Faraday menemukan bahwa perubahan medan magnet dapat menghasilkan gaya gerak
listrik terinduksi atau medan listrik. Maxwell berpendapat bahwa perubahan medan
listrik akan menimbulkan medan magnet. Perubahan magnet listrik dan medan magnet
ditimbulkan dengan cara dua bola isolator bermuatan positif dan negatif digetarkan
sehingga jaraknya berubah-ubah sesuai dengan frekuensi getaran tersebut. Perubahan
medan magnet tersebut juga menimbulkan medan listrik. Timbulnya medan listrik ini
ditandai dengan dipancarkannya gelombang elektromagnetik. Perubahan medan listrik
dan medan magnet yang menimbulkan adanya gelombang elektromagnetik.
Sampai akhir hayatnya ternyata Maxwell belum bisa membuktikan hipotesa tentang
teori gelombang elektromagnetiknya. Pada tahun 1887, Heinrich Hertz ilmuwan fisika
yang pertama kali menguji hipotesa Maxwell ini dengan kumparan Ruhmkorf seperti
ditunjukkan pada gambar berikut.Jika sakelar S digetarkan maka kumparan Ruhmkorf
akan menginduksikan pulsa tegangan pada kedua elektrode bola di sisi A sehingga
terjadi percikan api karena adanya pelepasan muatan. Percikan bunga api di sisi A diikuti
percikan bunga api pada kedua elektrode bola di sisi B. Berdasarkan pengamatan ini,
disimpulkan terjadi pengiriman tenaga gelombang elektromagnetik dari sisi A (loop
pengirim) ke sisi B (loop penerima). Dalam percobaan-percobaan selanjutnya, Hertz
berhasil mengukur bagian gelombang elektromagnetik yang lain, seperti gelombang
elektromagnetik frekuensi radio dengan nilai frekuensi 100 MHz. Dengan nilai
kecepatan perambatan gelombang elektromagnetik ini seperti yang diramalkan oleh
Maxwell. Sifat-sifat cahaya seperti pemantulan, pembiasan, interferensi, difraksi dan
polarisasi telah dibuktikan oleh Hertz terjadi juga pada gelombang elektromagnetik.
Untuk menghargai jasa-jasa Hertz maka nama Hertz dipakai sebagai satuan frekuensi
dalam sistem S
Berdasarkan kenyataan bahwa gelombang elektromag- netik terdiri atas - gen), sinar
ultraviolet, sinar tampak, sinar infra merah, gelombang radar, gelombang televisi dan
gelombang radio. Pada bagian ini akan dibahas tentang aplikasi gelombang
elektromagnetik dalam kehidupan sehari-hari. 1. Sinar Gamma (ɣ) Sinar gamma
termasuk gelombang elektromagnetik yang mempunyai frekuensi antara 1020 Hz -
1025 Hz. Sinar gamma merupakan hasil reaksi yang terjadi dalam inti atom yang tidak
stabil. Sinar gamma mempunyai daya tembus yang paling kuat dibandinggelombang-
gelombang yang masuk dalam kelompok gelombang elektromagnetik. Sinar gamma
dapat menembus pelat besi yang tebalnya beberapa cm. Penyerap yang baik untuk
sinar gamma adalah timbal. Aplikasi sinar gamma dalam bidang kesehatan adalah untuk
mengobati pasien yang menderita penyakit kanker atau tumor. Sumber radiasi yang
sering digunakan pada pengobatan penyakit-penyakit ini adalah Cobalt60 atau sering
ditulis Co-60. Salah satu alat untuk mendeteksi sinar gamma adalah detektor Geiger -
Muller. Ada jenis detektor sinar gamma yang lain yaitu detektor sintilasi NaI-TI. Salah
satu contoh penggunaan sinar gamma untuk pengobatan pasien.
Gelombang elektromagnetik dibentuk oleh medan magnet dan medan listrik yang
saling merambat tegak lurus. Sumber penghasil gelombang elektromagnetik berbeda-
beda. Beberapa di antaranya dihasilkan oleh nuklir atau atomik yang di dalamnya
memuat fisika kuantum. Perhatikan ilustrasi gelombang elektromagnetik berikut ini.
Keterangan:
Gelombang elektromagnetik itu tidak hanya gelombang radio saja. Melainkan ada 7
spektrum, yaitu sebagai berikut.
