Anda di halaman 1dari 15

TUGAS MANDIRI

MATA KULIAH KEMAGNETAN

“GAYA MAGNET PADA MUATAN BERGERAK”

Oleh :
Nama : Ramadany Setiady
NIM : 203010207001
Doden Pengampu : Drs. Muhammad Nawir, M.Si

PRODI PENDIDIKAN FISIKA


JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PALANGKARAYA
TAHUN 2023

1
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Gaya Lorentz adalah gaya yang ditimbulkan oleh muatan listrik yang bergerak atau oleh
arus listrik yang berada dalam suatu medan magnet (B). Arah gaya ini akan mengikuti arah
maju skrup yang diputar dari vektor arah gerak muatan listrik (v) ke arah medan magnet (B),
seperti yang terlihat dalam rumus berikut:

F=q (v × B)
Keterangan:
F = gaya (Newton)
B = medan magnet (Tesla)
q = muatan listrik ( Coulomb)
v = arah kecepatan muatan (m/t)

Sebuah partikel bermuatan listrik yang bergerak dalam daerah medan magnet homogen
akan mendapatkan gaya. Gaya ini juga dinamakan gaya Lorentz. Gerak partikel akan
menyimpang searah dengan gaya lorentz yang mempengaruhi. Arah gaya Lorentz pada muatan
yang bergerak dapat juga ditentukan dengan kaidah tangan kanan dari gaya Lorentz (F) akibat
dari arus listrik, I dalam suatu medan magnet B. Ibu jari, menunjukan arah gaya Lorentz . Jari
telunjuk, menunjukkan arah medan magnet ( B ). Jari tengah, menunjukkan arah arus listrik ( I ).
Untuk muatan positif arah gerak searah dengan arah arus, sedang untuk muatan negatif arah
gerak berlawanan dengan arah arus.

Jika besar muatan q bergerak dengan kecepatan v, dan I = q/t maka persamaan gaya adalah:
FL = I . ℓ . B sin θ
= q/t . ℓ . B sin θ
= q . ℓ/t . B sin θ
= q . v . B sin θ
*Karena ℓ/t = v
Sehingga besarnya gaya Lorentz yang dialami oleh sebuah muatan yang bergerak dalam daerah
medan magnet dapat dicari dengan menggunakan rumus :
F = q . v . B sin θ
Keterangan:
F = gaya Lorentz dalam newton ( N )
q = besarnya muatan yang bergerak dalam coulomb ( C )
v = kecepatan muatan dalam meter / sekon ( m/s )
B = kuat medan magnet dalam Wb/m2 atau tesla ( T )
θ = sudut antara arah v dan B

2
B. Rumusan Masalah

1. mengetahui pengertian dari Gaya Lorentz?


2. Apa saja Aplikasi Penggunaan Konsep dari Gaya Lorentz?
3. Bagaimana cara kerja dari motor listrik?
4. Bagaimana cara kerja dari Galvanometer?
5. Apa itu maglev? Bagaimana cara kerjanya?
6. Bagaimana cara kerja dari speaker?

C. Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui perngertian gaya Lorentz


2. Untuk mengetahui bagaimana gaya Lorentz pada muatan bergerak
3. Untuk mengetahui bagaimana cara kerja motor listrik
4. Untuk mengetahui bagaimana cara kerja galvanometer
5. Untuk mengetahui apa itu magvel, dan bagaimana cara kerjanya
6. Untuk mengetahui baimana cara kerja speaker
D. Manfaat Penulisan

1. Diharapkan dapat memberikan ilmu pengetahuan tentang Gaya Lorentz dan aplikasi
pengunaan konsep dari Gaya Lorentz

2. Untuk dipelajari dan menambah wawasan lebih luas tentang Gaya Lorentz

3
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Gaya Lorentz

Gaya Lorentz merupakan nama lain dari Gaya magnetik yaitu gaya yang ditimbulkan oleh
medan magnet. Kapan akan timbul bila ada interaksi dua medan magnet, contohnya adalah
kawat berarus dalam medan magnet, kawat sejajar berarus dan muatan yang bergerak dalam
medan magnet.

