Anda di halaman 1dari 17

REKAYASA LINGKUNGAN DAN PENYEHATAN

NAMA : ANANG KRISJIYANTO


NIM : 41118120045
FAKULTAS : TEKNIK SIPIL

TAHUN AJARAN 2020


Pada lapisan atmosfer terkandung berbagai macam gas.  Berdasarkan
volumenya, jenis gas yang paling banyak terkandung berturut-turut
adalah nitrogen (N2) sebanyak 78,08%, oksigen (O2) sebanyak 20,95%, 
argon sebanyak 0,93%, serta karbon dioksida (CO2) sebanyak 0,03%. 
Berbagai jenis gas lainnya jufga terkandung dalam atmosfer, tetapi dalam
konsentrasi yang jauh lebih rendah, misalnya neon (Ne), helium (He),
kripton (Kr), hidrogen (H2), xenon (Xe), ozon (O3), metan dan uap air.
Di antara gas-gas yang terkandung di dalam atmosfer tersebut, karbon
dioksida dan uap air terkandung dalam konsentrasi yang bervariasi dari
tempat ke tempat, serta dari waktu ke waktu untuk uap air.
Keberadaan atmosfer yang menyelimuti seluruh permukaan bumi
memiliki arti yang sangat penting bagi kelangsungan hidup berbagai
organisme di muka bumi.  Fungsi atmosfer antara lain :
1. Mengurangi radiasi matahari yang sampai ke permukaan
bumi pada siang hari dan hilangnya panas yang berlebihan
pada malam hari.
2. Mendistribusikan air ke berbagai wilayah permukaan bumi
3. Menyediakan okisgen dan karbon dioksida.
4. Sebagai penahan meteor yang akan jatuh ke bumi.
 
