Anda di halaman 1dari 16

POLARISASI CAHAYA

Polarisasi adalah peristiwa terserapnya sebagian


arah getar gelombang sehingga hanya tinggal memiliki
satu arah getar saja.
Cahaya dapat terpolar karena peristiwa:
 Pemantulan
 Pembiasan dan pemantulan
 Bias kembar
 Absorbsi
 Selektif
 hamburan
Polarisasi karena pemantulan
Suatu sinar yang datang pada suatu cermin dengan
sudut 57° akan menghasilkan sinar pantul yang
terpolarisasi.
Polarisasi karena pemantulan dan
pembiasan
Pada peristiwa pembiasan dan pemantulan akan
dihasilkan cahaya pantul terpolarisasi sempurna jika
sudut datang i menghasilkan sudut bias r yang tegak
lurus dengan sinar pantul. Sudut datang seperti ini
disebut sudut polarisasi atau sudut brewster.
N

ip ip
n1

n2 r 900

Sinar datang pada bidang batas dua medium


mengalami pembiasan dan pemantulan. Dan
karena sinar pantul tegak dengan sinar bias, maka ip
+ r = 90°.
Dengan Menggunakan Hukum Pembiasan , maka
diperoleh:
n 1 sin i p  n 2 sin r
n 1 sin i p  n 2 sin( 90   i p )
n 1 sin i p  n 2 cos i p
n2
tan i p 
n1

ip = sudut polarisasi
= sudut Brewster
Polarisasi karena bias kembar
Polarisasi karena bias kembar dapat terjadi apabila
cahaya melewati suatu bahan yang mempunyai indeks
bias ganda atau lebih dari satu, misalnya pada kristal
kalsit.

Cahaya yang lurus disebut cahaya biasa, yang


memenuhi hukum Snellius dan cahaya ini tidak
terpolarisasi. Sedangkan cahaya yang dibelokkan
disebut cahaya istimewa karena tidak memenuhi
hukum Snellius dan cahaya ini adalah cahaya yang
terpolarisasi.
Pembiasan berganda ini terjadi pada kristal :
 Calcite
 Kwarsa
 Mika
 Kristal gula
 Kristal es.
Polarisasi karena Absorbsi Selektif
 Selektif Polaroid adalah suatu bahan yang dapat menyerap
arah bidang getar gelombang cahaya dan hanya
melewatkan salah satu bidang getar. Seberkas sinar yang
telah melewati polaroid hanya akan memiliki satu bidang
getar saja sehingga sinar yang telah melewati polaroid
adalah sinar yang terpolarisasi.

 Peristiwa polarisasi ini disebut polarisasi karena absorbsi


selektif. Polaroid banyak digunakan dalam kehidupan
sehari-hari, antara lain untuk pelindung pada kacamata
dari sinar matahari (kacamata sun glasses) dan polaroid
untuk kamera.
Pemutaran Bidang Polarisasi
 Seberkas cahaya tak terpolarisasi melewati sebuah
polarisator sehingga cahaya yang diteruskan
terpolarisasi. Cahaya terpolarisasi melewati zat optik
aktif, misalnya larutan gula pasir, maka arah
polarisasinya dapat berputar. Besarnya sudut
perubahan arah polarisasi cahaya
Diket: n1 = 1(udara)
n2 =4/3 (air)
Dit : ip, r....?
Jwb:
tan ip = 1,33
ip= 53 ͦ
ip + r = 90ͦ
r = 90ͦ - ip = 90ͦ – 53ͦ = 37ͦ
FOTOMETRI
 Fotometri adalah : Suatu ilmu yang mempelajari
teknik illuminasi (penerangan)
 Dalam fotometri dikenal besaran-besaran :
a. Intensitas Cahaya
b. Kuat Penerangan
c. Fotometer
d. Pencahayaan
e. Terang cahaya
a. Intensitas Cahaya
 Definisi : Flux cahaya yang dipancarkan oleh sumber
cahaya per detik.

 Rumus : I =
F


 Satuan : Lilin atau Kandela atau /steradian


 Untuk bola : 4ω = 4π
 Maka : F = 4πI
c. Kuat penerangan (e).
 Definisi : Fluks cahaya yang dipancarkan oleh sumber
cahaya per satuan luas bidang yang menerima cahaya
tersebut
 Rumus :
ICos 
E 
d2
Ket: E= Kuat Penerangan (LUX)
d= Jarak
I= Kuat cahaya
Satuan :
Lumen
2
 Lux
m
 1 LUX adalah Kuat penerangan suatu bidang, dimana
tiap-tiap m2 didatangi oleh flux cahaya 1 Lumen.
d. Fotometer.
 Definisi : Alat yang digunakan untuk mengukur
intensitas sumber cahaya, dan prinsipnya
membandingkan kuat penerangan (E) dari sumber
cahaya yang hendak diukur.
 Bila kuat penerangan kedua sumber cahaya S1 dan S2
sama, berlaku :
ES1 = ES2 maka I1 : I2 = R12 : R22
e. Pencahayaan.
 Pencahayaan tidak sama dengan kuat penerangan.

 P=E.t
Dengan: P= Pencahayaan
E= Kuat penerangan
t= waktu
f. Terang Cahaya
dengan: e= terang cahaya
I I= Kuat Cahaya
e A= Luas
A
Satuan e= stilb, 1stilb= 1kandela/cm 2

Anda mungkin juga menyukai