Penyediaan Air Minum ,(Yogyakarta:Graha Ilmu
2010), Hal 64.
15
hujan tidak tetap sepanjang tahun maka kapasitas dari mata air juga akan
berfluktuasi.
Dalam segi kualitas, mata air sangat baik bila dipakai sebagai air baku,
karena berasal dari dalam tanah yang muncul ke permukaan tanah akibat
tekanan, pada umumnya mata air cukup jernih dan tidak mengandung zat
padat tersuspensi atau tumbuh-tumbuhan mati, karena mata air melalui
proses penyaringan alami dimana lapisan tanah atau batuan menjadi media
penyaring.
d. Air tanah
Air tanah (groundwater) merupakan air yang berada di bawah
permukaan tanah .air tanah ditemukan pada afiker. Pergerakan air tanah
sangat lambat : kecepatan arus berkisar antara 10-10-10-3 m/detik
dipengaruhi oleh porositas, permeabilitas dari lapisan tanah,dan pengisian
kembali air (recharge).14 Air tanah memasok sebagian besar kebutuhan air
domestik umat manusia, terutama di negara-negara maju seperti amerika
serikat, sebagian besar penduduknya mengambil air besih dari air tanah, air
tanah terbagi atas air tanah dangkal dan air tanah dalam. Air tanah dangkal
terjadi karena adanya daya proses peresapan air dari permukaan tanah. Air
tanah dangkal ini berada pada kedalaman 15,0 m2 sebagai sumur air minum,
air dangkal ini ditinjau dari segi kualitas agak baik, segi kuantitas kurang
cukup dan tergantung pada musim. Sedangkan Air tanah dalam terdapat
setelah lapis rapat air tanah dangkal. Pengambilan air tanah dalam tidak
semudah air tanah dangkal katena harus mengguakan bor dan memasukan
pipa kedalamnya sehingga dalam suatu kedalaman biasanya antara 100-
300m2.
4. Teori Kebutuhan
Setiap manusia mempunyai needs (kebutuhan, dorongan, intrinsic dan
extrinsic faktor), yang pemunculannya sangat tergantung dari kepentingan
individu. Menurut Abraham Maslow dalam teorinya Needs Hierarchy Theory,
14
Hefni efendi, telaah kualitas air bagi pengolaan sumber daya dan lingkungan perairan,
(yogyakarta:kanisius 2003), hal 44
16
15
Elisa sari, Rina Dwiarti, Pendekatan Hierarki Abraham Maslow Pada Prestasi Kerja
Karyawan Pt. Madubaru (Pg Madukismo) Yogyakarta, Marcubuana 2018 ,hal-58
17
16
Asmadi, khayan, heru subaris kasjono, teknologi pengolahan air minum,
(Yogyakarta:gosyen publishing, 2011), hal 22.
17
Asmadi, khayan, heru subaris kasjono, teknologi pengolahan air minum,
(Yogyakarta:gosyen publishing, 2011), hal 23.
18
Admadhani, et al., Analisis Ketersediaan Dan Kebutuhan Air Untuk Daya Dukung
Lingkungan (Studi Kasus Kota Malang),(malang:sumberdaya alam dan lingkungan), hal 16.
19
1 2 3 4 5 6
Konsumsi Unit 30 30 30 30 30
Hidran (HU)
(liter/orang/hari)
Sisa Tekan di 10 10 10 10 10
Penyediaan
Distribusi (Meter)
SR:HU 50 : 50 50 : 50 80 : 20 70 : 30 70 : 30
s/d 80 : 20 s/d 80 : 20
Cakupan Wilayah 90 90 90 90 70
Pelayanan (%)
Tabel 2.3
Kebutuhan Air Non Domestik Untuk Kategori I, II, III, IV
SEKTOR NILAI SATUAN
Sekolah 10 Liter/murid/hari
Kantor 10 Liter/pegawai/hari
Tabel 2.4
Kebutuhan Air Non Domestik Untuk Kategori V (Desa)
Tabel 2.5
Kebutuhan Air Non Domestik Kategori Lain
SEKTOR NILAI SATUAN
Pelabuhan 50 Liter/orang/detik
Tabel 2.6
Besarnya Kebutuhan Air Non Domestik Menurut Jumlah Penduduk
Kriteria Jumlah Kebutuhan Air Non Domestik
(Jumlah Penduduk) (% Kebutuhan Air Rumah Tangga)
> 500.000 40
100.000 – 500.000 35
< 100.000 25
Tabel 2.7
Standar Pelayanan Minimal Untuk Permukiman
Bidang Indikator Standar Pelayanan
Pelayanan
pendidikan
- 1 unit Bank
Cabang Pembantu
19
Raharjo, Factor Factor Yang Mempengaruhi Konsumsi Air Bersih Di Kota Rembang,
UPT PUSTAK UNDIP, 2002, hal 22-23
26
20
Ibid, hal.24
27
di IKK
Glagah
C. Kerangka Berfikir
Kerangka pemikiran merupakan sebuah informasi yang menjelaskan
secara garis besar alur logika berjalannya sebuah penelitian biasanya dapat
berupa gambar atau diagram dan sebagainya, kerangka pemikiran dalam
penelitian ini akan di jelaskan seperti terlihat pada Gambar 2.2
Gambar 2.2
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
2. Waktu Penelitian
Agar penelitian ini sesuai dengan target yang telah di tetapkan, maka
peneliti embuat jadwal sebagai berikut:
30
31
Table 3.1
Alokasi Waktu Penelitian
No Nama Kegiatan Waktu
November 2015
Penyusunan Proposal Skripsi
1
Maret 2016
Seminar Proposal
2
JULI 2017
Penyusunan BAB I,II dan III
3
September 2017
Pengumpulan Data
4
Januari 2018
Pengolahan Data
5
April 2018
Analisis Data
6
Agustus 2018
Periksaan Dan Keabsahan Data
7
April 2019
Penyerahan Hasil Penelitian
8
B. Metode Penelitian
21
Mulyadi, Pengaruh Kondisi Sosial Ekonomi terhadap Pengetahuan Masyarakat
Tentang Dampak konversi Lahan di Desa Babakan Kecamatan Ciseeng, Kabupaten Bogor,
Skripsi UIN Jakarta, hal 39.