2. Gaya Lorentz Pada Muatan Bergerak

Sebuah penghantar berarus mengalami suatu gaya ketika diletakkan dalam suatu medan
magnetik. Arus listrik dapat dipandang sebagai partikel bermuatan yang bergerak, sehingga kita
pikir medan magnetik yang bekerja pada partikel-partikel bermuatan, seperti ion-ion atau
elektron-elektron menyebabkan timbulnya gaya pada partikel-partikel tersebut. Gaya yang
dikerjakan pada penghantar tidak lain ialah resultan gaya-gaya yang bekerja pada elektron-
elektron yang bergerak dalam penghantar tersebut.

Foto pada Gambar di bawah ini menunjukkan gaya yang bekerja pada partikel-partikel
bermuatan yang bergerak dalam suatu daerah medan magnetik. Pada Gambar (a) tidak ada medan
magnetik, terlihat lintasan elektron berupa garis lurus. Kemudian, medan magnetik diberikan dan
kita amati lintasan yang ditempuh elektron. Pada gambar b. Terlihat lintasan eletron dibelokkan
sehingga berbentuk busur lingkaran.

Sehingga pengamatan ini menunjukkan bahwa :

Partikel bermuatan yang bergerak di dalam suatu daerah medan magnetik akan mengalami gaya.
Gaya ini disebut gaya Lorentz

Gambar (a) Gambar (b)

4
q
i= . Dengan
Jika muatan listrik adalah q dan bergerak dengan kecepatan v maka kuat arus t
demikian
q l
il = l = q

t t
Lintasan yang ditempuh muatan dalam selang waktu sama dengan besar kecepatan:
l
v = sehingga :
t

l
il = g
t
il = gv

Masukkan hubungan ini ke rumus gaya Lorentz kita peroleh:

F = ilBsin 
F = qvB sin 

• Besar gaya yang dialami partikel bermuatan yang bergerak dalam Medan
Magnetik

Besar gaya yang dialami partikel bermuatan yang bergerak memasuki medan magnetik
dirumuskan oleh:

F = qvB sin 

Dengan :
q =muatan listrik (C)
v=kecepatan partikel (m/s)
B= besar induksi magnetik (T)
 = sudut antara arah v dan arah B

• Arah gaya yang dialami partikel bermuatan yang bergerak dalam gaya magnetik

Kita telah dapat menentukan besar gaya yang dialami oleh partikel bermuatan yang bergerak
dalam medan magnetik dengan Persamaan di atas Bagaimana kita menentukan arah gayanya?
Arah gaya Lorentz yang dialami oleh partikel bermuatan dapat kita tentukan dengan
menggunakan kaidah tangan kanan kedua (Gambar 2) sebagai berikut.

5
Bila tangan kanan dibuka dengan jempol menunjukkan partikel bermuatan (v) dan keempat jari
lain yang dirapatkan menunjukkan arah medan magnetik (B) maka arah dorong telapak tangan
menunjukkan arah gaya Lorentz (FL)

Perhatikan! Jika partikel bermuatan positif (misal proton) maka arah gaya Lorentz yangdialami
partikel adalah searah dengan arah gaya F yang diperoleh dari kaidah tangan kanan kedua Tetapi
jika partikel bermuatan negatif (misal elektron) maka arah gaya Lorentz yang dialami partikel
haruslah berlawanan dengan arah gaya F yang diperoleh dari kaidah tangan kedua

3. Cara Kerja Motor Listrik

Motor listrik adalah alat untuk mengubah energi listrik menjadi energi mekanik. Alat yang
rfungsi sebaliknya, mengubah energi mekanik menjadi energi listrik disebut generator atau
dinamo. Motor listrik dapat ditemukan pada peralatan rumah tangga seperti kipas angin, mesin
cuci, pompa air dan penyedot debu. Pada motor listrik tenaga listrik diubah menjadi tenaga
mekanik. Perubahan ini dilakukan dengan mengubah tenaga listrik menjadi magnet yang disebut
sebagai elektro magnit. Sebagaimana kita ketahui bahwa : kutub-kutub
dari magnet yang senama akan tolak-menolak dan kutub-kutub tidak senama, tarik- menarik.
Maka kita dapat memperoleh gerakan jika kita menempatkan sebuah magnet pada sebuah poros
yang dapat berputar, dan magnet yang lain pada suatu kedudukan yang tetap.