Adapun medan listrik dan medan magnet sesaatnya dinyatakan dengan persamaan
berikut.
dengan:
dengan:
dengan:
μo = 4π x 10-7 Wb/Am
Jika fungsi kuadrat sinus dirata-ratakan terhadap ruang dan waktu akan diperoleh faktor
½. Laju energi rata-rata adalah:
dengan:
μo = 4π x 10-7 Wb/Am
MODUL 14
GAYA LORENTZ
Gaya Lorentz merupakan nama lain dari Gaya magnetik yaitu gaya yang ditimbulkan
oleh medan magnet. Kapan akan timbul bila ada interaksi dua medan magnet,
contohnya adalah kawat berarus dalam medan magnet, kawat sejajar berarus dan
muatan yang bergerak dalam medan magnet.
Partikel bermuatan yang bergerak di dalam suatu daerah medan magnetik akan
mengalami gaya. Gaya ini disebut gaya Lorentz.
Dengan :
q =muatan listrik (C)
v=kecepatan partikel (m/s)
B= besar induksi magnetik (T)
ϴ = sudut antara arah v dan arah B
Arah gaya Lorentz yang dialami oleh partikel bermuatan dapat kita tentukan dengan
menggunakan kaidah tangan kanan kedua (Gambar 2) sebagai berikut.
Bila tangan kanan dibuka dengan jempol menunjukkan partikel bermuatan (v) dan
keempat jari lain yang dirapatkan menunjukkan arah medan magnetik (B) maka arah
dorong telapak tangan menunjukkan arah gaya Lorentz (FL)
Besarnya gaya Lorentz sebanding dengan kuat arus I, induksi magnet B dan panjang
kawat l. Jika B membentuk sudut θ terhadap I akan memenuhi persamaan berikut.
FL = B . i . l sin θ
Dengan :
Fl = gaya Lorentz (N)
B = induksi magnet (wb/m2)
i = kuat arus listrik (A)
l = panjang kawat (m)
θ = sudut antara B dengan I
di mana:
Jika arah arus listrik tegak lurus dengan arah medan magnet, maka gaya Lorentz yang
terjadi akan maksimal ( ). Inilah keadaan yang biasanya selalu dikondisikan
secara nyata yakni agar gaya Lorentz yang didapat selalu maksimal, medan magnet
dikondisikan selalu tegak lurus dengan arus listrik yang mengalir.
Arah gaya Lorentz dapat ditentukan dengan menggunakan kaidah tangan kanan pada
gambar dibawah ini:
Kaidah tangan kanan pertama menggunakan tiga jari tangan kanan dimana:
Kaidah tangan kanan kedua menggunakan telapak tangan kanan yang terbuka dan
lebih mudah gunakan terlebih lagi jika sudut dimana:
Besarnya sudut α tidak mempengaruhi arah gaya Lorentz karena arah gaya Lorentz
selalu tegak lurus dengan arah arus listrik dan medan magnetik.
di mana:
Ketika terdapat muatan listrik q yang bergerak dengan kecepatan v pada suatu medan
magnetik sebesar B, maka muatan listrik tersebut akan mengalami gaya Lorentz yang
besarnya dapat dihitung dengan rumus:
di mana:
q merupakan muatan listrik (Coloumb)
v merupakan kecepatan gerak muatan listrik (m/s)
B merupakan kuat medan magnet (Tesla)
α merupakan sudut yang dibentuk oleh B dan v
Arah gaya Lorentz pada kasus ini adalah tegak lurus dengan arah kuat medan magnet
dan arah kecepatan benda. Arah gaya Lorentz akan berbeda tergantung muatan
partikelnya. Perhatikan gambar dibawah, sesuai dengan kaidah tangan kanan, bila
muatan q positif maka arah v searah dengan I; bila muatan q negatif maka arah v
berlawanan dengan arah I.
Jika arah medan magnet tegak lurus dengan arah kecepatan partikel bermuatan listrik,
maka lintasannya akan berbentuk lingkaran sehingga partikel akan mengalami gaya
sentripetal yang besarnya sama dengan gaya Lorentz.
Manfaat dan aplikasi terbesar dari penerapan gaya Lorentz adalah motor listrik. Dengan
mengalirkan arus listrik pada kumparan di dalam medan magnet, dapat dihasilkan gaya
Lorentz berupa rotasi pada motor listrik untuk menggerakkan batang shaft yang
kemudian dapat dipakai untuk segala kebutuhan.
Selain motor listrik, aplikasi gaya Lorentz diterapkan pada railguns, linear motor, loud
speaker, generator listrik, linear alternator, dan lain sebagainya.