Anda di halaman 1dari 35

ALAT ALAT OPTIK

MATA
KAMERA DAN PROYEKTOR
LUP
MIKROSKOP
TEROPONG
MATA
Kornea, bagian depan mata memiliki
lengkung lebih tajam dan dilapisi
selaput cahaya
Aquaeous humor, berfungsi
membiaskan cahaya yang masuk ke
mata
Lensa mata, terbuat dari bahan bening,
berserat dan kenyal
Iris, berfungsi memberi warna mata
Pupil, celah lingkaran yang besarnya
tergantung intensitas cahaya ke mata
Retina, berada di belakang mata
OPTIKA MATA

Ketika mata relaks (tidak berakomodasi), lensa mata


pipih sehingga jarak fokusnya paling besar, dan benda
yang sangat jauh difokuskan di retina.
Agar benda pada jarak berbeda dapat difokuskan
dengan cara menebal dan memipihkan lensa mata
(akomodasi mata)
Bayangan yang terjadi di retina adalah nyata, terbalik,
diperkecil.
JANGKAUAN PENGLIHATAN

PP cm 25 = PR = ∞
Jangkauan Penglihatan

Mata dapat melihat dengan jelas jika letak benda


dalam jangkauan penglihatan, yaitu diantara titik
dekat mata (punctum proximum) dan titik jauh mata
.(punctum remontum)

Titik dekat = 25 cm
Untuk mata
normal Titik jauh = tak terhingga
CACAT MATA
Yaitu terjadi ketidaknormalan pada mata, dan
dapat di atasi dengan memakai kacamata,
lensa kontak atau melalui suatu operasi

Rabun Jauh (Miopi)


Rabun Dekat (Hipermetropi)
JENISNYA Mata Tua (Presbiop)
Astigmatisma
Katarak dan Glaucoma
PRISNSIP KERJA
KACA MATA

Benda yang dilihat, oleh kaca mata dibentuk 


bayangan tepat pada titik dekat atau tepat
pada titik jauh mata. Dari prinsip kerja
tersebut maka: S’ = -p atau S’ = -r
RABUN JAUH (MIOPI)

Dapat melihat dengan jelas pada jarak 25 cm tetapi tidak


dapat melihat benda benda jauh dengan jelas.
Karena lensa mata tidak dapat memipih, sehingga
bayangan terletak di depan retina
RABUN JAUH (MIOPI)

PR tertentu PP < 25 cm

Jangkauan Penglihatan

Persamaan untuk
1
meng hitung kuat lensa P =
yang diperlukan f

S’ = - r (titik jauh penderita)


1 1 1 f = jarak fokus (m)
+ =
S S’ f P = kuat lensa (dioptri)
Contoh Soal

Seorang penderita rabun jauh (miopi) dengan titik jauh 100 cm


ingin melihat benda yang sangat jauh. Berapa jarak fokus dan
kuat lensa yang harus digunakan?

Penyelesaian
f = -100 cm = -1 m
S’ = 100
Kuat Lensa
S = ∞ 1
P =
1 1 1
+ = f
S S’ f 1
P =
1 1 1 -1
+ =
-100 f = -1 dioptri

RABUN DEKAT (HIPERMETROPI)

Dapat melihat dengan jelas benda jauh tetapi tidak dapat


melihat benda benda dekat dengan jelas.
Karena lensa mata tidak dapat menjadi cembung,
sehingga bayangan terletak di belakang retina
RABUN DEKAT
(HIPERMETROPI)
PR tak terhingga PP > 25 cm

Jangkauan Penglihatan

Persamaan untuk
1
meng hitung kuat lensa P =
yang diperlukan f

S’ = - p (titik dekat penderita)


1 1 1
+ = f = jarak fokus (m)
S S’ f
P = kuat lensa (dioptri
Contoh Soal

Seorang penderita rabun dekat (hipermetropi) dengan titik


dekat 100 cm ingin membaca pada jarak baca normal (25 cm).
?Berapa jarak fokus dan kuat lensa yang harus digunakan

Penyelesaian
f = 100/3 cm =1/3 m
S’ = 100
Kuat Lensa
S = 25 cm 1
P =
1 1 1
+ = f
S S’ f 1
P =
1 1 1 1/3
+ =
25 -100 f = 3 dioptri
PEMBENTUKAN aperture
BAYANGAN PADA
KAMERA shuttter

NYATA
TERBALIK
DIPERKECIL

S
’S

Berlaku 1 1 1
+ =
:Persamaan S S’ f
PERBEDAAN
KAMERA MATA

Tempat Retina
Film
Bayangan

Pengatur Iris
Diafragma
Cahaya

Berubah, sesuai
Jarak Tetap
dengan jarak
Bayangan
benda

Jarak Berubah sesuai


Tetap
Fokus dengan jarak benda
PERSAMAAN ANTARA
MATA DENGAN KAMERA

SAMA SAMA MEMILIKI JENIS


LENSA CEMBUNG
SIFAT BAYANGANNYA SAMA SAMA
NYATA, TERBALIK, DIPERKECIL
SLIDE PROYEKTOR
Berfungsi untuk memproyeksikan benda diapositif

NYATA
SIFAT TERBALIK
BAYANGAN
DIPERBESAR
LUP
Lup (kaca pembesar)
.adalah alat optik yang terdiri dari sebuah lensa cembung
.Fungsinya, untuk melihat benda benda kecil