32
Sesuai dengan masalah yang akan diteliti. penelitian tugas akhir ini
menggunakan metode penelitian dengan pendekatan studi kasus, dimana
metode yang digunakan bersifat deskritif yang merupakan analisa fenomena
atau kejadian pada masa lampau dan bertujuan untuk mengevaluasi kondisi
pada periode tertentu sebagai dasar perencanaan untuk masa mendatang
berdasarkan data yang dikumpulkan sesuai dengan tujuannya berdasarkan
analisa secara teoritis dan empiris yang kemudian ditarik kesimpulan dari hasil
analisa yang telah dilakukan
2. Bahan
a. Data Primer
Menurut Sugiono “Data primer adalah data yang langsung memberikan
kepada pengumpul data atau sumber pertama dimana sebuah data
dihasilkan.22 Peneliti menggunakan data ini untuk mendapatkan
informasi, dan data primer yang dibutuhkan adalah
b. Data Sekunder
Menurut Sugiono “Data sekunder adalah data yang tidak langsung
memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau
lewat dokumen”.23Data dapat beupa majalah, publikasi dari berbagai
22
Sugiono, Memahami Penelitian Kualitatif (Bandung; CV Alfabeta, 2010). h.308
23
Sugiono, Memahami Penelitian Kualitatif (Bandung; CV Alfabeta, 2010). h.308
33
24
Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif, (Jakarta: Prenada media, 2005), h. 112
34
3. Pengolahan Data
Dalam tahap ini yang dilakukan adalah mengolah data yang sudah
didapat untuk dijadikan data awal dalam melakukan analisa dan
perhitungan. Perhitungan yang dilakukan berkaitan dengan analisa
kebutuhan air bersih yaitu kebutuhan air domestik dan kebutuhan air non
domestik pada kondisi sekarang dan yang akan datang di Kecamatan Bekasi
Utara
4. Analisis dan Pembahasan
Sebelum dilakukan perhitungan, terlebih dahulu dilakukan
pemeriksaan data-data yang sudah dikumpulkan apakah sudah sesuai
dengan data yang sebenarnya atau tidak. Setelah semua data diperiksa, maka
dilakukan perhitungan. Adapun tahapan perhitungan yang dilakukan adalah
sebagai berikut :
a. Perhitungan proyeksi penduduk Kecamatan Bekasi Utara
Kecamatan Bekasi
3
Peta-Peta Administrasi Utara
Ka =
(Pt − Po)
t
37
Dimana :
Pn = Jumlah penduduk n pada tahun mndatang
Po = Jumlah penduduk pada awal tahun data
Pt = Jumlah penduduk pada akhir tahun data
X = Selang waktu (tahun dari tahun n – tahun terakhir)
t = Interval waktu tahun data (n-1)
b. Metode Geometri
Rumus yang digunakan :
Yn = Pt(1 + r )
n
(1 / t )
Pt
r = −1
Po
Dimana :
Pn = Jumlah penduduk pada n tahun mendatang
Po = Jumlah penduduk pada awal tahun data
Pt = Jumlah penduduk pada akhir tahun data
n = Jumlah tahun proyeksi
r = Ratio kenaikan penuduk rata – rata pertahun
t = Interval waktu tahun data (n – 1)
c. Metode Least Square
Rumus yang digunakan :
Yn = a + b. X
a = (∑Y. ∑X2) – ( ∑X. ∑XY )
( n. ∑X2) – ( ∑X )2
b = ( n. ∑XY ) – ( ∑X. ∑Y )
( n. ∑X2) -( ∑X )2
Dimana :
Yn = Jumlah penduduk pada waktu n tahun mendatang
a, b = Konstanta
X = Pertambahan tahun
n = Jumlah data
38
Gambar 4.1
Peta Kota Bekasi
Secara Geografis Kecamatan Bekasi Utara yang mempunyai letak
geografis 106˚48’28” Bujur Timur dan 6˚10’6”- 6˚30’6” lintang selatan
kemiringan 0-2% dan ketinggian >25m di atas permukaan laut. Kecamatan
bekasi utara merupakan salah satu kecamtan yang ada di Kota Bekasi,
Provinsi Jawa Barat
Adapun pembagian dan batas Kecamatan Beksi Utara:
Utara : Kabupaten Bekasi
Timur : Kabupaten Bekas
Selatan : Bekasi Timur
Barat : Kecamatan Medan Satria
39
40
b. Kondiasi iklim
Kecamatan Bekasi Utara termasuk Kecamatan yang berada di kawasan
dataran dengan ketinggian tanah kurang dari >25mdpl diatas permukaan
laut, dimana iklim curah hujannya 3.000 mm/th, jumlah bulan hujan 6-9
bulan, suhu rata-rata harian 23-330C.
dengan perincian sebagai berikkut :
1) Musim Kemarau berlangsung antara bulan Juni – Oktober
2) Musimpenghujan berlangsung antara bulan November – mei, dengan
curah hujan rata-rata 2.500 – 3.000 mm/tahun, dan curah hujan paling
tinggi terjadi antara bulan Desember – Maret.
