Anda di halaman 1dari 10

RESUME

ANALISIS FISIKA SMA

“GELOMBANG CAHAYA”

OLEH:

Raihan Firdaus (20033031)

DOSEN PEMBIMBING:

Wahyuni Satria Dewi, S.Pd.,M.Pd.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2023
GELOMBANG CAHAYA

A. Pengertian Gelombang Cahaya


Gelombang didefinisikan sebagai getaran yang merambat melalui suatu medium
yang berbentuk padat, cair, dan gas. Gelombang adalah getaran yang merambat.
Gelombang dalam bentuk idealnya mengikuti gerakan sinusoidal dalam bentuk osilasi
halus berulang. Selain radiasi elektromagnetik, gelombang ada di media apa pun di mana
partikel media itu dapat bergerak tanpa gerakan permanen dan mentransfer energi dari satu
tempat ke tempat lain. Artinya, tidak ada transfer massal. Setiap titik tertentu berosilasi di
sekitar satu lokasi tertentu.
Cahaya adalah gelombang elektromagnetik yang dapat dilihat atau terlihat. Cahaya
memiliki spektrum atau paket cahaya yang dilihat sebagai warna. Cahaya disebut
gelombang elektromagnetik karena gelombang cahaya yang berosilasi adalah medan
elektromagnetik dan merambat melalui ruang tanpa media permukaan. Mengapa tidak ada
media? Karena ada ruang hampa di antara matahari Bumi, itu berarti tidak ada materi atau
medium yang dapat digunakan gelombang cahaya untuk merambat.
Tidak ada batasan pasti untuk spektrum optik, tetapi mata manusia normal dapat
menerima/melihat gelombang elektromagnetik dengan panjang gelombang antara 400 dan
700 nm (disebut cahaya tampak). Selain gelombang, kita dapat mengatakan bahwa cahaya
terdiri dari partikel yang disebut foton. Arah getaran cahaya tegak lurus dengan arah
rambat, sehingga gelombang cahaya bergabung menjadi gelombang transversal.

B. Sifat-Sifat Gelombang Cahaya


a) Merambat lurus
Properti cahaya ini tampaknya yang paling umum dan paling mudah ditemukan.
Tentu saja, cahaya merambat dalam garis lurus. Jika Anda ingin membuktikannya,
Anda dapat mencoba menyalakan senter, laser, atau senter di ponsel cerdas Anda.
Cahaya dapat diubah jika ada gangguan dari faktor eksternal, seperti media
perambatan atau pergerakan sumber cahaya.
b) Dapat dipantulkan (Refleksi)
Bergantung pada area reflektif, bentuk pantulannya berbeda, dan dibagi menjadi
tipe reflektif dan tipe bias sesuai dengan bentuk pantulannya. Permukaan datar
seperti cermin memantulkan cahaya sepenuhnya, tetapi permukaan yang tidak rata
seperti batu membuat cahaya tetap utuh.

Hukum pemantulan cahaya :


• Sinar datang, garis normal, dan sinar pantul terletak pada satu bidang
datar.
• Sudut datang sama dengan sudut pantul.

c) Dapat Dibiaskan (Refraksi)


Pembiasan adalah perubahan arah datangnya cahaya yang merambat dari satu
medium ke medium lainnya. Pembiasan biasanya dihasilkan dari perbedaan indeks
bias, dan besarnya perubahan arah yang dihasilkan bergantung pada indeks bias
kedua media. Contoh paling umum adalah sedotan dalam gelas berisi air yang
tampak pecah. Ini karena udara dan air memiliki indeks bias yang berbeda.

Hukum pembiasan cahaya :


• Berkas sinar datang, sinar bias, dan garis normal terletak pada satu bidang
datang.
• Perbandingan sinus sudut datang dan sinus sudut bias adalah konstan.
sin 𝜃1 𝑛2
= 𝑛1 = n21
sin 𝜃2

Keterangan :
N21 = Indeks bias medium 2 terhadap medium 1
N2 = Indeks bias medium 2
N1 = Indeks bias medium 1
𝜃1 = Sudut datang sinar
𝜃2 = Sudut bias sinar

d) Dapat Diuraikan (Dispersi)


Depresi adalah proses di mana cahaya putih atau cahaya polikromatik melewati
prisma yang terbuat dari kaca transparan atau bidang pembiasan seperti pelangi
yang biasa ditemui setelah hujan, dan kemudian diurai atau dipisahkan menjadi
cahaya monokromatik dengan panjang gelombang yang berbeda.

e) Dapat Diserap (Absorpsi)


Ketika suatu bahan atau bahan transparan terkena cahaya, sebagian energi cahaya
hilang (berkurang) sebagai energi panas oleh bahan atau bahan tersebut. Ini terjadi
secara alami pada mata kita untuk melihat warna-warna di sekitar kita.

f) Dapat Disearahkan (Polarisasi)


Polarisasi mengacu pada keadaan di mana intensitas cahaya berkurang karena sifat
cahaya, yang secara alami tegak lurus terhadap arah rambat cahaya, dan cahaya
terbatas pada satu arah bidang. Contoh paling umum penerapan properti ini adalah
filter pada kamera.

g) Mengalami Pelenturan (Difraksi)


Difraksi cahaya merupakan kecenderungan gelombang cahaya dapat menyebar
atau berbelok pada celah sempit ketika merambat. Difraksi dapat diamati dalam 2
percobaan yaitu difraksi celah tunggal dan difraksi celah banyak.

