Anda di halaman 1dari 26

POLARISASI CAHAYA

2
Hanya dialami oleh gelombang transversal

polarisator

Sinar alami

Sinar terpolarisasi
atau
Apa yang dimaksud
dengan:
 Polarisasi?
 Cahaya terpolarisasi?
 Bidang getar?
 Arah getar?
TUJUAN PEMBELAJARAN
 Setelah perkuliahan diharapkan mahasiswa dapat:
– membedakan cahaya terpolarisasi dan cahaya
tidak terpolarisasi
– menjelaskan proses terjadinya polarisasi
cahaya
– mendiskripsikan cahaya terpolarisasi
– memberi contoh penggunaan cahaya
terpolarisasi dalam kehidupan sehari-hari
– mengerjakan soal-soal polarisasi cahaya
Terserapnya sebagian arah getar gelombang sehingga
hanya memiliki satu arah getar saja
Hanya dialami oleh gelombang transversal

Terpolarisasinya cahaya/gelombang elektromagnetik dapat


disebabkan oleh :
1. Peristiwa pemantulan
2. Peristiwa pembiasan dan pemantulan
3. Peristiwa bias kembar
4. Peristiwa absorbsi selektif
5. Peristiwa hamburan
1. POLARISASI KARENA EMANTULAN

• Cahaya datang pada cermin datar seperti Gbr.


• Perhatikan: a). Cahaya datang/pantul tak terpolarisasi
b). Cahaya pantul terpolarisasi

7
Polarisasi karena pemantulan, bisa dibuktikan
menggunakan dua Cermin dipasang sejajar.

• Dua cermin sejajar dipasang atas-bawah


• Sinar didatangkan pada cermin I (atas) dg
sudut datang 57o maka sinar dipantulkan
dan mengenai cermin II (bawah)
akibatnya:
1. Sinar dipantulkan oleh cermin II
2. Jika cermin II diputar lamakelamaan
sinar redup dan setelah 90o sinar padam
2. POLARISASI KARENA
PEMANTULAN DAN PEMBIASAN

• Jika sinar didatangkan pada


suatu zat optik, maka sinar
tersebut akan dibiaskan dan
dipantulkan.
• Jika sinar pantul dan sinar bias
membentuk sudut 90o maka sinar
pantul terpolarisasi linier.
Polarisasi karena
pemantulan & Pembiasan
• Hukum brewster, mencari sudut datang dimana cahaya yang
dipantulkan terpolarisasi (Lihat sinar Pantul dan sinar Bias)

n2
tg B 
n1

10
akibat pembiasan dan pemantulan
Cahaya pantul terpolarisasi sempurna jika sudut datang i mengakibatkan sudut bias r b
dgn sudut pantul rp saling tegak lurus
Sudut datang ini disebut sudut polarisai atau sudut Brewster
i  rp dan rp  rb  90 o
rb  90 o  rp
i rp sin i n2
Hukum Snellius : 
n1 sin rb n1
90o
n2 sin rp n2

rb sin 90  rp  n1
o

sin rp n2

cos rp n1
n2
tan rp 
n1
Hukum Bwester
3. POLARISASI KARENA
BIAS KEMBAR
• Sinar didatangkan pada kristal tak isotrop
(kalsit, kwarsa, mika) memiliki dua indeks
bias, maka sinar tersebut akan memiliki
kecepatan yang berbeda, dan mengalami
pembiasan ganda (dibiaskan ganda)
• Jika sebuah gambar dilihat menggunakan
kristal ini, maka akan diperoleh dua
bayangan yang terjadi
Bias Ganda
• Berkas cahaya alami (tak terpolarisasi)
masuk dalam kristal kalsit, maka cahaya
yang keluar dari Kristal menjadi dua:
• a). Sinar biasa: tidak dibiaskan dan tidak
terpolarisasi.
• b). Sinar luar biasa: dibiaskan dan
terpolarisasi.
4. POLARISASI KARENA
ABSORBSI SELEKTIF
• Jika sinar masuk dalam kristal Tourmalin,
maka akan dibiaskan ganda yaitu:
sinar biasa (O) dan sinar luar biasa (eO)
• Sinar biasa, tunduk pada hk. Snellius
(diserap oleh Tourmalin)
• Sinar Luar Biasa,tak tunduk hk.Snellius
(diteruskan, shg terpolarisasi)
• Contoh: Kacamata Ray Ben
Akibat absorpsi (cara lebih umum)
Menyerap semua gelombang yang tak diinginkan dan meloloskan gelombang yang
arah getar medan listriknya tertentu