Dalam perencanan pengembangan bangunan pengolahan air bersih di
Kecamatan Beaksi Utara ini, untuk perhitungan kebutuhan air bersih perlu
direncanakan seoptimal mungkin sehingga pada pengoperasian dapat
memenuhi kebutuhan pemakaian air bersih, baik untuk kebutuhan
domestik maupun kebutuhan non domestik yang ada di Kecamatan Bekasi
Utara.
B. Deskripsi Data
Dalam penelitian yang berjudul “Analisis kebutuhan dan ketersediaan air
bersih studi kasus di Kecamatan Bekasi Utara” ini, dilakukan di Kecamatan
Bekasi Utara, Kota Bekasi. Adapun teknik pengumpulan data yang penulis
gunakan berupa data Sekunder yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik
Kecamatan Bekasi Utara.
1. Data Produksi ketersediaan air bersih pada tahun 2016
Data Produksi ketersediaan air berih digunakan untuk mengetahui
seberapa besar ketersediaan air pada PDAM Tirta Bagasasi pada tahun 2016.
Data ini kemudian di konversikan dari jumlah ketersediaan air bersih terhadap
kebutuhan air bersih yang akan datang. Data ketersediaan air bersih ini
diperoleh dari PDAM Tirta Bagasasi Kecamatan Bekasi Utara, data produksi
tersebut dapat disajikan pada table 4.1
41
Tabel 4.1
Data produksi air bersih pada tahun 2016
3. Data Tata Guna Lahan Fasilitas Non Domestic Kecamatan Bekasi Utara
Tahun 2016
Data Tata Guna Lahan Fasilitas Non Domestic yang diperoleh dari BPS
Kecamatan Bekasi Utara digunakan untuk menghitung perkiraan kebutuhan
air bersih non domestic pada tahun 2018-2027, Data Tata Guna Lahan
Fasilitas Non Domestic dapat disajikan pada table 4.3
table 4.3
Tata Guna Lahan Fasilitas Non Domestic
Kecamatan Bekasi Utara Tahun 2016
No Jenis Fasilitas Keterangan
Jumlah jumlah
(Unit) (jiwa)
1 Fasilitas TK/RA 52 2171
Pendidikan
SD 104 39021
SMP/MTS 48 13735
SMA/SMK/MA 37 12208
UNIV 2 2500
2 Fasilitas Peribadatan Masjid 102 -
Gereja 6 -
Vihara 2 -
Mushola 204 -
3 Fasilitas Kesehatan Rumah Sakit 3 201
(bad)
Puskesmas 8 -
Balai 32 -
Pengobatan
Apotik 28
4 Perindustrian Industri 13 -
5 Fsilitas Umum Koperasi -
Perkantoran 89 -
7 Fasilitas Perdagangan Terminal 1 -
dan Jasa
Stasiun 1
Pasar 12 -
Pertokoan 1449 -
Hotel 1 120
(bad)
Bioskop 1 -
Rumah Makan 18 -
Sumber : kecamatan Bekasi utara dalam angka 2017
43
Ka = 18806,2
Menentukan proyeksi penduduk
P2008 = P2017 + (Ka. x)
= 382.840 + 18806,2((2008-2017))
= 213584 jiwa
Tabel 4.5
Uji Korelasi Metode Arimatik Daerah Pelayanan.
Tahun Penduduk Xi Xi.Yi Yi^2 Xi^2
(Yi)
2008 213.584 -9 -1922256 45.618.125.056 81
2009 240.456 -8 -1923648 57.819.087.936 64
2010 273.623 -7 -1915361 74.869.546.129 49
2011 332.040 -6 -1992240 110.250.561.600 36
2012 334.232 -5 -1671160 111.711.029.824 25
2013 343.866 -4 -1375464 118.243.825.956 16
2014 353.578 -3 -1060734 125.017.402.084 9
2015 363.316 -2 -726632 131.998.515.856 4
2016 373.054 -1 -373054 139.169.286.916 1
2017 382.840 0 0 146.566.465.600 0
Jumlah 3.210.589 -45 1.061.263.846.95
-12960549 285
7
Sumber : Hasil Perhitungan
Untuk mencari nilai korelasi (r) dan standar deviasi (SD) menggunakan rumus
sebagai berikut :
Contoh perhitungan mencari nilai korelasi (r)
( Xi.Yi ) − ( Yi )( Xi)
n.
r=
n.( Xi ) − ( Xi ) .(n.( Yi ) − ( Yi )
2 2 2 2
r = 0.938
46
Tabel 4.6
Perhitungan Standar Deviasi Metode Arimatik
Tahun Penduduk Yn (Yi-Yn) (Yi-Yn)^2
(Yi)
2008 213.584 213.584 0 0
2009 240.456 232390 -8.066 65.056.771
2010 273.623 251.196 -22.427 502.950.394
2011 332.040 270.003 -62.037 3.848.630.727
2012 334.232 288.809 -45.423 2.063.259.023
2013 343.866 307.615 -36.251 1.314.126.945
2014 353.578 326.421 -27.157 737.484.544
2015 363.316 345.228 -18.088 327.191.822
2016 373.054 364.034 -9.020 81.364.409
2017 382.840 382.840 0 0
Jumlah 3.210.589 2.982.120 -228.469 8.940.064.636
Sumber : Hasil Perhitungan
Contoh perhitungan mencari nilai satandar deviasi (SD)
(Yi − Yn) )
2
SD =
( n − 2)
(8940064636 )
SD =
(10 − 2)
SD =33429,15
Tabel 4.7 Proyeksi Penduduk 10 Tahun Kedepan Metode Aritmatika
Tahun Xi Pn
2018 1 401.646
2019 2 420.452
2020 3 439.259
2021 4 458.065
2022 5 476.871
2023 6 495.677
2024 7 514.483
2025 8 533.290
2026 9 552.096
2027 10 570.902
Sumber : Hasil Perhitungan\
47
Dilihat dari tabel 4.7 proyeksi jumlah penduduk dengan metode yang
Aritmatika di Kecamatan Bekasi Utara dengan melihat jumlah penduduk 10
tahun yang akan datang terlihat bahwa pada tahun 2027 jumlah penduduk di
Kecamatan Bekasi Utara mencapai 570.902 jiwa. Dimana mengalami kenaikan
yang begitu signifikan dari pengamatan tahun terakhir yaitu tahun 2018 yang
hanya mencapai 401.646 jiwa. Kondisi pertumbuhan jumlah penduduk pada
tabel 4.12 tersebut akan membutuhkan jumlah dan besaran kebutuhan air bersih
dan ketersediaan air bersih yang ada.