Motor Listrik

6
Motor listrik merupakan sebuah perangkat elektromagnetis yang mengubah energi listrik menjadi
energi mekanik. Energi mekanik ini digunakan untuk, misalnya, memutar impeller pompa, fan
atau blower, menggerakan kompresor, mengangkat bahan, dll. Motor listrik digunakan juga di
rumah (mixer, bor listrik, fan angin) dan di industri. Motor listrik kadangkala disebut kuda
kerjanya industri sebab diperkirakan bahwa motor-motor menggunakan sekitar70% beban
listrik total di industri.

Bagaimana sebuah motor listrik bekerja ?

Mekanisme kerja untuk seluruh jenis motor secara umum sama, arus listrik dalam medan magnet
akan memberikan gaya Jika kawat yang membawa arus dibengkokkan menjadi sebuah
lingkaran/loop, maka kedua sisi loop, yaitu pada sudut kanan medan magnet, akan mendapatkan
gaya pada arah yang berlawanan. Pasangan gaya menghasilkan tenaga putar/ torque untuk
memutar kumparan. Motor-motor memiliki beberapa loop pada dinamonya untuk memberikan
tenaga putaran yang lebih seragam dan medan magnetnya dihasilkan oleh susunan
elektromagnetik yang disebut kumparan medan. Dalam memahami sebuah motor, penting untuk
mengerti apa yang dimaksud dengan beban motor. Beban mengacu kepada keluaran tenaga
putar/ torque sesuai dengan kecepatan yang diperlukan. Beban umumnya dapat dikategorikan
kedalam tiga kelompok (BEE India, 2004): Beban torque konstan adalah beban dimana
permintaan keluaran energinya bervariasi dengan kecepatan operasinya namun torque nya tidak
bervariasi. Contoh beban dengan torque konstan adalah conveyors, rotary kilns, dan pompa
displacement konstan. Beban dengan variabel torque adalah beban dengan torque yang bervariasi
dengan kecepatan operasi. Contoh beban dengan variabel torque adalah pompa sentrifugal dan fan
(torque bervariasi sebagai kwadrat kecepatan).

Motor listrik yang umum digunakan di dunia Industri adalah motor listrik asinkron, dengan dua
standar global yakni IEC dan NEMA. Motor asinkron IEC berbasis metrik (milimeter), sedangkan
motor listrik NEMA berbasis imperial (inch), dalam aplikasi ada satuan daya dalam horsepower
(hp) maupun kiloWatt (kW).

4. Cara Kerja Galvanometer


Alat ukur utama yakni galvanometer, alat ukur penunjang sebagai dasar untuk pembuatan alat
ukur amperemeter dan voltmeter.
Galvanometer adalah alat ukur listrik yang digunakan untuk mengukur kuat arus dan beda
potensial listrik yang relatif kecil. Galvanometer tidak dapat digunakan untuk mengukur kuat arus
maupun beda potensial listrik yang relatif besar, karena komponen-komponen internalnya yang
tidak mendukung . Gambar dibawah ini memperlihatkan bahwa galvanometer hanya dapat
mengukur arus maupun tegangan yang relative rendah.

7
Galvanometer bisa digunakan untuk mengukur kuat arus maupun beda potensial listrik yang besar,
jika pada galvanometer tersebut dipasang hambatan eksternal (pada voltmeter disebut hambatan
depan, sedangkan pada ampermeter disebut hambatan shunt).

GALVANOMETER dengan HAMBATAN SHUNT


Galvanometer dengan hambatan shunt adalah ampermeter. Dalam pemasangannya, ampermeter
ini harus dihubungkan paralel dengan sebuah hambatan shunt Rsh. Pemasangan hambatan shunt
ini tidak lain bertujuan untuk meningkatkan batas ukur galvanometer agar dapat mengukur kuat
arus listrik yang lebih besar dari nilai standarnya.

Pemasangan Galvanometer dengan hambatan shunt

Ketika arus mengalir melalui kumparan yang dilingkupi oleh medan magnet akan timbul gaya
lorentz yang menggerakkan jarum penunjuk hingga menyimpang. Apabila arus yang melewati
kumparan agak besar, maka gaya yang timbul juga akan membesar sedemikian sehingga
penyimpangan jarum penunjuk juga akan lebih besar. Demikian sebaliknya, ketika kuat arus tidak
ada maka jarum penunjuk akan dikembalikan ke posisi semula oleh sebuah pegas.

