Anda di halaman 1dari 30

MEDAN MAGNET DAN

HUKUM AMPERE
1. MUHAMMAD BONDAN 1710631160094

2. MUHAMMAD DAFFA 1710631160095

3. MUHAMMAD FADHEL 1710631160096

4. MUHAMMAD LUTHFI 1710631160100 (KELAS


D)

5. MUHAMMAD SYAUKI
MEDAN MAGNET
Medan magnetik adalah ruang disekitar magnet dimana magnet lain atau benda-benda lain dari bahan
ferromagnetik mengalami gaya magnetik jika diletakkan dalam ruang tersebut. Medan magnetik dapat ditimbulkan
oleh magnet permanen atau elektromagnet. Elektromagnet adalah magnet yang timbul disekitar kawat berarus.

Besaran yang menyatakan gaya yang dialami oleh magnet lain atau bendabenda lain dari bahan ferromagnetik
disekitar medan magnet disebut kuat medan magnetik. Kuat medan magnetik satuannya Gaus, Tesla dan Weber.

Medan magnetik dimanfaatkan pada aplikasi motor, generator, trafo dan lainlain. Semua aplikasi tersebut sangat
dipengaruhi oleh besar kecilnya medan magnetik dari magnet yang digunakan.

Medan magnetik tidak dapat dilihat secara langsung, tetapi dengan menggunakan serbuk-serbuk besi kita dapat
melihat jejak-jejak medan magnetic yang disebut sebagai garis-garis gaya magnetik. Garis-garis gaya magnetik
selalu dari kutub utara menuju kutub selatan.
PRINSIP KERJA MEDAN MAGNET

• Kawat yang dialiri arus listrik menghasilkan medan magnetik di sekitarnya.

• Medan magnetik yang berubah terhadap waktu menginduksi (membangkitkan) tegangan pada
lilitan kawat bila medan tersebut melintasi lilitan. (Prinsip kerja trafo.)

• Kawat yang dialiri arus listrik di kawasan suatu medan magnetik akan terinduksi (terbangkitkan)
gaya padanya. (Prinsip kerja motor.)

• Kawat yang bergerak di kawasan suatu medan magnetik akan terinduksi (terbangkitkan) tegangan
di dalamnya. (Prinsip kerja generator.)
MEDAN MAGNET DI SEKITAR KAWAT LURUS

Medan magnet disekitar kawat lurus berarus listrik dipengaruhi oleh besarnya kuat arus listrik
dan tujuan terhadap kawat. Semakin besar arus semakin besar kuat medan magnetnya,
semakin jauh jaraknya terhadap kawat semakin kecil kuat medan magnetnya, untuk
menentukan arah medan magnetnya dapat digunakan aturan tangan kanan.
Secara matematis besarnya medan magnet dapat dinyatakan dengan
Persamaan berikut :

Keterangan :
 B = medan magnet tesla (T)
 μ0 = permeabilitas ruang hampa
 I = kuat arus listrik dalm ampere (A)
 a = jarak titik p dari kawat dalam meter (m)
MEDAN MAGNET DISEKITAR KAWAT MELINGKAR

Bayangkan kita mempunyai kawat dengan panjang tertentu, kemudian kawat tersebut dibentuk melingkar dan dan
dialiri oleh arus listrik. Disekitar kawat akan timbul medan magnet yang tentunya bergantung pada letak titik dari
kawat. Fokus yang akan kita perhatikan adalah bagaimana medan magnet dipusat dan disuatu titik yang berada
pada sumbu lingkaran ditentukan. Empat faktor yang yang mempengaruhi medan magnet dititik tersebut adalah
besar arus, arah arus, jarak titik ke kawat dan jumlah kawat yang dialiri oleh arus. Menentukan persamaan medan
magnet ini dapat ditentukan dengan hukun Biot-Savart. Pada tulisan ini tidak akan dibahas cara menemukan
persamaan ini tetapi hitungan medan magnet menjadi prioritas. 
Besar dan arah medan magnet disumbu kawat melingkar berarus listrik dapat
ditentukan dengan rumus :