b. Metode Geometri
Rumus yang digunakan untuk perhitungan metode proyeksi penduduk ini
adalah
Pn = Po x( 1 +R )n
R = (( Po / Pt )^(1/n-1)) – 1
Dimana :
R = Ratio kenaikan penduduk rata-rata per tahun
Pt = Jumlah penduduk pada awal data
Po = Jumlah penduduk pada akhir data
n = selang waktu (tahun n - tahun terakhir)
t = Jumlah data dikurang 1
Contoh perhitungan untuk mencari ( R)
R = (( P2017 / P2012 )^(1/n-1)) – 1
R = (( 382.840/213.584)^(1/10-1)) - 1
R = 0,060095
Pn = Po * (1 + R)^ n
Pn = 382840*(1+0,060095)^1
Pn = 405847 jiwa
48
Tabel 4.8
Uji Korelasi Metode Geometri Daerah Pelayanan
r = 0,999
Tabel 4.9
Perhitungan Standar Deviasi Metode Geometri
Tahun Penduduk Yn (Yi-Yn) (Yi-Yn)^2
(Yi)
2008 213584 226420 0 0
2009 240456 240026 277.79 77166.82
2010 273623 254451 568.05 322677.42
2011 332040 269742 871.57 759629.56
2012 334232 285952 1189.09 1413932.53
2013 343866 303136 -1208.70 1460954.09
49
SD =
( n − 2)
Tabel 4.10
Proyeksi Penduduk 10 Tahun Kedepan Metode Geometrik
Tahun Xi Pn
2018 1 405847
2019 2 430236
2020 3 456091
2021 4 483500
2022 5 512556
2023 6 543358
2024 7 576011
2025 8 610626
2026 9 647322
2027 10 686223
Sumber : Hasil Perhitungan
Dilihat dari tabel 4.10 proyeksi penduduk 10 tahun kedepan
menggunakan metode geometri pertumbuhan penduduk mengalami kenaikan
yang signifikan pada taun 2018 jumlah penduduk sebesar 405847menjadi
686223 pada tahun 2027
50
a=
n( Xi ) − ( Xi)
2 2
a=
(3210589 )(330 ) − (0)(2974203 )
10(330 ) − (0)
a = 321058,9
b=
10(2974203 ) − (0)(3210589 )
10(330 ) − (0)
b = 9012,7
maka :
Yn = 321058,9 + 9012,7 −9
Yn = 239945 jiwa
51
Tabel 4.12
Perhitungan Standar Deviasi Metode Least Square
Tahun Penduduk Xi Yn (Yi- (Yi-Yn)^2
(Yi) Yn)
2008 213584 -9 239945 -26.361 694.881.232
2009 240456 -7 257970 -17.514 306.740.196
2010 273623 -5 275995 -2.372 5.628.282
2011 332040 -3 294021 38.019 1.445.459.569
2012 334232 -1 312046 22.186 492.209.722
2013 343866 1 330072 13.794 190.285.471
2014 353578 3 348097 5.481 30.041.361
2015 363316 5 366122 -2.806 7.875.881
2016 373054 7 384148 -11.094 123.072.398
2017 382840 9 402173 -19.333 373.772.622
Jumlah 3210589 0 3210589 0 3.669.966.734
Sumber ; Hasil Perhitungan
Contoh perhitungan standar deviasi (SD)
Perhitungan Standar Deviasi (SD)
SD =
(Yi − Yn) 2
n−2
3.669.966. 734
SD =
10 − 2
SD = 21418,3
52
Tabel 4.13
Proyeksi Penduduk 10 Tahun Kedepan Least Square
Tahun Xi Pn
2018 11 420199
2019 13 438224
2020 15 456249
2021 17 474275
2022 19 492300
2023 21 510326
2024 23 528351
2025 25 546376
2026 27 564402
2027 29 582427
Sumber ; Hasil Perhitungan
Dilihat dari tabel 4.13 proyeksi jumlah penduduk dengan metode yang
terpilih metode least square di Kecamatan Bekasi Utara dengan melihat
jumlah penduduk 10 tahun yang akan datang terlihat bahwa pada tahun 2027
jumlah penduduk di Kecamatan Bekasi Utara mencapai 570.902 jiwa.
Dimana mengalami kenaikan yang begitu signifikan dari pengamatan tahun
terakhir yaitu tahun 2018 yang hanya mencapai 401.646 jiwa. Kondisi
pertumbuhan jumlah penduduk pada tabel 4.12 tersebut akan membutuhkan
jumlah dan besaran kebutuhan air bersih dan ketersediaan air bersih yang ada.
d. Pemilihan Metode Proyeksi Yang Digunakan.
Dengan adanya nilai r dan SD dari ketiga metode di atas, maka harus
dipilih salah satu dari metode untuk digunakan pada perhitungan selanjutnya
yaitu untuk menghitung proyeksi penduduk daerah pelayanan sampai tahun
perencanaan.
Pemilihan metode tersebut dengan pertimbangan pada :
• Koefisien (r) harus bernilai 1 atau -1 dan atau mendekati keduanya.