GALVANOMETER dengan HAMBATAN DEPAN (MULTIPLIER)


Galvanometer dengan hambatan depan adalah voltmeter. Sebuah galvanometer dan sebuah
hambatan eksternal Rx yang dipasang seri. Adapun tujuan pemasangan hambatan Rx ini tidak lain
adalah untuk meningkatkan batas ukur galvanometer, sehingga dapat digunakan untukmengukur
tegangan yang lebih besar dari nilai standarnya.

Pemasangan Galvanometer dengan hambatan depan (multiplier)

8
Fungsi multiplier adalah menahan arus agar tegangan yang terjadi pada galvanometer tid

9
melebihi kapasitas maksimum, sehingga sebagian tegangan akan berkumpul pada multiplier.Dengan
demikian kemampuan mengukurnya menjadi lebih besar.

CARA KERJA GALVANOMETER


Galvanometer bekerja berdasarkan gaya Lorentz. Gaya dimana gerak partikel akan menyimpang
searah dengan gaya lorentz yang mempengaruhi. Arah gaya Lorentz pada muatan yang bergerak
dapat juga ditentukan dengan kaidah tangan kanan dari gaya Lorentz (F) akibat dari arus listrik, I
dalam suatu medan magnet B. Ibu jari, menunjukan arah gaya Lorentz . Jari telunjuk,
menunjukkan arah medan magnet (B). Jari tengah, menunjukkan arah arus listrik (I). Untuk
muatan positif arah gerak searah dengan arah arus, sedang untuk muatan negatif arah gerak
berlawanan dengan arah arus.

Cara kerjanya galvanometer sama dengan motor listrik, tapi karena dilengkapi pegas, maka
kumparannya tidak berputar. Karena muatan dalam magnet dapat berubaha karena arus listrik
yang mengalir ke dalamnya. Galvanometer pada umumnya dipakai untuk arus searah, tetapi
prinsipnya menggunakan konstruksi kumparan putar.

Cara kerja galvanometer, yaitu berputarnya kumparan karena munculnya dua gaya Lorentz sama
besar tetapi berlawanan arah, yang bekerja pada dua sisi kumparan yang saling berhadapan. Kawat
tembaga dililitkan pada inti besi lunak berbentuk silinder membentuk statu kumparan, dan
diletakkan diantara diantara kutub-kutub sebuah magnet hermanen. Arus listrik memasuki dan
meninggalkan kumparan melalui pegas spiral yang terpasang di atas dan di bawah kumparan.
Maka sisi kumparan yang dekat dengan kutub utara dan kutub selatan mengalami gaya Lorente
yang sama tetapi berlawanan arah, yang akan menyebebkan kumparan berputar. Putaran kumparan
ditahan oleh kedua pegas spiral, sehingga kumparan hanya akan berputar dengan sudut tertentu.
Putaran dari kumparan diteruskan oleh sebuah jarum untuk menunjukpada skala tertentu. Angka
yang ditunjukkan oleh skala menyatakan besar arus listrik yang diukur.

10
5. Cara Kerja Maglev, kereta tercepat di Dunia

MagLev adalah singkatan dari MAGnetically LEVitated trains yang terjemahan bebasnya
adalah kereta api yang mengambang secara magnetis. Sering juga disebut kereta api magnet.
Seperti namanya, prinsip dari kereta api ini adalah memanfaatkan gaya angkat magnetik pada
relnya sehingga terangkat sedikit ke atas, kemudian gaya dorong dihasilkan oleh motor induksi.
Kereta ini mampu melaju dengan kecepatan sampai 650 km/jam (404 mpj) jauh lebih cepat dari
kereta biasa. Beberapa negara yang telah menggunakan kereta api jenis ini adalah Jepang,
Perancis, Amerika, dan Jerman. Dikarenakan mahalnya pembuatan relnya, di dunia pada 2005
hanya ada dua jalur Maglev yang dibuka umum, di Shanghai dan Kota Toyota. Teknologi

Ada tiga jenis teknologi maglev:

* Yang tergantung pada magnet superkonduktivitas (suspensi elektrodinamik)


* Yang tergantung pada elektromagnetik terkontrol (suspensi elektromagnetik)
* Yang terbaru, mungkin lebih ekonomis, menggunakan magnet permanen (Inductrack)

Jepang and Jerman merupakan dua negara yang aktif dalam pengembangan teknologi
maglev menghasilkan banyak pendekatan dan desain. Dalam suatu desain, kereta dapat diangkat
oleh gaya tolak magnet dan dapat melaju dengan motor linear. Pengangkatan magnetik murni
menggunakan elektromagnet atau magnet permanen tidak stabil karena teori Earnshaw;
Diamagnetik dan magnet superkonduktivitas dapat menopang maglev dengan stabil.

