0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
9 tayangan11 halaman
Kelompok 4 melakukan percobaan hukum Ohm untuk mengetahui hubungan antara arus listrik, beda potensial, dan hambatan. Mereka mengukur arus dan beda potensial pada beberapa posisi hambatan dan mencatat datanya dalam tabel. Hasilnya menunjukkan arus berkurang seiring kenaikan hambatan, sesuai hukum Ohm. Namun grafik yang dibuat tidak sepenuhnya berbanding lurus, mungkin karena ketidaktelitian
Kelompok 4 melakukan percobaan hukum Ohm untuk mengetahui hubungan antara arus listrik, beda potensial, dan hambatan. Mereka mengukur arus dan beda potensial pada beberapa posisi hambatan dan mencatat datanya dalam tabel. Hasilnya menunjukkan arus berkurang seiring kenaikan hambatan, sesuai hukum Ohm. Namun grafik yang dibuat tidak sepenuhnya berbanding lurus, mungkin karena ketidaktelitian
Kelompok 4 melakukan percobaan hukum Ohm untuk mengetahui hubungan antara arus listrik, beda potensial, dan hambatan. Mereka mengukur arus dan beda potensial pada beberapa posisi hambatan dan mencatat datanya dalam tabel. Hasilnya menunjukkan arus berkurang seiring kenaikan hambatan, sesuai hukum Ohm. Namun grafik yang dibuat tidak sepenuhnya berbanding lurus, mungkin karena ketidaktelitian
• Mazda Rezki • M. Amin Riznan • M. Rezeki Arya • Noraida Fitriani • Tiara Salsabila Putri Percobaan Hukum Ohm ALAT DAN BAHAN ✢ Powersupply ✢ Kabel ✢ Ampermeter ✢ Voltmeter ✢ Resistance box ✢ Lampu Langkah Kerja
✢ Rangkai komponen sesuai dengan gambar di
bawah ini!
✢ Periksa ulang rangkaian dan jangan lupa
rheostat diatur pada posisi maksimum (hambatan terbesar). Setelah yakin, atur sakelar pada posisi on. Atur rheostat sehingga jarum penunjuk amperemeter dan voltmeter dapat dibaca dengan jelas. ✢ Pada posisi rheostat tertentu, bacalah amperemeter dan voltmeter lalu isikan pada table. TABEL HASIL PENGAMATAN GRAFIK DATA PERCOBAAN GRAFIK HUKUM OHM ANALISIS DATA a. Pada percobaan pertama dengan posisi R-box berada pada angka 1 maka didapatkan kuatarus 0,23 Ampere, beda potensial 8,4 volt dan keadaan lampu yang menyala terang. b. Pada percobaan kedua dengan posisi R-box berada pada angka 2 maka didapatkan kuat tarus 0,125 Ampere, beda potensial 6,8 volt dan keadaan lampu yang hampir redup. c. Pada percobaan ketiga dengan posisi R-box berada pada angka 3 maka didapatkan kuat arus 0,11 Ampere, beda potensial 6,6 volt dan keadaan lampu yang hampir redup. d. Pada percobaan keempat dengan posisi R-Box berada pada angka 4 maka didapatkan kuat arus 0,1 Ampere, beda potensial 5,2 volt dan keadaan lampu yang redup. e. Pada percobaan kelima dengan posisi R-box berada pada angka 5 maka didapatkan kuat arus 4,4 Ampere, beda potensial 0,095 volt dan keadaan lampu sangat redup. f. Pada percobaan keenam dengan posisi R-box berada pada angka 6 maka didapatkan kuat arus 0,08 Ampere, beda potensial 3,1 volt dan keadaan lampu yang hampir tidak menyala. g. Pada percobaan ketujuhdengan posisi R-box berada pada angka 7 maka didapatkan kuat arus 0,07 Ampere, beda potensial 2 volt dan keadaan lampu yang mati. KESIMPULAN
• pengertian hambatan yaitu perbandingan antara beda potensial
dan kuat arus. • Dari percobaan tersebut, dapat diketahui jika lampu hanya bisa menyala saat nilai hambatan pada resistor kecil. Sedangkan nilai arus yang terukur lebih besar jika dibandingkan dengan arus listrik saat menggunakan resistor dengan nilai yang besar.Hal ini sangat sesuai dengan hukum ohm, jika nilai hambatan berbanding terbalik dengan kuat arusnya. Jika nilai hambatan pada resistor besar, maka nilai kuat arus yang terukur akan besar. Sebaliknya, jika nilai hambatan yang terukur pada resistor besar, maka nilai kuat arus yang terukur akan kecil. • Dapat disimpulkan bahwa Hukum Ohm menyatakan bahwa kuat arus listrik (I) sebanding dengan beda potensial yang diberikan dan berbanding terbalik dengan hambatan rangkaian (R) dapa tdisimbolkan dengan :
• Dapat disimpulkan bahwa Hukum Ohm menyatakan bahwa kuat arus listrik (I) sebanding dengan beda potensial yang diberikan dan berbanding terbalik dengan hambatan rangkaian (R) dapat disimbolkan dengan :
V=IR
• berdasarkan data dari hasil percobaan yang kami peroleh
hubungan antara kuat arus dan beda potensial berbanding lurus. Akan tetapi dari percobaan yang kami lakukan tidak sesuai dengan teori tersebut. Hal tersebut dapat terjadi karena kerusakan pada alat, ketidak telitian saat melakukan percobaan atau adanya masalah teknis seperti kabel yang longgar sehingga menyebabkan adanya arus listrik yang tidak stabil.