• Standar deviasi (SD) harus yang paling kecil. Karena nilai standar deviasi
yang kecil menunjukan bahwa data yang didapat dari proyeksi tidak
berbeda jauh dengan data aslinya.
53
Berikut ini adalah hasil perhitungan nilai koefisien korelasi dan standar deviasi
dari tiga metode yang digunakan :
Tabel 4.14
Perbandingan Nilai Koefisien Korelasi Dan Standar Deviasi
a. Fasilitas Pendidikan.
b. Fasilitas Peribadatan.
c. Fasilitas Kesehatan.
d. Fasilotas Perkantoran.
e. Fasilitas Perdagangan dan Jasa.
Maka untuk menghitung proyeksi kebutuhan fasilitas-fasilitas di daerah
perencanaan dapat dilihat dari penambahan jumlah penduduk yang
dimaksud, jumlah kebutuhan air minum yang akan dihitung hingga akhir
periode pelayanan hanya fasilitas yang berada di dalam daerah perencanaan
atau juga dapat dikatakan yang termasuk daerah pelayanan sistem penyediaan
air minum.
Penjelasan tentang fasilitas-fasilitas yang terdapat didaerah
perencanaan dapat dilihat pada Tabel 4.3
a. Fasilitas Pendidikan
Perkembangan fasilitas pendidikan disesuaikan dengan pertambahan
penduduk. Kebutuhan air minum untuk tiap fasilitas berdasarkan standar
yang berlaku adalah sebesar 10 Liter/murid/hari. Perhitungan kebutuhan
air minum ini berdasarkan pada banyaknya murid. Contoh perhitungan
proyeksi fasilitas pada tahun 2014 untuk fasilitas pendidikan (TK)
Contoh Perhitungan,
Diketahui :
55
2171 murid
= 401646 jiwa
382 .840 jiwa
= 918 murid
Perhitungan proyeksi fasilitas pendidikan SD,SLTP,SMU dan PT dapat
dilihat pada Tabel 4.17 pada halaman selanjutnya
Tabel 4.17
Proyeksi Fasilitas Pendidikan
menjadi 622 (tempat duduk) pada tahun 2027. Untuk lebih jelasnya
dapat dilihat pada tabel 4.22
Tabel 4.22
Proyeksi Fasilitas Perdagangan dan Jasa
Jenis Fasilitas (Unit)
Tahun Term Perto Pasar Restoran Hotel
Bioskop
inal koan (Ha) (td) (bed)
2017 1 1449 4,0 424 120 1
2018 1 1455 4,0 455 149 1
2020 1 1458 4,0 487 169 1
2022 1 1463 4,0 536 190 1
2025 1 1469 4,0 573 223 1
2027 1 1475 4,0 622 247 1
Sumber : Hasil Perhitungan
3. Penentuan Kebutuhan Air
a. Penentuan Kebutuhan Air Domestik
Unyuk menghitung kebutuhan air bersih menggunakan standar
kebutuhan air setiap fasilitas dengan menggunakan standar dari
Departemen Pekerjaan Umum (PU). Untuk lebih jelasnya standar PU
yang digunakan dapat dilihat pada Tabel 4.23 berikut:
Tabel 4.23
Standar Pemakaian Air Berdasarkan Kategori Kota
NO URAIAN KATEGORI KOTA BERDASARKAN JUMLAH
PENDUDUK (JIWA)
> 500.000 100.000 20.000 s/d <
1.000.000 s/d s/d 100.000 20.000
1.000.000 500.000
METRO BESAR SEDANG KECIL DESA
1 Unit SR (l/o/hr) 190 170 150 130 30
2 Unit HU (l/o/hr) 30 30 30 30 30
3 Unit non 20 - 30 20 - 30 20 - 30 20 - 30 20 - 30
domestik
4 Kehilangan air 20 - 30 20 - 30 20 - 30 20 - m30 20
(%)
5 Faktor 1.1 1.1 1.1 1.1 1.1
Maximum Day
6 Faktor Peak - 1.5 1.5 1.5 1.5 1.5
Hour
7 Jumlah Jiwa Per 5 5 6 6 10
SR
60
Keterangan :
- *) tergantung survey sosial ekonomi
- **) 60 % perpipaan, 30 % non perpipaan
- ***) 25 % perpipaan, 45 % non perpipaan
Tabel 4.24
Cakupan Pelayanan Untuk Kebutuhan Domestik 2018 -2027
Tahun Jumlah Cakupan SR HU
Penduduk Pelayanan
% (Jiwa) % (Jiwa) % Jiwa
2018 401.646 60 240988 70 281152 30 120494
2020 439.259 65 285518 70 307481 30 131778
2022 476.871 70 333810 70 333810 30 143061
2025 533.290 75 399968 80 426632 20 106658
2027 570.902 80 456722 80 456722 20 114180
Sumber ; Hasil Perhitungan
61
Perhitungan:
Untuk tahun 2014
• Standar Pemakaian Air = 30 L/o/hari
Jumlah Penduduk Yang Terlayani = 120. 494 Jiwa
b. Penentuan Kebutuhan Air Non Domestik
Kebutuhan air untuk fasilitas non domestik dihitung berdasarkan
pada standar yang telah ditentukan. Untuk melengkapi standar kebutuhan
air pada Tabel 4.27 digunakan standar kebutuhan air bersih pada Tabel
4.27 berikut:
Terminal 2.000
Pendidikan Standar (L/unit/hari)
TK 2.000
SD 2.000
SMP 2.000
SMU 2.000
Perguruan Tinggi 2.000
Kesehatan Standar (L/unit/hari)
Balai Pengobatan 1.000
Rumah Bersalin 600
Apotik 100
Puskesmas 1.000
Rumah sakit Umum 2.000
Tempat Ibadah Standar (L/unit/hari)
Masjid Kecamatan 800
Masjid Kelurahan 800
Langgar 500
Gereja 300
Pura 100
Vihara 100
Tempat Umum dan Rekreasi Standar (L/unit/hari)
Bioskop 2.000
Ruang Serba Guna 1.000
Balai Pertemuan 1.000
Kantor Pos 2.000
Pos Pemadam Kebakaran 2.000
Pos Polisi 2.000
Olah Raga dan Ruang Terbuka Standar (L/unit/hari)
Tempat bermain 1.000
Lapangan Olah raga 2.000
Kantor Standar (L/unit/hari)
Kantor menengah 2.000
Kantor Kecil 2.500
Sumber : Dept. Pekerjaan Umum, 1996.