Keterangan :
•BP = Induksi magnet di P pada sumbu kawat melingkar dalamtesla (T)
•I = kuat arus pada kawat dalamampere ( A )
•a = jari-jari kawat melingkar dalam meter ( m )
•r = jarak P ke lingkaran kawat dalam meter ( m )
•θ = sudut antara sumbu kawat dan garis hubung P ke titik pada lingkaran kawat dalam derajad (°)
•x = jarak titik P ke pusat lingkaran dalam mater ( m )
Besarnya medan magnet di pusat kawat melingkar dapat dihitung :

Keterangan :
 B = medan magnet tesla (T)
 μ0 = permeabilitas ruang hampa
 I = kuat arus listrik dalm ampere (A)
 a = jarak titik p dari kawat dalam meter (m)
 r = jari – jari lingkaran yang dibuat
GAYA LORENTZ
Nama Lorentz adalah sebuah nama yang diambil dari nama belakang seorang
ahli Fisika yang berasal dari Arnhem, Belanda, yaitu Hendrik Anton Lorentz. 

Hendrik Anton Lorentz meneliti tentang interaksi yaitu sebuah penghantar


berarus yang diletakan di dalam sebuah medan magnet. Dari penelitian
tersebut, akirnya menghasilkan sebuah gaya yang kemudian diberikan
nama Gaya Lorentz.

Gaya Lorentz adalah gabungan antara 2 gaya yaitu: gaya elektrik dan gaya
magnetik pada suatu medan elektromagnetik. Gaya Lorentz merupakan sebuah
gaya yang dihasilkan oleh sebuah muatan listrik yang bergerak oleh sebuah
arus listrik yang berada di dalam suatu medan magnet B.

Apabila ada sebuah penghantar yang di aliri arus listrik dan penghantar
tersebut berada di dalam sebuah medan magnetik, maka akan timbul gaya
yang disebut dengan nama gaya magnetik atau dikenal juga nama gaya lorentz.
CARA MENENTUKAN ARAH GAYA LORENTZ

Arah dari gaya lorentz yaitu selalu tegak lurus dengan arah kuat arus listrik (l) dan induksi magnetik yang ada (B).
Arah dari gaya ini akan mengikuti arah maju skrup yang diputar dari vektor arah gerak muatan listrik (v) ke arah
medan magnet, B, seperti yang terlihat. Arah gerakan yang menunjukan arah gaya magnetik, untuk mengetahui
arah gaya Lorentz dapat di gunakan kaidah tangan kanan.sebagai berikut :

Apabila tangan kanan dalam keadaan terbuka (jari – jari dan ibu jari diluruskan). Arah empat jari yang dirapat
menyatakan arah induksi magnet dan arah ibu jari menyatakan arah arus, arah gaya magnetiknya dinyatakan
dengan telapak tangan menghadap.
GAYA LORENTZ PADA KAWAT BERARUS LISTRIK

Jika sebuah kawat penghatar dengan panjang l yang dialiri arus listrik sebesar I, kemudian
kawat tersebut diletakkan pada daerah yang dipengaruhi oleh medan magnet B, maka kawat
tersebut akan mengalami gaya Lorentz yang besarnya  dipengaruhi oleh besaran medan
magnet, kuat arus dan sudut yang dibentuk oleh medan magnet dan arus listrik.

oleh karena itu Gaya Lorentz dirumuskan menjadi:

Florentz = B I l sin α

Keterangan:
B = kuat medan magnet (Tesla)
I = kuat arus yang mengalir pada kawat atau (ampere)
l = panjang kawat (meter)
α = sudut yang dibentuk dari B dan I
GAYA LORENTZ PADA KAWAT SEJAJAR BERARUS LISTRIK

Apabila ada dua buah kawat lurus berarus listrik yang diletakkan sejajar berdekatan
pada sebuah medan magnet akan mengalami gaya Lorentz yang berupa gaya tarik
menarik jika arus listrik pada kedua kawat tersebut searah dan gaya tolak menolak
jika arus listrik pada kedua kawat tersebut berlawanan arah.

