Kaidah tangan kanan dari gaya Lorentz (F) akibat dari arus listrik, I dalam suatu medan magnet B
F = q (v×B)
di mana
Untuk gaya Lorentz yang ditimbulkan oleh arus listrik, I, dalam suatu medan
magnet (B), rumusnya akan terlihat sebagai berikut (lihat arah gaya dalam kaidah
tangan kanan):
F=IL×B
di mana
Gaya Lorentz
Hendrik Antoon Lorentz (1853-1928) merupakan ilmuwan Belanda yang memiliki
kontribusi besar pada bidang fisika dan fisika kuantum. Berdasarkan hasil kerja ilmuwan-
ilmuwan sebelumnya, Lorentz mengoreksi dan merampungkan hukum gaya
elektromagnetik yang sekarang menyandang namanya.
Gaya lorentz merupakan gabungan antara gaya elektrik dan gaya magnetik pada suatu
medan elektromagnetik. Gaya Lorentz ditimbulkan karena adanya muatan listrik yang
bergerak atau karena adanya arus listrik dalam suatu medan magnet. Arah dari gaya
Lorentz selalu tegak lurus dengan arah kuat arus listrik (I) dan induksi magnetik yang ada
(B).
Punya PR yang gak ngerti? Yuk tanya di Forum StudioBelajar.com
Lihat juga materi StudioBelajar.com lainnya:
Induksi Elektromagnetik
Hukum Newton
Energi Kinetik & Energi Potensial
Ketika sebuah kawat dengan panjang dialiri arus listrik sebesar l dan diletakkan pada suatu
medan magnetik sebesar I, maka akan timbul gaya Lorentz pada kawat tersebut. Dengan
mengombinasikan gaya Lorentz dan definisi arus listrik, maka dapat dihitung besarnya
gaya Lorentz pada kawat yang lurus dan stasioner yaitu:
di mana:
Jika arah arus listrik tegak lurus dengan arah medan magnet, maka gaya Lorentz yang
terjadi akan maksimal ( ). Inilah keadaan yang biasanya selalu dikondisikan
secara nyata yakni agar gaya Lorentz yang didapat selalu maksimal, medan magnet
dikondisikan selalu tegak lurus dengan arus listrik yang mengalir.
Arah gaya Lorentz dapat ditentukan dengan menggunakan kaidah tangan kanan pada
gambar dibawah ini:
Kaidah tangan kanan pertama menggunakan tiga jari tangan kanan dimana:
Kaidah tangan kanan kedua menggunakan telapak tangan kanan yang terbuka dan lebih
mudah gunakan terlebih lagi jika sudut dimana:
Besarnya sudut α tidak mempengaruhi arah gaya Lorentz karena arah gaya Lorentz selalu
tegak lurus dengan arah arus listrik dan medan magnetik.
Mau belajar materi ini dalam bentuk video? Buka di Quipper Video
di mana:
di mana:
Arah gaya Lorentz pada kasus ini adalah tegak lurus dengan arah kuat medan magnet dan
arah kecepatan benda. Arah gaya Lorentz akan berbeda tergantung muatan partikelnya.
Perhatikan gambar dibawah, sesuai dengan kaidah tangan kanan, bila muatan q positif
maka arah v searah dengan I; bila muatan q negatif maka arah v berlawanan dengan arah I.
Jika arah medan magnet tegak lurus dengan arah kecepatan partikel bermuatan listrik,
maka lintasannya akan berbentuk lingkaran sehingga partikel akan mengalami gaya
sentripetal yang besarnya sama dengan gaya Lorentz.
Selain motor listrik, aplikasi gaya Lorentz diterapkan pada railguns, linear motor, loud
speaker, generator listrik, linear alternator, dan lain sebagainya.
Hukum faraday
Pengertian Hukum Faraday dan Bunyi Hukum Faraday – Hukum Faraday adalah Hukum dasar
Elektromagnetisme yang menjelaskan bagaimana arus listrik menghasilkan medan magnet dan
sebaliknya bagaimana medan magnet dapat menghasilkan arus listrik pada sebuah konduktor.