1) Fasilitas Pendidikan
Kebutuhan air minum untuk masing-masing fasilitas
berdasarkan pada standar yang berlaku yaitu Dirjen Cipta Karya,
PU, 1998 adalah 10 L/u/hari untuk TK. Maka kebutuhan air fasilitas
pendidikan dapat dilihat pada Tabel 4.28
64
Tabel 4.28
Proyeksi Kebutuhan Air Bersih Untuk Fasilitas Pendidikan
= 0,288 L/dtk
2) Fasilitas Peribadatan
Kebutuhan air bersih untuk masing-masing fasilitas
berdasarkan pada standar yang berlaku yaitu Dept. Pekerjaan
Umum, 1996 adalah 800 L/u/hari untuk Masjid. Maka kebutuhan air
fasilitas peribadatan dapat dilihat pada Tabel 4,29
65
Tabel 4.30
Proyeksi Kebutuhan Air Bersih Untuk Fasilitasn Kesehatan
Standar Kebutuhan Kebutuhan Kebutuhan
2020 2025 2027
No Fasilitas Kebutuhan Air Air Air
(L/unit/hari) (Unit) (L/detik) (Unit) (L/detik) (Unit) (L/detik)
1 Puskesmas 2000 8 0,185 8 0,185 9 0,208
Rumah Sakit
2 200 246 0,569 286 0,662 304 0,704
(L/bed/hr)
Balai
3 1000 34 0,394 36 0,417 38 0,440
Pengobatan
4 Apotik 100 30 0,035 32 0,037 34 0,039
Jumlah 318 1,183 362 1,301 385 1,391
Sumber : hasil perhitungan
Dilihat dari tabel 4.30 proyeksi kebutuhan air bersih untuk
fasilitas Kesehatan mengalami peningkatan dari tahun ketahun
seiring bertambanya jumlah penduduk maka jumlah kebutuhan air
bersih semakin meningkat, pada tahun 2020 jumlah kebutuhan air
bersih fasiitas kesehatan adalah 1,183 L/detik dengan jumla 318 unit
, pada tahun 2025 sebanyak 1,301 L/detik dengan jumla 362 unit,
sedangkan pada taun pada tahun 2027 berjumlah 1,391 L/detik
dengan jumlah 385 unit
4) Fasilitas industri
Tabel 4.31
Proyeksi Fasilitas Perindustrian
Standar Kebutuhan Kebutuhan Kebutuhan
No Fasilitas 2020 2025 2027
Kebutuhan Air Air Air
(L/org/detik) (jiwa) (L/detik) (jiwa) (L/detik) (jiwa) (L/detik)
1 Industri 10 385 0,044 404 0,046 412 0,047
Jumlah 385 0,044 404 0,046 412 0,047
Sumber : hasil perhitungan
Dilihat dari tabel 4.31 proyeksi kebutuhan air bersih untuk
fasilitas industri mengalami peningkatan dari tahun ketahun seiring
bertambanya jumlah penduduk maka jumlah kebutuhan air bersih
semakin meningkat, pada tahun 2020 jumlah kebutuhan air bersih
fasiitas industri adalah 0,044 L/detik dengan jumla 385 jiwa , pada
tahun 2025 sebanyak 0,046 L/detik dengan jumla 404 jiwa,
sedangkan pada taun pada tahun 2027 jumlah kebutuhan air bersih
untuk industry sebanyak 0,047 L/detik dengan jumlah 412 jiwa.
Tabel 4.32
Proyeksi Kebutuhan Air Bersih Untuk Fasilitas Umum
Standar Kebutuhan Kebutuhan Kebutuhan
No Fasilitas 2020 2025 2027
Kebutuhan Air Air Air
(L/unit/hari) (peg) (L/detik) (peg) (L/detik) (peg) (L/detik)
Kantor
1 10 1901 0,22 2076 0,24 2317 0,27
(L/o/hr)
Gedung
2 Olah 2000 8 0,19 8 0,19 8 0,19
Raga
Jumlah 1909,33 0,41 2084,07 0,43 2325,26 0,45
Sumber : hasil perhitungan
Dilihat dari tabel 4.32 proyeksi kebutuhan air bersih untuk
fasilitas umum mengalami peningkatan dari tahun ketahun seiring
bertambanya jumlah penduduk maka jumlah kebutuhan air bersih
semakin meningkat, pada tahun 2020 jumlah kebutuhan air bersih
fasiitas umum adalah 0,41 L/detik dengan jumla 1909,33 pegawai,
pada tahun 2025 sebanyak 0,43 L/detik dengan jumla 2084,07
pegawai, sedangkan pada taun pada tahun 2027 jumlah kebutuhan
air bersih untuk industry sebanyak 0,45 L/detik dengan jumlah
2325,26 jiwa.