Prinsip kerjanya: Benda terletak di ruang I, sehingga


terbentuk bayangan di ruang IV, dengan sifat: maya,
tegak dan diperbesar (untuk mata berakomudasi maksimum)
:atau
Benda tepat di titik fokus (F) sehingga terbentuk
bayangan di jauh tak hingga (untuk mata tidak
.berakomudasi)
PERBESARAN LUP
Perbesaran Lup untuk Mata Berakomodasi pada jarak x

Sn Sn
Ma = +
+ f x

M F O
S’= -X S

Sn = titik dekat mata normal S = jarak benda


F = fokus lensa S’ = jarak bayangan
Perbesaran Lup untuk
Sn
Mata Berakomodasi Ma = + 1
Maksimum f

Perbesaran Lup
untuk Mata Tidak Sn
Ma =
Berakomodasi f

Penggunaan normal sebuah lup adalah berakomodasi


maksimum. Jika dalam soal tidak disebutkan, maka selalu
dianggap lup digunakan mata berakomodasi maksimum
MIKROSKOP
 Adalah alat untuk melihat benda benda yang
sangat kecil
 Terdiri dari 2 lensa positif (lensa cembung)
 Fokus Lensa Okuler > Fokus Lensa Obyektif
 Benda yang diamati diletakkan antara Fob
dan 2 Fob .
Prinsip kerja Mikroskop
Benda diletakkan di ruang II obyektif dan 
dibentuk bayangan di ruang III (dengan
sifat: nyata, terbalik dan diperbesar),
Bayangan tersebut diterima oleh okuler
“sebagai benda” di ruang I (okuler bersifat
.sebagai loupe …. Ingat! Prinsip kerja Loupe)
PEMBENTUKAN BAYANGAN PADA
MIKROSKOP

Lensa Okuler

2Fob Fob
Fob 2Fob Fok

Lensa Obyektif

Lensa Obyektif : Nyata, Terbalik, Diperbesar


SIFAT
BAYANGAN Lensa Okuler : Maya, Terbalik, Diperbesar
1 1 1
+ =
Sob S’ob f ob

2Fob Fob
Fob 2Fob Fok

S’ob Sok
Sob
d = S’ob + S ok
S’ok
1 1 1 Perbesaran :
+ =
Sok S’ok f ok M = Mob x Mok
KETENTUAN
KETENTUAN UMUM
UMUM

Untuk mata berakomodasi maksimum, bayangan


dari lensa okuler terletak di depan lensa sejauh
titik dekat pengamat.
S’ok = - Sn
Jika mikroskup digunakan oleh mata tidak
berakomodasi, titik jauh berada di tak terhingga,
sehingga jarak benda okuler sama dengan jarak
fokus okuler.
S’ok = tak terhingga, shg Sok = F ok
PERBESARAN MIKROSKOP M = Mob x Mok

Perbesaran Lensa h’ ob -S’ob


M ob = =
Obyektif
h ob S ob

Perbesaran Lensa Okuler


Sn
Mata berakomodasi M ok = + 1
maksimum f ok

Sn
Mata tidak M ok =
berakomodasi f ok
Disebut juga TELESKOP
Fungsinya untuk melihat benda benda yang sangat jauh

JENISNYA Teropong Bias  Teropong Bintang (Teropong


Astronomi)
 Teropong Bumi
 Teropong Panggung (Galileo)

Teropong Pantul
Prinsip Kerja
Teropong Bintang
)~( Benda berada jauh tak hingga
dibentuk bayangan oleh obyektif tepat
pada titik fokus lensa Fob. Bayangan
tersebut diterima “sebagai benda” oleh
okuler di ruang I (okuler bersifat
.sebagai loupe)
TEROPONG BINTANG
Lensa Obyektif Lensa Okuler

d = f ob + f ok

Perbesaran
f ob f ok f ob
Sifat bayangan
Ma =
Maya , Diperbesar, Terbalik S ok
Teropong Bumi
(terdiri dari 3 lensa positip)
Benda berada jauh (~) dibentuk bayangan 
oleh obyektif tepat pada titik fokus lensa
Fob. Bayangan tersebut diterima oleh lensa
pembalik sebagai benda tepat di titik 2F 1
dan di bentuk bayangan tepat pada 2F2
(tegak), bayangan tersebut diterima oleh
okuler “sebagai benda” di ruang satu
(okuler bersifat sebagi loupe)
TEROPONG BUMI
Untuk mata tidak berakomodasi
Lensa Obyektif Lensa Okuler
d = f ob + 4 fp + f ok
Lensa Pembalik

f ob 2fp 2fp fok

Maya f ob
Sifat bayangan Diperbesar Perbesaran Ma=
Tegak S ok
Teropong Sandiwara
(terdiri dari 1lensa positip dan 1lensa negatip)

Benda berada jauh (~) dibentuk bayangan 


oleh obyektif tepat pada titik fokus obyektif.
Bayangan tersebut diterima “sebagai benda
(maya)” oleh okuler di ruang II dan akan
dibentuk bayangan di ruang III (di depan
okuler) dengan sifat: maya, tegak dan
”“diperbesar
TEROPONG PANGGUNG (TEROPONG GALILEI)

d = f ob + f ok
T f ok

f ob = f ok

L. Obyektif L. Okuler
f ob
Sinar datang sejajar dari lensa obyektif membentuk
bayangan tepat di fokusnya, sebagai benda maya Perbesaran
lensa okuler
f ob
Sinar sejajar yang keluar dari lensa okuler menuju Ma=
mata bersifat tegak di titik tak terhingga S ok
Semoga bermanfaat …

Sampai jumpa

Anda mungkin juga menyukai