Anda di halaman 1dari 6

TUGAS PERTEMUAN 5 OPTIKA

NAMA : MUHAMMAD MAULIDAN


NIM : 1900014043
Tugas :
Lengkapilah formulasi dalam fenomena optika fisis :
1. Interferensi
2. Difraksi
3. Dispersi
4. Polarisasi
Kemudian pilih salah satu untuk diberikan contoh soal dan jawaban

Jawaban :
Dalam fisika, optika fisis, atau optik gelombang, yang merupakan cabang optik yang mempelajari
interferensi, difraksi, polarisasi, dan fenomena lain yang perkiraan sinar optik geometrisnya tidak
valid. Penggunaan ini cenderung tidak termasuk kebisingan kuantum dalam komunikasi optik,
yang dipelajari dalam sub-cabang teori koherensi.
Definisi sifat cahaya dalam optik fisis dilakukan dengan pendekatan frekuensi tinggi. Teori
pertama dicetuskan oleh Robert Hooke pada sekitar tahun 1660. Christiaan Huygens menyusul
dengan Treatise on light pada tahun 1690 yang dikerjakannya semenjak tahun 1678. Cahaya
didefinisikan sebagai emisi deret gelombang ke segala arah dalam medium yang disebut
Luminiferous ether. Karena gelombang tidak terpengaruh oleh medan gravitasi, cahaya
diasumsikan bergerak lebih lamban ketika merambat melalui medium yang lebih padat.
a. Interferensi
Interferensi adalah penjumlahan superposisi dari dua gelombang cahaya atau lebih yang
menimbulkan pola gelombang yang baru. Interferensi mengacu kepada interaksi gelombang yang
saling berkorelasi dan koheren satu sama lain, karena cahaya tersebut berasal dari sumber yang
sama atau mempunyai frekuensi yang serupa. Dengan mengabaikan efek optik non linear, dua
buah gelombang cahaya dengan frekuensi yang sama dapat berinterferensi satu sama lain dengan
konstruktif atau destruktif, bergantung pada posisi fasa gelombang tersebut. Interferensi
gelombang cahaya merupakan salah satu bentuk superposisi. Dalam matematika, superposisi
adalah bentuk fungsi penjumlahan bidang linear.
Persamaan Interferensi :

b. Difraksi
Difraksi merupakan suatu fenomena gelombang yang terjadi sebagai respon gelombang
terhadap halangan yang berada pada arah rambatnya. Pada gelombang cahaya, difraksi adalah
istilah yang digunakan untuk menjelaskan respon cahaya dengan sinar yang melengkung mengitari
halangan kecil pada arah rambatnya, dan radiasi gelombang yang menyebar keluar dari sebuah
rana/celah kecil (bahasa inggris:slit).
Fenomena difraksi pertama kali dijelaskan oleh Francesco Maria Grimaldi pada tahun 1665
dengan nama Latin diffringere yang berarti to break into pieces dengan penjabaran sifat
gelombang yang dapat terurai menjadi potongan-potongan gelombang. Potongan-potongan
gelombang ini dapat bergabung kembali dalam suatu resolusi optis.
Persamaan Difraksi :

c. Dispersi
Dispersi sering juga disebut chromatic dispersion merupakan suatu fenomena saat kecepatan fasa
suatu gelombang bergantung kepada frekuensinya atau pada saat kecepatan grup gelombang
tersebut bergantung pada frekuensi. Dispersi terjadi karena cahaya dengan berbagai macam
frekuensi mempunyai kecepatan fasa yang berbeda-beda, hal ini dapat disebabkan oleh dispersi
material dan dispersi pandu gelombang
Dispersi material terjadi karena adanya perbedaan tanggapan medium terhadap frekuensi cahaya
yang melaluinya, misalnya fenomena color fringe pada fotografi akibat perbedaan indeks bias
lensa terhadap cahaya yang melaluinya, fenomena separasi warna pada prisma yang membentuk
pola warna pelangi,Merah, Jingga, Kuning, Hijau, Biru, Nila, Ungu.
Salah satu bentuk dispersi material yang paling umum adalah nisbah terbalik antara indeks bias
dan panjang gelombang, yang dapat diamati pada umumnya materi transparan dielektrik yang
tidak menyerap cahaya, disebut normal dispersion. Pada medium dengan indeks bias berbanding
lurus terhadap panjang gelombang, cahaya akan diserap oleh medium, disebut anomalous
dispersion.
Dispersi pandu gelombang terjadi pada saat cepat rambat gelombang di dalam sebuah pandu
gelombang (misalnya serat optik) bergantung frekuensinya, karena struktur geometris medium.
Hamburan adalah proses fisis bentuk radiasi, seperti cahaya atau suara, yang terdeviasi dari arah
rambatnya akibat adanya ketidakteraturan di dalam medium rambat. Ketidakteraturan medium
dapat berupa partikel, gelembung udara dalam air, tetes air, fluktuasi kepadatan medium cair
(fluid), cacat pada padatan kristal, kekasaran permukaan, sel organisme, dan serat tekstil pakaian.
Keteraturan struktur medium yang mendeviasi arah rambat cahaya disebut dispersi pandu
gelombang.

Persamaan Dispersi :

d. Polarisasi
Polarisasi adalah orientasi gelombang. Pada cahaya terdapat 3 jenis polarisasi, osilasi gelombang
cahaya dapat berorientasi pada satu arah (linear polarization) atau ber-rotasi bersamaan dengan
arah rambatnya (circular atau elliptical polarization). Circular polarization dapat berputar searah
atau berlawanan jarum jam, arah polarisasi disebut wave chirality.
Persamaan Polariasi :

Contoh Soal dari optika Fisis :


Penyelesaian Soal Interferensi
1. Seberkas cahaya melewati dua celah sempit dengan jarak 0,5 mm. Dua celah tersebut
diletakkan 2 m dari sebuah layar. Jika panjang gelombang 650 nm, maka jarak dua garis
terang yang berdekatan adalah … (1 nm = 10-9 m).
Jawaban :

Diketahui:

d = 0,5 mm = 5 x 10-4 m

L=2m
λ = 650 nm = 650 x 10-9 m
Ditanya:

p = ….

Jawab:

p = λL / d

p = (650 x 10-9 m x 2 m) / 5 x 10-4 m

p = 130 x 10-9 m x 2 / 10-4

p = 2,6 x 10-3 m

2. Pada suatu eksperimen interferensi celah ganda young, jika jarak antara dua celahnya 0,6
mm, jarak antara garis gelap ketiga ke terang pusat menghasilkan jarak 4 mm. Berapakah
panjang gelombang tersebut jika jarak layar dengan celah 1,5 m ...
Jawaban :

Diketahui:

d = 0,6 mm = 6 x 10-4 m

p = 4 mm = 4 x 10-3 m

m=3

L = 1,5 m

Ditanya:

Panjang gelombang λ ...

Jawab:

d p / L = (m - ½) λ

(6 x 10-4 m) x (4 x 10-3 m) / 1,5 m = ( 3 - ½) λ

34 x 10-7 / 1,5 = ( 3 - ½) λ

16 x 10-7 m = 5/2 λ
λ = 16 x 10-7 x 2 / 5 m
λ = 6,4 x 10-7 m

Anda mungkin juga menyukai