Tabel 4.33
Proyeksi Fasilitas Perdagangan dan Jasa
Standar Kebutuhan Kebutuhan Kebutuhan
No Fasilitas 2020 2025 2027
Kebutuhan Air Air Air
(L/unit/hari) (Unit) (L/detik) (Unit) (L/detik) (Unit) (L/detik)
1 Terminal 2000 1 0,023 1 0,07 1 0,07
2 Pertokoan 100 1458 1,688 1469 1,05 1475 1,06
Pasar 0,556
3 12000 4,0 4,0 0,07 4,0 0,07
(L/ha/hari)
Restoran 0,564
4 100 487 573 4,94 622 5,51
(L/td/hari)
Hotel 0,293
6 150 169 223 0,85 247 0,95
(L/bed/hr)
7 Bioskop 2000 1 0,023 1 0,05 1 0,07
Jumlah
Sumber : hasil perhitungan
Dilihat dari tabel 4.33 proyeksi kebutuhan air bersih untuk
fasilitas perdagangan dan jasa mengalami peningkatan dari tahun
ketahun seiring bertambanya jumlah penduduk maka jumlah
kebutuhan air bersih semakin meningkat, pada tahun 2020 jumlah
kebutuhan air bersih fasiitas umum adalah 0,41 L/detik dengan
jumla 1909,33 pegawai, pada tahun 2025 sebanyak 0,43 L/detik
dengan jumla 2084,07 pegawai, sedangkan pada taun pada tahun
2027 jumlah kebutuhan air bersih untuk industry sebanyak 0,45
L/detik dengan jumlah 2325,26 jiwa.
70
Tabel 4.34
Rekapitulasi kebutuhan Air Domestik dan non Domestik
No Fasilitas Kebutuhan (L/detik)
2020 2025 2027
1 Domestik
- Sambungan Rumah 534 741 793
- Hidran Umum 46 37 40
Jumlah (L/detik) 580 778 833
2 Non Domestik
- Fasilitas Pendidikan 9,140 11,096 11,878
- Fasilitas Peribadatan 3,565 3,628 3,628
- Fasilitas Kesehatan 1,183 1,301 1,391
- Perindustrian 0,04 0,04 0,04
- Fasilitas Umum 0,41 0,43 0,45
- Fasilitas Perdagangan dan Jasa 6,54 7,03 7,73
Jumlah (L/detik) 23,82 24,62 26,62
Jumlah Total (L/detik) 231,82 300,62 399,62
Dilihat dari tabel 4.34 rekapitulasi kebutuhan air demestik dan
non domestic mengalami peningkatan dari tahun ketahun seiring
bertambanya jumlah penduduk maka jumlah kebutuhan air bersih
semakin meningkat, pada tahun 2020 jumlah kebutuhan air bersih
domestic dan non domestic adalah 231,82 L/detik , pada tahun 2025
sebanyak 300,62 L/detik, sedangkan pada taun pada tahun 2027
71
5. Kehilangan Air
Untuk menentukan besarnya kebutuhan air, perlu diperhitungkan juga
besarnya kebocoran/kehilangan air dari sistem. Besarnya kehilangan air
diperkirakan sebesar 20 % dari kebutuhan total sampai akhir tahun
perencanaan
Tabel 4.36
Kebutuhan Air Total
Q Q Non Q Fire Q Q
Tahun Domestik Domestik Hydrant Kehilangan Total
(L/det) (L/det) (L/det) (L/det) (L/det)
2018 208,00 23,82 23,18 46,36 301,37
2022 276,00 24,62 30,06 60,12 390,81
2027 373,00 26,62 39,96 79,92 519,50
Sumber : Hasil Perhitungan
Dilihat dari tabel 4.33 maka pada taun 2018 kebutan air total sebanyak
301,37 L/detik ,tahun 2022
7. Kebutuhan Air Yang Diolah
Kapasitas dari bangunan pengolahan air dihitung berdsarkan pada faktor
maksimum hari, dimana faktor maksimum hari (fmd) sebesar 1.20 ( 1.15- 1.20)
(Sumber ; Dinas Pekerjaan Umum, 2002 )
Total kebutuhan domestik dan non domestik sampai akhir masa perencanaan
adalah 519,4 L/dtk sehingga kapasitas produksi dapat dihitung sebagai berikut
Qprod = Qtotal x fmd
Qprod = 519,50 L/dtk x 1,20
Qprod = 623,4 L/dtk
Berdasarkan data dari PDAM Tirta Bagasasi sebagai PDAM yang
melayani kecamatan bekasi utara total kapasitas terpasang saat ini adalah 2170
L/dtk sehingga total debit yang direncanakan adalah 623,4 L/dtk – 2170 L/dtk
= 1546,6 L/dtk.maka dapat di simpulkan ketersediaan air bersi saat ini dapat
memenuhi kebutuhan air bersih hingga taun 2027
D. Pembahasan kebutuhan air bersih
Dari analisis data hasil prediksi kebutuhan air bersih pada tahun 2027
dengan menggunakan metode Aritmatika pada tahun 2027 jumlah penduduk
di Kecamatan Bekasi Utara mengalami pertumbuhan hingga 570.902 jiwa
sedangkan pada tahun 2017 berjumlah 382.840 jiwa. Dengan demikian dapat
di ketahui perumbuhan rata rata 0,938 pertahun
73
Untuk hasil prediksi kebutuhan air bersih pada tahun 2027, dengan
metode cakupan pelayanan 80% penduduk, kebutuhan air bersih daerah
pelayanan kecamatan Bekasi Utara sebesar 519,50 L/detik. Kebutuhan air
bersih daerah pelayanan Kecamatan Bekasi Utara tahun 2027, kebutuhan
harian maksimum 623,4 liter/detik,,
Untuk rekapitulasi kebutuan air bersih doestik dan non domestic pada taun