Berat dari elektromagnet besar juga merupakan isu utama dalam desain. Medan magnet yang
sangat kuat dibutuhkan untuk mengangkat kereta yang berat. Efek dari medan magnetik yang kuat
tidak diketahui banyak. Oleh karena itu untuk keamanan penumpang, pelindungan dibutuhkan,
yang dapat menambah berat kereta. Konsepnya mudah namun teknik dan desainnya kompleks.

Sekarang ini, NASA melakukan riset penggunaan sistem Maglev untuk meluncurkan
pesawat ulang alik. Untuk dapat melakukan ini, NASA harus mendapatkan peluncuran pesawat

11
ulang alik maglev mencapai kecepatan pembebasan, suatu tugas yang membutuhkan pewaktuan
pulse magnet yang rumit (lihat coilgun) atau arus listrik yang sangat cepat, sangat bertenaga
Cara kerja
Prinsip gaya dorongnya

Kereta Maglev mengambang kurang lebih 10mm di atas rel magnetiknya. Dorongan ke
depan dilakukan melalui interaksi antara rel magnetik dengan mesin induksi yang juga
menghasilkan medan magnetik di dalam kereta (lihat gambar). Kelebihan
dan kekurangan

Kelebihan utama dari kereta ini adalah kemampuannya yang bisa melayang di atas rel,
sehingga tidak menimbulkan gesekan. Konsekuensinya, secara teoritis tidak akan adapenggantian
rel atau roda kereta karena tidak akan ada yang aus (biaya perawatan dapat dihemat). Keuntungan
sampingan lainnya adalah tidak ada gaya resistansi akibat gesekan. Gaya resistansi udara tentunya
masih ada. Untuk itu dikembangkan lagi Kereta Maglev yang lebih aerodinamis.
6. Cara kerja pengeras suara (Speaker)

Pengeras suara bekerja berdasarkan prinsip Gaya Lorentz. Komponen dasar pengeras suara
terdiri dari tiga bagian yaitu sebuah krucut yertas yang bersambungan dengan sebuah kumparan
suara (silinder yang dikitari oleh kawat tembaga) dan sebuah magnet hermanen berbentuk
silinder (kutub utara di tengah dan dikelilingi kutub selatan).
Ketika arus dilewatkan pada lilitan kumparan , maka padanya akan bekerja Gaya Lorentz
yang disebabkan oleh magnet permanen. Besar kecilnya gaya bergantung pada arus yang
dihasilkan oleh terminal pengeras suara sehingga akan menyebabkan maju mundurnya kerucut
kertas yang menumbuk udara sehingga dihasilkan gelombang-gelombang bunyi sesuai dengan
frekuensi pengeras suara. Akan mengalir arus dari terminal pengeras suara menuju kumparan
suara , sehingga didalam kumparan akan ada aliran elektron yang berada di dalam medan
magnet.
Elektron yang berada di medan magnet akan mengalami Gaya Lorentz yang dapat menimbulkan
maju atau mundurnya kerucut kertas, sehingga elektron-elektron yang ada disekitar kerucut
bertumbukan dengan udara yang mengakibatkan gelombang bunyi.

Bagaimana Suara dapat dihasilkan ?

Sebelum kita membahas lebih lanjut mengenai Loadspeaker (Pengeras Suara), sebaiknya kita
mengetahui bagaimana suara dapat dihasilkan. Yang dimaksud dengan “Suara” sebenarnya

12
adalah Frekuensi yang dapat didengar oleh Telinga Manusia yaitu Frekuensi yang berkisar di
antara 20Hz – 20.000Hz. Timbulnya suara dikarenakan adanya fluktuasi tekanan udara yang
disebabkan oleh gerakan atau getaran suatu obyek tertentu. Ketika Obyek tersebut bergerak atau
bergetar, Obyek tersebut akan mengirimkan Energi Kinetik untuk partikel udara disekitarnya. Hal
ini dapat di-anologi-kan seperti terjadinya gelombang pada air. Sedangkan yang dimaksud dengan
Frekuensi adalah jumlah getaran yang terjadi dalam kurun waktu satu detik. Frekuensi dipengaruhi
oleh kecepatan getaran pada obyek yang menimbulkan suara, semakin cepat getarannya makin
tinggi pula frekuensinya.