Peran atmosfer dalam mengurangi radiasi matahari sangat
penting.  Apabila tidak ada lapian atmosfer, suhu permukaan
bumi bila 100% radiasi matahari diterima oleh permukaan bumi
akan sangat tinggi dan dikhawatirkan tidak ada organisme yang
mampu bertaham hidup, termasuk manusia.
Dalam mendistribusikan air antar wilayah di permukaan bumi,
peran atmosfer ini terlihat dalam siklus hidrologi.  Tasnpa
adanya atmosfer yang mampu menampung uap air, maka
seluruh air di permukaan bumi hanya akan mengumpul pada
tempat yang paling rendah.  Sungai-sungai akan kering, seluruh
air tanah akan merembes ke laut, sehingga air hanya akan
mengumpul di samudera dan laut saja.  Pendistribusian air oleh
atmosfer  ini memberikan peluang bagi semua mahluk hidup
untuk tumbuh dan berkembang di seluruh permukaan bumi.
Selain itu, atmosfer dapat menyediakan oksigen bagi mahluk
hidup.  Kebutuhan tumbuhan akan CO2 juga dapat diperoleh
dari atmosfer.
Siklus hidrologi
Siklus hidrologi memiliki makna yang sama dengan siklus air
karena kata hidrologi artinya sama dengan air, hanya perbedaan
kosakata saja. Siklus air adalah suatu siklus yang terjadi di
lingkungan perairan dan hal ini tidak akan berhenti atau terus
berjalan. Siklus hidrologi diartikan sebagai proses air dari atmosfer
ke bumi, lalu air akan kembali lagi ke atmosfer dan begitu
seterusnya.
Siklus air adalah salah satu siklus biogeokimia yang terjadi di bumi
dengan tujuan mempertahankan jumlah atau ketersediaan air.
Akan tetapi, apabila kata hidrologi diartikan secara bahasa, ia
memiliki makna ilmu air yang berasal dari bahasa Yunani. Sehingga
hidrologi memiliki makna secara harfiah yaitu suatu cabang ilmu
geografi yang mempelajari aneka hal yang terkait dengan air.
Hal lain yang dibahas dalam ilmu hidrologi yaitu terkait pergerakan air atau
dengan kata lain disebut dengan siklus air. Selain itu, hidrologi juga
mempelajari tentang kualitas air seperti baik tidaknya untuk dikonsumsi
dan juga mempelajari distribusi air di bumi.
Ilmu hidrologi terbagi ke dalam beberapa jenis, yaitu:
Geohidrologi, ilmu hidrologi yang satu ini membahas tentang air yang
berada di dalam tanah
Hidrometeorologi, ilmu hidrologi yang membahas tentang air berwujud gas
yang letaknya di udara
Potamologi, ilmu hidrologi yang membahas tentang aliran air khususnya
aliran di permukaan
Limnologi, ilmu yang mempelajari tentang permukaan air yang tenang
seperti danau
Kriologi, ilmu yang mempelajari tentang air padat seperti salju dan es
Proses siklus hidrologi
Secara garis besar, proses siklus hidrologi yaitu yang pertama
seluruh air yang ada di bagian bumi mana pun akan menguap.
Seluruh air akan menguap ke atmosfer atau lebih tepatnya ke
angkasa lalu air ini akan berubah menjadi awan di langit. Setelah
itu, air yang telah berubah menjadi akan berubah lagi menjadi
bintik air.
Bintik air tersebut selanjutnya akan turun ke bumi dalam bentuk
hujan dapat pula dalam bentuk es dan dapat pula salju. Setelah
hujan turun, air akan masuk ke dalam celah atau pori tanah
dengan arah gerak vertikal atau pun arah horizontal. Air tersebut
selanjutnya akan kembali ke aliran permukaan air yang mana
akan terus mengalir hingga kembali ke danau atau sungai.
SIKLUS HIDROLOGI PENDEK
Seperti yang telah dijabarkan sebelumnya bahwa pada siklus
pendek tidak akan terjadi tahap adveksi atau perpindahan awan.
Molekul cair yang telah berubah menjadi uap akan turun sebagai
hujan di daerah sekitar laut.Secara singkat siklus hidrologi pendek
yaitu terjadi penguapan air laut atau evaporasi karena paparan
sinar matahari yang menyinari lautan.
Selanjutnya air laut akan berubah menjadi molekul uap yang
kemudian akan terjadi tahap kondensasi atau pembentukan
partikel es di awan. Tahap terakhir dari siklus hidrologi pendek
yaitu turunnya awan menjadi hujan di atas permukaan laut.
Setelah hujan turun ke laut, dengan kata lain air laut yang awalnya
menguap telah kembali lagi ke laut.
Vektor penyakit
Metode Pengendalian
Pengendalian vektor dan binatang pengganggu adalah upaya untuk mengurangi atau
menurunkan populasi vektor atau binatang pengganggu dengan maksud pencegahan atau
pemberantasan penyakit yang ditularkan atau gangguan (nuisance) oleh vektor dan binatang
pengganggu tersebut.
Menurut WHO (Juli Soemirat,2009:180), pengendalian vektor penyakit sangat diperlukan bagi
beberapa macam penyakit karena berbagai alasan :
1. Penyakit tadi belum ada obatnya ataupun vaksinnya, seperti hamper semua penyakit yang
disebabkan oleh virus.
2. Bila ada obat ataupun vaksinnya sudah ada, tetapi kerja obat tadi belum efektif, terutama
untuk penyakit parasiter
3. Berbagai penyakit di dapat pada banyak hewan selain manusia, sehingga sulit dikendalikan.
4. Sering menimbulkan cacat, seperti filariasis dan malaria.
5. Penyakit cepat menjalar, karena vektornya dapat bergerak cepat seperti insekta yang bersayap
Ada beberapa cara pengendalian vektor dan binatang pengganggu diantaranya adalah sebagai
berikut.
1. Pengendalian kimiawi
Cara ini lebih mengutamakan penggunaan pestisida/rodentisida untuk peracunan.
Penggunaan racun untuk memberantas vektor lebih efektif namun berdampak
masalah gangguan kesehatan karena penyebaran racun tersebut menimbulkan
keracunan bagi petugas penyemprot maupun masyarakat dan hewan peliharaan.
Sebagai ilustrasi, pada tahun 1960-an yang menjadi titik tolak kegiatan kesehatan
secara nasional (juga merupakan tanggal ditetapkannya Hari Kesehatan Nasional),
ditandai dengan dimulainya kegiatan pemberantasan vektor nyamuk
menggunakan bahan kimia DDT atau Dieldrin untuk seluruh rumah penduduk
pedesaan. Hasilnya sangat baik karena terjadi penurunan densitas nyamuk secara
drastis, namun efek sampingnya sungguh luar biasa karena bukan hanya nyamuk
saja yang mati melainkan cicak juga ikut mati keracunan (karena memakan
nyamuk yang keracunan), cecak tersebut dimakan kucing dan ayam, kemudian
kucing dan ayam tersebut keracunan dan mati, bahkan manusia jugs terjadi
keracunan Karena menghirup atau kontak dengan bahan kimia tersebut melalui
makanan tercemar atau makan ayam yang keracunan.
2. Pengendalian Fisika-Mekanika
Cara ini menitikberatkan kepada pemanfaatan iklim/musim dan
menggunakan alat penangkap mekanis antara lain :
a. Pemasangan perangkap tikus atau perangkap serangga
b. Pemasangan jarring
c. Pemanfaatan sinar/cahaya untuk menarik atau menolak (to attrack
and to repeal)
d. Pemanfaatan kondisi panas dan dingin untuk membunuh vektor dan
binatang penganggu.
e. Pemanfaatan kondisi musim/iklim untuk memberantas jentik
nyamuk.
f. Pemanfaatan suara untuk menarik atau menolak vektor dan binatang
pengganggu.
3. Pengendalian Biologis
Pengendalian secara biologis dilakukan dengan dua cara, yakni :
a. Memelihara musuh alaminya
Musuh alami insekta dapat berupa pemangsanya ataupun mikroba penyebab
penyakitnya. Untuk ini perlu diteliti lebih lanjut pemangsa dan penyebab penyakit
mana yang paling efektif dan efisien mengurangi populasi insekta. Untuk ni perlu
juga dicari bagaimana caranya untuk melakukan pengendalian pertumbuhan
pemangsa dan penyebab penyakit ini apabila populasi vektor sudah terkendali
jumlahnya.
b. Mengurangi fertilitas insekta
Untuk cara kedua ini pernah dilakukan dengan meradiasi insekta jantan sehingga
steril dan menyebarkannya di antara insekta betina. Dengan demikian telur yang
dibuahi tidak dapat menetas. Cara kedua ini masih dianggapa terlalu mahal dan
efisiensinya masih perlu dikaji.
 