2027 sebesar 399,62 L/detik Untuk menentukan besarnya kebutuhan air total
perlu di perhitungkan juga besarnya kebocoran/kehilangan air dari system
besarnya kehilangan air diperkirakan sebesar 20% dari kebutuhan total pada
tahun 2027 sebesar 79,92 L/detik dan untuk menentukan kapasitas produksi
kapasitas dari bangunan air
74
BAB V
KESIMPULAN, IMPLIKASI, SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan Analisis Dan Pembahasan Yang Diuraikan Didepan, Makas Di
Tarik Kesimpulan Sebagai Berikut:
1. Kebutuhan Air Bersih Daerah Tahun 2027 Menurut Jumlah Penduduk
sebersar 519,50 L/detik
2. Prediksi Jumlah Penduduk Tahun 2027 Menggunakan Metode Aritmatika
570.902 jiwa
3. Prediksi Kebutuhan Air Bersih Kebutuhan Domestic 2027 373 liter/detik
4. Prediksi Kebutuhan Air Bersih Kebutuhan Non Domestic 2027 26,62
liter/detik
5. Kebutuhan air yang di olah 623,4 L/detik
6. Ketersediaan air bersih saat ini berjumlah 2170 L/detik sedangkan
kebutuhan air bersih yang yang di oah tahun 2027 sebesar 623,4 L/detik
maka ketersediaan air bersih pada saat ini masih dapat melayani kebutuhan
air bersih hingga tahun 2027
B. Implikasi
berdasarkan kesimpulan yang telah dilakukan, maka peneliti dapat
memberikan implikasi yang dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam
menentukan kebijakan yang berhubungan dengan kebutuhan dan ketersediaan
air bersih
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan yang penting
bagi Masyarakat Kecamatan Bekasi Utara, dalam mempersiapkan diri dan
pengetahuan mengenai kebutuhan air bersih d Kecamatan Bekasi Utara , Peran
masyarakat dan pemerintah sangatlah penting dalam, mangatasi pertumbuhan
penduduk dan kebutuhan dan ketersediaan air bersihkarena kerjasama yang
baik antara masyarakat dan pemerintah akan memberikan kebutuhan air yang
dapat memenuhi kebutuhan
C. Saran
75
Elisa sari, Rina Dwiarti, Pendekatan Hierarki Abraham Maslow Pada Prestasi Kerja
Karyawan Pt. Madubaru (Pg Madukismo) Yogyakarta, Marcubuana 2018 ,
Suprihatin, ono suparno, teknologi proses pengolahan air untuk mahasiswa dan
praktisi indusri, (Bogor: IPB press, 2013)
Tri Joko, Unit Air Baku Dalam System Penyediaan Air Minum ,(Yogyakarta:Graha
Ilmu 2010)
Hefni efendi, telaah kualitas air bagi pengolaan sumber daya dan lingkungan
perairan, (yogyakarta:kanisius 2003)
76
77
Admadhani, et al., Analisis Ketersediaan Dan Kebutuhan Air Untuk Daya Dukung
Lingkungan (Studi Kasus Kota Malang),(malang:sumberdaya alam dan
lingkungan),
Instansi
Badan Pusat Statistik (BPS) “Kecamatan Bekasi Utara dalam Angka 2009”
Badan Pusat Statistik (BPS) “Kecamatan Bekasi Utara dalam Angka 2010”
Badan Pusat Statistik (BPS) “Kecamatan Bekasi Utara dalam Angka 2011”
Badan Pusat Statistik (BPS) “Kecamatan Bekasi Utara dalam Angka 2012”
Badan Pusat Statistik (BPS) “Kecamatan Bekasi Utara dalam Angka 2013”
Badan Pusat Statistik (BPS) “Kecamatan Bekasi Utara dalam Angka 2014”
Badan Pusat Statistik (BPS) “Kecamatan Bekasi Utara dalam Angka 2015”
Badan Pusat Statistik (BPS) “Kecamatan Bekasi Utara dalam Angka 2016”
Badan Pusat Statistik (BPS) “Kecamatan Bekasi Utara dalam Angka 2017”
Badan Pusat Statistik (BPS) “Kecamatan Bekasi Utara dalam Angka 2018”
78
LAMPIRAN - LAMPIRAN
79
1. Surat Surat
1.1. Surat Bimbingan Skripsi
80
Jumlah
Kelurahan Laki - Laki Perempuan
S u mber : B PS Ko t a Bek as i
.id
go
s.
bp
a.
k ot
si
ka
// be
s:
tp
ht
. go
. id
ht
tp
s ://
be
k as
ik
ot
a .b
ps
. go
. id
ht
tp
s ://
be
k as
ik
ot
a .b
ps
. go
. id
ht
tp
s ://
be
k as
ik
ot
a .b
ps
. go
. id
ht
tp
s ://
be
k as
ik
ot
a .b
ps
. go
. id
ht
tp
s ://
be
k as
ik
ot
a .b
ps
. go
. id
ht
tp
s ://
be
k as
ik
ot
a .b
ps
. go
. id
ht
tp
s ://
be
k as
ik
ot
a .b
ps
. go
. id
ht
tp
s ://
be
k as
ik
ot
a .b
ps
. go
. id
ht
tp
s ://
be
k as
ik
ot
a .b
ps
. go
. id
ht
tp
s ://
be
k as
ik
ot
a .b
ps
. go
. id
ht
tp
s ://
be
k as
ik
ot
a .b
ps
. go
. id
ht
tp
s ://
be
k as
ik
ot
a .b
ps
. go
. id
BAB VII PERDAGANGAN DAN
PERUMAHAN
. id
go.
ps
a .b
ot
ik
ask
be
://
s
tp
ht
ht
tp
s ://
be
k as
ik
ot
a .b
ps
. go
. id
ht
tp
s ://
be
k as
ik
ot
a .b
ps
. go
. id
BIODATA PENULIS