Anda di halaman 1dari 4

1.

Rangkaian Magnetik

Rangkaian magnetik terdiri beberapa bahan


magnetik yang masing- masing memiliki permeabilitas
dan panjang lintasan yang tidak sama. Maka setiap
bagian mempunyai reluktansi yang berbeda pula,
sehingga reluktansi total adalah jumlah dari reluktansi
masing-masing bagian.
Inti besi yang berbentuk mirip huruf C dengan
belitan kawat dan mengalir arus listrik I, terdapat celah
sempit udara yang dilewati garis gaya magnet gambar
3.16. Rangkaian ini memiliki dua reluktansi yaitu
reluktnasi besi RmFe dan reluktansicelah udara Rm
udara.

Gambar 3.16 Rangkaian magnetik

Persamaan reluktansi :
Tabel 3.1 Parameter dan Rumus Kemagneta

1. Medan Magnet di Sekitar Arus Listrik

Selama bertahun-tahun Hans Cristian Oersted,


seorang guru fisika dari Denmark, mempercayai ada
suatu hubungan antara kelistrikan dan kemagnetan,
namun dia tidak dapat membuktikan secara eksperimen.
Baru pada tahun 1820 dia akhirnya memperoleh bukti.

Gambar 3.17 Arus yang mengalir


melalui sebuah kawat
akan menimbulkan
medan magnet

Oersted mengamati bahwa ketika sebuah kompas


diletakkan dekat kawat berarus, jarum kompas tersebut
menyimpang atau bergerak, segera setelah arus
mengalir melalui kawat tersebut. Ketika arah arus
tersebut dibalik, jarum kompas tersebut bergerak
dengan arah sebaliknya. Jika tidak ada arus listrik
mengalir melalui kawat tersebut, jarum kompas
tersebut tetap diam. Karena sebuah jarum kompas
hanya disimpangkan oleh suatu medan magnet, Oersted
menyimpulkan bahwa suatu arus listrik menghasilkan
suatu medan magnet.

Lihatlah ketika kompas-kompas kecil tersebut


diletakkan di sekitar penghantar lurus yang tidak dialiri
arus listrik, jarum-jarum kompas tersebut sejajar
(semuanya menunjuk ke satu arah). Keadaan ini
memperlihatkan bahwa jarum kompas tersebut hanya
dipengaruhi oleh medan magnet Bumi. Dengan
demikian suatu arus listrik yang mengalir melalui
sebuah kawat menimbulkan medan magnet yang
arahnya bergantung pada arah arus listrik tersebut.
Garis gaya magnet yang dihasilkan oleh arus dalam
sebuah kawat lurus berbentuk lingkaran dengan kawat
berada di pusat lingkaran.

Kaidah tangan kanan dapat digunakan untuk


menentukan arah medan magnet sekitar penghantar
lurus yang dialiri arus listrik. Lihatlah Gambar 3. 18.
Arah ibu jari tangan kanan menunjukkan arah arus
listrik. Jari-jari tangan yang melingkari penghantar
tersebut menunjukkan arah medan magnet.
Gambar 3.18 Kaidah tangan kanan untuk
menentukan arah
medan magnet

Dari percobaannya, Oersted menyimpulkan bahwa


kerapatan fluk (B) bergantung pada kuat arus dan jarak
antara magnet jarum dan kawat berarus listrik. Hal ini
juga telah diselidiki lebih jauh oleh Jean Baptiste Biot
dan Felix Savart. Dari hasil percobaannya, mereka
menyimpulkan bahwa :
a. Di sekitar arus listrik terdapat medan magnet. Ini
dapat dideteksi dengan menggunakan serbuk besi
yang memerlukan kuat arus yang tinggi, jadi tidak
bisa dengan baterai yang kecil.
b. Arah medan magnet (garis-garis gaya magnet)
bergantung pada arah arus listrik. Jika arah arus
diubah, maka arah medan magnet berubah.
c. Besar medan magnet dipengaruhi oleh kuat arus
dan jarak terhadap kawat.
Untuk menentukan arah garisgaris gaya magnet di
sekitar penghantar lurus yang dialiri arus listrik agar
lebih mudah digunakan kaidah tangan kanan, Jika ibu
jari menunjukkan arah arus, maka arah garis gaya
magnet dinyatakan oleh jari-jari yang menggenggam.

Anda mungkin juga menyukai