Pencemaran lingkungan hidup adalah masuknya atau dimasukkannya
makhluk hidup,zat,energi dan atau
komponen lain ke dalam lingkungan hidup oleh kegiatan manusia
sehingga kualitasnya turun sampai tingkat tertentu yang menyebabkan
lingkungan tidak dapat berfungsi sesuai peruntukkannya (Undang-
Undang Pengelolaan Lingkungan Hidup Ps 1 angka 12)

Pencemaran dapat dikategorikan menjadi :


-    pencemaran tanah
-    pencemaran air
-    pencemaran udara
1.    Pencemaran Tanah
Definisi pencemaran tanah adalah : Masuknya limbah ke dalam tanah yang mengakibatkan fungsi
tanah turun (menjadi keras dan tidak subur) sehingga tidak mampu lagi mendukung aktivitas
manusia.
Sumber-sumber pencemaran tanah dapat berasal dari domestik, industri maupun pertanian.
-    limbah domestik misalnya buangan dapur yang mengandung minyak/lemak bila secara terus-
menerus
dibuang ke media tanah akan menyebabkan pori-pori tanah tertutup dan tanah menjadi keras
-    limbah industri yang belum diolah bila dibuang ke media tanah juga akan merusak tanah, misalnya
limbah pabrik tahu yang bersifat asam akan merusak tanah.
-    Aktifitas pertanian berupa pemupukan dengan pupuk kimia buatan merupakan faktor terbesar yang
menyebabkan kerusakan struktur tanah pertanian.