1
Io I1  I o I 2  I 1 cos 2 
Polarisator 2 Analisator
1
I 2  I 0 cos 2 
2
E  Ey Rumus Malus

Ex sejajar Sinar
Jika sumbu transisi terang
polarisator dan analisator Sinar
tegak lurus
redup
Vektor medan E membentuk sudut 
dengan sumbu transisi sehingga E terdiri
dari komponen Ex dan Ey
Komponen Ex diserap oleh polaroid dan
Ey diteruskan
E y  E cos  karena I y  E y 2 I y  E o cos 2 
Polarisator dan Analisator

P
Io A
I1
I2
Hukum malus

18
Pemutaran Bidang Polarisasi
Perputaran arah polarisator dapat dilakukan dengan melewatkan sinar
terpolarisasi melalui suatu zat (larutan gula, kristal kwarsa) yang disebut zat
optik aktif
Cahaya terpolarisasi
L

Polarisator Analisator
Berisi zat optik aktif

Besarnyasudutperubahanarahpolarisasicahaya ( ) tergantungkepada :
1. Panjang larutan (L)
2. Konsentrasi larutan (C)
3. Sudut putar jenis larutan ( 
)

  CL
5. POLARISASI KARENA
HAMBURAN
• Lngit berwarna biru karena molekul-2
udara menghamburkan cahaya matahari
• Warna biru paling kuat dihamburkan
• Jika kita menggunakan kaca polaroid
melihat langit biru, dan kacamata diputar
maka akan terjadi gelap setelah kacamata
diputar 90o, kenapa?
• Kenapa sore hari langit berwarna merah?
Hamburan di Admosfir
POLARISASI

• Polarisasi hanya terjadi pada Glb Transversal


• Gelombang EM merupakan Glb Transversal
• Gelombang EM: terdiri dari komponen vektor
medan listrik dan medan magnet (E  B)
• Polarisasi (pengutuban): terserapnya sebagian
arah getar gelombang sehingga gelombang
hanya memiliki satu arah getar saja.
Polarisator dan Analisator

P
Io A
I1
I2
Kegunaan Polarisasi
1. Dalam bdg Fotografi (Filter Polarisasi)
untuk mengurangi pantulan cahaya
2. Filter Polaroid = digunakan untuk
menghilangkan pantulan radiasi yg menyertai
Radar
3. Kacamata Polaroid = digunakan untuk
menyaring cahaya terpolarisasi akibat
pantulan cahaya oleh jalan
4. Bidang Geologi = untuk identifikasi mineral
LEMBAR KERJA MAHASISWA (LKM)
POLARISASI CAHAYA
1. Jelaskan proses terjadinya cahaya terpolarisasi pada:
a. pemantulan dan pembiasan? c. bias kembar?
b. absorbsi selektif? d. hamburan?
2. Cahaya matahari (tidak terpolarisasi) datang
menyinari permukaan bensin (n = 1,2). Jika
cahaya pantul terpolarisasi linier, tentukan:
a. besar sudut polarisasi?
b. besar sudut biasnya?
3. Sebuah bejana terbuat dari kaca fluinta indeks
biasnya 1,4 diisi penuh dg etil alkohol (n = 1,2).
Tentukan besar sudut datang cahaya pada
permukaan etil alkohol agar cahaya yang
dipantulkan oleh dasar kaca fluinta
terpolarisasi?
LKM Lanjutan . . . . . . POLARISASI CAHAYA

4. Tentukan besar sudut putar analisator


terhadap polarisator agar intensitas
cahaya yangmelewati analisator tinggal
10 % intensitas mula-mula?

5. Sebuah sakarimeter mempunyai tabung


panjangnya 25 cm diisi larutan gula.
Konsentrasi larutan gula yang digunakan
12 % dan sudut putaran jenis larutan gula
= 8 ocm-1. Jika digunakan cahaya natrium,
tentukan besar sudut putar bidang
polarisasi oleh cahaya tersebut?

Anda mungkin juga menyukai