C. Interfernsi Cahaya
Fisikawan Thomas Young, yang memberikan banyak kontribusi dalam bidang
cahaya, mekanika, dan energi, melakukan percobaan interferensi celah ganda dan berhasil
mendemonstrasikan interferensi cahaya pada tahun 1801. Sekarang dikenal sebagai
interferensi celah ganda Young. Interferensi memiliki dua sifat yang berlawanan. Yaitu
interferensi konstruksi atau konstruktif dan interferensi merusak atau destruktif. Karena
kedua karakteristik ini, interferensi cahaya memiliki dua pola: pola terang dan pola gelap.
Pola Terang dihasilkan karena superposisi yang konstruktif atau saling menguatkan.
Pola Gelap dihasilkan karena superposisi yang destruktif atau saling melemahkan.

Persamaan untuk interferensi maksimum di P (pola terang)


𝑛𝜆𝐿
𝑝=
𝑑
Persamaan untuk interferensi minimum di P (pola gelap)
𝑑𝑝 1
= (2𝑛 − 1) 𝜆
𝐿 2
Keterangan:
p = jarak dari garis gelap ke terang pusat
d = jarak antar 2 celah
L = jarak celah ke layar
𝜆 = panjang gelombang cahaya
n = orde interferensi (n = 1, 2, 3 ,….)

Berikutnya adalah interferensi membran tipis. Sesuai dengan namanya, gangguan ini
terjadi pada lapisan tipis seperti sabun dan minyak. Eksperimen mengungkapkan bahwa
ketika cahaya monokromatik mengenai lapisan tipis, sebagian cahaya dipantulkan,
sebagian dibiaskan dan kemudian dipantulkan kembali, dan kombinasi keduanya
menciptakan interferensi.

Seberkas cahaya datang pada film tipis membentuk sudut i, dan sebagian cahaya
dipantulkan dari atas membentuk pantulan AE, dan sebagian cahaya dibiaskan membentuk
ABC, kemudian kedua cahaya saling berinterferensi. lainnya. Interferensi lapisan juga
memiliki dua persamaan: Persamaan untuk interferensi maksimum pada P (pola cahaya).
1
2𝑛𝑑 𝑐𝑜𝑠 𝑟 = (2𝑚 + 1) 𝜆
2
Persamaan untuk interferensi minimum di P (pola gelap)
1
2𝑛𝑑 𝑐𝑜𝑠 𝑟 = (2𝑚) 𝜆
2
Keterangan:
d = tebal lapisan
n = indeks bias lapis tipis
r = sudut bias sinar
𝜆 = panjang gelombang sinar
m = orde interferensi

D. Ciri-ciri Gelombang Cahaya


1. Cahaya termasuk gelombang mekanis karena dapat merambat dalam ruang hampa
dan tanpa medium apapun, karena merupakan gelombang elektromagnetik.
2. Cahaya termasuk gelombang transversal karena arah rambatnya tegak lurus dengan
arah getarannya.
3. Gelombang cahaya dapat dipantulkan jika mengenai sebuah bidang, baik rata
ataupun tidak.
4. Gelombang cahaya dapat diteruskan melalui medium gas, air, ataupun padat.

E. Penerapan Gelombang Cahaya


a) Sinar Gamma
Sinar gamma banyak dimanfaatkan dalam dunia pengobatan seperti untuk
mendiagnosis dan terapi kanker, dan juga membantu perkembangan dalam bidang
pengetahuan astronomi dan fisika. Sinar gamma memiliki frekuensi antara 1020 Hz
dengan panjang gelombang antara 10-11 cm sampai 10-8 cm.
b) Radar
Radar adalah alat yang mendeteksi keberadaan, posisi, kecepatan, dan arah objek
yang jauh. Radar banyak digunakan dalam sistem navigasi dan panduan, selain itu
radar menghasilkan radiasi frekuensi radio dan sejenisnya.

c) Sinar X
Keberadaan sinar-x karena hal ini sangat mempermudah tenaga medis memeriksa
kondisi seseorang tanpa harus membedahnya terlebih dahulu.
DAFTAR PUSTAKA

Malau, N. D. (2018). Modul Fisika Gelombang. Jakarta: Universitas Kristen Jakarta.

Mohamad Ishaq, U. (2005). GELOMBANG. Bandung: Universitas Komputer Indonesia.

Ummah, M., Rusilowati, A., & Yulianti, I. (2018). Pengembangan bahan ajar berbasis literasi sains
materi gelombang cahaya. UPEJ Unnes Physics Education Journal, 7(3), 51-57.

Anda mungkin juga menyukai