Tercemarnya tanah pada akhirnya membawa dampak bagi manusia. Tanah pertanian yang telah
mengalami
kerusakan (berubah struktur dan susunan kimiawinya) menjadi keras, produktifitas lahan pun akan
menurun
(ditunjukkan dengan hasil panen yang semakin menurun dari tahun ke tahun)
2.    Pencemaran air
Masuknya limbah ke dalam air yang mengakibatkan fungsi air turun sehingga tidak mampu lagi mendukung
aktifitas manusia dan menyebabkan timbulnya masalah penyediaan air bersih. Bagian terbesar yang
menyebabkan pencemaran air adalah limbah cair dari industri,di samping limbah padat berupa sampah
domestik.

Sumber-sumber Pencemaran Air

Pencemaran air akibat kegiatan manusia tidak hanya disebabkan oleh limbah rumah tangga, tetapi juga oleh
limbah pertanian dan limbah industri. Semakin meningkatnya perkembangan industri, dan pertanian saat
ini, ternyata semakin memperparah tingkat pencemaran air, udara, dan tanah. Pencemaran itu disebabkan
oleh hasil buangan dari kegiatan tersebut.

Pencemaran air pada dasarnya terjadi karena air limbah langsung dibuang ke badan air ataupun ke tanah
tanpa mengalami proses pengolahan terlebih dulu, atau proses pengolahan yang dilakukan belum memadai.
Pengolahan limbah bertujuan memperkecil tingkat pencemaran yang ada agar tidak membahayakan
lingkungan hidup.
a. Limbah Rumah Tangga
Limbah rumah tangga merupakan pencemar air terbesar selain limbah-limbah industri, pertanian dan
bahan

pencemar lainnya. Limbah rumah tangga akan mencemari selokan, sumur, sungai, dan lingkungan
sekitarnya.

Semakin besar populasi manusia, semakin tinggi tingkat pencemarannya.


Limbah rumah tangga dapat berupa padatan (kertas, plastik dll.) maupun cairan (air cucian, minyak
goreng

bekas, dll.). Di antara limbah tersebut ada yang mudah terurai yaitu sampah organik dan ada pula yang
tidak dapat terurai. Limbah rumah tangga ada juga yang memiliki daya racun tinggi, misalnya sisa obat,
baterai bekas, air aki. Limbah-limbah tersebut tergolong bahan berbahaya dan beracun (B3).
Tinja, air cucian, limbah kamar mandi dapat mengandung bibit-bibit penyakit atau pencemar biologis
(seperti bakteri, jamur, virus, dan sebagainya) yang akan mengikuti aliran air
b. Limbah Lalu Lintas
Limbah lalu lintas berupa tumpahan oli, minyak tanah, tumpahan minyak dari kapal
tangker. Tumpahan
minyak akibat kecelakaan mobil-mobil tangki minyak dapat mengotori air tanah. Selain
terjadi di darat,
pencemaran lalu lintas juga sering terjadi di lautan. Semuanya sangat berbahaya bagi
kehidupan.

c. Limbah Pertanian


Limbah pertanian berupa sisa, tumpahan ataupun penyemprotan yang berlebihan
misalnya dari pestisida dan
herbisida. Begitu juga pemupukan yang berlebihan. Limbah pestisida dan herbisida
mempunyai sifat kimia
yang stabil, yaitu tidak terurai di alam sehingga zat tersebut akan mengendap di dalam
tanah, dasar
sungai, danau serta laut dan selanjutnya akan mempengaruhi organisme-organisme yang
hidup di dalamnya.

Pada pemakaian pupuk buatan yang berlebihan akan menyebabkan eutrofikasi pada
badan air/perairan terbuka

Anda mungkin juga menyukai