Keterangan:

F1 = F2 = F = gaya tarik menarik atau tolak menolak dalam satuan Newton


μo = Permeabilitas vakum (4 π. 10 -7 Wb/Am)
I1 = Kuat arus pada kawat A
I2 = Kuat arus pada kawat B
l = Panjang kawat penghantar
a = Jarak kedua kawat
GAYA LORENTZ PADA MUATAN BERGERAK DALAM MEDAN MAGNET

Lalu untuk Rumus Gaya Lorentz Yang Ketiga adalah jika Gaya Lorentz terdapat
pada Muatan yang bergerak di Medan Magnet. Dan Rumus Mencari Gaya
Lorentz ini bisa kalian lihat dibawah ini :
Fl = q x v x B sin a

Diketahui :

Fl = Gaya Lorentz

q = Muatan Listrik (Satuan Coloumb)

v = Kecepatan Gerak Muatan (Satuan m/s)

B = Kuat Medan Magnet (Satuan T)

a = Sudut yg dibentuk oleh v dan B

Dengan melihat Rumus tersebut maka bisa dipastikan bahwa Gaya Lorentz ternyata tak
hanya dialami oleh suatu Kawat, akan tetapi terdapat juga didalam Muatan Listrik yg
bergerak. Dan apabila Muatan Listrik q bergerak dg kecepatan gerak muatan (v) didalam
sebuah medan Magnet B maka Muatan Listrik tersebut akan mengalami Gaya Lorentz 
CONTOH SOAL
 Suatu kawat berarus listrik 10 A dengan arah ke atas berada dalam sebuah medan magnetik 0,5 T dengan membentuk
•  
sebuah sudut 30o terhadap kawat Apabila panjang kawat 10 meter, tentukan besarnya gaya Lorentz yang akan dialami
kawat:

Diketahui:

I = 10 A α =  
B = 0,5 T I = 10 M

Ditanya : F..?

Jawaban :

F = I.I.B sin α

= (0,5)(10)(10) sin 30o

= 50(1/2

F = 25
CONTOH SOAL
 Suatu muatan memiliki nilai massa 9,2 × 10 -38 kg bergerak memotong secara tegak lurus medan magnetik 2 tesla.
•  
Apabila muatan sebesar 3,2 × 10-9 C dan jari-jari lintasannya 2 cm.Tentukan kecepatan muatan tersebut :

Dketahui :

m = 9,2 x Kg

B = 2 tesla

q = 3,2 x

R = 2 cm = 2 x

Ditanyakan : v..?

Jawaban :

R== v=

V = = = 1,39x
HUKUM AMPERE
Ampere menemukan hukum matematika untuk menghitung gaya
tersebut. Hukum ini kemudian terkenal dengan nama hukum
Ampere. Yang menjadi dasar teori elektromagnet ciptaan Maxwell
(1865). Ampere merupakan ilmuwan pertama yang
mengembangkan alat untuk mengamati bahwa dua batang
konduktor yang diletakkan berdampingan dan keduanya
megalirkan listrik searah akan saling tarik menarik dan jika
berlawanan arah akan saling tolak menolak.
Bunyi Hukum Ampere itu sendiri yaitu “Integral garis induksi
magnetik B melalui lintasan tertutup sama dengan kali jumlah
yang terlingkupi oleh lintasan tersebut”.
APLIKASI HUKUM AMPERE

• Untuk lebih memahami Hukum Ampere bisa kita lihat dari aplikasinya
sebagai berikut :
1. Kawat Lurus Panjang
Adapun langkah standar yang harus dilakukan adalah:
a. Pilih lintasan tertutup sedemikian rupa sehingga ;
1. Kuat medan magnet d berbagai titik lintasan konstan
2. Vektor medan magnet dan vektor elemen lintasan
selalu membentuk sudut yang konstan untuk semua
elemen lintasan.
• b. Cari, ∑ yaitu jumlah total arus
yang di lingkupi lintasan
ampere.
Maka berlaku rumus ;
SOLENOIDAL

Solenoida merupakan induktor yang terdiri dari


gulungan kawat berbahan konduktor disusun
membentuk koil dan dialiri arus listrik yang didalamnya
dimasukan sebuah batang besi berbentuk silinder
dengan tujuan memperkuat medan magnet yang
dihasilkan sebuah kumparan kawat yang terdiri dari
beberapa lilitan.
SOLENOIDAL