Hukum Faraday inilah yang kemudian menjadi dasar dari prinsip kerja Induktor, Transformator,
Solenoid, Generator listrik dan Motor Listrik. Hukum yang sering disebut dengan Hukum Induksi
Elektromagnetik Faraday ini pertama kali dikemukakan oleh seorang Fisikawan Inggris yang
bernama Michael Faraday pada tahun 1831. Induksi Elektromagnetik adalah gejala timbulnya
gaya gerak listrik (ggl) di dalam suatu kumparan bila terdapat perubahan fluks magnetik pada
konduktor pada kumparan tersebut atau bila konduktor bergerak relatif melintasi medan magnet.
Sedangkan yang dimaksud dengan Fluks banyaknya jumlah garis gaya yang melewati luasan
suatu bidang yang tegak lurus garis gaya magnetik.
Percobaan Faraday
Dalam percobaan Faraday atau sering dikenal dengan istilah Eksperimen Faraday ini, Michael
Faraday mengambil sebuah magnet dan sebuah kumparan yang terhubungkan ke galvometer.
Pada awalnya, magnet diletakkan agak berjauhan dengan kumparan sehingga tidak ada defleksi
dari galvometer. Jarum pada galvometer tetap menunjukan angka 0. Ketika magnet bergerak
masuk ke dalam kumparan, jarum pada galvometer juga bergerak menyimpang ke satu arah
tertentu (ke kanan). Pada saat magnet didiamkan pada posisi tersebut, jarum pada galvometer
bergerak kembali ke posisi 0. Namun ketika magnet digerakan atau ditarik menjauhi kumparan,
terjadi defleksi pada galvometer, jarum pada galvometer bergerak menyimpang berlawanan
dengan arah sebelumnya (ke kiri). Pada saat magnet didiamkan lagi, jarum pada galvometer
kembali ke posisi 0. Demikian juga apabila yang bergerak adalah Kumparan, tetapi Magnet pada
posisi tetap, galvometer akan menunjukan defleksi dengan cara yang sama. Dari percobaan
Faraday tersebut juga ditemukan bahwa semakin cepat perubahan medan magnet semakin
besar pula gaya gerak listrik yang diinduksi oleh kumparan tersebut.
Catatan : Galvometer adalah alat uji yang digunakan untuk mengetahui ada tidaknya arus listrik
yang mengalir.
Hukum Faraday 1
Setiap perubahan medan magnet pada kumparan akan menyebabkan gaya
gerak listrik (GGL) yang diinduksi oleh kumparan tersebut.
Hukum Faraday 2
Tegangan GGL induksi di dalam rangkaian tertutup adalah sebanding
dengan kecepatan perubahan fluks terhadap waktu.
Namun ada juga mengabungkan kedua hukum Faraday tersebut menjadi satu pernyataan yaitu :
ɛ = -N (ΔΦ/Δt)
Keterangan :
Berikut dibawah ini adalah beberapa faktor yang dapat mempengaruhi besar kecilnya Gaya
Gerak Listrik (GGL).
1. Jumlah lilitan pada kumparan, semakin banyak lilitan pada kumparan semakin besar
tegangan yang diinduksikan.
2. Kecepatan gerak medan magnet, semakin cepat garis gaya medan magnet atau fluks yang
mengenai konduktornya semakin besar pula tegangan induksinya.
3. Jumlah garis gaya medan magnet atau fluks, semakin besar jumlah garis gaya medan magnet
atau fluks yang mengenai konduktor, semakin besar juga tegangan induksinya.
Contoh Kasus Hukum Faraday
Sebuah kumparan terdiri dari 50 lilitan, fluks magnet dalam kumparan berubah sebesar 5 x 10-
3 weber dalam selang waktu 10ms (milidetik). Hitunglah Gaya Gerak Listrik atau GGL induksi