Anda di halaman 1dari 4

BAB 10.

GELOMBANG BUNYI DAN GELOMBANG CAHAYA


GELOMBANG BUNYI
A. Klasifikasi Gelombang Bunyi
Berdasarkan frekuensinya, gelombang bunyi diklasifikasikan sebagai berikut:
1. Infrasonik: bunyi yang memiliki frekuensi < 20 Hz. Bunyi ini dapat didengar oleh
hewan seperti jangkrik, laba-laba, gajah, anjing, dan lumba-lumba.
2. Audiosonik: bunyi yang memiliki frekuensi 20 Hz – 20.000 Hz. Bunyi ini dapat
didengar oleh manusia.
3. Ultrasonik: bunyi yang memiliki frekuensi > 20.000 Hz. Bunyi ini dapat didengar
oleh hewan seperti kelelawar dan lumba-lumba.
Gelombang bunyi termasuk gelombang mekanik. Gelombang mekanik adalah gelombang yang
membutuhkan medium untuk rambatannya. Medium rambatannya dapat berupa zat cair, zat
padat, dan udara.

B. Ciri Khas Gelombang Bunyi


1. Refleksi (Pemantulan)
Pada pemantulan bunyi berlaku hukum pemantulang gelombang yaitu:
 Sudut datang gelombang sama dengan sudut pantul gelombang;
 Gelombang datang, gelombang pantul, dan garis normal terletak dalam satu bidang.
2. Refraksi (Pembiasan Gelombang)
Refraksi gelombang adalah pembelokkan gelombang ketika melewati bidang batas tertentu.
3. Interferensi Gelombang (Perpaduan)
Interferensi gelombang adalah perpaduan dua gelombang yang menghasilkan pola-pola
tertentu. Interferensi dua buah gelombang bunyi koheren akan menghasilkan pola terang-
gelap yang merupakan pola interferensi konstruktif-destruktif.
4. Efek Doppler
Efek Doppler adalah perubahan frekuensi atau panjang gelombang sumber gelombang yang
diterima pengamat karena adanya gerak relatif di antara keduanya. Persamaan Efek Doppler
dinyatakan sebagai berikut :

Ket : Fp = frekuensi pendengar (Hz)


Fs = frekuensi sumber bunyi (Hz)
V = cepat rambat bunyi (m/s)
Vp = kecepatan pendengar (m/s)
Vs = kecepatan sumber bunyi (m/s)

CATATAN : Jika pendengar mendekati sumber bunyi, maka Vp bernilai (+), jika sumber
bunyi menjauhi pendengar maka Vs bernilai (+), jika arah angin searah dengan arah
rambat bunyi, maka Vw bernilai (+).
5. Pelayangan gelombang adalah interferensi dua bunyi beramplitudo sama namun berbeda
frekuensi sedikit

GELOMBANG CAHAYA
Cahaya merupakan gelombang elektromagnetik yang kasat mata
atau dapat terlihat. Cahaya memiliki spektrum atau paket cahaya
yang dipersepsikan secara visual oleh indra penglihatan sebagai
warna.
Sifat Gelombang Cahaya

Apa saja sifat-sifat dari gelombang cahaya? Berikut ini sifat gelombang cahaya ,
anatara lain:

 Cahaya memiliki energi


 Cahaya merambat lurus
 Cahaya dapat dilihat dengan mata telanjang
 Cahaya berasal dari pancaran dalam bentuk radiasi atau dihasilkan dari partikel-
partikel yang bergerak dan mengandung listrik.
 Arah rambat cahaya tegak lurus arah getar (transversal)
 Cahaya mengalami pembiasan, interferensi cahaya, difraksi, pemantulan dan
polarisasi
Karakteristrik Gelombang Cahaya

Dispresi Cahaya
Dispresi cahaya menjelaskan jika sebuah cahaya putih yang melewati medan pembias
maka cahaya akan terurai menjadi beberapa jenis warna

Interferensi Cahaya
Interferensi cahaya menjelaskan jika ada sumber cahaya yang melewati celah ganda
yang berjarak, maka cahaya akan menimbulkan wilayah gelap terang. Interferensi
terjadi jika cahaya memiliki panjang gelombang dan frekuensi yang sama.

Berdasarkan gambar diatas, lekuk warna kuning menunjukkan wilayah gelap terang
pada sisi layar. Semakin besar lekuk berwarna kuning menunjukkan wilayah paling
terang dan sebaliknya. Secara matematis, interferensi cahaya dirumuskan sebagai
berikut:

dy/l=mλ(pitaterang)
d y/l = (m – 1/2) λ (pita gelap)

Keterangan:
d=jarak antar celah pada celah ganda (m)
m= orde (0,1,2,3,….)
λ = panjang gelombang cahaya (m)
y = jarak pita orde-m ke terang pusat (m)
l = jarak celah ke layar (m)

Difraksi Cahaya
Mengalami Pelenturan (Difraksi)
Difraksi cahaya merupakan kecenderungan gelombang cahaya dapat
menyebar atau berbelok pada celah sempit ketika merambat. Difraksi
dapat diamati dalam 2 percobaan yaitu difraksi celah tunggal dan
difraksi celah banyak.

Interferensi Cahaya

Interferensi Cahaya adalah interaksi atau penjumlahan dari dua


gelombang cahaya atau lebih berpadu membentuk gelombang cahaya
baru gabungan. Agar interferensi terjadi diperlukan 2 syarat, yaitu:
 Sumber cahaya harus koheren, yaitu fasenya tetap (satu terhadap
yang lain) dan frekuensi yang sama
 Sumber cahaya harus monokromatis, yaitu hanya mempunyai
panjang gelombang tunggal

Interferensi Celah Ganda Young

Thomas Young, seorang fisikawan yang banyak berkontribusi di bidang


cahaya, mekanika, energi, dan lainnya melakukan percobaan mengenai
interferensi cahaya celah ganda dan berhasil mendemonstrasikan
interferensi cahaya pada tahun 1801. Sekarang dikenal dengan
interferensi celah ganda young.

Interferensi memiliki 2 sifat yang bertolak belakang yaitu membangun


atau disebut interferensi konstruktif dan merusak atau disebut
interferensi destruktif. Akibat dari kedua sifat ini interferensi cahaya
memiliki 2 pola yaitu pola terang dan pola gelap.

Pola Terang dihasilkan karena superposisi yang konstruktif atau saling


menguatkan

Pola Gelap dihasilkan karena superposisi yang destruktif atau saling


melemahkan

Celah Ganda Young.


Dalam interferensi celah ganda young terdapat 2 persamaan, yaitu

Persamaan untuk interferensi maksimum di P (pola terang)

Persamaan untuk interferensi minimum di P (pola gelap)

Dimana,

p = Jarak dari garis gelap ke terang pusat


d = Jarak antar 2 celah

L = Jarak celah ke layar

ƛ = panjang gelombang cahaya

n = orde interferensi (n= 1, 2, 3,…)

Anda mungkin juga menyukai