Pada gambar diatas, dapat kita lihat bahwa pada dasarnya Speaker terdiri dari beberapa komponen
utama yaitu Cone, Suspension, Magnet Permanen, Voice Coil dan juga Kerangka Speaker.

Dalam rangka menterjemahkan sinyal listrik menjadi suara yang dapat didengar, Speaker memiliki
komponen Elektromagnetik yang terdiri dari Kumparan yang disebut dengan Voice Coil untuk
membangkitkan medan magnet dan berinteraksi dengan Magnet Permanen sehingga menggerakan
Cone Speaker maju dan mundur. Voice Coil adalah bagian yang bergerak sedangkan Magnet
Permanen adalah bagian Speaker yang tetap pada posisinya. Sinyal listrik yang melewati Voice
Coil akan menyebabkan arah medan magnet berubah secara cepat sehinggaterjadi gerakan “tarik”
dan “tolak” dengan Magnet Permanen. Dengan demikian, terjadilah getaran yang maju dan
mundur pada Cone Speaker.

Cone adalah komponen utama Speaker yang bergerak. Pada prinsipnya, semakin besarnya Cone
semakin besar pula permukaan yang dapat menggerakan udara sehingga suara yang dihasilkan
Speaker juga akan semakin besar.

Suspension yang terdapat dalam Speaker berfungsi untuk menarik Cone ke posisi semulanya
setelah bergerak maju dan mundur. Suspension juga berfungsi sebagai pemegang Cone dan Voice
Coil. Kekakuan (rigidity), komposisi dan desain Suspension sangat mempengaruhi kualitas suara
Speaker itu sendiri.

13
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari pembahasan diatas kita tahu bahwa alat-alat yang mungkin biasa kita pakai adalah
salah satunya dari penerapan Gaya Lorentz, yakni gaya yang ditimbulkan oleh muatan listrik yang
bergerak atau oleh arus listrik yang berada dalam suatu medan magnet. Salah satu contohnya alat
yang sering kita pakai adalah mixer, kipas angina, motor listrik, speaker dan alat- alat lain yang
masih banyak lagi kita punya yang berdasarkan prinsip dari Gaya Lorentz.

B. Saran
Demikian yang dapat penulis paparkan mengenai Aplikasi Penggunaan Konsep Gaya
Lorentz yang menjadi pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan
kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada
hubungannya dengan judul makalah ini. Penulis banyak berharap para pembaca yang budiman
sudi memberikan kritik dan saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah
ini dan dan penulisan makalah di kesempatan kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini
berguna bagi penulis pada khususnya juga para pembaca yang budiman pada umumnya

14
DAFTAR PUSTAKA

http://as-satrahblogummat.blogspot.com/2011/11/galvanometer.html

http://fellyonova.blogspot.com/2012/10/gaya-lorentz-gaya-lorentz-merupakan.html

http://husni-88.blogspot.com/2012/05/prinsip-kerja-motor-listrik.html

http://mobelos.blogspot.com/2013/11/kumpulan-contoh-kata-pengantar-makalah.html

http://nanokomara.blogspot.com/2014/03/makalah-fisika-tentang-alat-ukur.html

http://perpustakaancyber.blogspot.com/2013/04/penerapan-aplikasi-gaya-magnetik-gaya-
magnetik-gaya-lorentz-dalam-kehidupan-sehari-hari-kegunaan-galvanometer-motor-listrik-relai-
kereta-maglev-video-recorder.html

http://rahmatromdana.blogspot.com/2012/05/blender-dan-fisikawan-belanda-hendrik.html

http://rohmatullahh.blogspot.com/2013/11/kumpulan-contoh-kata-pengantar.html

http://rzayusworo.blogspot.com/2013/11/gaya-lorentz-aplikasinya.html

http://teknikelektronika.com/fungsi-pengertian-speaker-prinsip-kerja-speaker/

http://unitedscience.wordpress.com/ipa-3/bab-12-kemagnetan/

http://www.carapintarku.blogspot.com/2014/01/bagaimanakah-prinsip-kerja-maglev.html

15

Anda mungkin juga menyukai