Jika sepotong besi diletakan di dalam


solenoida, medan magnet meningkat
sangat besar karena besi tersusun oleh
medan magnet yang dihasilkan oleh arus.
Saat arus listrik mengaliri solenoida,
solenoida tersebut akan memiliki sifat
medan magnet. Posisi dari kutub – kutub
medan magnet pada solenoida dipengaruhi
oleh arah arus di tiap lilitan tersebut.
Karena garis – garis medan magnet akan
meninggalkan kutub utara magnet.
SOLENOIDAL

• Keterangan
 
l = panjang solenoida (m)
μ0 = permeabilitas ruang hampa
(4 . T)
I = arus pada solenoida (A)
N = banyaknya lilitan
n = banyaknya lilitan per satuan
panjang (N/ l )
SOLENOIDAL

Pada rumus tersebut, dapat diketahui bahwa B hanya


bergantung pada jumlah lilitan per satuan panjang, n, dan
arus I. Medan tidak bergantung pada posisi di dalam
solenoida, sehingga nilai B seragam. Hal ini hanya berlaku
pada solenoida takhingga, tetapi merupakan pendekatan
yang baik untuk titik – titik yang sebenarnya yang tidak
dekat dengan ujung solenoida.
TOROIDA

• Toroida merupakan sebuah


solenoida yang di lengkungkan
sehingga berbentuk lingkaran
kumparan. Dan memiliki arah
arus listrik melingkar.
TOROIDA

•  Keterangan :
= permeabilitas ruang hampa =
4 . T/
B = Medan magnet (T)
N = Jumlah lilitan
I = kuat arus listrik (A)
r = jari-jari (m)
HUKUM AMPERE DALAM KEHIDUPAN

Banyak alat-alat listrik yang bekerjanya atas dasar


kemagnetan listrik. Misalnya bel listrik, telepon, telegraf,
alat penyambung atau relai, kunci pintu listrik, detektor
logam dan loudspeaker dll. Alat-alat ukur seperti
amperemeter, voltmeter dan galvanometer dapat
dijelaskan dengan prinsip kemagnetan listrik. Berikut akan
dicontoh kan beberapa diantaranya ;
HUKUM AMPERE DALAM KEHIDUPAN
Solenoida digunakan dalam banyak perangkat elektronika
seperti bel pintu atau pengeras suara. Untuk bel pintu ketika
1. Bel listrik rangkaian di tutup dengan menekan tombol, kumparan
secara efektif menjadi magnet dan memberikan gaya pada
batang besi. Batang tersebut ditarik ke dalam kumparan dan
mengenai bel.
Bel listrik terdiri atas dua elektromagnet dengan setiap
solenoida dililitkan pada arah yang berlawanan. Apabila
sakelar di tekan, arus listrik akan mengalir melalui solenoid.
besi akan menjadi magnet dan menarik kepingan besi lentur
dan pengetuk akan memukul bel. Tarikan kepingan besi
lentur oleh electromagnet akan memisahkan titik sentuh dan
sekrup pengatur yang berfungsi sebagai interuptor. Arus
listrik akan putus dan teras besi hilang kemagnetannya.
Kepinganbesi lentur akan kembali ke posisi semula. Proses ini
akan terjadi secara berulang ulang dengan sangat cepat.
CONTOH SOAL DAN PEMBAHASAN

1. Hitung nilai B di udara pada


suatu titik 5 cm dari kawat
lurus panjang yang
mengalirkan arus 15A ! Jawab :
CONTOH SOAL DAN PEMBAHASAN

2. Sebuah Solenoida berinti


udara dengan 2000 lilitan
panjangnya 60 cm dan
memiliki diameter 2,0 cm. Jika
arus 5,0 A di alirkan
melewatinya, berapa induksi
magnetis di dalamnya ?
Jawab :
CONTOH SOAL DAN PEMBAHASAN

3. Suatu Solenoida yang


panjangnya 2 m memiliki 800
lilitan dan jari-jari 2 cm. Jika
Solenoida dialiri arus 0,5 A,
tentukan induksi magnetik ;

Anda mungkin juga menyukai