Anda di halaman 1dari 12

GROUP NAME

 1. Ester Ardani Gok Uli  4. Muhamad Fitrahul Aziz

 2. Fatin Hasna Rafifa  5. Nabila Putri Irawan

 3. Maria Dame Cristina  6. Ririn Hurin Aini


GELOMBANG CAHAYA

G E L O M B A N G C A H AYA M E R U P A K A N G E L O M B A N G E L E K T R O M A K N E T I K
YA N G D A P A T D I L I H A T O L E H M A T A M A N U S I A . G E L O M B A N G C A H AYA
M E M I L I K I F R E K U E N S I A N TA R A 4 X 1 0 1 4 H E R T Z - 7 , 5 . 1 0 1 4 H E R T Z .
P A N J A N G G E L O M B A N G C A H AYA B I A S A D I T U L I S K A N D A L A M S A T U A N
N A N O M E T E R ( N M ) K A R E N A N I L A I N YA YA N G S A N G A T K E C I L .
P A N J A N G G E L O M B A N G C A H AYA T A M P A K ( V I S I B L E L I G H T ) D I D A L A M
R U A N G H A M P A , A T A U P U N D I U D A R A YA N G B E R K I S A R A N T A R A 7 5 0 N M
( C A H AYA M E R A H F R E K U E N S I R E N D A H ) S A M P A I D E N G A N 4 0 0 N M
( C A H AYA B I R U F R E K U E N S I T I N G G I ) . P A D A R U A N G H A M P A , C A H AYA
M E M I L I K I K E C E P A T A N 3 0 0 J U T A M / S A T A U 3 , 8 0 8 M / S YA N G B I A S A
D I K E N A L D E N G A N K E C E P A T A N C A H AYA .

1 NM SAMA DENGAN 0,000000001 METER ATAU


SETARA DENGAN 10^-9M.
PENERAPAN GELOMBANG CAHAYA

 SINAR GAMMA
Sinar gamma banyak dimanfaatkan dalam dunia pengobatan dan juga
membantu perkembangan dalam bidang pengetahuan astronomi dan
fisika. Sinar gamma memiliki frekuensi antara 93 Hz dengan panjang
gelombang antara 94cm sampai 95 cm.

 RADAR
Radar merupakan alat untuk mendeteksi keberadaan atau letak, kecepatan,
dan arah benda dari kejauhan.

 SINAR X
Sinar X biasanya terdapat dirumah sakit.Sinar-x memiliki frekuensi 96 Hz
sampai 93 Hz. Panjang gelombangnya sangat pendek yaitu 98 cm – 99
cm.
SIFAT GELOMBANG CAHAYA

2. DAPAT DIJUMLAHKAN
1. DISPERSI CAHAYA
(INTERFERENSI)
Dispersi merupakan pembiasan Interferensi cahaya adalah perpaduan dua
cahaya putih (cahaya polikromatik) atau lebih gelombang cahaya yang bertemu
menjadi komponennya yaitu cahaya pada suatu titik. Hasil interferensi dapat saling
monokromatik. menguatkan (konstruktif), dengan ditandai
garis terang (untuk cahaya monokromatik),
dan saling melemahkan (destruktif) yang
ditandai dengan garis gelap.

pelangi merupakan contoh dispersi cahaya


yang dapat kita amati secara alami. Air
hujan membiaskan cahaya matahari
sehingga cahaya terdispersi menjadi
berbagai cahaya tampak yang kita sebut
sebagai pelangi.
SIFAT GELOMBANG CAHAYA

3. Dapat mengalami 4. Polarisasi


pelenturan (difraksi) (pengkutuban)

Difraksi dapat terjadi apabila sebuah Polarisasi merupakan peristiwa


gelombang permukaan air tiba pada perubahan arah getar gelombang
suatu celah yang sempit. cahaya secara acak menjadi satu arah
getar.
 Terdapat beberapa peristiwa difraksi Polarisasi gelombang menunjukkan
yang terjadi, di antaranya: arah medan listrik pada suatu titik yang
1. Difraksi cahaya pada celah tunggal
dilewati oleh gelombang tersebut.
2. Difraksi cahaya pada celah banyak
(kisi difraksi) Cara agar cahaya dapat terpolarisasi
3. Difraksi terhadap perbesaran alat - Polarisasi karena pemantulan
optic (difraksi pada celah - Polarisasi karena pemantulan dan
berlubang). pembiasan
- Polarisasi karena penyerapan selektif
- - Polarisasi karena hamburan.
PERSAMAAN GELOMBANG CAHAYA

1. INTERFERENSI
2. POLARISASI
CAHAYA
Karena superposisi gelombangnya memiliki sudut • Polarisasi akibat pembiasan:
interferensi, persamaannya dapat ditulis sebagai: Jika sinar pantul tegak lurus dengan sinar biasnya, maka sinar
pantul akan terpolarisasi. Besarnya sudut polarisasi dapat
dihitung dengan persamaan:

jika sudut nya sangat kecil sehingga nilai Di mana:


\sin\theta sebesar , maka persamaannya menjadi:
ip = sudut polarisasi
Untuk pita terang : n2 = indeks bias tujuan
n1 = indeks bias asal

Untuk pita gelap :  Polarisasi akibat absorpsi:

Jika intensitas cahaya terpolarisasi, maka setelah melewati


Di mana: polarisator pertama, maka persamaan intensitas cahaya
menjadi:
d = jarak antar celah (m)
θ = sudut interferensi
m = orde (0,1,2,…) Di mana:
𝜆 = panjang gelombang (m) I1 = intensitas cahaya setelah melewati polarisator (cd)
y = jarak pita orde-m ke terang pusat (m) I0 = intensitas sumber cahaya (cd)
l = jarak celah ke layar (m)
PERSAMAAN GELOMBANG CAHAYA

3. Difraksi Celah Tunggal 4. Difraksi pada kisi (Celah Banyak)

Pada difraksi celah tunggal, pita terang Hubungan antara banyaknya celah
dengan jarak antar celah dirumuskan
akan menutup satu orde-m. Maka sebagai:
persamaannya menjadi:

Untuk pita terang: Di mana: N = konstanta kisi (garis/m)

Pada difraksi celah banyak, pola terang


dan gelang sama dengan Interferensi.
Untuk pita gelap:
Untuk pita terang:

Untuk pita gelap:


RUMUS GELOMBANG CAHAYA

Max Planck adalah seorang fisikawan dari Jerman yang menemukan jika energy
cahaya dibawa oleh foton (1990). Sehingga secara matematis, untuk
menyatakan Max Planck menggunakan rumus sebagai berikut :

E = (h.c)/ λ

h = konstanta Planck (6,63 x 10-34 J.s)


E = Energi foton (J)
c = laju cahaya (m/s)
λ = panjang gelombang
CONTOH SOAL

Terdapat sinar dengan panjang gelombang


6600 Å , kecepatan cahayanya adalah 3 x 10^8
m/s. Dengan ketetapan planck nya yaitu 6.6 x
10^-34 Js.
Maka berapakah
energy yang
terkandung dalam
Diketahui: λ = 6600 Å = 6.600 x 10^-10 m sinar tersebut?
c = 3 x 10^8 m/s
h = 6.6 x 10^-34 Js

Penyelesaian :
E = (h.c)/ λ
E = ( 6.6 x 10^-34)
(3×10^8)/ 6600 x 10^-10
E = 3 x 10^-19 joule
TERIMA KASIH <3

Anda mungkin juga menyukai